Bijak dalam membaca😊
❗HANYA HALUAN AUTHOR, DAN NOVEL INI TIDAK MENGENAL AGAMA APAPUN❗
"Ahh..! " pekik Reqy sambil membuang jutaan kecebong ke dalam kantung pengamannya di dalam sana. Setelah itu bergegas mengeluarkan uang warna merah dari pouch bagnya dan mengusir wanita itu.
Reqy Sebanan adalah seorang duda matang, berusia 38 tahun yang dipecundangi oleh istri yang sangat dicintainya 10 tahun yang lalu. Reqy tahu istrinya mendesah di bawah kungkungan laki-laki lain, tapi dia tak bisa melakukan apapun.
Cinta yang teramat dalam membuat Reqy membiarkan dan memendamnya dalam hati, sampai talak itu jatuh ketika istri yang dicintainya berani menampar putra mereka.
Hingga Reqy dipertemukan dengan daun muda 19 tahun dari desa yang membuatnya kelimpungan.
Bagaimana kisah hot duda satu ini?
Ikuti ceritanya
by : Roro Halus
❗DILARANG PLAGIAT ❗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Keluarga hangat
"Reno anakku, Pap! Aku yang menginginkannya!" jawab Reqy dingin.
Reqy tak pernah suka, jika legalitas anaknya dipertanyakan seperti ini, karena itu benar-benar menggores harga dirinya!
"Terserah maumu, Reqy! Tapi Mami dan Papi akan lebih memilih warisan ini semua disumbangkan untuk panti asuhan daripada harus dilanjutkan oleh, Reno!" jawab Papinya tak kalah dingin.
"Papi kenapa Kejam dengan, Reno!" desis Reqy.
"Jika tes DNA menunjukkan bahwa dia benar anakmu, maka kami akan menerimanya walaupun keluar dari rahim wanita tidak benar itu!" jawab Papinya dengan tegas.
"Kenapa Papi sekarang sama dengan, Mami?"
"Karena Papi sudah tua!" jawabnya!
Deh!
"Papi tidak bisa meninggal dengan tenang jika putra semata wayang papi seperti, ini!" jawab Papinya lagi.
Setelah itu, mereka berdua sama- sama diam!
Reqy seakan tak ingin lagi menjawab ucapan Papinya!
Ucapan yang sangat sensitif untuk Reqy.
Reqy memilih mengalihkan pembicaraan mereka membahas tentang pekerjaan dan beberapa proyek yang besar. Reqy masih meminta saran untuk beberapa hal dari Papinya itu.
Setelah lima jam berbincang, kedua perempuan itu selesai belanja dan kembali ke kantor Reqy.
"Hola! Pap, selera Rasty sangat tidak diragukan lagi!" seru Maminya yang masuk begitu saja.
"Ya, terlihat jelas dengan semua belanjaan yang kau bawa itu!" jawab Papi sambil tersenyum.
"Ini tuh, investasi, Pap, nanti kan bisa turun ke menantu cantik Mami, bisa turun ke cucu Mami!" jawab Mami kesenangan.
"Yaudah, Tante, Rasty harus pulang karena sudah rindu dengan teman Rasty!" pamit Rasty pada Maminya Reqy.
"Lain kali, tante akan bertemu dan mengunjungi temen kamu! Mami akan bawakan jamu agar kakinya tidak bengkak!" jawab Mami sambil tersenyum lebar.
"Wahh, Rasty tunggu, tante! Janji ya!" todong Rasty sambil saling melepas pelukan perpisahan dari Mami.
Kemudian Rasty pergi setelah pamit pada Papi dan Reqy, meninggalkan tiga manusia yang selalu perang Dingin itu.
"Mami mau ketemu teman, Rasty?" tanya Papi sambil berdiri menghampiri Mami.
"Iya, Pap, Rasty sangat menyenangkan! Temannya kasihan sedang hamil besar dan suaminya jauh! Mami lihat sangat baik dan lugu, Pap!" jawab Mami pelan.
"Bisa saja temannya itu hamil diluar nikah tanpa suami, Mam, Suami jauh hanya alibi! sudah pasti lingkungan dia bebas!" potong Reqy.
"Mulutmu tajam sekali, Reqy! Atas dasar apa kamu menghina orang lain! Setiap orang punya masa lalu dan berhak di manusiakan, Kamu sendiri tidak ngaca! Kamu yang Penjahat Kelamin!" teriak Maminya dengan emosi karena ucapan sang putra yang sangat menyakitkan.
Deg!Deg! Deg!
Reqy diam seribu bahasa melihat kemarahan maminya yang mengungkin tentang kebiasaannya.
"Terserah kau saja, Reqy! Mami benar-benar sudah tidak habis pikir" marah Maminya, "Selama tidak ada pewaris lain dari perempuan baik-baik, semua kekayaan akan Papi kamu donasikan jika Mami dan Papi meninggal!" lanjut Mami sambil menarik tangan Papinya pergi.
Reqy kembali sendirian di ruangan kerjanya!
Menikmati segenap rasa yang tidak pernah bisa Reqy jelaskan.
Semua seakan menghimpitnya.
Perasaan anehnya pada Reno, desakan dari Mami dan Papi selama ini, juga Nia yang tak kunjung ketemu!
"Argkhhhhh!"
********
Sedangkan Rasty yang keluar lebih dulu dari kantor Reqy bergegas menaiki mobilnya menuju mansion keluarga karena tidak sabar bertemu dengan sang sahabat.
Nia membeli beberapa perlengkapan untuk baby girl yang ada di perut sahabatnya itu. Dengan senyum yang mengembang Rasty lari dari parkiran mobil mansionnya sambil berteriak.
"Hallo, baby girl! Tantemu sudah tiba!" teriak Rasty sambil masuk ke dalam mansion dan meloncat ke sofa bergabung dengan Mommy dan Sahabatnya.
"Hallo, tante Rasty yang paling cantik! dedek telinganya penging mendengar suara, tante!" sahut bumil itu dengan penuh kebahagiaan.
"Wah, Dedek, nanti dedek akan mendengarnya sepanjang tahun sampe besar!"
"Ha-ha-ha," tawa mereka bertiga menggelegar dengan tingkah absurb Rasty sambil mengusap perut Nia.
Yah, Tania Anastasya, gadis yang beberapa bulan lalu memberikan kesuciannya untuk Reqy dan memutuskan untuk memulai hidupnya dengan kuliah dan bekerja part time di restoran ayam milik keluarga Eja, ternyata membawanya pada sebuah takdir demi takdir indah.
Tanpa diduga, Rasty adalah teman seangkatan sekaligus sekelas dengan Nia. Mereka berteman dekat sampai akhirnya Nia hamil dan Rasty tau jika Nia adalah kekasih Eja.
Rasty yang tahu sahabatnya dihamili sang kakak, langsung meminta mommy dan daddynya segera menikahkan kakak kandungnya dan sahabatnya.
Dan, 4 bulan yang lalu, Nia resmi menjadi kakak ipar Rasty yang disembunyikan oleh keluarga Granada karena Eja masih kuliah di New York.
Sedangkan, Nia bersama keluarga Eja di Indonesia.
"Kakak ipar, aku tadi beli obat untuk kaki bengkakmu! ayo cobain sekarang, Kak!" kata Rasty sambil membuka paperbag yang dibawanya.
"Makasih Rasty, tidak perlu repot-repot!" jawab Nia.
"Wah, sekarang mommy kalah dengan baby girl kita ini!" sahut Mommy sambil mengelus perut besar Nia.
"Hehehe, tuh Mommy cemburu, Ras!" jawab Nia bercanda.
"Baiklah Mommyku tersayang, anakmu yang cantik dan bahenol ini tentu tidak akan melupakanmu, aku membelikan jamu pegel linu untuk, Calon nenek! Ha-ha-ha!" kata Rasty sambil mengeluarkan jamu pegel linu dengan penuh tawa.
"Dasar anak soang! Kamu pikir Mommymu sudah tua!"
"Hey, apa-apa ini Mom! Daddy, Mommy anggap soang?" kata Daddy tiba-tiba menyahut sambil masuk ke dalam ruang keluarga.
"Ha-ha-ha! Iya Dad, Daddy soang kata mommy!" jawab Rasty dengan penuh tawa.
"Hih, Daddy kan memang soang! sukanya nyosor mulu!" jawab Mommy bercanda.
"Oh begitu ya, Mom, yaudah sini, Daddy sosor ya!" canda Daddy mengejar Mommy.
Tentu, Mommy yang akan diterkam soangnya itu berdiri dan berlari sambil tertawa menuju kamar, dan Daddy pun menyusul mommy masuk ke dalam kamar.
Tawa Nia dan Rasty memenuhi mansion melihat tingkah mommy dan daddy seperti abege.
"Dasar, tua-tua keladi!" canda Rasty.
"Semakin tua semakin menjadi?" tanya Nia.
"Betuls!" jawab Nia sambil terkekeh.
Nia pun tertawa mendengar jawaban Rasty. Nia merasa sangat bahagia berada ditengah-tengah keluarga Eja yang hangat dan menyayanginya dengan sepenuh hati.
Eja begitu baik, menerimanya apa adanya dan sayang terhadapnya, Nia merasa hidupnya sudah sangat bahagia sekarang.
'Senang dan sedih memang bersandingan, Aku bahagia di keluarga ini, semoga akan seperti ini selamanya!' batin Nia.
Nia dan Rasty pun menuju kamar Nia untuk menempelkan obat yang dibeli Rasty pada kaki Nia. Rasty memang sangat menyayangi Nia.
Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, karena semester dua ini Nia cuti, jadi tidak bisa bersama Nia di kampus, Rasty memilih untuk mengganggu Nia saat dirumah saja.
"Nia, sehat-sehat ya! sehat-sehat juga ya, debay!" kata Rasty pelan.
Rasty tiba-tiba jadi teringat pesan dokter saat cek up dua minggu yang lalu untuk menjaga kesehatan dan berolahraga ringan, makan makanan bergizi dan rendah gula.
Dokter juga menjelaskan keadaan Nia dan juga bayinya.
"Kenapa jadi sedih gitu?" tanya Nia.
"Aku ingat kata dokter, melahirkan di usiamu sangat beresiko!"
Bersambung...
loh ya, Nia🤰