HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
"Abang kenapa uncle ganteng bilang kalau dia adalah Daddy kita,apakah itu benar bang hiks??"ucap Vella pada saudara kembarnya.
"Niko bubarkan semua orang kecuali mereka berdua dan......ibunya"ucap Malvin.
Semua orang di bubarkan kini di dalam aula hanya ada Malvin,Ginna,Vello dan Vella.
Vello menggenggam tangan Vella lalu tersenyum kepada saudari kembarnya itu.
"dia Daddy kita Vella,Abang sudah berjanji menemukan Daddy"ucap Vello.
"mommy hiks benarkah??"ucap Vella yang masih terisak,Vella butuh penjelasan yang utuh dari keduanya.
Ginna menarik napas dan mengembuskan napasnya meringankan beban yang ada di hatinya.
Lalu Ginna mendekati Malvin lalu membungkuk kepada Malvin.
"maafkan saya tuan hiks,untuk kali ini saya mohon maukah tuan memberi mereka pelukan??saya tau anda sudah bahagia tapi tolong sekali saja hiks"ucap Ginna.
"tanpa kau minta"ucap Malvin.
"terimakasih tuan"ucap Ginna membungkuk kembali lalu setelah itu Ginna mendekati Vella lalu mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kecil itu.
"hiks benar sayang,peluklah Daddy mu sayang"ucap Ginna terisak.
"hiks Vella punya Daddy"ucap Vella terisak lalu berlari memeluk Malvin.
Malvin langsung membawa Vella masuk ke dalam pelukannya.
"huaaaa Daddy kemana sja Daddy selama ini??kenapa Daddy lama sekali kerjanya??kenapa meninggalkan Vella,Abang dan mommy hiks"ucap Vella.
"ssttt jangan menangis.maafkan Daddy girl"ucap Malvin.
"boy,apa kamu tidak ingin memeluk Daddy??"ucap Malvin.
Vello menatap Malvin lalu beralih menatap ke arah Ginna yang mengalihkan tatapannya ke arah lain sambil menahan air matanya yang terus mengalir.
Vello mendekati Ginna lalu menangkupkan wajah mommy nya.
"mommy jangan menangis,jika mommy tidak memperbolehkan,aku tidak akan memeluk Daddy"ucap Vello.
"hiks selama ini mommy egois sayang,kalian banyak menderita gara-gara mommy hiks sekarang impian kalian sudah tercapai hiks hiks peluklah sayang hiks peluk dia,dia Daddy kalian"ucap Ginna yang tak kuasa menahan air matanya.
Vello mencium pipi Ginna lalu setelah itu ia berjalan mendekati Malvin.
"senang bertemu dengan anda tuan Malvin,saya V2GLL3. terimakasih sudah datang Daddy"ucap Vello tersenyum lalu menghapus air matanya yang hampir keluar.
"hm,Daddy tidak menyangka bahwa si pembobol data perusahaan ku adalah putra ku sendiri"ucap Malvin.
Setelah cukup lama bercengkrama dengan si kembar Malvin mengendong keduanya dan ingin beranjak pergi dari sana.
"tunggu tuan,kemana anda membawa anak-anak ku??"ucap Ginna khawatir.
"mereka anak-anak ku harus bersama dengan ku"ucap Malvin.
DEGH
BRUK
Ginna terduduk di lantai seolah-olah kakinya tidak memiliki tulang.
"mommy"teriak Vello dan Vella.
"hiks tuan ku mohon jangan ambil mereka hiks mereka adalah nyawa ku,tuan anda bebas menemui mereka asal jangan ambil mereka dari ku"ucap Ginna menangkupkan tangannya di depan dad memohon.
"Vella, Vello kemari sayang kita pulang"ucap Ginna merentangkan tangannya.
"turunkan aku!"ucap Vello datar sambil sesekali memberontak.
"siapa bilang aku hanya pulang bersama anak-anak ku saja??"ucap Malvin menatap Ginna.
"ehh??"beo Ginna.
"ikut aku,atau aku akan membawakan anak-anak ku pergi dan meninggalkan mu"ucap Malvin.
-
-
-
Malvin membawa mereka ke mansion utama keluarga Salvadora.
"wah apakah ini rumah Daddy??"ucap Vella
"hum,smart little girl"ucap Malvin.
Ginna terdiam membeku saat Malvin membawa nya dan ia teringat akan Fany kliennya yang sudah berkeluarga,dimana dia juga tidak pernah melihat wajah suami Fany membuatnya menduga bahwa Fany adalah istri dari Malvin.
"mommy apakah kita akan tinggal bersama Daddy??"ucap Vella kepada Ginna.
"emm sayang sebaiknya kita pulang aja yah, mommy udah buatin cookies kesukaan kalian.kita pulang yah"ucap Ginna sambil mengambil Vella dari gendongan Malvin.
"apa yang kau lakukan??"ucap Malvin dingin.
"tuan saya dan anak-anak ku ada sedikit kepentingan mendadak.tenang saja tuan saya perbolehkan menemui mereka kapan pun"ucap Ginna sambil menarik Vello dan Vello ke dalam gendongannya.
"mommy hummmppp"belum selesai Vella berbicara Vello sudah membungkam kan mulut Vella dengan tangannya.
"loh Ginna kamu di sini??"ucap Fanny yang juga kebetulan keluar dari mansion karena mendengar suara mobil masuk ke pekarangan mansion.
Sedangkan Ginna hanya bisa membeku tegang dengan situasi itu.
Fany juga terkejut jika Malvin bisa bersama Ginna padahal tadi dia ingin menyuruh Malvin membeli sesuatu.
"ehh kak Fany"ucap Ginna gugup.
"kamu kok bisa bersama dengan Malvin dan....."ucap Fany yang tiba-tiba terdiam saat melihat 2 anak yang berada di pelukan Ginna.
dan Ginna mengetahui penyebab keterdiaman Fany yang melihat wajah Vello dan Vella,terutamanya wajah Vello yang sangat mirip dengan Malvin.
"kamu......anak itu.."ucap Fany sambil menutup mulutnya tak percaya apa yang dia lihat.
"maafkan aku kak Fany,aku janji tidak akan menganggu hidup kalian,bahkan putra dan putri ku juga begitu"ucap Ginna.
"mereka anak-anak mu dengan Malvin??"ucap Fany.
Dengan takut-takut Ginna menganggukkan kepalanya.
"oh my God, MOMMY!!!!"teriak Fany membahana bagaikan toa.
Mischka keluar dari dalam mansion dengan tergesa-gesa.
"astaga Fany kamu apa-apaan sih??ini bukan hutan Fany"ucap Mischka sambil menjewer telinga Fany.
"aduhh mom lepasin ahh,ini loh mom Fany punya berita loh"ucap Fany.
"berita apa sih sampe kamu teriak-teriak kek anak monyet"ucap Mischka yang masih belum menyadari keberadaan Ginna,Vella dan Vello.
"lagian nih kenapa anak cic....ehh Ginna sejak kapan kamu di sini??ehh anak-anak siapa itu??apa ya g terjadi??kalian di tindas Fany dan Malvin??"tanya Mischka beruntun.
"mommy,mommy gak cocok memberikan pertanyaan kepada orang,karena Fany percaya orang-orang pada bingung mau jawabnya"ucap Fany.
"kamu!!dasar monyet berisik"ucap Mischka.
"mommy anak cicak mu itu udah punya anak"ucap Fany.
"APA??! MANA-MANA??"ucap Mischka.
"itu mom,dua anak itu mom"ucap Fany.
JDUARRRR
"APA??"ucap Mischka.
sedangkan Vella langsung berisut mundur dan bersembunyi di balik punggung abangnya, sedangkan Vello menenangkan vella dengan genggaman tangannya yang erat di tangan vella.
"Abang lupakan nenek itu akan menelan orang??"bisik Vella.
"mungkin"ucap Vello.
"ih Abang buat takut aja!!!"teriak Vella tanpa sadar.
Semua menatap ke arah Vello,Vella dan Ginna.
"Malvin apa benar mereka adalah cucu-cucu ku??"ucap Mischka.
"mommy bisa melihat duplikat diriku pada mereka bukan?"ucap Malvin.
Mischka mengangguk lalu kini kepalanya kembali di isi dengan sebuah pertanyaan.
"lalu mana perempuan yang menjadi ibu mereka??kenapa mereka dekat dengan nak Ginna??"ucap Mischka.
TBC
