Cerita anak Alana dan Devan. Ini versi terbarunya jadi cerita yang ada di dalam kisah adiknya nggak dibuat.
...
Karena kesalahan orangtuanya yang mengenali anak lain sebagai dirinya. Hidup Bella sangat menyedihkan di keluarga orang lain. Namun tiba-tiba saja identitasnya terungkap dan ia akhirnya mengetahui orang tua kandungnya.
Sayangnya kehadirannya tidak pernah di terima oleh orang tua dan kakak laki-lakinya. Mereka lebih mencintai anak salah itu dan mengabaikannya.
Belum juga mendapatkan kasih sayang orang tua. Bella di paksa menikah dengan pria misterius yang mengaku sudah menikah dan tua.
Ikuti cerita Bella yang penuh dengan lika-liku kehidupan dan balas dendam pada orangtuanya terutama anak perempuan yang sudah menempati posisinya pulihan tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Yang Panjang
Tiba di rumah, Al kembali membuat Bella seperti orang lumpuh. Semua pelayan yang melihat perubahan sang tuan terpana, dan Albert tidak lupa merekamnya lalu mengirim hasil rekamannya ke Myra. Kulit mulus Bella terlihat menggoda, Al mulai menyentuhnya. Bella hanya bisa diam, sesekali memberikan suara ambigu, membuat Al semakin terpancing.
Puas menyentuh, Al memutuskan menghentikan permainan dan masuk ke acara inti dari makan malamnya hari ini.
Melepaskan kemeja dan celananya. Bella dapat melihat perut menggoda sang suami, dia yang sudah terbawa suasana secara alami menyentuh perut six pack Al.
"Apa kau menyukainya?" Al tersenyum kecil ketika melihat jari-jari kecil sang istri menyentuh perutnya.
"Hm, ini indah. Sangat jauh menggoda dari milik pria yang ada di majalah Bianca." Bella pernah tidak sengaja melihat majalah pria milik Bianca. Sebenarnya, dia tidak tahu kenapa saudari tirinya itu suka melihat foto pria setengah tanpa busana, namun setelah melihat bagaimana luar biasanya perut milik suaminya. Bella akhirnya tahu apa alasannya.
"Di masa depan kau tidak diperbolehkan melihat hal-hal seperti itu." Al sedikit tidak suka setelah tahu bahwa istrinya pernah melihat perut pria lain.
"Baik."
Setelah itu, Al membuka pakaian Bella dan hanya tersisa pakaian dalam. Mendapati dirinya nyaris tanpa busana, Bella menjadi sangat malu dan kenangan malam di Club akibat jebakan Bianca melintas di kepalanya. Bagaimana jika dia sudah tidak perawan lagi? Apakah Al akan kecewa dan membencinya.
"Kau malu?" Al geli saat melihat Bella yang panik dan berusaha menutupi tubuhnya. Dia bertindak sangat alami, hal tersebut membuat Al yakin kalau Bella wanita baik-baik.
"Ya. Meskipun ini kali kedua aku seperti ini, tapi masih sangat memalukan." Pengakuan Bella membuat Al mengerutkan keningnya.
"Kali kedua? Apa kau pernah melakukan dengan pria lain?" Al terkejut. Dia tidak menduga kalau Bella, wanita yang dia anggap baik serta polos pernah melakukan hal-hal bebas sebelum menjadi istrinya.
"A-aku tidak yakin, tapi malam sebelum kita menikah. Bianca menjebak ku, dan aku tertidur di salah satu ruangan Club malam meskipun pakaian ku masih menempel di tubuh ku."
Awalnya Al ingin marah, namun setelah mendengar penjelasan Bella. Dia bisa bernafas lega.
"Aku kotor. Jadi sebaiknya kita hentikan saja agar kau tidak merasa jijik pada ku." Bella berusaha bangun dari ranjang Al, namun langsung di tahan oleh Al.
"Kau akan tahu apakah diri mu kotor atau tidak malam ini." Lalu, Al menarik paksa pakaian yang menutup tubuh Bella hingga terkoyak.
Melihat tindakan Al. Bella merasa sangat takut, namun tidak berani bersuara.
"Ah!" Suara teriakan tertahan Bella terdengar setelah sesuatu yang keras menerobos masuk ke dalam dirinya. Al tidak tahu bagaimana cara bermain lembut, dan ini kali pertama dia melakukannya sehingga dia hanya mengikuti naluri alami prianya.
"Bersabarlah, ini tidak akan sakit sebentar lagi." Al memberikan kecupan di kening Bella, berniat menenangkan wanita tersebut. Dia juga senang karena berhasil menjadi satu-satunya pria Bella.
Meskipun kasar pada awalnya. Al berusaha membuat sang istri nyaman dengan tetap diam, hingga dia merasa bahwa Bella sudah merasa nyaman lalu melanjutkan acara makan malamnya.
Awalnya, gerakan itu masih sangat lembut. Bella pun mulai terbuai, hingga semuanya berubah panas setelah suara ambigu Bella semakin terdengar jelas di telinga Al.
Kamar yang biasanya dingin kini berubah panas dan memabukkan untuk keduanya. Al akhirnya bisa merasakan manisnya permainan cinta yang sering di bahas oleh para sahabatnya yang sudah berpengalaman.
...
"Sepertinya sebentar lagi kita akan menimbang cucu, Sayang." Myra yang melihat kiriman Albert tersenyum bahagia dan tidak berperasaan saat membangun suaminya yang sudah tertidur pulas.
"Aku senang mendengarnya. Setidaknya dia bukan seorang gay."
"Siapa yang mengatakan putra ku seorang gay? Dia pria normal, dan hanya menunggu Bella untuk menjadi istrinya."
"Ya, aku setuju." Nick menyetujui semua pendapat istrinya. Dia terlalu mengantuk hingga tidak berdaya untuk berdebat dengan sang istri yang selalu saja bersemangat setiap kali melihat interaksi putra dan menantu mereka.
...
Pagi-pagi sekali, Bella berhasil membuka matanya namun tidak sanggup menggerakkan tubuhnya. Seluruh anggota tubuhnya baru saja tertimpa beban sangat berat. Al benar-benar sangat bekerja keras tadi malam bahkan mengabaikan Bella yang memohon untuk berhenti.
"Tetap di kamar hari ini. Mulai malam ini kau akan tinggal disini." Suara Al mengejutkan Bella yang sedang memijat keningnya yang sedikit pusing.
Melihat bahwa sang pelaku terlihat baik-baik saja sedangkan dirinya sudah seperti orang lumpuh membuat Bella kesal namun tidak berani protes.
"Kenapa tiba-tiba pindah?"
"Agar aku bisa makan malam yang manis setiap malam." Lalu, tanpa rasa bersalah atau malu Al pergi meninggalkan Bella yang tercengang. Tidak menduga kalau suaminya yang dingin akan berubah jadi pria panas.
Lima belas menit kemudian, pintu di ketuk.
"Apa anda sudah bangun, Nyonya?" Tampaknya pelayan membawakan sarapan untuknya.
"Ya." Setidaknya Al berbaik hati karena membantunya mandi setelah malam panjang mereka, jadi Bella tidak perlu menahan malu karena tanda cinta yang terlihat jelas di tubuhnya akibat ulah Al.
Pelayan masuk dan membantunya sarapan. Bella sudah tidak merasa canggung di perlakukan seperti tuan putri, dia bahkan merasa terbantu karena pagi ini dia sedang tidak ingin bergerak bebas. Selain karena ulah Al. Bella juga ingin melanjutkan tidurnya mengingat tadi malam pria itu tidak mengizinkannya tidur nyenyak