NovelToon NovelToon
Mertua Adalah Maut

Mertua Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Andini adalah seorang istri yang sudah menikah dengan suaminya yang bernama Fikhi selama 8 tahun dan mereka sudah memiliki dua orang anak yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun. Fikhi adalah suami yang setia dan tak pernah bermain api dengan wanita lain namun Andini merasa bahwa cobaan rumah tangganya bukan dari orang ketiga melainkan mertuanya yang bernama Ismi. Wanita tua itu sejak awal tak suka pada Andini, awalnya Andini tak mau ambil pusing dengan sikap mertuanya namun Fikhi tak pernah bersikap tegas pada Ismi yang membuat wanita tua itu sewenang-wenang padanya. Puncak kesabaran Andini adalah ketika Ismi yang meminta Fikhi menikah lagi dengan Nadine, wanita pilihannya untuk memiliki cucu laki-laki. Arini memberikan pilihan pada Fikihi, memilih dia dan anak-anak atau mereka berpisah saja karena Andini sudah tak tahan dengan sikap Ismi. Bagaimana akhir kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Mereka Tahu

Andini tak bisa terus menerus menyembunyikan fakta ini dari kedua orang tuanya maka Andini menceritakan semuanya pada sang ayah yang mana tentu saja cerita Andini membuatnya menjadi terkejut dan tak menyangka. Pramono begitu hancur hatinya saat mendengar bahwa anak perempuan yang ia jaga dan besarkan selama ini justru malah dikecewakan oleh Fikhi yang ia anggap akan memberikan kebahagiaan pada Andini namun justru malah seperti ini.

"Aku minta maaf Ayah."

"Kenapa kamu harus meminta maaf? Kamu di sini sama sekali tidak salah."

Pramono pun gegas memeluk putrinya dan Andini yang dalam dekapan sang ayah pun juga sudah tak bisa lagi membendung air matanya lagi supaya tidak tumpah. Andini mengeluarkan semua kesedihan yang selama ini ia pendam seorang diri, biarlah kedua orang tuanya tahu mengenai masalah rumah tangganya dengan Fikhi yang memang sedang tidak baik-baik saja.

"Sudah jaih lebih baik?"

"Iya Ayah, terima kasih banyak."

"Kamu sama sekali tak perlu berterima kasih pada Ayah."

Andini pun pamit masuk ke dalam rumah untuk menuju kamarnya, Sriyati rupanya juga mendengar apa yang dibicarakan oleh suami dan putrinya barusan. Sriyati kemudian memeluk Andini tanpa berkata-kata namun wanita itu menangis terisak. Andini sendiri membalas pelukan sang ibu dan mereka terisak bersama untuk beberapa saat.

"Keputusan kamu untuk pindah ke sini sudah tepat."

"Terima kasih banyak, Bu."

"Kamu temani anak-anak saja bermain, Ibu akan siapkan makan malam untuk kita."

"Biarkan aku bantu."

"Kamu tak perlu membantu, kamu bermain saja dengan anak-anak atau kamu lelah? Istirahat saja di dalam kamar."

"Terima kasih banyak, Bu."

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan lagi apa yang sudah berlalu."

Andini menganggukan kepalanya dan kemudian ia pergi menuju kamarnya dan istirahat. Setelah beberapa jam kemudian Andini bangun dan badannya sudah terasa segar lagi dan pikirannya pun juga sudah tidak kacau. Ia langsung mandi dan membantu sang ibu menyiapkan makan malam.

****

Sementara itu di rumah nampak Fikhi berusaha untuk menghubungi Andini namun tak kunjung dijawab oleh Andini. Fikhi tentu saja resah bukan main dengan Andini yang sama sekali tak mau menjawab telepon darinya. Fikhi sudah berusaha mencoba mengirim pesan dan hasilnya pun sama saja karena Andini tak berniat membalas pesannya padahal Fikhi mengirim pesan bukan untuk basa-basi saja melainkan dirinya memang sangat khawatir dengan keadaan Andini dan anak-anak.

"Pokoknya besok aku harus ke sana untuk melihat dan memastikan bagaimana kondisi Andini."

Maka Fikhi memutuskan untuk tidur malam ini karena memang hari sudah larut. Ia mencoba untuk memejamkan mata namun Fikhi sayangnya tak bisa melakukan hal tersebut karena memikirkan bagaimana keadaan Andini dan anak-anaknya walau ia tahu bahwa Andini ada di rumah orang tuanya namun Fikhi khawatir kalau Andini akan menceritakan hal yang tak baik pada kedua orang tuanya.

"Andini, aku harap kamu belum menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga kita."

Fikhi benar-benar tak bisa tidur malam ini karena masih kepikiran soal Andini, pagi-pagi sekali ia menuju rumah kedua orang tua Andini sebelum berangkat ke kantor. Ia melakukan itu untuk memastikan bahwa Andini memang pulang ke rumah kedua orang tuanya dan tidak berbohong akan hal itu padanya kemarin.

****

Bella dan Shita sudah pergi ke sekolah dan kini Andini bersiap pergi bekerja juga namun saat ia hendak berangkat justru ia menemukan sosok yang sama sekali tak ingin ditemuinya saat ini.

"Andini."

"Ada perlu apa Mas Fikhi ke sini?"

"Aku datang ke sini karena aku rindu kamu."

"Sudahlah Mas, aku tak punya waktu untuk bicara omong kosong denganmu. Aku sudah terlambat pergi mengajar."

"Kalau begitu mari aku antarkan kamu ke sekolah supaya kamu tak terlambat mengajar."

"Tak perlu, aku bisa naik ojek online!"

"Andini, tolong kamu jangan seperti ini."

Namun Andini sama sekali tak bergeming, ia sudah memesan ojek online dan tak lama kemudian jemputannya sudah datang. Tanpa basa-basi lagi, Andini langsung naik ojek tersebut tanpa menoleh ke arah Fikhi yang masih berusaha untuk menahannya dan bicara untuk menyelesaikan semua ini.

"Mau apa kamu datang ke sini?"

Fikhi seketika tersentak ketika mertuanya muncul dari dalam rumah, sebagai kesopanan tentu saja Fikhi ingin mencium tangan kedua mertuanya ini namun tangannya justru malah ditepis oleh Pramono dan ayah mertuanya itu nampak menatapnya dengan tatapan berang.

"Ayah aku ...."

"Berani sekali kamu menampakan batang hidungmu di depanku setelah apa yang sudah kamu lakukan pada anak perempuanku!"

"Ayah saya bisa jelaskan semua ini."

****

Ismi menyambut kedatangan Nadine dengan riang gembira tentu saja karena Nadine datang dengan membawa buah tangan. Buah tangan yang Nadine bawa pun selalu makanan yang mahal dan tentu saja jiwa matre Ismi bergejolak dan sangat senang ketika menantunya ini membawakan makanan yang mahal seperti ini.

"Ibu pasti belum pernah makan ini kan? Ini Bu, dicoba."

"Ya ampun Nadine, kamu ini memang menantu idaman Ibu. Andini itu sangat jauh dan tidak ada apa-apanya dengan kamu."

Nadine yang terus menerus dipuji oleh Ismi tentu saja jadi besar kepala, ia merasa bahwa sudah jauh di atas Andini dalam mendapatkan hati mertuanya ini namun yang masih menjadi masalah adalah Fikhi yang sikapnya masih saja belum baik padanya padahal Nadine sudah berusaha sebaik mungkin mencoba melayani Fikhi layaknya seorang istri.

"Ada apa Nak?"

"Sebenarnya aku datang ke sini karena mas Fikhi."

"Kenapa?"

"Ponselnya tak bisa dihubungi, pesanku tidak dibalas dan juga saat aku ke rumahnya tak ada seorang pun di sana."

"Kamu jangan khawatir Nadine, Ibu akan mencoba bicara dengan Fikhi dan Ibu yakin bahwa nanti Fikhi akan menerima kamu seutuhnya sebagai istrinya apalagi sekarang Andini sepertinya akan memproses perceraian maka kamu akan jadi satu-satunya istri Fikhi."

Mendengar apa yang Ismi katakan barusan membuat Nadine bahagia sekali.

****

Fikhi berusaha untuk menjelaskan semuanya pada mertuanya namun Pramono dan Sriyati sudah terlanjur kecewa dengan Fikhi maka mereka pun sama sekali tak mau mendengarkan Fikhi.

"Akan jauh lebih baik kalau kamu pergi saja dari sini karena tak ada gunanya juga kamu di sini."

"Tolong Ayah, Ibu. Berikan aku kesempatan untuk bisa membuktikan bahwa aku ingin Andini tetap bersamaku. Aku sama sekali tak ada niatan untuk poligami."

"Sudahlah Fikhi, kami tak akan mau percaya dengan air mata buayamu itu!"

Fikhi menggelengkan kepalanya tak percaya apa yang dikatakan oleh mertuanya ini yang menuduhnya seolah tengah bersandiwara untuk mendapatkan hati mereke kembali padahal nyatanya Fikhi sama sekali tak sedang bersandiwara.

"Pergi dan jangan pernah kembali!"

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Mutia Akmar
ya Allah
tega banget ngomong gitu sama anak perempuan nya
Ma Em
Makanya Dikhianati kalau berumah tangga itu jgn mau diatur oleh orang tua berbakti sama orang tua emang bagus wajib hukumnya sekarang kamu menyesalkan karena terlalu menuruti kemauan ibumu.
Ma Em
Fian cepatlah lamar Andini dan menikahlah jgn sampai Fikhi mengganggu hubunganmu dan Andini
Holipah
pemeran utama nya lelet ky nya
Serena Muna: emang tahu siapa yang jadi pemeran utamanya?
total 1 replies
Holipah
kecerobohan orang klw mau cari bukti g d poto bt bukti mlhn langsung nlp orang yang bersangkutan
Lee Mba Young
knp gk di poto, HP kn canggih guru lagi, masak gitu aja gk bisa drpd di kira fitnah. sekarang kn jmn canggih kok
Holipah
mantan rujuk sorry y 🤣🤣
Lee Mba Young
rujuk iuhhh sorry ye,, mending jadi janda bhgia lahir batin drpd rujuk dng suami model gitu.
Ma Em
Rasakan tuh Ismi menantu kesayanganmu skrg sdh tdk peduli lagi sama kamu.
Ma Em
Fian itu modus sama Andini masa beli snack dapat coklat padahal mah emang sengaja mau kasih coklat sama Andini itu cuma alasannya saja.
Ma Em
Semoga Ismi segera mendapatkan karma yg akan menjadi penyesalan seumur hidupnya karena telah memisahkan Fikhi dan Andini
Ma Em
Luar biasa
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
Ma Em
Mertua yg tdk punya perasaan karena tlh merusak rumah tangga anaknya sendiri semoga Ismi dan Nadine segera mendapatkan hukuman yg menyedihkan karma yg sangat pedih untuk mereka berdua karena tlh merusak kebahagiaan orang
Wawang Baim
mampir
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
Mika Su
Harus lanjut ceritanya bagus
Serena Muna: terima kasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!