NovelToon NovelToon
PRIA DINGIN UNTUK ECA

PRIA DINGIN UNTUK ECA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.

Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.

Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.

Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Kepedulian Suami.

"Ca" Panggil Eldhin dengan nada lirih, dia lagi mengusap kepala Eca yang semalam ketiduran setelah menemani nya begadang membuat konten.

Eca membuka kelopak matanya, berbicara dengan nada serak "Iya mas"

"Enggak berangkat ke kantor?"

Eca mencoba menstabilkan pandangan mata nya yang berat, merasa sudah enak dia langsung bangkit walau sedikit terhuyung karena pusing tiba-tiba melanda.

"Enggak mas, aku hari ini rehat dulu badan aku lagi gak enak"

Eldhin mengecek suhu di kening dengan punggung telapak tangan, dan Eca menatap wajah Eldhin yang terlihat khawatir.

"Kok badan kamu panas? Periksa ayo ke klinik"

"Enggak mas, mungkin ini demam biasa" Eca Ingin menolak, tapi Eldhin tetap pada pendirian nya. Dia gak mau kalau istri nya jatuh sakit.

Tatapan nya tajam seolah marah, Terpaksa Eca harus menaikan kedua sudut bibirnya dan melangkah ke arah kamar mandi.

"Sebentar aku mau mandi dulu"

Eldhin mencegah, membawa Eca ke meja makan "Aku buatin sarapan, jangan mandi dulu" katanya.

Eca menopang dagu sambil tersenyum melihat Suaminya kesana kesini untuk mengambil bumbu dan banyak sayuran.

Tak banyak yang dilakukan Eca selain memperhatikan suami nya yang sedang khawatir padanya.

"Mau buat apa mas?"

"Sup ayam" Jawab Eldhin yang masih sibuk dengan urusan dapur, kini dia lagi menyuci potongan ayam segar yang diambil nya di lemari es.

Eca terkekeh "Emang bisa?"

"Lihat aja hasilnya" Kata Eldhin, kini dia sibuk memotong wortel, buncis, sosis dan kol, daun bawang, tomat dan seledri.

Eca gak bisa berkata-kata lagi, dalam hati dia lagi tersenyum penuh arti, batin nya pun berkata "Suami bisa diandalkan ya kamu"

Senyum nya semakin melebar saat Eldhin sudah memasukan ayam dan potongan sayuran ke dalam air yang sudah mendidih.

Aroma SOP seakan mengepung di ruang makan keluarga. Bu Neli yang barusan datang dari minimarket sampai melongo.

"Eldhin sedang buat apa ca?"

Eca menoleh sambil menyalimi tangan ibu mertua nya "Lagi buat SOP untuk Eca mah"

Saat menyentuh tangan Eca, telapak tangan Bu Neli merasa panas, beliau menyadari kalau Eca lagi panas demam.

Bu Neli mengambil termometer tembak di kamarnya, Saat beliau sudah kembali, langsung menargetkan termometer itu ke depan kening Eca.

"Mama cek dulu, diem kamu jangan banyak gerak" Sensor dari termometer itu warna merah, menunjukan suhu tinggi 38 derajat.

"Eh kok tinggi banget?"

"Gak apa-apa ma, mungkin Eca kecapean kemarin ngurus kerjaan banyak"

Eca berbohong karena sebenarnya semalam dia menjaga Eldhin yang ketiduran, rasa lelah dari Eldhin menyadarkan Eca, berawal dari suhu tubuh Eldhin yang mulai panas, berhubung golongan darah Eca sama dengan Eldhin, jadi Eca terus memeluknya, bahkan menukar air liur Eldhin sampai penyakit itu tertular padanya.

Lamunan singkat Eca tersudahi setelah Eldhin datang membawa mangkuk besar yang sudah berisi sup buatan nya.

"Dimakan cepat, sambil nunggu klinik buka aku kompres dulu, bentar ya mas mau masakin air hangat" Eldhin menaruh mangkuk di atas meja, menata dengan rapih bersama nasi yang sudah dia bawa.

"Iya mas makasih"

"Din biarin mama yang masak air hangat untuk Eca" Timpal Bu Neli mencegah.

Eca merasa kalau ibu dan anak ini sebenarnya baik, tapi Bu Neli kenapa sangat jahat kepada Aulia? Heran.

Eldhin duduk tenang menatap Eca yang lagi tersenyum padanya, Eca menatap wajah Eldhin yang begitu kaku.

"Laki dingin itu dikenal nya sulit untuk melakukan perhatian ke wanita mas, kok kamu ko bisa?"

"Stop nyebut aku dingin, aku gak peduli, yang aku peduli kamu tidak sakit" Tatapan Eldhin semakin tajam, seakan tak suka dengan sebutan itu.

Eca mengambil telapak tangan Eldhin dan mencium nya "Iya sayang maaf ya"

Setelah makan itu selesai Eca di bawa ke kamar nya, disana Eldhin memeras kain putih yang masih baru untuk di tempelkan di kening Eca.

Bahkan sampai kain itu terasa adem, Eldhin kembali memeras dan terus mengompres Eca sampai jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Barulah disitu Eldhin membawa Eca untuk diperiksa di klinik langganan nya.

"Sakit apa dok?"

"Ada parasit yang tertular di tubuh wanita itu, jadi untuk sementara dia butuh istirahat, penyakit nya tidak berbahaya hanya tipes" Kata Dokter itu.

Selepas dokter bilang itu, Eldhin langsung pergi ke ruangan Eca di periksa.

"Ca aku semalam aku merasa pusing, panas dingin, apa kamu nularin penyakit itu ke diri kamu?" Eldhin menyadari nya, sempat lupa tapi setelah diberi penjelasan ingatan nya kembali pulih.

"Engga kok mas, jangan suudzon gitu, gak baik ah, dosa tau"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!