Jodoh Ke 2

Kemuning sangat berterima kasih Pada Rayyan. Setelah ia menelpon kedua orang tuanya, ia baru tau kalau Rayyan telah mengembalikan uang seserahan pada keluarga Fariz.

Ia makin bersimpati pada dokter spesialis bedah itu. Kemuning akan bekerja dengan giat , agar bisa melunasi hutangnya pada Rayyan.

Bahkan Kemuning juga di beri HP oleh Rayyan , lagi - lagi dengan alasan potong gaji...agar Kemuning tidak bisa menolak lagi.

Tidak terasa sudah hampir tiga bulan Kemuning bekerja di rumah Rayyan , Ia dan Chika pun semakin dekat. Bahkan Chika mengenalkan Kemuning sebagai Mommynya kepada teman - temannya.

Tak kalah dengan sang putri ,Rayyan juga sudah tidak malu- malu lagi menunjukkan ketertarikannya pada Kemuning.

Bolehkah Kemuning baper atas segala perhatian yang Rayyan berikan , tapi ia ragu...pasalnya belum ada ucapan Rayyan yang menyatakan cinta padanya.

" Ning , nanti dandan yang rapi ya , pakai ini !". Rayyan memberikan paper bag berisi pakaian untuk Kemuning.

" Untuk saya Mas dokter ,".

" Iya ".

" Terima kasih , tapi ngomong - ngomong mau kemana kita ?".

" Nanti kamu juga tau ".

" Chika di ajak Mas ?".

" Tidak , hanya kita berdua, kamu jangan bilang - bilang ya sama Chika ".

" Tapi Mas dokter , masa berduaan saja ".

" Tenang saja , aku mau ajak kamu makan malam kok , bukan ke tempat sepi, aku juga takut Ning kalau ke tempat begituan ".

" Mas dokter takut hantu ?".

" Bukan hantu lagi Ning, tapi ini lebih menakutkan dari hantu , aku takut khilaf ". Ujar Rayyan sambil terkekeh....masa iya dia takut sama hantu , bedah perut orang dan berurusan dengan orang mati pun sudah biasa.

" Khilaf kenapa ?".

" Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, aku akan praktek langsung ". Nanti kalau kamu sudah jadi istriku Ning...

Kemuning nampak berfikir, " Sudah , tidak usah kamu pikirkan ucapanku tadi , jangan lupa nanti malam ya.....dandan yang cantik !".

" Hah ". Kemuning mau membuka mulutnya lagi tapi Rayyan sudah keburu pergi.

Sejak siang Rayyan terpaksa mengungsikan Chika ke rumah orang tuanya , agar gadis kecil itu tidak menganggu acaranya.

Serasa setahun Rayyan menunggu malam . Beruntung hari ini tidak ada jadwal operasi, bisa bahaya kalau dokternya sedang tidak fokus karena pikirannya tertuju pada orang yang berada di rumah .

Padahal yang sedang di pikirkan tengah asik mengerjakan pekerjaan rumah membantu Bu Darmi , Kemuning tidak mau makan gaji buta kalau hanya untuk berleha - leha , karena anak yang sedang di urus ada di rumah Omanya.

" dokter mau kemana ?" tanya Sus Freya.

" Aku mau pulang , mau ada perlu "..

" Tapi dok , tadi ada pesan dari dokter Sinta , dia mau ajak dokter makan malam ".

" Sudah berapa kali aku bilang Sus Fre , kamu jangan mau lagi di suruh - suruh sama dia ".

" Mana berani saya menolak dokter Sinta.. dok ". Sus Freya nampak menundukkan wajahnya.

" Huuft , ya sudah yang penting kalau dokter Sinta bertanya ,kamu sudah sampaikan kepadaku dan bilang aku tidak bisa karena ada keperluan lain ".

" Baik dok....Tapi dok, apa dokter Ray tidak sudah ke sepuluh kalinya beliau ngajak màkan malam sama dokter?".

" Masa sih sebanyak itu, kamu salah hitung kali Sus Freya ".

" Tidak dok , saya bahkan menulisnya di kertas ".

" Kamu kurang kerjaan Sus, sudah aku mau pulang , nih buat kamu ...belilah minuman dingin agar otak kamu sedikit fres Sus ". Rayyan meletakkan dua lembar uang berwarna merah.

" Terima kasih dok...sering- seringlah traktir begini ". Rayyan hanya mengangkat jempolnya tanpa menoleh lagi.

Rayyan sengaja tidak pulang ke tumah , setelah malam barulah ia pulang untuk mengajak Kemuning keluar.

Ia menyewa ruang makan khusus untuk dirinya dan Kemuning.

Kemuning sampai kikuk karena Rayyan menarik kursi untuknya, Kemuning merasa di perlakukan seperti princess oleh Rayyan.

Setelah Kemuning duduk, Rayyan pun menyuruh pelayan untuk menghidangkan makanan dan minuman.

" Mas dokter, apa ini tidak berlebihan ?". Kemuning tau yang ada di hadapannya kini adalah makanan mahal.

" Hemm tentu tidak , karena ini aku persiapkan untuk orang yang spesial, ayo di makan Ning, anggap saja ini rejeki kamu malam inin, jadi jangan kamu tolak ya ". Kemuning mengangguk, mana mungkin ia menolak makanan seenak ini.

Makan selesai, mereka berdua berdiri, Kemuning kira Rayyan akan mengajaknya pulang, tapi dokter itu malah bersimpuh dengan satu kaki di tekuk di hadapannya.

Di tangannya ada buket bunga dan juga sebuah kotak kecil berisi cincin bermata satu yang begitu cantik.

" Loh Mas dokter , bangun jangan seperti ini ". Kemuning sampai celingak celinguk melihat ke sekelilingnya , tapi ternyata tidak ada orang lain selain mereka berdua.

" Dengarkan aku Ning !". Kemuning pun menunduk ke arah Rayyan .

" Aku mencintai kamu Ning , bisa di bilang ini cinta pada pandangan pertama, kamu tau kan ...kamu bukan wanita pertama yang singgah di hatiku tapi aku berjanji kamu adalah pelabuhan terakhir untuk aku ".

" Jadi Ning , maukah kamu menikah denganku !". Kemuning masih terdiam, mungkin ia terlalu kaget dengan pernyataan cinta dari Rayyan.

" Jawab Ning, kamu mau terima aku tidak....Ning !!".

" Eh iya Mas....Mas dokter melamar saya ?".

Gubrak....." Ck...kamu merusak suasana Ning , iya ..aku melamar kamu ".

" Apa Mas dokter tidak malu kalau bersanding dengan saya , saya hanya pengasuh putri Mas dokter loh ".

" Kalau malu ngapain aku repot - repot mengajak kamu nikah Ning...ayolah cepat jawab , kaki aku sudah pegal ".

" Eh iya, bangun dulu Mas dokternya , baru aku akan jawab !'.

Rayyan bangun , dan berdiri di delan Kemuning.

" Bismillahirohmaanirrohiim , saya terima lamaran Mas dokter ". akhirnya inilah jawaban dari keraguan Kemuning , ternyata ia tidak salah mengartikan bahwa Rayyan benar - benat menyukainya.

" Yessss ". Hampir saja Rayyan memeluk Kemuning saking senangnya. " Eh maaf belum boleh ya ?".

" Iya , di sah hin aja dulu baru boleh di pegang ".

" Siap...sesuai dengan ucapan kamu...kita menikah dua hari lagi ".

" Hah....itu tidak terlalu cepat Mas dokter?".

" Enggak dong , malah kalau bisa malam ini juga kita langsung menikah ".

" Ngaco ah , udah selesai kan....apa kita bisa pulang sekarang?".

" Ayo !!.

Malam ini Rayyan sudah bisa tidur dengan nyenyak....lamarannya sudah diterima, tinggal.nunggu ijab dan qobulnya.

Bersambung ....