NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Saudara

Suara ocehan lagi-lagi terdengar saat Seka melihat Alin memasukkan barang yang dipegang ke troli, sedangkan pelaku yang membuatnya mengoceh sama sekali tidak memperdulikannya, membuat Seka merasa kesal berkali-kali lipat.

"Sudah aku bilang, kita tidak membutuhkan ini. Alin kamu dengar tidak sih?"

"Kenapa sih? Aku hanya ingin memasukkannya, kalau kamu keberatan kan kita bayar masing-masing, apa sebenarnya masalahmu." Jawab Alin.

"Masalahku adalah jika bunda tau, aku yang akan dimarahi, sedangkan kamu hanya diam tidak membantuku meredam amarah bunda. Jika kamu masih asal memasukkan barang, aku adukan ke Rayyan-mu itu biar dia tau seberapa tidak bertanggung jawabmu terhadap uang."

Seka mengancam dengan serius, memperlihatkan ruang obrolannya bersama Rayyan, matanya menatap Alin dengan keji.

"Dasar pengadu!"

Dengan berat hati, Alin memilah barang-barang yang ia masukkan dan menaruhnya lagi ke rak, sedangkan Seka menatapnya dengan penuh kemenangan.

"Kak Alin! Kakak bolos sekolah kan tadi!"

Tanpa di duga, Alin dan Seka bertemu dengan Rayyan yang masih memakai seragam sekolahnya.

"Rayyan! Ngapain kesini? Eh tadi aku beli ini, liat deh lucu. Aku beli 2, buat kamu satu, buat aku satu."

Alin mendorong tubuh Seka sengaja, membuat pemuda yang tadinya berdiri dibelakangnya itu hampir jatuh mengenai rak, untung saja pemuda yang bersama Rayyan membantunya.

"Iya lucu tapi kakak tetep bolos sekolah. Aku tadi mencarimu tapi tidak ada. Oh iya, aku hampir lupa kakak tau ga sih tadi tuh...."

Ocehan Rayyan terdengar semakin jauh karena Alin menyeret Rayyan keluar untuk mencari bangku, meninggalkan Seka yang mengomel dan Ala yang masih diam mematung.

"Loh ini jadinya aku yang mengurus barang-barangnya? Sialan."

Dumalan Seka membuat Ala tersadar dari lamunannya. Pemuda itu mulai membatu Seka menaruh kembali barang-barang yang tidak diperlukan dengan dikte dari Seka tentu saja.

"Yah sayang sekali aku tidak melihat hal heboh itu, andai saja kalau tadi aku tidak membolos, pasti akan lebih seru."

"Salah kakak sendiri karena membolos. Oh iya, aku hampir lupa. Kak Ala tadi bilang jika dia ingin berbicara dengan kakak, uh aku lupa dia ingin bicara tentang apa. Nanti aku ingin bermain bersama Kak Seka ya? Jadi kakak bisa pulang bersama Kak Ala sekalian berbicara. Oh iya, kalian pernah bertemu sebelumnya? Kok aku tidak tahu kalau Kak Alin mengenal Kak Ala?"

"Huh? Eh iya, aku hanya kenal Kak Ala sebagai ketua OSIS, aku juga tidak tahu au dia kenal aku darimana, perasaan aku tidak melanggar peraturan sekolah."

Mendengar kalimat itu, Rayyan memicingkan matanya, menatap Alin penuh ragu.

"Apaan! Itu buktinya kakak bolos, aku tau ya kakak juga bolos berkali-kali, terus menjahili guru, oh aku juga ingat jika kakak selalu ditegur karena memakai sepatu yang tidak sesuai, memakai hoodie di jam pelajaran terus-"

"Oke, stop. Aku mengaku kalah! Kamu iseng sekali, kenapa hanya mengingat perilaku burukku tapi tidak ingat hal-hal baik yang aku lakukan."

"Habisnya lebih banyak hal- ahahaha ampun hahaha geli, Kak Alin udah hahahaha."

Ucapan Rayyan terpaksa berhenti saat Alin mulai menggelitik tubuhnya dan membuatnya tertawa lepas.

"Wah asik sekali, padahal aku sudah menghabiskan isi dompetku karena membayar belajaanmu."

Interupsi Seka seakan tidak membuat Alin terganggu, hal itu membuat Seka semakin merasa jengkel. Tanpa berperasaan, Seka memukul punggung Alin menggunakan roti yang ia beli. Hal itu berhasil membuat Alin dan Rayyan berhenti.

"Aku terselamatkan, terimakasih Kak Seka."

"Kemari kamu pengganggu! Kenapa sih kamu selalu mengacaukan agenda kencanku bersama Rayyan, pergi!"

"Udah dulu ah, Kak Seka ajari aku bermain game player vs player, aku tadi kalah terus, aku ingin membuktikan jika aku ini jenius game."

"Dasar anak kecil, main di rumahku pakai wifi, paket dataku habis. Alin sama Kak Ala mau ikut ga?"

Sambil menunggu jawaban, Seka membereskan barang belanjaannya yang tadi sudah acak-acakan karena dilempari oleh Alin saat mengejarnya.

"Jangan ajak mereka, kita berdua aja Kak Seka, nanti kalau kalah aku diketawain Kak Alin."

Alin yang mendengar itu hanya mendengus sebal.

"Aku tidak sejahat itu, Rayyan kamu jangan terbawa pengaruh buruk Seka. Aku ini hanya melindungimu dari segala keburukan Seka."

"Iyain aja, ayo Ray. Ini barangnya sama aku, besok aku kasih ke kamu. Jangan lupa packing baju-bajumu itu malam ini, biar besok tinggal berangkat."

Rayyan dan Seka berjalan tanpa menengok ke belakang, meninggalkan Alin dan Ala yang masih diam sampai siluet Rayyan dan Seka hilang dibalik tikungan.

"Jadi, ada apa? Kenapa mencariku lagi setelah mengusirku satu tahun yang lalu?"

Alin berbicara tanpa melihat Ala, matanya masih terpaku pada tempat menghilangnya Seka dan Rayyan lima belas menit yang lalu.

"Aku- Aku minta maaf, aku minta maaf jika kehadiranku membuatmu menderita. Aku minta maaf jika kehadiranku benar-benar menggantikan kehadiranmu selama ini. Aku minta maaf, Adik."

"Jika aku memaafkanmu, apa yang berubah? Jika aku tidak memaafkanmu, apa keuntungannya?"

"Aku-"

"Selama kau masih ada, mereka tidak akan memandangku. Bahkan jika kau tidak ada pun mereka tidak akan sudi melihatku, atau malah mereka akan membuatku menyusulmu. Jangan ganggu aku dan aku tidak akan pernah muncul di hadapan kalian, sesuai yang kalian mau."

"Setelah ini, aku bersumpah tidak akan mengganggumu lagi, biarkan aku membantumu kembali ke keluargamu. Aku mohon, Alin."

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Ala menjatuhkan tubuhnya, bersimpuh tepat di sisi Alin, berhasil mendapatkan perhatian penuh dari Alin.

"Apa-apaan! Bangun. Berhenti membuatku menjadi satu-satunya antagonis disini."

Dengan amarah yang meluap, Alin mencengkram pundak Ala dengan kencang, membuat pemuda itu mengikuti tarikan tangannya sambil meringis. 

"Bahkan jika aku dikirim ke dunia lain yang penuh dengan kesedihan dan kepedihan karena tidak memenuhi permintaanmu, aku tetap tidak akan mendengarkan perkataanmu, melihat kalian bahagia dengan menginjak harga diriku. Aku harap kita tidak bertemu lagi, aku sudak muak."

Alin melangkahkan kakinya, meninggalkan Ala yang berusaha mengejarnya dengan diiringi air mata yang kini berjatuhan membasahi pipi.

Cuaca yang cerah itu kini berubah mendung, angin berhembus lebih kencang menerbangkan dedaunan kering. Tetesan air menjadi semakin banyak berjatuhan, membasahi dua insan yang hatinya kacau.

Alin terus berlari menerjang hujan, membuang kertas foto yang selama ini ia simpan di dalam dompetnya, meninggalkan Ala yang masih berusaha mengejar, meninggalkan pemuda yang tidak ia ketahui isi hatinya. Alin meninggalkan semua hal yang ia anggap sebagai sumber kesakitannya selama ini.

Suara kerumunan para siswa tingkat dua memenuhi telinga Alin yang masih asik menutup kedua matanya sambil bersandar pada Seka yang duduk disampingnya.

"Alin, berat. Bangun." 

Tiga kata itu sudah sering terdengar namun Alin masih memejamkan matanya, membuat Seka kehabisan stok kesabarannya. Dengan tega, Seka langsung berdiri membuat Alin hampir jatuh jika saja gadis itu tidak memiliki spontanitas yang bagus. 

"Brengsek." Umpat Alin pada Seka.

"Kak Alin ngomongnya kasar." 

Interupsi itu membuat Alin dan Seka yang sudah siap-siap bertengkar jadi berhenti, melihat Rayyan yang baru saja datang. 

"Oh iya, Kak Alin tau ga Kak Ala kemana? Pembimbing OSIS tadi nyariin, ternyata dia belum dateng." lanjut Rayyan.

"Kak Ala mulu yang dicariin, padahal aku dikit lagi mau pergi, kamu ga mau ngucapin perpisahan gitu atau hati-hati, aku cemburu."

Alin menjawab dengan sedikit kesal, membahas Ala selalu berhasil membuat moodnya turun ke inti bumi, wajahnya yang ceria itu tidak berhasil menutupi tatapan matanya yang menajam.

"Halah cemburu, kalian kan tidak punya hubungan apapun selain adik kelas dan kakak kelas."

Tanpa bisa dicegah, Alin berhasil melayangkan tinjunya pada perut Seka dengan kencang, melihat pemuda itu meringkuk kesakitan sebelum kembali memperhatikan Rayyan yang salah tingkah di depannya.

"Soalnya lagi ada urusan, aku juga mau sekalian kasih kakak ini. Hati-hati pas camping, awas banyak nyamuk, ular, kodok, biawak, jangan sembrono loh kak ngomongnya. Harus kembali dengan sehat dan selamat. Ekhem, aku mau lanjut cari Kak Ala dulu, dadah Kak Alin, Kak Seka."

Bingkisan itu diterima oleh Alin yang baru saja ingin berbicara. Terlambat, Rayyan sudah berlari dan menghilang dengan cepat dari pandanganya. Hal itu membuat Alin merasa senang kembali, Seka yang melihatnya hanya memandang Alin kesal.

"Bisa tidak sih kau tidak mengacau Abhiseka."

Rasanya aura yang bergambar bunga-bunga disamping Alin kini berubah menjadi mendung, membuat Seka merinding sekujur tubuh.

Cepat sekali moodnya berubah.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!