kisah tentang rasa yg pernah ada di masalalu dan hadir kembali di situasi yang berbeda
Adisty jelita seorang dokter kandungan muda berbakat adalah seorang wanita dari masa lalu wirawan Nugraha yang tak lain adalah seorang pejabat negara
kisah mereka terpisah oleh suatu hal yang tak dapat mereka mengerti, setelah sekian tahun berpisah akhirnya mereka dipertemukan dengan situasi yang sangat tak sesuai harapan
bagaiman kisah nya...? selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perasaan yang tak pernah hilang
Kali ini Adisty tidak pulang ke rumah orang tua nya, karna setelah sukses sebagai dokter, Adisty sudah bisa membeli unit rumah di kawasan perumahan sekitar rumah sakit tempat nya praktek. Setelah sampai di rumah Adisty langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur, seolah tak ada tenaga tersisa, badan nya terasa lemas dan tak bertenaga.
Adisty butuh sendiri itulah kenapa dia tidak pulang ke rumah orang tua nya,dengan langkah gontai ia berjalan menuju kamar mandi, ia ingin berendam air hangat agar perasaan nya lebih tenang
" ya Tuhan... Takdir apa yg Kau tuliskan untukku " keluh Adisty dalam tangisnya
Perasaan nya benar-benar hancur, dia yang selalu menanti sang kekasih, dia yang selalu berpegang pada janji nya kepada sang kekasih justru mendapati kenyataan yang begitu mengejutkan. Orang yg ia tunggu datang bersama wanita lain dan sedang hamil pula.
Adisty merasa bodoh, menanti orang yg sudah tak menganggap nya lagi, menanti orang yg sudah melupakan nya. m
Adisty terus menangis di bawah guyuran shower,ternyata berendam tak membuat hatinya yg sakit membaik.
Ke esok an hari nya Adisty kembali praktek seperti biasa nya, meskipun dengan kondisi hati yg sedang tak baik-baik saja tapi Adisty tetap profesional.
Hari sudah sore bahkan sudah hampir malam, Adisty bergegas untuk pulang, dan ketika sampai di parkiran khusus dokter,dimana Adisty memarkir kan mobilnya tiba-tiba ada yg menarik tangan nya, dan membawa Adisty menjauh.
Adisty terkejut ternyata yang menarik tangan nya adalah Wira
"kita harus bicara dis" ucap Wira
dengan langkah berat Adisty mengikuti langkah Wira. Sesampainya di taman belakang rumah sakit, suasana di sana cukup sepi karna memang ini sudah mulai gelap, mereka duduk di kursi panjang di pinggiran taman
Adisty hanya diam menunggu apa yang akan di katakan Wira
" dis... Bagaimana kabarmu? " tanya Wira dengan canggung
" seperti yang kamu lihat " jawab Adisty
" dis... Maafkan aku... Aku... " Wira menjeda ucapan nya
" kamu ga salah, aku yang terlalu bodoh, aku yang salah karna terus berpegang pada janji kita, aku yang terlalu naif, seharusnya aku tau siapa aku, tak ada yg bisa aku harapkan dari hubungan kita yg berasal dari latar belakang yang jauh berbeda " ucap Adisty mengutarakan isi hati nya
" maafkan aku dis... Aku terpaksa menikahinya, demi orang tua ku, aku sama sekali tak mencintai nya dis " ujar Wira
Adisty tersenyum kecut
" lalu untuk apa kamu menjelaskan semua ini ke aku? Keadaan nya sudah terlanjur seperti ini wir, aku sudah tak mengharapkan kamu lagi, jadi lanjutkan lah hidupmu jalani kehidupan kita seperti biasa, anggap saja kita tidak pernah bertemu "
" dis... Jangan seperti ini..."
" lalu seperti apa? Kamu sudah beristri wir, mungkin kita memang tak berjodoh "
" hati ku sakit mendengar nya dis "
Tak terasa air mata Adisty luruh juga
" wir... Tolong... Jangan temui aku lagi, jalani hidup kita masing-masing" ucap Adisty dan hendak pergi meninggalkan Wira.
namun ketika Adisty hendak melangkah Wira memeluknya sangat erat seolah ingin menumpahkan rasa rindu nya yg selama bertahun-tahun terpendam.
" jangan pergi dis, biarkan seperti ini, aku rindu kamu "
tak di pungkiri Adisty pun rindu pelukan itu, aroma tubuh Wira yg menenangkan, Adisty rindu,,, sangat rindu... Mereka berpelukan begitu lama seolah tak ingin berpisah.
Tapi setelah sadar Adisty mendorong tubuh Wira dan pergi meninggalkan Wira yg masih terpaku di sana.
" ini ga benar wir " lirih Adisty setelah memasuki mobil nya. Dan menangis di dalam mobil.
Setelah perasaan nya sedikit membaik Adisty melajukan mobil nya dengan perasaan yg masih tak karuan.