NovelToon NovelToon
EVANGELOUS

EVANGELOUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Gangster
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Bad boy dan bad girl

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siasat

"Bagas aku mau minta tolong boleh nggak?" tanya Liona.

Baru kali ini gadis itu mengagil nama Bagas karena setiap liona memanggil Bagas pasti bukan dengan sebutan namanya tetapi langsung saja bicara. Bagas yang mendengar ucapan liona langsung menghentikan langkah nya dan mendekati liona yang ada di depan piano.

Liona adalah seorang yang sangat gemar dengan musik apalagi ia sangat pandai sekali bermain piano sempat di suatu hati Bagas tak sengaja mendengar alunan piano yang liona mainkan itu sangat merdu dan nyaman untuk di dengar.

"Apa?" tanya Bagas.

"Tolong ambilin aku buku yang di rak itu, warnanya kuning" ucap liona.

"oke" ucap Bagas Lalu berjalan menuju rak buku yang ada di sebelahnya dan mencari buku yang liona perintahkan. Bagas akhirnya menemukan buku tersebut kemudian ia tak sengaja melihat sebuah surat yang tergeletak di atas lantai kemudian Bagas mengambil surat tersebut.

"Nih" Bagas memberikan buku tersebut kepada liona

"Makasih" ucapnya. Lalu kembali fokus dengan memperhatikan not lagu yang ingin ia mainkan.

Bagas yang penasaran dengan isi surat tersebut kini ia melangkah masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di kasur dengan kepala yang bersender di papan kasur kemudian ia membuka surat tersebut.

'Hai ayah, apa kabar? Liona kangen banget sama ayah. jika ayah masih di samping Liona mungkin ayah udah bisa ngeliat Liona pentas piano lagi, semenjak ayah nggak ada Liona selalu berlatih dan berharap Liona akan tampil di atas panggung lagi, tapi itu cuma menjadi angan angan Liona saja, sekarang nggak ada yang peduli dan daftarin liona pentas. tapi nggak papa liona nggak sedih kok, dalam hati liona berharap setiap kali liona latihan dan memainkan piano tersebut liona akan membayangkan kalo ayah ada di samping Liona dan melihat liona ketika sedang latihan. terima kasih ayah sudah menjadi ayah yang terbaik bagi liona, aku sayang ayah' by Liona anak ayah.

Bagas yang membaca surat tersebut kini hatinya terasa perih dan teriris, entah kenapa dirinya tak mengetahui bahwa Liona sangat membutuhkan kasih sayang seorang ayah, dan sepertinya Bagas memilki nasib yang sama bedanya Bagas masih mempunyai orang tua dan harta yang berlimpah namun ia sama sekali tak mempunyai waktu untuk bertemu dengan orang tuanya sendiri. Tak terasa mata Bagas kian memerah dan dadanya terasa begitu sesak.

'Oh shit Bagas menangis'.

......................

Regantara kini turun dari atas mobilnya karena ia telah sampai di apartemen barunya. jam menunjukkan pukul 12 malam. Dia segera melangkahkan kakinya dan memasuki lift, tepat di depan tangga ketika pintu lift terbuka ia melihat sosok lelaki yang sangat ia benci sedang bersama seorang wanita dan wanita tersebut sepertinya tak asing baginya.

Lelaki tersebut adalah Dion. Regantara yang melihat keduanya hanya bisa tersenyum miring karena keduanya telah memasuki apartemen bersebelahan dengan apartemen yang ia tempati bersama Cassandra.

"Bodoh" umpat Regantara.

Akhirnya ia langsung masuk ke dalam kamar, lalu ia membersihkan dirinya, ia melihat tak ada Cassandra di kasur. Kemudian Regantara Mecari keberadaan gadis tersebut, ternyata Cassandra telah tertidur di depan televisi. Regantara yang tak tega melihatnya kini mendekati Cassandra dan mengangkat tubuh mungil gadis tersebut dan membaringkannya di atas kasur lalu menyelimuti tubuh Cassandra dengan selimut.

"Dasar cewek bodoh" ucap Regantara mengingat kala Dion telah bermain di belakang Cassandra. Regantara tak tahu bagaimana jika Cassandra reaksi gadis ini ketika ia mengetahui bahwa kekasih yang ia banggakan telah selingkuh di belakangnya.

......................

Elin tengah berdiri di depan pintu kamar Dion, dengan tiba tiba ia bisa masuk ke dalam rumah tersebut karena ia tahu bahwa kedua orang tua Dion tengah tak berada di rumah karena sibuk dengan bisnis di luar kota. lalu elin mengetuk pintu kamar Dion.

Pintu terbuka tampak Dion yang masih santai dan memakai baju polos dan celana pendek.

"Hai sayang" sapa elin.

"Kamu kenapa bisa ke sini" ucap Dion panik karena elin bisa masuk ke dalam rumahnya bahkan sudah berada di depan kamarnya.

"Aku mau ketemu sama kamu sayang" ucap elin manja.

"Kalo mau ketemu jangan di rumah aku" jawab Dion.

"Trus aku mau ketemu Kamu dimana?" tanya elin heran, karena sekarang sudah pukul setengah sebelas.

"Udah ke apartemen aku aja" ajak Dion. Bukannya Dion mau bertemu dengan elin tetapi dia khawatir ada yang melihat dirinya membawa wanita di rumahnya dan untung saja tak ada pekerja di rumahnya karena jam segini semuanya sudah tidur. Tapi Dion masih saja khawatir jika ada orang yang melihatnya. Secara semua anggota keluarganya serta se isi rumah ini mengetahui bahwa Cassandra adalah pacar satu satunya Dion.

"Ayo" setuju elin dengan penuh semringah.

Akhirnya Dion mengganti pakaiannya kemudian keduanya pergi menuju apartemen Dion.

Sesampainya di sana keduanya langsung masuk ke dalam kamar tersebut.

"Aku tinggal kamu di sini" ucap Dion.

"Kok gitu sih, aku kan mau ngabisin waktu sama kamu" ucap elin putus asa.

"Nggak bisa lin, aku harus pulang, sekarang udah jam berapa" ucap Dion.

"Malam ini aja temani aku di apartemen kamu" pinta elin kemudian memeluk tubuh Dion.

"Ok, tapi kalo kamu udah tidur aku pulang" ucap Dion, ia tahu sekali watak elin sangat keras. Dion sebenarnya ingin sekali mengakhiri hubungannya dengan elin karena ia sangat mencintai Cassandra tetapi jika ia mengakhirinya dalam waktu dekat ini, bisa saja elin membongkar jika dirinya telah mengkhianati Cassandra dengan adanya hubungan dengan elin. Memang elin pacar pertama Dion akan tetapi Dion lebih mencintai Cassandra karena dengannya ia merasa bahagia dan sangat nyaman sekali.

"Sayang kamu nggak mau ikut tidur bareng aku" ajak elin yang sudah merebahkan dirinya di atas kasur.

"Kamu tidur duluan aja" ucap Dion.

"Baiklah" ucap elin lalu memejamkan matanya.

kini Dion sudah duduk di kursi menghadap pemandangan malam, ia melihat air minum lalu ia meneguk air tersebut. selang beberapa menit kepala Dion mulai pusing dan ia tak bisa menahan ada gejolak yang menggelitik di dalam perutnya.

Elin membuka matanya lalu melihat ke arah Dion yang sudah tak berdaya.

"Malam ini kau milikku selamanya sayang" ucap elin.

Lalu ia berjalan melangakah mendekati Dion yang sudah tak berdaya, untung saja elin mencampurkan obat mabuk di dalam air putih tersebut. dengan perlahan elin memegang dada Dion dengan lembut.

"Sayang pindah yuk, ke atas kasur" ucap elin dengan beringas.

Dion hanya bisa menganggukkan kepalanya tanpa sadar. Elin kini membantu Dion untuk menuju kasur, setelah berhasil elin membuka pengait bajunya hingga tubuhnya terpampang jelas dengan bra berwarna merah dan menutupi bagian bawahnya.

Elin memulai aksinya, ia naik ke atas tubuh Dion yang sedang berbaring kemudian ia mencium bibir Dion secara perlahan. Elin tersenyum karena mendapat balasan ciuman dari Dion, kemudian ia melanjutkan aksinya membuka baju Dion hingga dada bidang lelaki tersebut sudah tak terbalut apa pun. dengan beringas elin mencium dada Dion memberikan sensasi pada Dion agar ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Dion yang mendapat perlakuan tersebut langsung terangsang dan terbawa dengan hanyutnya permainan yang di lakukan elin.

Dion yang tak tahan lagi akan dirinya kini langsung membalik tubuhnya sehingga ia berada di atas elin. Elin tersenyum semringah.

"Lakukan sayang apa yang kamu mau" ucap elin.

Dion mendengar hal tersebut kini langsung mencium bibir Elin dengan penuh gairah.

"Sayang aku cinta kamu Cassandra" ucap Dion serak.

Elin yang mendengar penuturan Dion kini hatinya merasa sakit ternyata Dion sama sekali tak mencintai elin tetapi ia tak ingin menyerah begitu saja, jika dia tak bisa mendapatkan Dion, Cassandra juga tak akan bisa terus berasama dengan Dion.

Kini elin langsung membuka branya sehingga gundukan besar tersebut terpampang di depan Dion. lelaki tersebut terkejut melihat benda yang begitu besar di depannya. dengan gairah Dion langsung melahap benda tersebut seperti orang kelaparan. Elin yang mendapatkan yang ia inginkan kini hanya bisa tersenyum dan merasakan sensasi yang di berikan Dion kepadanya.

Lengkuhan yang berasal dari mulut elin kini semakin kencang kala Dion berusaha menyatukan miliknya dengan milik elin. Setelah berjuang dalam hal tersebut tuntas milik Dion telah menembus mahkota elin.

"Sayang aku mulai" ucap Dion dengan serak dan raut wajah yang sudah tak sabar dengan kenikmatan yang akan ia dapatkan nantinya.

Elin hanya mengangguki kepalanya. Dion mulai menggoyangkan bokongnya dari irama yang pelan kini menjadi kencang kala ingin mendapatkan kenikmatannya.

"Sayang arghhh saa kiiiit" ucap elin berusaha menahan rasa perih di bawah sana.

"Arghhhh" keduanya berdesah secara bersamaan kala telah mendapat pelapasan pertamanya.

Dion ambruk di samping tubuh elin dengan keringat yang sudah bercucuran. Elin yang melihat wajah Dion seperti itu ia kini tak henti hentinya tersenyum karena sekarang ia sudah membuat Dion menjadi miliknya selamanya.

......................

Pagi menyapa Regantara terbangun duluan dan melihat Cassandra yang masih nyenyak dengan tidurnya. jam menunjukkan pukul 6 pagi sudah pasti Regantara telah telat ke sekolah. Ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi. beberapa menit kemudian ia keluar dan melihat Cassandra yang masih tertidur. regantara yang berinisiatif untuk membangunkannya kini mendekati Cassandra di atas kasur.

"Kebo ayo bangun sekolah" Regantara menepuk pipi Cassandra.

Cassandra yang merasa tidurnya di ganggu kini membuka matanya perlahan dan melihat wajah Regantara ada di depannya.

"Aaa Lo mau ngapain?" tanya Cassandra panik.

"Jangan kepedean, tuh Lo nggak liat sekarang udah jam berapa hah" ucap Regantara sembari menunjukkan jam dinding.

"Gue nggak sekolah" ucap Cassandra dengan wajah lemas.

"Kenapa?" tanya Regantara.

"Gue di skors" jawab Cassandra.

"Kok bisa?" tanya Regantara kepo.

"ceritanya panjang, udah lah gue mau tidur seharian aja" ucap Cassandra lalu menarik selimutnya. Akan tetapi gerakannya di hentikan oleh Regantara.

"Apaan sih, megang megang" sewot Cassandra karena Regantara kini memegang pergelangan tangannya.

"Lo punya tugas" ucap Regantara.

"Tugas apaan?" tanya Cassandra.

"Bikinin gue sarapan" ucapnya.

"Hah, ogah" tolak Cassandra.

"Buruan gue laper" paksa Regantara sembari menarik tangan Cassandra agar bangkit dari tempat tidur.

"Ihhhh gue nggak bisa masak" jelas Cassandra.

"Udah bawel" ucap Regantara lalu menarik lagi tangan Cassandra melangkah menuju dapur.

Keduanya sudah berada di dapur. Cassandra masih saja bingung apa yang akan ia lakukan karena memang benar ia tidak pernah masak dan juga Cassandra jarang sekali masuk ke dapur saat dirinya masih tinggal di rumahnya karena semuanya sudah di siapkan oleh semua asisten yang ada di rumahnya.

"Masakin gue nasi goreng" ucap Regantara.

"Kan gue udah bilang, gue nggak bisa masak, kalo nggak enak nanti gimana" cerewet Cassandra.

"Gue nggak mau tau, sekarang Lo masakin buat gue" bantah Regantara tak mau kalah.

Cassandra pasrah dengan Regantara yang sangat memaksa dirinya agar memasak, kemudian ia dengan asal mengambil nasi kemudian ia menuangkan ke atas wajan yang sudah di isi minyak.

Regantara tak menghiraukan Cassandra ia hanya sibuk dengan hanepone di depan meja makan tersebut. Cassandra yang sudah menyelesaikan tugasnya kini langsung membawa nasi goreng tesebut kepada Regantara.

"Nih" Cassandra memberikan sepiring nasi goreng kepada Regantara.

Regantara yang melihat nasi tersebut kini langsung tertawa.

"Ha ha dasar cewek aneh" ucap Regantara.

"Ada yang salah?" tanya Cassandra.

"Lo cuma ngegoreng nasi tanpa ada bumbunya gitu" ucap Regantara.

Cassandra hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kan gue udah bilang, kalo gue nggak bisa masak" jelasnya lagi.

Regantara yang melihat muka Cassandra sangat lesu dan putus asa kini dia berdiri dan melangkah ke arah kompor dengan telaten Regantara mengambil nasi lagi kemudian ia gordeng tak lupa ia mengambil bumbu racik nasi goreng di dalam kulkas.

"Kalo Lo nggak bisa bikin bumbu nya sendiri, Lo bisa make racik ini" ucap Regantara lalu mulai menggoreng nasi tersebut.

Cassandra hanya bisa melihat gerakan Regantara yang sangat teliti dalam melakukan pekerjaannya.

"Kok Lo bisa masak sih?" tanya Cassandra.

"Gue di ajarin" ucap Regantara.

"Di ajarin siapa, sampe cowok kayak Lo mau nurut gituh?" tanya Cassandra lagi.

"Orang yang gue sayang" jelas Regantara. Cassandra yang mendengar hal tersebut hanya bisa terdiam.

"Hebat ya cewek Lo bisa bikin orang kayak Lo tuh nurut" celetuk Cassandra.

"Dia yang hebat bukan gue" ucap Regantara.

Cassandra hanya bisa menganggukkan kepalanya, tanpa di sadari nasi goreng Regantara sudah matang. kemudian Regantara menuangkan nasi ke dalam piring tersebut. Lalu ia beranjak ke meja makan dan duduk di sana.

"Gue duluan" pamit Cassandra.

"Lo mau kemana?" tanya Regantara sembari memakan nasi gorengnya.

"Naik lah, gue kan nggak sekolah" jelas Cassandra.

"Lo nggak mau makan?" tanya Regantara.

"Lo makan aja, makanannya juga cuma ada satu" jawab Cassandra.

"Duduk dulu" perintah Regantara.

Akhirnya Cassandra menuruti perkataan Regantara dan duduk di depan lelaki tersebut.

"Nih makan" Regantara memberikan nasi goreng tersebut ke depan Cassandra.

Cassandra mengernyitkan keningnya.

"Ini kan punya Lo, gue maknnya ntar aja" tolak Cassandra.

"Mau makan sendiri apa gue suapin" ucap Regantara memberikan pilihan kepada Cassandra. Dengan terpaksa Cassandra menyuapi sesendok nasi tersebut ke dalam mulutnya. Regantara hanya bisa tersenyum melihat Cassandra tengah makan bersamanya.

1
Yohana
Gemesin banget karakternya!
Shinichi Kudo
Mantap betul!
Kelestine Santoso
cerita yang penuh kejutan, aku tidak pernah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!