NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Qodarulloh (Papa Adzqia meninggal)

Yufraj langsung pergi ke kamar untuk melaksanakan mandi wajib, dan setelahnya membangunkan sang istri untuk sholat berjam’ah.

“Sayang bangun yuk, udah mau adzan subuh” Ucap Yufraj

“Iya, a” Jawab Adzkia sambil menggeliat

“Mandi dulu gih, aa tunggu di sini ya” Ujar Yufraj

“Tapi aa, tutup mata dulu” Jawab Adzkia

“Untuk apa ?” Tanya Yufraj bingung

“Aku malu” Jawab Mukhta malu atas apa yang mereka lakukan tadi malam

“Kan aku udah melihat dan merasakan semuanya, sayang” Ucap Yufraj usil

“Aa ih, jangan bilang gitu. Aku malu” Jawab Adzkia

“Maaf, ya. Cepat sekarang mandi sebentar lagi adzan subuh sayang” Ujar Yufraj

“Iya, a” Jawab Adzkia

Saat menuruni ranjang Adzkia meringis kesakitan karena merasakan sakit pada area intinya. Yufraj yang tidak tahu menanyakan keadaannya.

“Awwws” Ucap Adzkia merasakan sakit

“Kenapa sayang ?” Tanya Yufraj

“Sakit, a” Jawab Adzkia

“Apanya yang sakit ?” Tanya Yufraj bingung

“itunya sakit” Jawab Adzkia malu-malu

Karena merasa kasihan Yufraj langsung menganggkat Adzkia tiba-tiba, membuat Adzkia berteriak.

“Aaaaa” Teriak Adzkia

“Jangan teriak, nanti ada yang dengar” Ucap Yufraj

“Aku kaget aa, mengangkatku tiba-tiba” Jawab Mukhta

“Sekarang mandi gih, atau mau aku mandiin agar cepat ?” Goda Yufraj

“Gak usah aku bisa sendiri. Aa keluar dulu aku mau mandi, aku malu kalau diliatin” Jawab Adzkia

“Kamu masih aja malu, kita kan semalam udah berbagi semuanya” Ucap Yufraj santai sambil tersenyum

“Aa, ih bahas itu. Cepat keluar, nanti aku gak jadi mandinya” Jawab Adzkia

“Iya, aa keluar” Ucap Yufraj sambil keluar dari kamar mandi.

*****

Setelah melaksanakan shalat berjamaah, mereka langsung bergegas keluar kamar dan langsung di goda oleh Mukhta

“Ekhmm, pengantin baru baru keluar tuh. Kok jalannya gitu sih” Ucap Mukhta menggoda membuat muka Adzkia memerah

“huss, jangan goda Adzkia sekarang dia udah jadi kakak iparmu” Jawab Uma Rahma, Bunda Ratna yang melihat keusilan Mukhta hanya bisa geleng-geleng kepala

“Sini, nak makan bareng kami” Ajak Uma Rahma

“Iya, tante” Jawab Adzkia

“Kok tante sih, panggil uma aja” Ucap Uma Rahma

“Oh, iya uma” Jawab Adzkia

Setelah selesai makan pagi bersama papa Herman membuka pembucaraannya, kepada keluarganya.

“Nak, papa ada paggilan untuk tugas di kota Surabaya dadakan. Dan akan pergi pagi ini juga, kamu jaga diri baik-baik ya” Ucap Papa Herman

“Kenapa dadakan pa ?” Tanya adzkia sedih

“Ini tugas dari atasan papa sayang, kamu harus baik-baik ya” Jawab Papa Herman

“Iya Pah” Ucap Adzkia

*****

Persiapan untuk pemberangkatan papa Herman sudah beres dan papa Herman dan bunda Ratna berpamitan kepada besannya dan menitipkan anak semata wayangnya.

“Papa pamit dulu ya Adzkia, Yufraj. Papa titip Adzkia ya Yufraj” Ucap Papa Herman

“Iya pah, pasti saya akan menjaganya” Jawab Yufraj

“Iya pah, hati-hati di jalan” Jawab Adzkia

“Iya, sayang. Saya pamit dulu ya Rasyid, saya titip Adzkia ya sama kamu” Ucap Papa Herman

“Saya akan menjaganya sebagai anak saya sendiri, kamu tenang saja Herman” Jawab Aba Rasyid

“Makasih ya, Rasyid. Kalau gitu saya pamit, assalamu’alaikum” Ucap Papa Herman

“Sama-sama, wa’alaikumsalam” Jawab Aba Rasyid

Sudah 5 jam kedua orang tua Adzkia tidak ada kabar kebedaannya di perjalanan membuat Adzkia merasa khawatir.

“Kamu kenapa na ?” Tanya Uma Rahma

“Perasaanku gak enak uma” Jawab Adzkia

“Istigfar, itu Cuma perasaanmu saja” Ujar Uma sambil mengelus tangan menantunya dengan sayang

“Gimana keadaan papa sama bunda ya, kenapa belum juga memberkan kabar kepadaku” Ucap Adzkia

“Mungkin sebentar lagi akan di telpon, tunggu saja na” Jawab Uma Rahma menenangkan sang menantu

Tak lama Mukhta datang dan melihat wajah khawatir dari kakak iparnya, karena khawatir Mukhta menenangkannya.

“Kamu kenapa kakak ipar ?” Tanya Mukhta penasaran

“Perasaanku gak enak Mukhta, gak tahu kenapa” Jawab Adzkia

“Sudah tenangkan dirimu” Ucap Mukhta sambil memeluk Adzkia

*****

Sampai pukul 8 malam pun Adzkia belum mendapatkan kabar orang tuanya, membuat dirinya tambah mengkhawatirkannya.

“Tenangkan dulu hatimu mungkin papa sedang ada urusan, atau ponselnya lowbet jadi gak nyambung terus sayang” Ucap Yuvraj menenangkan sang istri

“Iya a” Jawab Adzkia

Pada pukul 10 malam Yufraj mendapatkan panggilan yang mengatakan bahwa mobil yang ditumpangi Herman mengalami kecelakaan.

“Assalamu’alaikum, apakah benar ini keluarganya bapa Herman ?”

“Iya, benar pak. Sama dengan menantunya”

“Saya ingin memberitahu bahwa mobil yang ditumpangi bapa Herman beserta istrinya mengalami kecelakaan dan sekarang berda di rumasakit terdekat dengan lokasi kecelakaan. Harap anda segera ke tempat”

“Innalillahi. Baik pa, terima kasih saya akan segera kesana”

Aba Rasyid yang mendengar pembicaraan putranya langsung menanyakannya

“Ada apa nak ?” Tanya Aba Rasyid

“Nanti kakak beritahu sekarang aba segera siap-siap untuk ikut aku dan beritahu uma dan Mukhta, aku mau memberitahu Adzkia” Jawab Yufraj

*****

Setelah bersiap-siap mereka tiba di rumah sakit yang diberitahukan dari telpon tersebut, mereka yang di bawa Yufraj ke sana merasa bingung.

“Kenapa aa membawa kita kesini ?” Tanya Adzkia

“Nanti aa jelaskan” Jawab Yufraj

Setelah di depan ruangan Papa Herman baru Yufraj menjelaskan bahwa Papa Herman dan Bunda Ratna mengalami kecelakaan.

“Papa dan Bundanya Adzkia mengalami kecelakaan lalu lintas dan mereka berada di ruangan ini” Ucap Yufraj

“Pasti aa bohongkan sama aku ?” Tanya Adzkia

“Enggak sayang, aa gak bohong. Di dalam ada bunda dan papamu” Jawaban Yufraj membuat air mata Adzkia menetes

“Yang sabar ya, sayang” Ucap Uma Rahma memeluk menantunya yang dibalas angggukan saja

Selang beberapa menit, dokter keluar memberikan kabar duka bahwa kedua orang tua Adzkia telah meninggal dunia.

“Apakah kalian keluarga pasien di dalam ?” Tanya Dokter

“Bagaimana dok keadaan orang tua saya ?” Tanya Mukhta

“Mohon maaf, saya sudah memberikan yang terbaik tetapi tuhan berkehendak lain. Pasien tidak dapat terselamatkan, maafkan saya” Jawab Dokter dan berlalu dari sana

Mendengar ucapan dokter Adzkia langsung pinsan ditempat, membuat semua orang disana merasa khawatir.

“Kakak ipar” Ujar Mukhta kaget

“Astagfirulloh,Adzkia” Ucap Uma Rahma

“Sayang bangun, kuatkan dirimu. Ini sudah takdir Allah sayang” Ujar Yufraj

Kerena khawatir mereka membawa Adzkia keruangan, untuk diperiksa takut kenapa-napa. Setelah sadarkan diri, dia di bawa keruangan orang tuanya. Adzkia dan yang lainnya masuk keruangan, Adzkia menangis terbanyang bahwa pagi tadi itu adalah pagi terakhir dirinya dengan papa dan bundanya.

“Andai aku tahu pagi ini adalah pagi terakhir dengan papa dan bunda, aku akan melarang kalian berangkat keluar kota ma pa” Ucapnya menyayat hati

“Sudah ya saya, ikhlaskan” Ucap Yufraj sambil memeluk sang istri

Kedua orang tua Adzkia di kebumikan di TPU dekat rumahnya, banyak orang-orang melayat saat tau bahwa orang dermawan di daerah tersebut meninggal dunia.

“Tabahkan hatimu nak, orang tua mu orang baik banyak yang mendoakan kebaikan untuk mereka” Ucap pelayat tersebut

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhum dan almarhumah. Semoga ditempatkan di tempat yang istimewa disana” Ucap pelayan yang lainnya

Banyak doa yang diucapkan oleh para pelayat untuk orang tuanya, bukan itu yang di inginkan adzkia tapi dia masih ingin berkumpul dengan keduanya. Menjelang sore mereka meninggalkan pemakaman tersebut.

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!