Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•12~
~Sisi Andrew~
•Di kamar•
Setelah telepon mati Andrew menghela napas lelah."Akhirnya bisa istirahat juga, ah besok akan menjalankan hari yang melelahkan juga."ucap Andrew dan mulai berjalan menuju kasur dan mulai menidurkan badannya.
"Selamat malam ibu, ayah."monolog Andrew mulai menutup matanya
~Seminggu kemudian~
Sudah ada seminggu Andrew menjalankan aktivitas dan bekerja di lingkungan pekarangan mansion Amir, semua orang begitu senang dengan kedatangan Andrew yang dimana dia menghidupkan suasana yang dulunya suram sekarang jadi penuh canda dan tawa, dan malam ini adalah malam terakhir 2024 dan akan masuk hari, bulan, dan tahun baru. Dimana semua orang antusias merayakannya.
Begitu pun dengan di kediaman Amir, dimana suasananya terasa sangat hangat. Tepat pada malam tahun baru, yaitu malam pergantian tahun para penghuni mengadakan acara bakar-bakar disamping pekarangan mansion, ide ini berasal dari pemilik rumah yaitu Amir yang ingin mempererat hubungan antara majikan dan bawahan.
"Andrew, tambah lagi."ucap salah satu bodyguard
"Aku juga."sahut yang lain kompak
"Sabar ya abang-abang, tanganku cuman ada 2."balas Andrew sambil mengipasin ikan dan ayam yang masih dibakar.
Andrew dapat bagian jadi tukang bakar-bakar makanan yang dibantu oleh 1 bodyguard dan Ryan yang bertugas sebagai tukang antar makanan, Andrew pun berucap"paman yang ini diantar di meja nomor 2 dan abang mengantar di meja nomor 4."Andrew menjelaskan kepada mereka berdua mana pesanan yang harus diantarkan.
"Woy cepat mana pesanannya."protes salah satu bodyguard tidak sabaran
Ryan yang mendengar itu langsung saja memberikan mata maut ke mereka, langsung saja bulu kuduk para bodyguard langsung berdiri. Andrew yang melihat itu hanya terkekeh saja.
"Kalo kalian ingin dapat makanan harus sabar, udah gak kerja bisanya protes aja."ujar Ryan
"Maaf, kapten."jawab bodyguard(kec:Ryan, Natasya, Andrew) kompak meminta maaf
"Hahahaha,"kekeh Andrew,"udah paman kasihan mereka, ini antarkan kesana."sambung Andrew
"Hm."balas Ryan singkat
Ryan berjalan menuju meja sebelah kanan dan mengantarkan pesanan di meja nomor 2. Setelah meletakkan makanan Ryan berjalan menuju kedepan lagi, dan berbalik badan menghadap mereka yang akan memberi nasehat.
"Lain kali kalo udah gak membantu jangan banyak protes, udah duduk diam disini menunggu giliran diantar, mengerti."Nasehat Ryan
"Mengerti, kapten."jawab mereka(kec: Ryan, Natasya, Andrew) kompak
"Bagus."ucap Ryan
"Andrew santai aja bakarnya kami masih bisa nunggu kok."ujar bodyguard 1 ke Andrew
"Iya santai saja."sahut yang lain kompak lagi
"Hahaha oke bang, aku akan santai membakarnya,"balas Andrew kekeh," 2 jam pun bisakan nunggunya."sambung Andrew jahil
"YA ENGGAK GITU JUGA."teriak para bodyguard(kec-:Ryan, Natasya, Andrew) kesal
"Hahahaha maaf-maaf, hanya bercanda."kekeh Andrew
Ryan yang melihat tingkah mereka hanya geleng-geleng kepala saja setelah itu dia menatap Natasya yang duduk termenung di meja paling belakang.
(Jadi gini kujelaskan, total ada 4 meja panjang disitu. 2 meja disisi kanan, 2 meja disisi kiri. Nah posisi Ryan itu ada dipaling depan, berdiri di antara sisi meja kanan 1 dan meja kanan 2 sedangkan Natasya berada di meja paling belakang, duduk di meja sebelah kanan 2. Maaf kalo masih gak ngerti, karena enggak bisa mendeskripsikannya.)
Lama Ryan memandang Natasya akhirnya dia tersentak setelah dipanggil Andrew yang meneriaki namanya.
"Paman tolong bantu aku antar pesanan ini."panggil Andrew yang terlihat kerepotan
"Ah iya paman akan kesitu, sebentar."balas Ryan setelah tersadar dan berlari menuju Andrew
~Lima menit kemudian~
"Ini pesanan terakhir, abis ini jangan minta lagi ya,"ucap Andrew sambil meletakkan 2 piring ditangannya dan 2 piring yang ada di tangan Ryan.
Setelah selesai mengantar makanan Ryan menghampiri Natasya yang masih duduk termenung sambil memegang kaleng beer.
"Tasya."panggil Ryan
Ryan memanggil dan menepuk bahu Natasya tapi masih melamun, sampai akhirnya Ryan menepuk bahu Natasya sangat keras. Dan Natasya teriak kesakitan
"Auwh, sakit bj!r,"teriak Natasya sambil mengelus bahunya.
"Apa sih Ryan, gak sor kau sama ku."marah Natasya
"Bahasa apa itu,"bingung Ryan," gini ya Natasya Wylie gue udah nepuk pelan dan manggil lo dari tadi tapi lo masih asik melamun makanya itu gue pukul kuat biar lo sadar."lanjut Ryan
"oh."balas Natasya singkat
"Lo kenapa?, dari tadi gue perhatikan asik melamun aja. Apa yang lo pikirkan?."tanya Ryan
"Ah itu enggak ada apa-apa, dari tadi gue hanya mikirin orang tua angkat gue yang ada di london."jawab Natasya bohong
"Oh gitu,"Ryan hanya beroh-ria padahal dia tau Natasya berbohong,"Yaudah tapi jangan terlalu berlarut dengan perasaan lo sendiri, setidaknya lo harus isi perut lo yang kosong."lanjut Ryan
"Dan yang di meja utama itu untuk tuan dan nyonya."sambung Andrew ketika mengetahui arah tatapan salah satu bodyguard
"Ya."sahut salah satu bodyguard sedih
"Sabar bro, ini juga banyak."Teman di samping kanannya menyemangati.
Ryan dan Natasya mendengar kebisingan dari meja depan, suara bising itu berasal dari suara Andrew dengan para bodyguard sampai muncul kedatangan keluarga majikan mereka.
"Oya oya, ada cerita apa ini kok rame banget suaranya."ucap scarlett sambil berjalan disamping Amir dengan memegang tangan putra kecilnya, dan juga Amir berjalan sambil memegang tangan putrinya.
Langsung saja mereka semua bangkit dari duduk masing-masing ketika melihat kehadiran keluarga majikan mereka, mereka hormat sambil berteriak,
"HORMAT KEPADA TUAN, DAN NYONYA BESAR."teriak all bodyguard sambil memberi hormat
"Duduk,"perintah Amir dan semuanya duduk kembali.
"Boleh gabung?."tanya Amir setelah duduk di kursi utama sambil memangku putranya, dan disampingnya ada putri dan istrinya.
"TENTU SAJA BOLEH TUAN."teriak all bodyguard
"oke, sekarang saya mau tanya apa yang kalian bahas tadi?, kok sepertinya seru banget sampai suara kalian kedengaran di lantai 2."tanya Amir setelah mendapatkan izin.
"Maaf kan kami tuan kalo suara kami mengganggu kalian, setelah ini kami enggak akan bising lagi."ucap all bodyguard meminta maaf telah mengganggu kenyamanan majikan mereka
"Ah tidak saya tidak marah kok, malah saya senang kalo kalian bergembira seperti ini. Saya hanya bertanya soalnya tidak bisanya kalian seantusias ini, bahkan tahun lalu saja saya lihat kalian pada pura-pura bahagia."ucap Amir sambil memeluk putranya.
"Ah itu tuan, kami sangat senang karena adanya kehadiran Andrew disini. Dia orangnya sangat menyenangkan tuan."jawab salah satu bodyguard
"Oooh,"Amir ber-oh saja,"kamu mau makan apa sayang."tanya Amir ke istrinya
Scarlett hanya terdiam walaupun Amir memanggilnya berulang kali, sedangkan dia entah apa yang dia pikirkan sambil melihat ke depan.
"Sayang, sayang, Scarlett."ucap Amir yang sedari tadi memanggil tidak dijawab akhirnya menepuk bahu sang istri tercinta.
"Ah iya ada apa sayang."tanya Scarlett linglung dan mulai melihat ke arah Amir
"Kamu kenapa?, apa kamu sakit?."tanya Amir sambil menempelkan tangannya di dahi sang istri
"Ah tidak, aku enggak papa kok."jawab Scarlett sambil menyingkirkan tangan Amir dari dahinya
"Oh yasudah tapi jangan melamun kayak tadi ya, soalnya aku udah panggil berulang kali tapi kamu tetap bengong. Mikirin apa sih?."ucap Amir dan bertanya diakhir kalimat.
'Mikirin salah satu bawahan kamu.'batin Scarlett
"Iya sayang."balas Scarlett
"Ya sudah sekarang kamu mau makan apa?."tanya Amir sambil menatap sang istri
"Semua makanan yang dibakar untuk kita bawak saja kemari, sekalian nanti aku juga kasih makan anak-anak."jawab Scarlett
"Ya sudah, Andrew bawa kemari semuanya."suruh Amir ke Andrew
"Baik tuan."patuh Andrew sambil membawa piring besar berisi ikan dan ayam yang telah ia bakar.
Andrew menyajikan makanan sesuai suruhan Scarlett dia teratur dalam bekerja, setelah itu dia lanjutkan bergabung dengan orang Ryan dan Natasya yang sedang asyik mengobrol entah apa yang diobrolkan.
"Yo paman, Tasya."panggil Andrew setelah menghampiri mereka berdua
"oh."balas mereka berdua
"Kalian mengobrolkan apa?."tanya Andrew penasaran
"Enggak ada, ini bukan urusan anak kecil."jawab Ryan dan Natasya kompak
"Cih anak kecil gini bisa menggegerkan dunia, tau gak."gumam Andrew kesal karena di panggil anak kecil
"Kau ngomong sesuatu?."tanya Ryan dan Natasya seperti mendengar Andrew berbicara
"Ah tidak, tidak ada."jawab Andrew
"Oh ya Dre, tuan nyuruh kau cuti besok."ucap Natasya ketika mengingat suruhan Amir
"Oh ya bolehkah?, tapi bukannya aku harus tetap disini dan melanjutkan latihan sampai satu bulan tapi kok malah dikasih keluar?."tanya Andrew penasaran
"Iya tuan Amir sendiri yang bilang dan katanya kau diberi cuti karena ingin kau ketemu keluarga di panti dan meluangkan waktu yang tertinggal pas natal kemaren, apa lagi kau harus ke gereja kan?."ucap Natasya menjelaskan yang ditugaskan sama Amir
"Iya kau benar, aku lupa pula besok ada kegiatan itu, terima kasih udah ngingatin dan udah memberi aku cuti."ujar Andrew berterima kasih
"Sepatutnya kau berterima kasih sama tuan, bukan samaku karena tuan yang memberimu cuti bukan aku."balas Natasya malu Andrew berterima kasih padanya
"Gak papa aku juga harus mengucap terima kasih padamu kalo kau enggak bilang dan ingat apa yang disuruh tuan aku pasti enggak bakal tau berita ini, terima kasih Natasya."ucap Andrew sambil memeluk Natasya
"Ah iya sama-sama."balas Natasya malu-malu karena dipeluk Andrew
" wajahmu memerah Tasya."ucap Ryan melihat wajah Natasya seperti tomat
"Apa sih Ryan, berisik deh."salting Natasya dan kesal ke Ryan
"Iya kah, mana-mana."heboh Andrew dan mengakhiri pelukan mereka demi melihat wajah Natasya
"IYA BENAR WAJAHMU MEMERAH, HAHAHA."teriak Andrew dan tertawa keras
"ISS, BISING ANDRE."malu Natasya dengar teriakkan Andrew tapi dia malah ikut teriak
Amir, Scarlett, dan para bodyguard melihat mereka karena mendengar suara teriakkan Andrew dan Natasya. Dan mereka melihat Natasya yang memukul Andrew yang masih tertawa keras.
"Kenapa dengan mereka?."heran Amir bertanya ke Scarlett
"Entahlah."balas Scarlett yang dari tadi memperhatikan interaksi antara Ryan, Natasya, dan Andrew
"Sepertinya mereka bersenang-senang disitu, baguslah."ucap Amir senang dengan interaksi mereka bertiga