Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.
kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.
Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.
sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DA-13
Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya pria itu dengan nada penuh selidik. Ia berjalan menghampiri pintu, lalu bergerak membuka kunci, sedangkan Yudi sudah berdiri kembali menjauh dari Darmadi.
"Punggungnya gatal, aku mencoba menggaruknya," jawab Yudi dengan santai.
Pria itu tak mengindahkan jawaban sang pemuda, ia menarik Yudi keluar, lalu kembali mengunci pintu dan memasukkannya ke dalam tahanan lain yang ada disebelahnya.
"Masuk!" pria bertubuh tinggi itu tampak mendorong kasar Yudi memasuki ruang tahanan, lalu mengunci pintu dengan cekatan.
Kini kedua pemuda itu terpisah, dan mereka sangat sulit untuk berkomunikasi.
Sementara itu, Guntur, Andini, dan juga Mia sedang memantau sang Ular Siluman yang saat ini akan mencerna makanannya.
Seperti dugaan sebelumnya, sosok Ular Siluman itu menghilang dan kini hanya ada mereka berempat.
"Mendekatlah," ucap pria penuh luka itu.
Tanpa bantahan ketiganya mendekat. "Apa yang harus kami lakukan?" tanya Andini dengan penuh selidik.
"Duduk dengan barisan memanjang kedepan, lalu setiap telapak tangan menempel dipunggung satu sama lainnya."titah pria tersebut.
"Mirip lencang depan?" Mia menyela.
"Ya, hanya saja telapak tangan dibuka, bukan dikepalkan," sahut pria misterius tersebut. "Cepatlah, kita tak punya waktu," sosok itu menimpali.
dengan cepat ketiganya duduk bersila dengan Guntur dibagian belakang, menyusul Mia dan terakhir Andini.
Setelah ketiganya bersiap, pria itu menggerakkan dua tangannya membentuk burung mengepakkan sayapnya, lalu memutarnya didepan dada laksana sebuah roda, kemudian merapalkan mantra dan menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Guntur.
Sesaat selarik cahaya berwana ungu berputar menyelimuti keempatnya.
Seketika pria itu membaik dan rantai yang mengikatnya terlepas dengan cepat.
Taaak...
Suara rantai terputus terdengar dengan jelas, dan sesaat cahaya berwarna ungu berubah menjadi jingga. Kini sosok pria misterius itu terlihat bugar dan luka ditubuhnya sembuh total.
Wuuuussh...
Cahaya itu menghilang, dan keempatnya terhenyak.
"Hah!" serempak mereka mengambil nafas secara bersamaan. Pria misterius itu terjengkang kebelakang, lalu berusaha bangkit dan duduk kembali, kemudian menggerakkan kedua tangannya dan membuat telapak tangannya laksana orang bertapa untuk menormalkan tenaga dalamnya.
Seketika hal tersebut membuat Guntur, Andini dan juga Mia menatapnya.
"Apa yang sudah kau lakukan pada kami bertiga? Apakah kau menyerap tenaga kami?" Mia mulai mencurigainya.
Pria yang sudah terbebas dari rantai besi itu tampak diam. Ia berdiri dengan gagah, lalu tanpa ketiganya sadari, pria itu mengeluarkan sebuah pedang yang entah darimana asalnya, ia seolah menariknya dari belakang punggung.
Ketiga orang tersebut tersentak kaget, lalu bergegas berdiri dan merasakan jika pria itu mengkhianati mereka.
Sebelum melalukan penyerangan, ia melemparkan tiga buah pedang berukuran pendek kearah ketiganya.
Wuuuusssh....
Benda itu melesat dengan cepat dan masing-masing pedang menyerang satu orangnya.
Seketika Andini merundukkan tubuhnya kebelakang, dan pedang itu melesat melewatinya, lalu tertancap didinding goa. Secara bersamaan, Guntur dan Mia melakukan hal yang sama, dan pedang mereka juga tertancap disana.
Belum sempat ketiganya untuk memaki, tiba-tiba saja pria itu kembali menyerang ketiganya secara bergantian dan tanpa disadari, ketiganya melawan serangan debgan begitu gesitnya.
Pria misterius mengayunkan senjatanya, sembari merapalkan mantra dengan suara yang terdengar oleh ketiganya, dan secara bersamaan, Guntur, Mia dan Andini berlari kencang menuju dinding goa, lalu memanjatnya dengan gerakan menapak kemiringan 180°, lalu mencabut pedang yang tertancap dan membuat gerakan jumping secara bersamaan dan menyerang balik pria tersebut.
Traaang... Traaang...
Suara dentingan benda tajam terdengar menggema diudara, lalu dengan cepat pria misterius itu menghunuskan pedangnya dan memutar dengan gesit kepala pedang, sehingga membuat ketiga pedang lawannya berjatuhan dilantai.
Praaang...
Ketiga pedang terjatuh dan bertumpuk menjadi satu.
Guntur, Mia dan Andini tercengang, kemudian pria misterius itu menjentikkan jemarinya, dan selarik cahaya berwarna jingga keluar dri jemarinya dan membawa ketiga pedang itu menghilang, masuk.ke dalam tubuhnya.
Kembali ketiganya terngang. Mereka tidak mengetahui siapa sebenarnya pria itu, dan tampaknya ia memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi.
"Siapa, Kau sebenarnya?" tanya Guntur dengan rasa pensarannya
"Tidak perlu tau siapa aku. Untuk saat ini kalian harua fokus latihan, sebab akan ada masalah besar yang sedang kalian hadapi," jawabnya dengan dingin.
"Setidaknya kamu punya nama," sindir Mia dengan kesal.
Pria itu tak menjawabnya. Ia berjalan menghampiri pintu, lalu memegang gemboknya yang sangat besar, seketika pengunci itu terlepas dan pintu terbuka.
Seketika ketiganya tercengang dan saling pandang. "Ayolah, kalian ikut atau ingin menjadi santapan Siluman Ular?" tanyanya dengan nada santai.
"Hah, sial!" maki Mia, lalu mereka terpaksa mengikuti pria tersebut, meskipun mereka tidak mengenalnya.
Pria itu berjalan dengan merapatkan dirinya ke dinding goa, lalu ia mengintai dari balik lorong dan mengajak ketiganya dengan menggerakan telapak tangannya untuk isyarat bergerak.
Mereka memasuki lorong yang terlihat remang-remang dengan gerakan waspada.
"Bersiaplah untuk merunduk, ada jebakan didepan," pria itu memberikan aba-aba.
"Merunduk!" pria bergegas berjongkok dan diikuti oleh ketiganya.
Wuuuuusssh....
Sebuah jebakan berbentuk alat pemotong kayu yang berbentuk melintang dan ini sangat mengerikan.
Gerakam mereka yaang cepat sehingga membuat kepala mereka selamat dari pemenggalan.
ketiganya merasakan jika mereka berada dineraka dan ini tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
"Didepan ada jebakan lagi. Fokus dan ikuti apa yang aku katakan, jika kalian tak ingin terjerembab kedalam liang pembakaran," pria itu mengingatkan.
Seketika ketiganya memucat tanpa kata. Bagaimana ini harua mereka alami? Mereka hanya ingin berlibur, bukan bermain dengan maut.
"Lompat ke kanan!" pria itu bergerak kekanan, dan ketiganya yang terbengong segera melompat, tapi sayangnya Mia yang masih bengong tak mendengarnya sehingga membuat ia terpleset saat akan menjejakkan kakinya dan ia berpegangan pada tepian lantai yang tiba-tiba memisah dari lantai sebelahnya.
Tampak kobaran api seolah ingin menyambutnya.
"Mia!" teriak Andini dan Guntur secara bersamaan.
Keduanya berusaha untuk menarik tangan gadis itu agar dapat naik ke lantai yang saat ini mereka pijak agar selamat.
Keduanya tampak kepayahan dan Mia berusaha untuk naik keatas, tetapi tubuh Andini dan Guntur seilah ikut terseret ketepian, sehingga tubuh Mia semakin menuju titik api.
"Aku tidak ingin mati menjadi daging panggang," ucap Andini dengan keringat yang membanjirinya, karena suhu panas yang sangat tinggi
Anehnya pria itu hanya memandangi ketiganya dengan santai. Hingga tiba-tiba...,
"Aaaaaaaaaaaa....,"
Ketiganya tak dapat mempertahankan lagi tubuh Mia yang mana mereka harus ikut terperosok kedalamnya dan mereka merasa sudah diujung kematian.
Rasa panas yang sangat membakar sudah begitu sangat dekat, sehingga sesuatu berkelebat dan menyambar ketiganya dan membawanya naik keatas lalu menerobos pintu lorong yang tampak akan tertutup.
"Aaaaaaaa..." ketiganya kembali berteriak saag hampir saja pintu itu menjepit mereka.
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤