NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penipu !

"BI SARI... ! " 

Dua wanita berbeda generasi itupun melepas pelukan mereka, Secara bersamaan pandangan keduanya menatap ke atas di mana suara itu berasal.

Nadien dan bi Sari pun saling melempar pandang, "Tuan!" Gumam bi Sari kecil.

"Ada apa ya bi ? " Ucap Nadien melirik Bi Sari.

Bi Sari menggeleng, lalu dengan tergopoh bi Sari menaiki tangga. Tujuan nya saat ini ialah kamar Gavin. Khawatir terjadi sesuatu Nadien pun mengikuti bi Sari.

Bi Sari dan Nadien berdiri di depan kamar Gavin, pintu kamar nya terbuka tapi Bi Sari tidak berani masuk. Gavin berbalik menatap wanita paru baya itu, wajahnya berubah tegang saat Gavin menatapnya dengan tatapan membunuh. Bi Sari mencoba memberanikan diri untuk masuk ke dalam.

"A-ada apa Tuan?" Suara Bi Sari terdengar terbata.

"Apa semua ini ?! " Sentak Gavin penuh penekanan.

Bi Sari terlihat bingung, pasalnya Gavin tidak mengatakan dengan jelas apa maksudnya.

"Kenapa barang-barang dia bisa ada di kamar saya?" Pekik pria itu menunjuk ke arah Nadien dengan tatapan penuh emosi.

Bi Sari pun mengerti apa yang Gavin bicarakan sekarang, "Sa-saya memang yang memindahkan barang-barang Non Nadien ke sini Tuan. Saya pikir kalian sudah menikah jadi--"

"Jadi kamu pikir dia akan sekamar dengan saya, begitu?" Sela Gavin dengan kilatan amarah di sorot matanya.

Bi Sari mengangguk ragu-ragu, wajahnya menunduk tangannya saling meremas karna takut.

"Siapa yang meminta mu memindahkan barang-barang nya ke kamar saya? Apa DIA yang menyuruhmu?" Menunjuk Nadien yang sedari tadi diam.

Merasa dirinya di tunjuk Gavin, Nadien pun terkesiap menatap Gavin reflek.

"Tidak Tuan ! Saya yang berinisiatif sendiri," sambungnya gemetar bi Sari tidak mau Nadien di salahkan.

"Lancang sekali kamu! Berani-beraninya melakukan sesuatu tanpa meminta izin saya terlebih dulu." Bentak Gavin menatap Bi Sari nyalang.

Nadien pun terkejut melihat kemarahan Gavin saat ini, "Maafkan saya Tuan.." Seru bi Sari dengan suara gemetar takut.

Nadien yang melihat itu merasa tidak tega, ia berniat membela "Ga--"

"Diam kamu! Aku sedang tidak bicara dengan mu." Sela Gavin menghentikan Nadien yang baru saja membuka mulutnya.

"Dengar baik-baik. Ini rumahku, tanpa perintah dan seizinku kau tidak berhak melakukan hal seperti ini. Kau harus ingat, kalau kamu hanya seorang pembantu di rumah ini ! " Ucapan Gavin begitu kasar, Nadien menatap pria itu tak percaya.

Nadien tidak menyangka jika Gavin bisa bicara sekasar itu pada Bi Sari, padahal bi Sari dan Gavin nampak dekat menurut pandangan nya di awal.

"Lalu kenapa, kalau aku sudah menikah dengan nya? Bukan berarti dia akan tidur sekamar dengan ku," lanjutnya.

"Maafkan saya Tuan, saya akan membereskan semuanya." Ucap Bi Sari menunduk tak berani menatap Gavin.

"Tidak perlu." Kedua wanita berbeda usia itu menatap Gavin bersamaan, Gavin menatap Bi Sari lekat.

"Kamu.. Saya pecat ! " Tekan nya membuat mata bi Sari membulat sempurna.

"Gavin kenapa kamu pecat bi Sari? " Timpal Nadien tak terima dengan keputusan Gavin yang menurutnya terlalu berlebihan.

Gavin tak menanggapi ucapan Nadien, pria itu mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

"Tuan tolong jangan pecat saya. Saya minta maaf, Tuan.." Ucap Bi Sari dengan bererai air mata.

Namun Gavin tak peduli dengan keadaan ART nya itu, "Keluar ! " Pintanya acuh.

Bi Sari terisak menatap Gavin penuh harap, "Tuan--"

"PERGI SAYA BILANG !! " Bentak Gavin meninggikan suaranya.

Sontak membuat Bi Sari dan Nadien terperanjat, keduanya di buat terkejut karna nada tinggi pria di depan mereka itu.

Bi Sari semakin terisak, dengan gerakan lemah bi Sari berbalik netranya beradu dengan manik basah Nadien.

Jelas Nadien sedih, ia tidak terima Gavin memecat bi Sari hanya karna masalah yang sebenarnya bukanlah kesalahan patal. Hatinya ikut tersayat melihat air mata wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu.

Pandangan bi Sari beralih menunduk, hendak berlalu pergi. Namun Nadien menahan tangan bi Sari, "Tunggu Bi !" Pinta Nadien.

Bi Sari berhenti, wanita setengah baya itu menatap Nadien, sedang pandangan Nadien tertuju pada pria jangkung yang tengah membelakanginya.

"Aku gak setuju kamu pecat Bi Sari seperti ini !" Ucap Nadien berharap Gavin mendengarnya.

Namun, Gavin tak menggubris, Nadien melangkah menarik tangan Gavin.

"Gavin lihat aku!"

Gavin berbalik, tatapan keduanya beradu. "Jangan pecat Bi Sari, aku gak setuju kamu memecatnya."

"Aku gak peduli kamu setuju atau tidak. Disini aku yang yang memutuskan, bukan kamu! "

"Ada apa dengan mu, Gavin? Kenapa kamu sampai bersikap seperti ini? Gavin, Bi Sari cuma melakukan apa yang menurutnya benar. Toh, bukankah seharus nya kita berada di kamar yang sama. Kita sudah menikah, kita sekarang sudah menjadi suami istri yang sah. Apa harus kamu sampai memecat bi Sari, karna memindahkan barang-barang ku ke sini?" Ujarnya menatap Gavin tanpa takut, "Justru yang salah disini itu kamu, bukan bi Sari! " Lanjut Nadien meluapkan unek-unek nya.

"Diam kamu! Aku tidak butuh nasehat mu. Berani sekali kamu bicara seperti ini padaku. Ini rumah ku, aku pemilik rumah ini, aku berhak melakukan apapun yang aku mau di rumah ini " Menaikan sebelah alisnya arogan, "Dia memang pantas di pecat, karna dia melakukan kesalahan besar " Tekan Gavin menunjuk ke arah bi Sari.

"Gavin jaga bicara kamu, Bi Sari itu lebih tua dari kamu." Tegur Nadien tak suka dengan cara bicara Gavin.

"Tapi dia tetap pembantu!" Sahut Gavin semakin menjadi.

"GAVIN !!"

"JANGAN BERTERIAK DI DEPANKU ! " Ucap Gavin tak kalah keras, membuat Nadien seketika membeku.

Bi Sari yang melihat itu pun sontak terperanjat, lalu mendekati "Non sudah. Bibi tidak papa," Bi Sari berusaha menghentikan Nadien.

"Jangan kamu pikir aku menikahi mu untuk menjadikan mu Nyonya besar yang bisa berkuasa disini. Kamu salah besar! " Menatap Nadien tajam.

"Aku tidak pernah ingin menjadi Nyonya di rumah ini. Aku cuma gak suka cara kamu memperlakukan orang yang lebih tua, apalagi itu Bi Sari. Kamu sadar gak, kalau kamu itu sangat kasar? Apa yang kamu lakukan itu sangat keterlaluan." Balas Nadien geram.

"Kalau begitu bagaimana cara bersikap yang benar, hah? KATAKAN !! " Mencengkram kedua bahu Nadien kasar.

"Akhh! " Ringis Nadien.

"Tuan, tolong jangan sakitin Non Nadien. Bibi mohon lepaskan, Tuan.." Ucap Bi Sari memohon.

Gavin melirik Bi Sari tajam, melihat tatapan Gavin yang seolah ingin mengutili Bi Sari hidup-hidup. Nadien menatap Bi Sari, meminta bi Sari pergi lewat tatapan matanya. Walau enggan, Bi Sari terpaksa menurut meninggalkan Nadien bersama Gavin.

"Sakit, Gavin.. Lepaskan.." Pinta Nadien kesakitan.

"Sakit ?" Menaikan sebelah alisnya, Nadien mengangguk lemah, air matanya mengalir tanpa perintah.

"Kalau begitu bersikaplah dengan baik, jangan campuri urusanku. Karna aku tidak akan segan untuk melukaimu ! " Desis Gavin penuh ancaman.

Kemudian melepaskan cengkraman nya dengan mendorong Nadien, membuat gadis itu terhuyung beruntung ia bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga tak terjatuh.

"Kenapa Gavin? Kenapa kamu berubah? Kemana Gavin yang dulu mengatakan kalau dia akan menjaga ku? Kemana cinta yang kamu pancarkan lewat tatapan matamu? Kenapa kamu jadi seperti ini setelah kamu menikahi ku, Gavin..?" Ucap Nadien dengan halus, dengan air matanya yang tak pernah berhenti mengalir.

"Kamu memang gadis yang sangat polos, tidak ! Lebih tepatnya bodoh. Kamu adalah gadis paling bodoh yang ada di dunia ini. Kamu mempercayai semua perkataan yang aku ucapkan, bahkan kamu sangat mempercayai ku. Padahal aku adalah orang asing di hidupmu, tapi dengan mudahnya kamu mempercayai semua yang aku ucapkan. Asal kamu tau saja, kalau selama ini aku tidak pernah mencintai mu, aku menikahi mu karna suatu alasan.." Ungkap Gavin menatap Nadien penuh arti.

"Jadi selama ini kamu hanya berpura-pura mencintaiku? " Gavin mengangguk dengan ekspresi datar, "Kamu menipuku?!" Lagi-lagi Gavin mengangguk.

"Kenapa kamu melakukan ini? Kenapa kamu mempermainkan perasaan ku? KENAPA?! Jahat kamu, GAVIN.." Jerit Nadien dengan kemarahan nya.

"Bukan aku yang jahat. Tapi kamu !! " Tegas Gavin menatap Nadien tajam.

"Kamu yang jahat brengsek! Katakan, apa alasan kamu menikahi ku? Kenapa kamu melakukan semua ini padaku? Hiks.."

Gavin diam sejenak, "Apakah aku harus mengatakan nya sekarang?"

"Berhenti bertele-tele, katakan sekarang! " Ucap Nadiem memburu.

"Kamu tanyakan saja pada orang yang sudah mati-matian kamu bela. Dia mungkin tau sesuatu," timpal Gavin tersenyum licik.

Gavin tau kalau Bi Sari belum pergi, wanita itu masih mendengar pembicaraan mereka di luar kamar nya.

"Apa maksud kamu? Jangan melemparkan kesalahan yang sudah kamu buat pada orang lain, pengecut !! "

Plaak!!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Nadien, membuat wajah Nadien berpaling dan seketika terdiam. Sedang bi Sari nampak menutup mulutnya dengan tangan nya. Gavin tersenyum culas, ada rasa puas di hatinya setelah melepaskan emosi yang sedari tadi sudah ia tahan, matanya mengedar ke arah lain tanpa rasa bersalah Gavin bersikap tenang setelah menampar Nadien.

Nadien menatap Gavin, matanya terlihat sayu dan nampak bergetar. Sungguh, tidak pernah Nadien sangka. Laki-laki yang ia cintai, laki-laki yang ia pikir akan membahagiakan dan melindunginya, kini malah menyakitinya seperti ini. Bukan hanya fisik tapi juga hatinya, tega sekali Gavin menamparnya bahkan tanpa rasa bersalah pria itu berdiri dengan tenang nya.

"Gavin.. Tega sekali kamu menamparku," lirihnya memegangi pipinya yang terasa kebas akibat tamparan Gavin yang cukup keras.

Gavin diam membelakangi Nadien, "Kenapa kamu tega melakukan semua ini padaku Gavin? KENAPA, GAVIN?! " Pekik Nadien, mengguncangkan tangan Gavin.

"KARNA AKU MEMBENCIMU." Ucap Gavin tak kalah keras, "Aku membenci mu Nadien..! " Tegasnya menekan kata-katanya dengan tatapan penuh dengan kebencian.

Seketika tubuh Nadien melemas, Gavin menepis tangan Nadien dengan kasar membuat tubuh lemas nya hampir jatuh, beruntung bi Sari datang dan menahan nya.

"Non. Non Nadien gak papa?" Tanya bi Sari khawatir, namun tak ada respon dari Nadien gadis itu hanya diam dengan tatapan mata kosong.

"SEKARANG KELUAR KALIAN DARI KAMARKU!! " Usirnya.

Tes. Air mata Nadien jatuh dengan cepat, luruh di pipinya yang nampak memerah. Hancur hati nya sekarang, impian, harapan, bahkan keinginan hidup bahagia bersama Gavin pun hancur luluh lantah. Bagai di terjang badai yang menghancurkan segalanya.

Pria yang selama ini mengatakan jika ia mencintainya, ternyata hanyalah kepalsuan. Laki-laki yang Nadien cintai dengan tega menghancurkan hatinya. Sakit, rasanya sangat sakit bahkan Nadien tak pernah merasakan rasa sakit seperti ini sebelumnya. Hingga membuatnya sulit untuk sekedar bernafas, ingin tak percaya tapi inilah kenyataan nya. Kenyataan yang sangat menyakitkan.

Cinta, kepercayaan, bahkan hubungan yang sakralpun Gavin hancurkan. Pria yang selama ini ia anggap baik, tak lain hanyalah seorang monster yang kejam dan jahat. Semua yang pria itu ucapkan hanyalah kebohongan, palsu, manipulatif. Nadien merutuki dirinya sendiri, menyesali betapa bodohnya ia sampai masuk dalam perangkap pria kejam seperti Gavin.

...****************...

Hy.. Reader semua, bagaimana sama ceritanya? Kalau ada yang kurang silahkan komen aja ya, semoga kalian suka sama cerita baru Author. Terimakasih🤗

O ya.. Like, Vote sama hadiahnya jangan lupa juga ya😁 Semoga kalian selalu sehat, Aamiin😊

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!