NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yaya haswa

Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.

Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.

Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?

BACA CERITANYA SEKARANG!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Menjelang magrib lebih tepatnya pukul 06:00 ayah mengecek Clara apakah sudah bangun atau belum berhubungan waktu sholat Magrib sebentar lagi.

Namun baru saja ia membuka pintu, ia melihat Clara tengah meringkuk dan menggigil.

"Astaghfirullah, nak..." ayah mendekat dan menyentuh kening putrinya.

"Kamu demam" ucap ayah ketika merasakan hawa panas di dahi putrinya.

"Dingin ayah" ucap Clara dengan suara mengigilnya.

Ayah bisa merasakan hawa dingin di area kaki dan telapak tangan putrinya. "Sabar nak, ayah akan pesan taxi dulu. Kita ke rumah sakit sekarang" ucap ayah, lalu mengambil ponselnya.

Namun ia belum sempat memesan taxi, suara ketukan pintu dan ucapan salam terdengar dari luar rumah.

"Cari siapa?" tanya ayah setelah membuka pintu dan melihat seorang pria berdiri di sana.

"Saya cuma mau kembalikan kunci motor Clara, om. Tadi Clara menyuruh saya membawanya" ucap Ansel dengan menyerahkan kunci motor.

"Oh ya..terima kasih" ayah menerimanya dengan buru-buru mengingat keadaan Clara saat ini.

"Di mana Clara, om?"

"Ahh...itu Clara ada di dalam. Dia demam dan menggigil. Om mau membawanya ke rumah sakit dan akan memesan taxi"

Ansel kaget mendengarnya, padahal Clara baik-baik saja tadi. "Saya saja yang pesan om. Om persiapan saja Clara untuk di bawa ke rumah sakit"

Ayah mengangguk. Ia segera berlari ke kamar sang putri. Ia mengambil jilbab yang tergantung di tempat khusus gantungan jilbab, lalu memakainya pada Clara. Tidak lupa ia memakaikan jaket tebal dan juga kaos kaki.

Clara hanya bisa diam dengan apa yang ayahnya lakukan. Ayah menggendong Clara keluar dari kamar. Di luar masih ada Ansel yang menunggu taxi.

"Apa taxinya belum datang?" tanya ayah berdiri di depan pintu dengan menggendong Clara.

"Belum om. Sepertinya terjebak macet" jawab Ansel.

Ayah hanya bisa menghela nafas. Ia duduk di kursi ruang tamu dengan memangku Clara seperti bayi dan memeluknya sangat erat untuk mengurangi rasa dingin yang Clara rasakan.

"Bartahan ya, nak. Taxinya sebentar lagi pasti sampai" ucap ayah pelan dengan melihat wajah Clara yang masih setia terpejam.

5 menit kemudian terlihat Ansel berlari masuk. " Om, taxinya sudah di depan"

Mendengar itu ayah membawa Clara segera ke mobil. " Terimakasih kasih ya nak" ucap ayah setelah ia berada di mobl.

"Iya om" sahut Ansel.

Taxi pun meninggalkan rumah Clara. Ansel menatap kepergian taxi. Ia berbalik dan menutup pintu rumah Clara yang belum sempat ditutup. Ansel menghubungi Kevin, mengabarkan kondisi Clara saat ini.

Di rumah sakit

 Clara sudah di tangani oleh dokter dan dokter mengatakan kondisi yang sedang demam faktor kelelahan. Untuk menggigil yang di alaminya itu karena main hujan-hujanan.

"Jangan pernah izinkan putri anda bermain hujan-hujanan. Itu sangat tidak baik, banyak bakteri disana. Apalagi anda mengatakan putri anda sempat bermain tanah juga dan bermain di bawah guyuran pipa yang jelas-jelas saluran pipa memiliki banyak bakteri di sana"

Ayah hanya mengangguk pasrah mendengar penjelasan dokter. Ia juga memang salah di sini, karena membiarkan putrinya bermain hujan-hujanan, yang sejak awal ia tahu imun tubuh Clara tidak begitu kuat sejak ia lahir.

"Apa saya sudah boleh melihat putri saya dok?"

"Silakan. Pasien sedang istirahat sekarang. Kami sudah menyuntikan obat penurun demam. Kalau demamnya sudah turun suhu dinginnya akan mulai mereda juga"

"Baik, dok"

"Saya permisi" dokter meninggalkan ayah di sana.

Ayah masuk untuk melihat keadaan putrinya. Berdiri di sisi kasur dan mengusap kepalanya dengan diam, ia tidak bisa berkata-kata sekarang.

Setelah merasa puas, ayah baru ingat jika ia belum sholat magrib. Ia pun mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat.

Keesokan harinya

Pagi sekitar pukul 8, Ansel, Kevin, Axel dan 2 orang temannya mendatangi rumah sakit tempat Clara di rawat.

Kevin mengetuk pintu dan muncul lah Ayah. "Pagi, om. Maaf mengganggu, kami ingin menjenguk queen...eh maksudnya Clara" ucap Kevin dengan sedikit canggung. Ia kelepasan menyebut nama panggilan Clara di the Hite.

"Ohh..masuklah" ayah mempersilahkan mereka masuk.

Mereka masuk dengan hati-hati karena ini pertama kalinya mereka berhadapan langsung dengan ayah Clara.

"Kami membawa buah untukmu" ucap Kevin seraya meletakkan di atas meja kecil yang berada di pinggir dinding.

"Kalian terlalu repot" ucap Clara.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Kevin.

"Seperti yang kalian lihat. Siapa yang memberitahu kalau aku di rumah sakit?"

"Ansel. Kemarin dia yang mengantar motormu" Clara mengangguk mendengarnya.

Melihat Clara sudah tampak membaik, mereka menghampiri ayah Clara yang sedang duduk lesehan di atas karpet tipis. Di sana memang tidak ada kursi.

"Apa kalian teman sekolahnya Clara?" tanya ayah.

Mereka tidak langsung menjawab, mereka malah melirik Clara untuk meminta bantuan, tapi Clara hanya diam tanpa ekspresi apapun.

"Bulan om" jawab Ansel.

"Kalau bukan teman sekolahnya, lalu siapanya?"

Mereka jadi tambah bingung untuk menjawab. Yang mereka ketahui Clara belum menceritakan tentang dirinya yang bergabung dengan the Hide.

"Katakan saja kak" Clara angkat bicara. Sekarang saatnya untuk jujur dengan sang ayah. Sudah cukup ia menutupinya selama ini.

Kevin mulai menceritakan kapan Clara bergabung dengan the Hide dan tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Kevin juga menceritakan tentang anak-anak panti dan bagaimana mereka mengelola panti tersebut.

"Clara adalah saudara kami, adik kami. Kami menganggap Clara seperti itu om. Diri Clara sudah menjadi bagian dalam diri kami. Kami tidak akan pernah membiarkan Clara terluka sedikit dan kami akan mengusahakan itu"

Mendengar cerita Kevin tentu saja Ayah kaget. Ia tidak pernah mengira sang Putri bergabung dengan kelompok seperti itu. Walaupun mereka melakukan hal-hal yang baik. Yang ia hanya ketahui tentang Clara yang sangat suka bermain ke panti.

Ayah sebenarnya senang mendengar putrinya memiliki banyak orang-orang baik di sekitarnya, Tapi satu hal yang membuatnya kecewa yaitu Clara yang ikut balapan dan kerap beberapa kali berkelahi walaupun itu hanya untuk membela diri.

Ayah menghela nafas, ia melirik ke arah putrinya yang juga melihat ke arahnya.

"Apa alasanmu bergabung dengan kelompok mereka?" tanya ayah.

" Cla hanya ingin menjadi perempuan yang mandiri dan kuat. Cla tidak mau selalu menyusahkan ayah. Di saat Ayah tidak ada, Cla bisa menjaga diri Cla sendiri. Dan terkadang kita pasti membutuhkan bantuan banyak orang ayah……dengan adanya mereka di sisi kita, mereka pasti akan menolong kita di saat kita kesusahan" Clara terdiam sejenak.

"Seperti kemarin, ada kak Ansel yang membantu Ayah membawa Cla ke rumah sakit" lanjut Clara.

Ayah terdiam dan membenarkan semua perkataan putrinya. Tidak selamanya ia bisa selalu berada di sisi sang Putri. Suatu saat pasti ia tidak akan berada sisi Clara dan siapa yang akan menjaganya jika bukan orang-orang di sekitarnya.

"Cla mohon ayah……izinkan Cla untuk selalu berteman dengan mereka dan menjadi bagian dari mereka" ucap Clara

"Baiklah Ayah izinkan. Tapi……kamu harus berjanji untuk tidak pernah menyembunyikan apapun dari ayah" ucap ayah.

" Cla janji ayah. Maaf selama ini Cla tidak jujur pada Ayah"

"Iya, Ayah maafkan" ucap ayah, lalu berdiri dan menghampiri putrinya yang masih berbaring di atas kasurnya. Kemudian mencium keningnya dengan seraya tersenyum.

"Hanya kamu yang Ayah punya. Apapun yang terjadi padamu jangan pernah lupa untuk selalu katakan pada Ayah" pesan ayah

"Iya ayah" ucap Clara seraya mengangguk.

.

.

NEXT

1
Anti author hiatus
Thor, apa pun ceritanya Penghulu tidak bisa menikahkan anak.di bawah umur jika belum ada surat izin dari pengadilan. Harusnya ga usah dulu menikahlah kan bisa juga bertunangan atau nikah siri dulu jika pemerannya beragama Islam..meskipun novel harusnya hukum tetap di perlakukan sama
Yaya M.R: Iya kak, makanya ada sidang terlebih dahulu. Tapi aku tidak menceritakan saat sedang melakukan sidang, aku langsung ambil setelah sidang dan pengadilan ceritanya sudah setuju dengan alasan yang di berikan. Makanya aku tulis di situ, aku gak ambil bagian sidangnya. Aku langsung melangkah dan aku menjelaskan itu.

Terima kasih juga atas ilmunya 😁 kita semua berusaha yang terbaik.
total 1 replies
Yaya M.R
Semoga besok aplikasinya membaik, sehingga up nya bisa muncul. Mohon sabar, karena author pun berusaha.
Yaya M.R
k
Yaya M.R: Maaf untuk para pembaca, aku sudah up sejak sore tadi, tapi ada masalah dari aplikasi. jadi mohon maklum
total 1 replies
Wiwin Winarti
gas keun
Wiwin Winarti
motor matic...bukan motor metik...berasa typo
Yaya M.R: 😁. terima kasih sarannya
total 1 replies
Wiwin Winarti
grandma...bukan granma
andi widya
keren ceritanya.. cuman ada penulisan yg salah.. semangat Thor.. lanjutkan
Meru Kristanto
kok udah tamat
Yaya M.R: tunggu update berikutnya ya
total 1 replies
anggita
penggemar Boboboy 😙
anggita
ikut ng👍like ae thor+ hadiah iklan☝. mugo novel sampean lancar.
Yaya M.R: Terima kasih ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!