apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keseharianku episode 24
Apa ini, kenapa aku jadi tersipu malu begini??? Bergegas aku lari kekamar, melihat mukaku di cermin, yaaaaakkk...pipiku bersemu merah...ini kenapa bisa begini??? Kenapa tiba-tiba jantungku juga berdetak lebih cepat??? Apa yang terjadi pada diriku? Cukup lama aku berdiam diri di depan cermin, dan semu merah dipipiku pun juga tak beranjak menghilang. Jantungku pun juga masih terasa memburu detaknya dengan cepat. Aaaarrrggg ada apa denganku??? Daaaaaannn tiba-tiba bayangan Darian terlintas di pikiranku. Apaaaaa???!!! Apa aku...aku lagi jatuh cinta? Apa aku secara tidak sadar sudah menyukai Darian dipertemuan pertama kami? Bagaiman bisa semudah ini aku jatuh cinta? Apakah memang seperti ini rasanya jatuh cinta? Atau aku hanya suka aja ke Darian? Rasa ini baru pertama kali aku merasakannya. Apa karena rasa ini, aku bisa melakukan semua rutinitas ku dengan cepat? Karena hatiku lagi bahagia? Hingga aku tak merasakan capek ataupun keberatan dengan apapun yang aku lakukan? Lhooo, kenapa semakin aku mencari jawabannya, pipiku semakin memerah? Jantungku semakin berdetak cepat? Aku berusaha menepis dan menenangkan diriku, tapi tidak bisa. Kemudian terlintas, daripada aku semakin larut dengan perasaanku sendiri, kulihat jam dinding, ku perkirakan ibu sama dek Khana sampai di rumah kurang lebih 40menit lagi, akhirnya aku bergegas mengambil sapu. Dengan semangat aku segera menyapu semua bagian ruang di dalam rumah, dan ternyata dengan perasaan bahagia seperti sekarang ini, akupun mampu menyelesaikan menyapu semua ruangan rumah lebih cepat dari biasanya. Masih ada waktu 20 menit lagi, aku pergunakan sekalian untuk mengepel, sebenarnya tugas menyapu disore hari adalah tugas mbak Diaz dan mengepel tugasnya mas Levi. Tapi tak apalah hari ini aku menyelesaikan semuanya karena kalau aku hanya sekadar rebahan, aku ga nyaman dengan jantung yang berdetak lebih cepat dan pipi yang terasa panas karena tersipu. Aku juga ga mau sampai orang-orang dirumah memergokiku sedang tersipu malu seperti ini. Akan ada rentetan sidang mempertanyakan secara detail siapa laki-laki yang sedang aku sukai. Karena sudah ada kejadian, mbak Diaz pernah mengutarakan ke mas Levi kalau dia lagi suka sama teman kuliah mas Levi, dan secara kebetulan ibu mendengarnya. Akhirnya mbak Diaz diajak ngobrol sama ayah dan ibu, ditanyain secara detail sejauh mana rasa suka mbak Diaz ke temannya mas Levi. Pokoknya lamaaaa banget mbak Diaz disidang (istilah yang kupakai). Dan aku masih belum siap kalau aku sampai disidang seperti mbak Diaz, karena memang aku kan belum tahu banyak tentang Darian, dimana rumahnya, bagaimana karakternya, siapa orangtuanya. Karena dijaman dulu, meski tinggal agak berjauhan, beda gang bahkan beda RT dan RW juga kelurahan pun, orang-orang akan saling mengenal atau setidaknya mengetahui antar warga. Entah bagaimana cara mereka bisa mengetahui dan mengenal satu sama lain dengan jarak berjauhan tanpa sering berinteraksi. Tidak...aku belum siap kalau diberikan banyak pertanyaan oleh ayah atau ibu tentang siapa Darian. Darian????? Kenapa aku justru teringat dia??? Aaaahhh, bodoh amatlah, aku bergegas menyelesaikan pekerjaan mengepel rumah. Dan tepat saat aku akan membersihkan alat pel dikamar mandi, terdengar ibu memasuki teras rumah. "Assalamu'alaikum" ucap ibuk dan dek Khana bersamaan. "Waalaikumsalam" jawabku, "sebentar buk, jangan masuk dulu, lantai masih basah habis aku pel" cegahku. Ibu menatapku heran...
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi