NovelToon NovelToon
Merindukan Pelangi Saat Hujan

Merindukan Pelangi Saat Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Anak Yatim Piatu / Wanita Karir / Angst
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.

Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.

Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan Clara

Kenzie dan Clara saat ini sedang duduk berhadapan di Cafe, mereka pun sudah memesan minum dan cemilan disana.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan? Aku tidak memiliki banyak waktu." Tanya Kenzie pada Clara namun matanya masih fokus pada ponselnya.

Kenzie baru saja mengirim pesan pada Mamahnya untuk menunggu sebentar saja karena dirinya sedang ada urusan.

"Kenzie, sebenarnya aku selama ini suka sama kamu, Apa kamu tidak merasakan semua itu." Ucap Clara mengungkapkan isi hatinya karena tidak ingin menyesal.

"Ini pesanannya." Sela seorang pelayan yang baru saja datang membawakan pesanan mereka.

"Terimakasih Mbak." Ucap Kenzie setelah pelayan itu selesai menaruh pesanan mereka di meja.

Kenzie segera menyeruput coffe late pesanannya tanpa menjawab pengakuan Clara.

"Kenzie, kamu dengarkan apa yang aku katakan?" Clara kembali bertanya pada Kenzie yang nampak asik dengan minumannya.

"Iya aku denger." Jawab Kenzie begitu santai.

"Jadi?" Clara kembali bertanya sembari menatap mata Kenzie berharap Kenzie membalas cintanya.

"Silahkan saja kamu mau menyukai siapa pun itu hak kamu, aku tidak bisa melarangnya." Jawab Kenzie yang tak perduli dengan Clara.

"Hati kamu terbuat dari apa sih Ken, kamu tau kan kalau aku menyukai kamu, tapi kenapa kamu seakan tidak peduli Ken, apa kamu tidak bisa sedikit pun melihat aku." Kesal Clara.

"Maaf, tapi aku tidak menyukai kamu, aku sudah menyukai wanita lain." Jawab Kenzie berterus terang karena tak ingin memberikan harapan palsu pada Clara. Meski terdengar menyakitkan tapi itu lebih baik.

"Siapa? Siapa wanita yang kamu cintai? Cheesy? Iya?" Tanya Clara memberondong.

"Itu bukan urusan kamu." Ucap Kenzie berlalu.

"Kenzie, tunggu, Kenzie." Teriak Clara, namun Kenzie tak menghiraukan teriakan Clara.

"Ahhh Sial, kenapa sih sulit sekali meluluhkan Kenzie." Gerutu Clara.

***

"Mbak Ranti pulang sama siapa?" Tanya teman Ranti salah satu Bayangkari disana.

"Di jemput Kenzie Mbak Farah, kebetulan Kenzie udah di jalan." Jawab Ranti.

"Oh ya sudah, tadinya mau aku ajak bareng, biar sekalian kita makan siang dulu." Ucap Farah.

"Kebetulan aku dan Kenzie juga rencana nya mau makan siang dulu Mbak, kalau mau kita bareng saja."

"Emang boleh Mbak? Soalnya aku sama anakku juga."

"Boleh dong Mbak, justru aku seneng jadi Kenzie ada temennya."

"Ya kan biasanya Kenzie itu paling susah kalau di ajak kumpul kumpul Mbak, takutnya nanti dia ngga nyaman."

"Iya emang sih Mbak, Kenzie paling susah kalau diajak kumpul, anaknya pendiem banget."

"Tapi anak kamu itu ganteng banget loh Mbak, pasti cewek cewek yang suka sama Kenzie ngantri."

"Mana ada cewek yang suka sama cowok dingin kaya Kenzie mbak." Ranti tersenyum.

Brem... brem...

Kenzie menghentikan mogenya tepat di parkiran polres.

"Nah itu anak nya, baru di omongin udah nongol aja." Ucap Ranti tersenyum.

"Assalamualaikum Mah." Sapa Kenzie mencium tangan Bu Ranti dan juga temannya.

"Wa'alaikumsalam, akhirnya kamu sampai juga Nak." Ucap Bu Ranti.

"Maaf ya Mah, tadi Kenzie ada urusan sebentar, jadi agak telat jemput Mamah." Ucap Kenzie merasa bersalah karena membuat mamahnya menunggu lama.

"Tidak apa apa sayang, sekarang kita langsung ke rumah makan saja ya, Mamah sudah lapar." Ucap Ranti.

"Ya sudah Mbak, aku jemput anakku dulu ya, nanti kita langsung ketemu di tempat saja." Ucap Farah berlalu.

"Jadi kita ngga makan berdua Mah? tapi sama teman mamah juga?" Tanya Kenzie.

"Iya sayang, ngga apa apa kan? Tadi Tante Farah ngajak mamah makan, tapi Mamah sudah janji sama kamu, jadi ya sudah mamah sekalian ajak aja Tante Farah buat makan sama kita, Maaf ya?"

"Iya Mah tidak apa apa." Ucap Kenzie lalu memakaikan helm pada mamahnya.

"Ya ampun, anak Bu Langit so sweet banget sih, ngga kayak anak saya." Ucap Bu Nila saat melihat keakraban Ranti dan anaknya.

"Iya Bu Darwin, Alhamdulillah Kenzie ini anaknya memang sweet banget meskipun orangnya dingin." Ucap Ranti.

"Oh ya Nak Kenzie, anak ibu juga satu sekolah dengan kamu. Kamu kenal tidak? Namanya Clara." Tanya Bu Nila.

"Kenal." Jawab Kenzie singkat.

"Gimana menurut Nak Kenzie? Clara anaknya cantik kan dan pintar?" Tanya Bu Nila yang terus memuji anaknya di depan Kenzie.

"Biasa aja." Jawab Kenzie datar.

"Maaf Bu Darwin, kami berangkat dulu, sudah di tunggu sama Bu Heri." Pungkas Ranti pamit.

Motor Kenzie pun segera melaju setelah sang Mamah sudah nyaman duduk di belakang Kenzie.

Dijalan Ranti menasehati Kenzie yang bersikap terlalu dingin tanpa memikirkan perasaan orang.

"Emang apa salahnya Mah? Kenzie kan hanya menjawab pertanyaan Tante Nila dengan jujur. Emang bagi Kenzie anak Bu Nila itu biasa aja, ngga cantik cantik banget, apalagi pinter, sama sekali ngga Mah."

"Ya emang ngga salah berkata jujur nak, tapi kamu juga harus memikirkan perasaan orang kalau berucap, agar tak menyakiti hati mereka."

"Iya Mah." Sahut Kenzie yang tidak mau berdebat dengan Mamahnya.

Ranti pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kenzie.

***

Setelah pulang sekolah, seperti biasa Cheesy akan pergi bekerja. Dengan nafas terengah-engah akhirnya Cheesy sampai juga di cafe tempatnya bekerja. Cheesy segera berganti pakaian dengan seragam waiters.

Sudah dua bulan Cheesy bekerja disana karena awalnya ingin mencari uang tambahan untuk biaya masuk kuliah.

"Cheesy, kamu datang tepat waktu, hari ini kita akan lembur karena ada yang menyewa cafe kita untuk acara ulang tahun nanti malam." Seru Rasya yang merupakan atasan dari Cheesy.

"Baik Pak." Jawab Cheesy segera menuju ruangan yang akan digunakan untuk acara ulang tahun tersebut.

Cheesy mulai membersihkan meja, lalu mengelap dinding kaca hitam yang mengelilingi ruangan tempat acara, tak lupa Ia menata kursi, piring beserta sendok dan garpu. Juga gelas yang harus ada di meja ruangan tersebut.

Setelah memastikan semua sudah tertata rapih, Cheesy berjalan menuju dapur, namun langkahnya terhenti saat tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan menuju toilet.

"Maaf Mas, Maaf saya tidak sengaja." Ucap Cheesy mengambil lap yang terjatuh saat dirinya tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Jalan tuh pake mata Mbak." Ucap Pria yang Cheesy tabrak.

"Iya maaf Mas." Ucap Cheesy yang kali ini mendongakkan wajahnya menatap pria itu.

Pria yang di tabrak Cheesy seketika menatap wajah Cheesy yang terlihat sangat cantik baginya, dia terpaku lalu tersenyum pada Cheesy.

Setelah tak mendapat jawaban dari pria itu, Cheesy segera pergi ke dapur untuk menyiapkan beberapa pesanan dari pelanggan.

Pria itu duduk di salah satu kursi yang ada di cafe dan terus memandangi Cheesy yang sedang membawa pesanan beberapa pelanggan.

"Sy, tolong antarkan ini ke meja no 4 ya?" Pinta seorang barista.

"Baik kak." Sahut Cheesy segera membawa nampan ke meja no 4.

Langkah Cheesy terhenti saat menyadari yang sedang duduk di meja no 4 adalah orang yang sangat Ia kenal.

Laki laki yang di kenal oleh Cheesy itu menoleh ke arah Cheesy.

"Cheesy." Lirih Kenzie segera berdiri dan hendak menghampiri Cheesy.

Cheesy segera berbalik dan hendak kembali ke dapur, namun tak sengaja Cheesy menabrak orang yang ada di belakangnya.

"Bruk brak Prang." Nampan yang di bawa Cheesy jatuh dan isi dari nampan itupun berserakan di lantai.

1
Metana
Tuh kan /Sob//Sob//Sob/
Metana
Aku baca ini takut tiba-tiba Pak Heru meninggal juga/Sob//Sob//Sob/
Metana
Agak miring ni otaknya. Kematian itu udah takdir gak bisa kita salahin orang lain apalagi ini bayi yang di salahin. Berduka itu boleh tapi jangan. sampai berlarut-larut, harus ikhlas walaupun gak mudah.
Metana
bagus penggambarannya aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!