Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga belas
"hah..." anggasta menarik nafas dan membuangnya kasar. Ia melepaskan tangannya dari pipi bianca dan duduk di kursi meja makan.
"kak... Kakak marah.?" bianca memeluk leher anggasta yang sedang duduk dari belakang
"ngga..." jawabnya singkat sambil menghabiskan kopi yang tadi pagi ia buat
"tuh.. Jawabnya aja singkat, ya udah deh kalo kakak marah bian pulang aja lah" bianca melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah depan dengan langkah lesu. Hari yang ia bayangkan akan menyenangkan karena bisa menghabiskan seharian bersama pacarnya pun akhirnya pupus.
Grepppp...
Kini gantian anggasta yang memeluk bianca dari belakang, sambil menyembunyikan wajahnya di tengkuk leher bianca
"maaf yang.. Maaf kalo sikap kakak bikin kamu kecewa. Kakak cuma ngerasa ngga dianggap aja sama kamu. Kita pacaran aja backstreet"
"kak.. Dari awal kan bian udah bilang kalo bian mau balas sakit hati bian dulu sama orang-orang yang udah nyakitin dan manfaatin kebaikan bian. Bian ngga mau punya hubungan dulu sama siapapun tapi kakak malah maksa bian. Dan sekarang kakak nyalahin bian sama apa yang terjadi sekarang?" ujar bian tak terima karena merasa disalahkan
"ngga yang.. Maaf.. Maafin kakak.. Kakak salah.."
Bian yang tidak terima langsung melepaskan pelukan anggasta pada perutnya. Bianca juga mengambil tas yang tadi ia letakkan. Bianca langsung pergi ke luar apartemen dan pergi meninggalkan anggasta dengan penyesalannya.
Anggasta tak bisa mengejar bianca yang keluar dari apartemennya karena saat akan mengejar Bianca, ponsel anggasta berbunyi.
"ok bian, sekarang lo harus fokus sama rencana lo dulu anggap aja kak angga ngga pernah hadir dalam hidup lo" ucap bianca saat sudah duduk di motor maticnya. Sebelum menjalankan motornya terlebih dahulu ia memblokir kontak My future husband lalu menjalankan motornya ke cafe dimana ia bisa mengerjakan tugas kuliahnya
Berbeda dengan bianca yang saat ini sedang sibuk dengan tugas kuliahnya, anggasta terlihat bolak balik sambil memegang ponselnya. Menekan nomor bianca namun tak menyambung. Bahkan pesan chat nya tak tekirim tanda ia di blokir
"ngga... Ngga mungkin kan kalo bian blokir no gw... Lo gimana sih angga, susah-susah lo kembali ke masa lalu dan bisa dapetin hatinya lo malah bikin dia kecewa hanya karena omongan ngga mutu orang-orang.. Gw harus gimana ini.? Ngga mungkin gw tanya bian sama gisell, selain gisell bakal curiga, bian bisa tambah marah kalo sampai hubungan kita ketahuan" Angga menarik rambutnya karena frustasi
Anggasta bingung dengan keadaan saat ini. Ia khawatir dengan bian apalagi setelah melihat cuaca hari ini yang cukup gelap karena mau hujan
"kakak harap kamu ada ditempat yang aman sayang... Maafin kakak. Maaf karena kakak egois dan ngga ngerti kondisi kamu"
di sana bian yang fokus dengan tugasnya tak sadar kalau diluar sudah turun hujan. Bian baru sadar saat ada beberapa orang masuk ke dalam cafe dan bilang tentang cuaca gelap dan sebentar lagi hujan.
"bisa-bisanya gw ngga sadar udah turun hujan padahal gw duduk dekat jendela." gumam bianca sambil terkekeh. Menertawakan dirinya sendiri
Bianca memfoto suasana di luar cafe dan mempostingnya dengan caption lonely and alone. Bianca menyimpan kembali ponselnya dan melanjutkan tugasnya. Tak lama ponselnya berdering, ada nama gisell disana. Bianca tak berniat mengangkatnya takut kalau itu akal-akalan anggasta untuk tau posisinya sekarang, karena itu bianca mengabaikan panggilannya sampai beberapa kali.
ponsel bianca kembali berdering ada nama My first love disana.. Bianca memasang earphonenya untuk menerima panggilannya
"iya pi, kenapa..?" tanya bianca dan tangannya tak lepas dari keyboard nya.
"kamu dimana sayang..?" tanya papi khawatir
"di cafe pi, ngerjain tugas. Tadinya mau di rumah temen eh dia ngga bisa. Udah nanggung diluar ya udah bian ke cafe aja. Ngga sadar kalo diluar hujan"
"ya udah kalo kamu aman di sana. nanti papi minta pak supir jemput kamu aja ya, biar pak supir yang bawa motor, kamu bawa mobil. kata mami kamu bawa motor kan..?"
"iya pi, nanti kalo hujannya ngga reda bian telpon pak anto ya" ucap bianca tak ingin membuat papinya khawatir
"iya, mau papi atau langsung pak anto ngga apa-apa. Yang penting kamu ngga ke hujanan sayang. Ya udah papi mau lanjut lagi ya biar cepet pulang kasihan mami sendirian"
"iya pi... lembur yang rajin ya biar ATM bian makin gendut"
"bisa aja kamu, lagian gimana ngga gendut. Uang yang papi kasih sekarang udah jarang kamu pakai"
"heheh... Iya pi, bian lagi ngga ada keperluan mendesak, dan lagi males belanja aja"
"ya udah.. Yang penting kamu senang aja. Udah dulu ya sayang. Kamu juga hati-hati disana"
"iya papi..."
bianca mengakhiri panggilannya. Dan sempat melirik pesan dari balon notifikasi, gisell yang menanyakan keberadaannya. Masih dengan pemikiran yang sama akhirnya bian mengabaikan pesan tersebut..
btw tor, td q bc nya angsata 😭