NovelToon NovelToon
The Rise Of The World Ruler

The Rise Of The World Ruler

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Ada sebuah legenda yang mengatakan jika penguasa dunia akan bangkit kembali. Saat fenomena aneh membentang memenuhi langit. Dan naga abadi terbangun dari tidur panjangnya. Dia pasti kembali dari tempat persembunyiannya setelah ratusan ribu tahun meninggalkan dunia.

***

Ratusan ribu tahun berlalu begitu saja. Legenda yang telah menjadi sebuah cerita dongeng perlahan menjadi kenyataan. Hingga, bayi laki-laki kecil di temukan tanpa busana terbuang di bawah pohon yang telah membeku di ujung Utara. Yang selalu di sebut tempat terdingin di dunia. Seorang pemburu bersama anaknya yang masih berusia sepuluh tahun, menemukan bayi kecil itu kemudian membawanya pulang. Mereka memberinya nama Lie Daoming. Dan menjadikannya anak angkat. Selama sepuluh tahun, kehidupan mereka sangat tenang dan damai. Hingga pembantaian dan penculikan membuat Lie Daoming harus kehilangan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takdir baru

Pada hari hancurnya sekte Hua, walikota Qing Chuan langsung memanfaatkan situasi itu untuk membunuh semua pengikut Sekte Hua yang masih tersisa. Pengejaran di lakukan tanpa henti selama sepuluh hari penuh. Setelah walikota Qing Chuan menetapkan kebebasan untuk kota Jung. Semua warga kota terlihat bahagia dan lega. Kehidupan belasan tahun yang mencekam di kota mereka akhirnya bisa berakhir juga. Meskipun tidak ada yang tahu penyebab hancurnya sekte Hua. Karena saat itu semua terjadi begitu tiba-tiba tanpa ada hal aneh sebelumnya. Walikota dan seluruh warga kota sangat berterima kasih kepada orang hebat yang berhasil meruntuhkan sekte Hua.

Sedangkan Daoming masih dalam keadaan yang sama, dia masih belum sadarkan diri sejak hari itu. Paman Hu membawa anaknya dan Daoming pergi mengarah ke timur dengan kereta yang berasal dari uang salah satu kuda yang harus ia jual. Untuk sementara waktu paman Hu berhenti di hutan yang terkenal dengan tempat persembunyian siluman.

Daoming membuka kedua matanya perlahan dan dia dengan samar melihat Yang Rui tepat ada di depannya.

"Kakak," suara Yang Rui terdengar sangat pelan. "Kakak, kakak, kakak," terus menggoyang tubuh Daoming dengan kuat.

Dan saat kesadarannya sudah pulih sepenuhnya, dia dengan jelas melihat Yang Rui menatap dirinya dengan senyuman manis. Dia juga sudah bisa mendengar dengan sangat jelas jika anak itu terus memanggil dirinya 'kakak' dan menggoyangkan tubuhnya tanpa henti. Daoming tersenyum, " Iya."

"Ayah, kakak sudah bangun. Ayah cepet kesini," teriak kuat Yang Rui memanggil ayahnya yang ada di luar kereta.

Daoming bangkit perlahan dan mendapati dirinya sudah ada di dalam kereta. Dia bangun lalu menyenderkan tubuhnya, dengan perlahan dia mengatur nafasnya.

Paman Hu langsung menyibak kain penutup pintu kereta. Dia melihat Daoming sudah baik-baik saja tentu merasa sangat lega. "Aku akan membantu mu," ujarnya mengulurkan tangan saat melihat Daoming ingin turun dari kereta. "Pelan-pelan saja."

Daoming melihat ke sekeliling, hanya ada pepohonan dengan jalur air kecil yang ada di dekat perapian. "Paman kita ada dimana?" berjalan dengan di bantu paman Hu hingga tiba di kayu panjang yang bisa ia gunakan untuk tempat duduk.

"Kita sedang beristirahat di dalam hutan. Semenjak kamu tidak sadarkan diri. Aku membawa mu menuju kearah timur. Paman tidak bisa tinggal lebih lama di kota itu. Orang-orang yang mengejar paman dan Yang Rui kembali menemukan jejak kita. Jadi paman mengambil keputusan untuk membawa mu bersama kami menuju arah timur," ujar paman Hu menjelaskan. "Maaf, paman menjual salah satu kuda yang kamu beli untuk membeli kereta ini," paman Hu menunduk merasa tidak enak hati.

"Paman tidak perlu meminta maaf untuk itu. Paman bisa menjual kuda-kuda itu jika di perlukan. Dan," mengambil kepingan emas yang ada di sakunya. "Paman bisa mengambil ini."

Paman Hu terkejut saat Daoming memberikan kepingan emas kepada dirinya. "Tidak perlu. Ini semua uang kamu. Kamu lebih membutuhkannya. Paman masih bisa bekerja dan memikirkan cara untuk mendapatkan uang. Paman sudah merasa bersalah karena menjual kuda yang kamu beli. Jika kamu memberikan uang lagi. Paman benar-benar merasa tidak enak. Daoming, kamu sudah menyelamatkan hidup kami berdua. Bahkan merawat kami berdua dengan sangat baik. Semua ini lebih dari cukup," kata Paman Hu menolak pemberian Daoming.

Daoming menatap paman Hu dengan lekat dan penuh kesedihan yang menekan hatinya. "Paman, aku sudah kehilangan keluarga ku. Ayah ku dan kakak ku telah tiada. Dan sekarang aku hidup sendirian. Sekarang aku bahkan tidak tahu harus memulai kehidupan yang seperti apa? Segalanya kembali kosong," tatapannya seperti seseorang yang telah kehilangan arah tujuan hidupnya. "Paman, bisakah aku menjadi salah satu dari keluarga paman juga?"

Paman Hu binggung apa yang harus ia katakan. Saat ini dirinya sedang dalam bahaya. Tidak mungkin melibatkan seorang anak usia sepuluh tahun ikut menghadapi bahaya bersama dengan dirinya. Dia diam cukup lama dan memikirkan beberapa hal. Hingga paman Hu mengeluarkan suara, "Aku sendiri tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat atau tidak. Yang pasti, paman juga tidak bisa membiarkan kamu berkeliaran seorang diri. Saat ini paman dan Yang Rui," menatap anaknya yang tengah bermain. "Kami hanya bisa hidup dengan bersembunyi. Tidak akan pernah menetap di satu tempat. Hingga semua orang itu mengganggap kita bedua telah menghilang dari dunia."

Daoming tersenyum tipis, "Paman, aku hanya ingin sebuah keluarga. Yang bisa membuat ku menemukan kembali jalan hidup yang aku inginkan. Paman, aku hanya ingin sebuah keluarga," dia mengulangi kembali kata-katanya untuk meyakinkan paman Hu. Jika kehidupan seperti yang paman Hu katakan bukan hal yang menakutkan. Yang dirinya takutkan adalah kehilangan jati dirinya karena rasa bersalah, amarah dan kekecewaan pada dirinya sendiri karena tidak bisa menyelamatkan ayah dan kakaknya.

Paman Hu tersenyum. "Yang Rui," memanggil anaknya.

"Ayah," Yang Rui datang dengan kayu kecil di tangannya.

Paman Hu menatap Daoming, "Daoming, aku tidak bisa menjadi ayah mu dan tidak mungkin bisa menggantikan posisi ayah mu. Tapi kamu bisa memanggil ku ayah kedua," ujarnya dengan bahagia. "Aku akan berusaha menjaga kalian berdua dengan semaksimal mungkin."

Mendengar hal itu Daoming langsung memeluk paman Hu. "Ayah kedua," ujarnya dengan bahagia.

"Yang Rui," paman Hu memanggil anaknya dan memintanya untuk mendekat. Saat Yang Rui mendekat dia ikut di tarik di dalam pelukan.

Angin terasa sangat sejuk saat berhembus di antara celah pepohonan yang rindang. Malam ini cuaca cukup cerah dengan bintang memenuhi langit malam. Daoming membaringkan tubuhnya di rerumputan bersama dengan Yang Rui yang selalu mengikuti kemana pun dia pergi. Sedangkan paman Hu yang saat ini telah menjadi ayah keduanya tengah sibuk membakar ayam hutan hasil buruan.

Daoming menatap dua keluarga barunya, 'Aku tidak akan mengulangi hal yang sama. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti kalian berdua,' gumamnya di dalam hati. Untuk saat ini dia hanya ingin hidup dengan lebih baik seperti apa yang ayahnya dan kakaknya inginkan. Meskipun dia ingin sekali mencari tahu tentang dasar samudra yang dalam. Mencari tahu tentang suara yang terdengar saat dia masih menjadi seorang pemuda dan terikat kuat di kedalaman samudra tanpa ingatan. Dia memejamkan kedua matanya. Merasakan angin bertiup lembut di tubuhnya. Saat dia membuka kedua matanya kembali, 'Apa ini yang di maksud suara itu? Menjalani takdir baru, merasakan kebahagiaan, penghianatan, rasa sakit, dan keputusasaan. Tapi, siapa dia? Bagiamana mungkin dia bisa menentukan takdir hidup ku? Aku tidak akan pernah membiarkan orang lain mengatur kehidupan ku. Sekalipun itu ketentuan yang di buat para dewa,' gumamnya di dalam hati dengan tatapan tajam mengarah ke arah langit malam.

1
Ismaeni
ceritanya cukup bagus ,menarik diikuti,bahasanya enak dan tidak kaku...semangat thor
Dewi Sartika
bagus banget
Time traveler
Nyimakk thorr
umar aryo
Luar biasa
Maz Tama
sekte iblis
Maz Tama
semangat thor
Maz Tama
seru alur cerita nya
Maz Tama
lanjut thor
Maz Tama
sedih Thor...cepat jadi kuat daoming
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!