NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Sempurna

Kesayangan Tuan Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Ellia Naresha seorang gadis kecil yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat muda. Setelah kepergian orang tuanya, Ellia menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh siksaan di tangan pamannya. Kehidupan gadis kecil itu akan mulai berubah semenjak ia melangkahkan kakinya di kediaman Adhitama.

Gavin Alvano Adhitama, satu-satunya pewaris keluarga Adhitama. Dia seorang yang sangat menuntut kesempurnaan. Perfeksionis. Dan akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya benar-benar menjadi miliknya. Sampai hari-hari sempurnanya yang membosankan terasa lebih menarik semenjak Ellia masuk dalam hidupnya.

Cinta dan obsesi mengikat keduanya. Benang takdir yang sudah mengikat mereka lebih jauh dari itu akan segera terungkap.

Update tiap hari jam 08.00 dan 20.00 WIB ya😉🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kukang

Ellia menggandeng tangan paman Yunus dan berjalan dengan tergesa ke rumah kayunya. Siapapun yang melihatnya saat itu, mungkin akan tertawa. Dirinya dan Ellia terlihat seperti seekor kelinci yang menggandeng seekor beruang. Namun, dibalik hal itu selama perjalanan kembali ke rumah, paman Yunus tak mengatakan sepatah katapun, karena ia tahu saat ini Ellia sedang terbakar emosi.

"Apa yang membuatmu marah Ellia?" Tanya paman setelah keduanya sampai di depan rumah.

Ellia berbalik menatap pamannya dengan mata berkaca-kaca. Ia segera menghambur ke pelukan paman Yunus.

"Apakah paman tidak sakit hati mendengar perkataan tuan muda itu? Padahal paman yang sudah bekerja keras membuat taman yang sangat indah. Bagaimana, paman bisa dianggap seperti serangga yang gak penting?! ... Apakah semua orang kaya seperti itu paman?" Tanya Ellia merasa tak adil. Paman Yunus hanya tersenyum kecil dan mengelus puncak kepala Ellia dengan lembut.

"Paman gak sakit hati Ellia. Ini adalah sebuah kenyataan. Sebaik apapun paman merawat taman, paman hanyalah orang biasa. Cukup dengan kerja keras paman dihargai dan paman mendapat imbalan dari itu. Kalau, kita mamasukkan semua perkataan buruk pada hati kita. Kita sendiri yang akan menderita." Jawab Yunus bijak. Ellia hanya terdiam mendengarnya.

"Jika, kamu sudah lebih dewasa. Kamu pasti akan tahu. Beginilah hidup orang dewasa Ellia. Yang kuat adalah yang berkuasa. Kalau ingin keluar dari kondisi ini, maka kamu harus jadi sukses. Mengerti?"

"Iya paman. Ellia janji akan tumbuh menjadi orang sukses sampai paman akan hidup enak nanti. Paman hanya perlu duduk dan makan." Seru Ellia bersemangat.

"Hahahaha" Tawa paman Yunus menggema mendengar perkataan Ellia.

Bukan meremehkannya, namun ia senang dengan tekad gadis kecil itu. Yang saat ini tinggi Ellia bahkan tidak lebih dari setengah tinggi paman Yunus.

"Baik, paman akan menunggu. Tapi, untuk saat ini tumbuhlah dengan sehat dan kuat. Makan yang banyak, tidur yang nyenyak." Ucap paman Yunus dengan sayang.

Di lain sisi, Gavin dan Clara sudah kembali bergabung di meja makan tempat para ibu berada. Sebelum duduk Gavin menarikkan kursi untuk Clara dengan sopan.

"Apakah kalian menikmati waktu jalan-jalan kalian?" Tanya nyonya Irene pada keduanya sesaat setelah mereka sudah duduk kembali.

"Saya sangat menikmatinya nyonya. Kakak Gavin selalu memperhatikan saya. Menjelaskan beberapa bunga di taman, bahkan menyamakan langkahnya dengan saya." Jawab Clara dengan riang.

"Kakak?" Tanya Siska yang terheran dengan panggilan putrinya pada Gavin.

"Ups ... Maafkan saya. Tadi, tuan Gavin sudah memberi izin pada saya untuk memanggilnya kakak. Jadi, saya terbawa sampai di sini." Seru Clara seperti tak enak hati.

"Kalau Gavin sudah mengizinkannya, maka panggil saja dia kakak seperti tadi. Sangat menyenangkan mendengarnya." Ucap Irene yang terlihat puas. Gavin hanya tersenyum kecil untuk mengiyakan.

Saat ini pikiran Gavin masih tertuju pada Ellia. Bagaimana ia secara impulsif berjalan mendekati gadis kecil itu. Menyuruhnya untuk pergi beristirahat karena wajahnya yang sudah kemerahan karena kepanasan. Bahkan, membiarkannya pergi walaupun kata-katanya cukup tak sopan untuk seorang bawahan pada majikannya.

Namun, karena Gavin tak mau memikirkan sesuatu yang bisa mengganggu aktivitas kesehariannya. Ia berusaha menepis semua itu dan kembali fokus pada obrolan dan aktivitasnya saat itu. Ia harus terlihat sebagai tuan rumah yang sempurna. Sampai, tak akan ada yang mengomentari kekurangannya.

...

Beberapa bulan telah berlalu. Pada hari-hari itu Ellia selalu menepati janjinya untuk membersihkan rumah pohon sesuai apa yang diinginkan oleh Gavin. Namun, semenjak hari itu pula, Gavin belom pernah sekalipun datang ke rumah pohon lagi. Ia mendengar dari kakak-kakak pelayan, kalau belakangan ini Gavin cukup sibuk dengan urusan sekolah dan pekerjaannya. Terlebih tuan mudanya itu sudah memutuskan untuk berkuliah di luar negeri. Sekaligus membuka cabang baru dari perusahannya.

Ellia cukup senang, karena tak perlu lagi bertemu dengan Gavin. Hari-harinya terasa tenang dan damai. Bahkan, ia bisa leluasa meminjam rumah pohon itu di akhir pekan untuk belajar dan beristirahat.

Akhir pekan itu seperti biasa, Ellia segera menuju rumah pohon dan membersihkannya. Baru ia berkeliling untuk berburu sayur dan buah liar. Setelah itu ia akan singgah dan beristirahat di rumah pohon sambil belajar. Tak lupa ia juga membawa beberapa buku sekolahnya.

Walaupun, ia menggunakan rumah pohon. Tak pernah satu kalipun ia menggunakan tempat tidur tuan mudanya itu. Ia hanya akan duduk di kursi kayu dan meminjam mejanya. Seperti yang ia lakukan hari ini. Ia tengah mengulas pelajaran untuk persiapan ujian kenaikan kelas. Ellia juga menyalakan instrument musik santai dari ponsel yang di belikan oleh paman Yunus, beberapa bulan yang lalu.

Lagi-lagi Ellia merasa bersyukur dan semakin terpacu untuk menjadi lebih sukses supaya bisa menebus semua kebaikan dari paman Yunus padanya. Jujur saja dengan ponsel ia memang merasa komunikasi dengan teman-temannya semakin baik. Ellia juga jadi lebih mudah mendapatkan informasi apapun.

Beberapa saat kemudian, mata Ellia terasa sangat berat. Akhirnya, ia memutuskan untuk memejamkan sebentar matanya. Ia tidur di kursi dengan berbantalkan tangannya di meja. Semilir angin, suara dedaunan, kicau burung dan instrument menenangkan semakin cepat membuatnya terlelap.

Di lain sisi, saat itu Gavin yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya memutuskan untuk berkunjung ke rumah pohonnya. Selama perjalanan ia bertanya-tanya. Akankah gadis kecil itu akan mematuhi perintahnya untuk membersihkan rumah pohonnya atau tidak.

Ketika jaraknya semakin dekat, samar-samar ia mendengar alunan musik. Gavin mengikuti suara itu dan ia cukup terkejut saat mengetahui kalau suara itu berasal dari rumah pohonnya. Pintu rumah pohon itu terbuka. Di depan pintu ia melihat sekeranjang sayur dan buah yang tampak tak asing di matanya. Di situlah ia tahu, kalau Ellia ada di dalam. Lagi-lagi tanpa Gavin sadari sudut bibirnya kembali terangkat.

Ia berjalan perlahan menaiki anak tangga. Sampailah ia di depan pintu. Di sana ia bisa melihat seorang gadis kecil tengah tidur dengan posisi duduk. Rambut hitam panjangnya tergerai dan sedikit melambai-lambai mengikuti hembusan angin. Gavin semakin melangkah masuk mendekati gadis kecil itu dengan perlahan, ia berusaha tidak mengeluarkan suara dari sepatu dan alas kayu rumah pohon itu.

Ketika ia berada di depan meja Ellia. Ia bisa melihat beberapa buku tergeletak di sana. Begitu juga dengan ponsel yang masih menyala memutar instrument musik. Gavin terus menatap Ellia mengamati wajahnya yang terlelap, tampak tenang seperti bayi.

"Benarkah dia berusia 13 tahun? Tubuh sekecil itu ku rasa aku akan percaya jika dia menyebut usianya masih 10 tahun." Gumam Gavin yang mengamati Ellia.

Saat angin tak sengaja menghembuskan rambut Ellia dan menutupi wajahnya, Gavin mengulurkan tangannya dan dengan lembut membantu menyelipkan rambut Ellia ke belakang telinganya. Agar wajah gadis itu kembali terlihat jelas. Gavin kembali tersenyum melihat itu.

"Dasar kukang ..." Gumam Gavin yang terus mengamati Ellia yang tertidur.

.

.

.

Bersambung ...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Berharap Ellia aman-aman saja.
Ita Xiaomi
Jgn ganggu Ellia. Ntar ribet urusannya klo Clara ikut campur.
Ita Xiaomi
Terharu.
4U2C
memang apa lagi yang diingin nyonya CLARA sama ELLIA,,pasti akan menyuruh ELLIA ini itulah,,kerana CLARA merasakan diri cukup pantas jadi nyonya 🤣🤣🤣🤣🤣 kasihan ELLIA nantinya,,seorang anak angkat perkeja kebun haruskah direndahkan didepan orang ramai ya..
Nikma: Huhu, perbedaan kasta memang sangat ironis yaa🥺🥺
total 1 replies
susy yudhistira
sadar vin.....
Nikma: Susah kayaknya kak😌
total 1 replies
jenny
sampe segitunya efek dari syok yang dirasakan Ellia membuat dia langsung sakit. jika berita ijinnya paman Yunus karena anaknya sedang sakit sampai terdengar si tuan muda, apa dia gak merasa bersalah?
Nikma: Harga dirinya Gavin tuh kayaknya ketinggian kak, jadi susah merasa bersalahnya😌

btw, makasih uda mampir dan dukung novel aku ya kak🤗🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ita Xiaomi
Tuan jgn nak semaunya ya. Itu anak gadis org dijaga jgn nak disakiti. Dr kecil dia dah hidup menderita.
Nikma: Yuk, pukul Gavin rame² kak😌
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
simta dila
sweet ya tapi apakah benar begitu?
Nikma: Hmm, gimana yaa🤭✌️
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Sore aja ambilnya. Klo malam gelap ntar ada yg lain pula.
simta dila
baca novel ini aku merasa kaya kisah di kerajaan Thor 😍😁
simta dila: iy sepertinya begitu KK hehe
Nikma: Hehe, iya kah kak? Mungkin karna latar tempat dan pembawaan tokoh²nya yaa?🤭
total 2 replies
Ita Xiaomi
Eh tuan muda klo mau buah ambil sendiri.
Ita Xiaomi
Lg bobo' Ellia tuh.
susy yudhistira
lain d mulut lain di hati, tuan muda😊
4U2C
nah loh GAVIN,,apa perasaanmu akan tenang??? pasti tidak kan.
4U2C
nah kan belum apa-apa CLARA sudah pandai memerintah ELLIA seperti pelayan,,belum nanti kalau sudah nikah apa akan jadinya..???
4U2C
ya setuju sangat sama FAUZAN,,ELLIA boleh cari kebahagiaan sendiri dan GAVIN juga sama..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!