Kaisar Yang shi yang mendatangi peramal sakti, untuk meramalkan nasib putra mahkota. peramal sakti tersebut menyebutkan kalau putra mahkota akan menikah dengan putri jenderal yang ada diperbatasan selatan negeri Yang shi, tapi seluruh negeri Yang shi tak tahu kalau jenderal tersebut memiliki dua anak kembar, mereka berdua terpisah oleh waktu dan tempat yang berbeda.
Dan saat itu juga saudara kembarnya datang dengan menggunakan jam waktu milik mamanya, dia datang dari masa depan untuk tinggal bersama saudaranya.
Bagaimana cerita si kembar tersebut?, siapa diantara mereka berdua yang akan menjadi putri mahkota?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13.Mimpi bertemu mama.
"Xin qian, kakiku sakit! " Teriak Xin xin yang meringis kesakitan.
Xin qian yang melihat saudaranya yang kesakitan, dia pun panik dan berteriak meminta bantuan untuk mengangkat kayu besar yang berada di kaki Xin xin.
Bibi Fei juga membantu membantu mengangkat kayu besar itu, tapi kedua tenaga wanita tidak sanggup mengangkat kayu yang berat itu.
"Bibi panggil bawahan ayah didepan untuk membantu ku mengangkat kayu ini" Perintah Xin qian dengan tegas.
"Baik nona" Jawab bibi Fei.
Xin qian yang meminta bantuan kepada Li yang dan pelayannya, tapi Li yang ketakutan mereka berdua pun berusaha kabur.
Saat mereka berdua keluar dari pintu dapur, kaki Li yang berhenti dan tertegun melihat pamannya sudah ada didepan nya.
"Paman" Panggil Li yang dengan perasaan takut.
Jenderal Lou tidak menggubris panggilan Li yang, dia berlari melewati dirinya. Tapi sebelum menghampiri anak-anaknya, dia menyuruh Bo untuk membawa Li yang ke kamarnya.
"Bo, bawa Li yang ke kamarnya dan suruh anak buah kita menjaga dirinya agar tidak bisa keluar dari sana" Ucap jenderal Lou dengan tegas.
Dan dengan perintah jenderal Lou, Bo pun langsung membawa Li yang ke kamarnya dengan paksa. Walaupun Li yang memberontak Bo tidak menggubris nya, dia terus menyuruhnya untuk ikut kembali ke kamarnya.
Xin qian pun yang berusaha sekuat tenaga mengangkat kayu itu dan memanggil nama Xin xin agar dia terus terjaga.
Karena kesakitan Xin xin pun jatuh pingsan, dan jenderal Lou menghampiri Xin qian dan membantunya untuk mengangkat kayu yang ada di kaki putrinya bersama Xin qian.
Setelah berhasil mengangkat kayu tersebut, bibi Fei dan beberapa anak buah jenderal Lou datang untuk membantu Xin qian dan Xin xin.
Jenderal Lou pun mengangkat tubuh putrinya yang pingsan, dan meminta anak buahnya segera mencari tabib terbaik di ibukota untuk mengobati Xin xin.
Xin xin yang masih belum punya kamar sendiri, maka jenderal Lou terpaksa membawanya ke kamar Xin qian.
Jenderal Lou akhirnya menaruh tubuh Xin xin di ranjang Xin qian, dan mencoba menenangkan hati Xin qian yang panik dan cemas melihat saudaranya yang tak sadarkan diri.
"Ayah, Xin xin!. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada dirinya?, karena menyelamatkan aku dia yang terkena kayu tersebut. Seharusnya aku yang terbaring di ranjang itu! " Ucap Xin qian sambil menangis.
Jenderal Lou pun memeluk putrinya dan membelai rambutnya dengan lembut.
"Jangan cemas!, Xin xin gadis yang kuat. Karena dia putri jenderal Lou,semua putri ayah adalah anak yang kuat" Hibur jenderal Lou.
Dan tak beberapa lama tabib terbaik pun datang dan memeriksa Xin xin, tabib itu merawat luka di kaki Xin xin.
Di alam mimpi.
Xin xin bermimpi dia sedang berada padang pasir putih yang tidak ada penghuni,Xin xin pun berjalan perlahan-lahan sambil melihat sekelilingnya.
"Ini dimana? "Tanya Xin xin.
Tiba-tiba dia berhenti dan melihat sosok wanita dari belakang yang mirip dengan mamanya, dia yang tidak percaya dengan yang dia lihat.
Xin xin terus mengusap kedua mata dengan kedua tangannya, tiba-tiba tanpa sadar dia mengeluarkan air mata yang menetes di pipinya.
"Mama! " Panggil Xin xin dengan keras.
Wanita itu pun menoleh kearah Xin xin, dan tebakan Xin xin benar.Dia adalah Jia li mamanya, Jia li lalu tersenyum kearah Xin xin dan melebarkan tangannya sambil tersenyum.
Xin xin pun berlari kearah Jia li, dengan senyum bahagia.Sambil memanggil mamanya dengan keras.
Mereka berdua pun berpelukan, dengan eratnya. Jia li membelai rambut panjang putrinya dengan lembut, setelah itu Jia li mencoba melepaskan pelukannya dari Xin xin.
Jia li menatap putrinya dengan tatapan penuh rindu.
"Xin xin, sekarang kamu sudah bertemu dengan saudaramu dan ayahmu. Mulai hari ini kamu akan hidup bersama mereka, dan jangan merasa kehilangan mama karena aku selalu berada di sisi kalian" Ucap Jia li.
Xin xin pun tidak sanggup menjawab ucapan mamanya, dia hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Pergilah, sudah saatnya kamu bangun! " Suruh Jia li sambil tersenyum.
Lalu dia mendorong tubuh Xin xin, ke dalam lubang hitam.Xin xin pun berteriak, memanggil mamanya.
Seketika itu juga Xin xin membuka matanya, dan bangun sambil memanggil mamanya.
"Mama!" Teriak Xin xin.
Saat membuka matanya dia sudah berada di kamar Xin qian, dan dia merasa kaki kanannya terasa sakit. Saat membuka selimut, dia melihat kaki kanannya sudah terbungkus perban.
"Ada apa dengan kakiku? " Tanya Xin xin pada dirinya sendiri.
Dan tak beberapa lama Xin qian masuk kedalam kamarnya sambil membawa semangkuk obat untuk Xin xin.
"Xin xin, kamu sudah bangun? " Tanya Xin qian.
"Xin qian, kamu tidak apa-apa? "Tanya Xin xin yang khawatir kepada Xin qian.
" Dasar gadis bodoh!, yang sekarang terbaring diranjang siapa? "Ucap Xin qian sambil tersenyum.
" Bantu aku bangun!, aku mau beri pelajaran kepada Li yang berani-beraninya menjahili kamu lagi"Ucap Xin xin dengan marah.
"Tunggu dulu, kamu mau kemana? " Tanya Xin qian yang berusaha menahan Xin xin.
"Tentu saja membuat perhitungan! " Seru Xin xin.
"Ayah sudah mengurus masalah Li yang dan orang tuanya. Jadi sekarang kamu istirahat agar kakimu bisa sembuh kembali!" Ucap Xin qian.
"Ayah!, dia sudah datang? " Tanya Xin xin yang penasaran.
"Iya, ayah kita. Saat kamu pingsan ayah yang menggendong mu ke kamar"Penjelasan Xin qian.
Xin xin yang tidak percaya, dia pun bertanya sekali lagi pada Xin qian. Xin xin yang setiap menghadapi masalah selalu mengatasinya sendiri, sekarang dia merasa dia ada yang melindungi dirinya dan itu sosok ayah yang selama ini dirindukan Xin xin.
Xin xin tidak ada habisnya menanyakan seperti apa ayah mereka kepada Xin qian,saat Xin qian masuk kedalam kamarnya Xin xin selalu menganggu dirinya dengan menanyakan seputar ayah mereka.
Xin qian pun juga mulai kesal dengan sikap saudara kembar nya itu, dan Xin qian pun mengajak Xin xin duduk disampingnya.
"Jika kamu penasaran dengan ayah?, sebentar lagi dia akan kembali kemari" Ucap Xin qian dengan lembut.
"Siapa yang penasaran dengan dirinya?, aku cuma mau tahu seperti apa pria yang dicintai mama sampai akhir hayatnya" Ucap Xin xin sambil memalingkan wajahnya.
"Bohong! " Seru Xin qian sambil tersenyum.
Mereka berdua lalu bercanda dan tawa di kamar mereka berdua terdengar sampai diluar kamar mereka, jenderal Lou yang sudah berdiri didepan kamar putrinya hanya terdiam tersenyum mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Jenderal, kenapa tidak jadi masuk? " Tanya Bo.
"Rumah ini terasa hidup kembali, setelah sekian lama kepergian Jia li dan Xin xin dari sini. Dan aku tidak mau menganggu kebersamaan mereka tersebut! " Ucap jenderal Lou.
Akhirnya mereka berdua meninggalkan tempat tersebut, dan menuju ke aula utama untuk memberikan hukuman kepada keluarga saudaranya. Terutama ponakannya yang bernama Li yang.