NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Mereka masih di taman.

Daniel menatap intens Ruelle membuat sang empu merasa aneh.

Daniel mendekat sangat dekat ke arah wajah nya, itu kebiasaan nya.

"Apa..."

"Apa ... Kau bisa menjadi seseorang yang ku percayai, bisakah ... Aku percaya pada mu?" Tanya Daniel tersenyum frustasi seolah mengharap jawab yang membuatnya tenang.

"Tentu!" Jawabnya sambil tersenyum.

Senyum menenangkan.

Pupil mata Daniel membulat, mata madu itu bisa melihat gadis cantik di hadapannya yang tersenyum manis ke arahnya, apa dia baru sadar gadis itu begitu menawan.

Apa-apaan ini?

Dia sangat cantik...

Perasaan apa ini? Hasrat?

Rasanya seperti bunga berjatuhan di badannya membuatnya merasakan perasaan menyentuh.

"Bukan hanya aku, seseorang yang menanggap mu teman, percayalah mereka, mereka juga pasti akan senang, dan di waktu yang sama akan merasa sedih karena dia tidak di anggap," ujar Ruelle.

Merasa terwakili Davin berteriak kecil.

"Gila aku pada mu Ruelle, cewek terbaik di dunia!!!" Sorak nya kecil.

Semua yang melihat nya menatap aneh, kecuali Minsi yang ikut-ikutan.

Kok kesel ya liat nya. Liya 

"Iyakan, Ruelle memang terbaik, gadis lembut menaklukkan pangeran kejam," girang Minsi.

Nero menatap Minsi dan bertanya-tanya apa yang ada di otak gadis itu.

Kenapa dia bisa meladeni Davin

Karena dia playgirl Nero.

Setelah perkataan itu, sebenarnya yang di katakan Ruelle benar-benar menenangkan pikiran Daniel tapi juga membangkitkan obsesinya pada nya.

Hingga.

"Kata mu suatu saat akan ada orang yang datang ke kehidupan ku entah itu sebagai teman, pasangan, atau apapun."

"Yah ...," timpalnya senang.

"Jika itu teman itu mungkin Davin dan Nero, kan?" Ujarnya tersenyum menyeringai.

"Oke?"

"Lalu bagaimana kalau aku sudah menemukan pasangan? Seorang wanita cantik yang berhati lembut," tambah nya, senyuman nya semakin melebar.

"Woah siapakah itu?" Canggung, Ruelle menerka-nerka siapa tapi entah kenapa kalimat itu membuatnya canggung.

Seperti akan terjadi sesuatu padanya.

"Sayang sekali wanita itu bodoh ~" Daniel menyentuh dagu Ruelle.

Ruelle sekarang kamu adalah target seorang Harimau, karena kamu sudah memberi nya kesempatan.

Daniel menatap intens Ruelle, Ruelle keheranan tapi masih memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Hingga Daniel mendekat ke telinga Ruelle dan mulai berbisik. "Padahal setiap perkataan nya bisa menyihir seseorang hingga orang itu terjatuh ke dalam sihirnya,"

Daniel masih dengan senyuman nya yang mencurigakan dan Ruelle dengan wajah polos nya.

"Sayang sekali wanita itu bodoh dan tidak bisa mengendalikan sihirnya hingga orang itu terus terjebak di dalam sihir wanita itu," ujarnya sumringah.

Ruelle memiringkan kepala nya.

Benar-benar bodoh, dia hanya gadis kutu buku yang hanya tertarik pada rumus pelajaran.

Jantung mereka berdegup kencang, mereka terdiam, Ruelle merasakan kecanggungan tapi berusaha tenang, dan Daniel merasa dia menemukan tujuan hidupnya.

"Kalian lihat itu!!! Aku mengerti perkataan si pangeran yang sedang jatuh cinta!!!" 

Girang Minsi.

Liya, Nero dan juga Davin menganga melihat adegan tadi, Minsi kegirangan seperti melihat adegan romantis di drama film.

"Aku tidak mengerti, tapi apa-apaan itu? Itu menakjubkan," 

Davin ikut-ikutan histeris.

Karena berisik akhirnya empat anak itu tertangkap basah oleh Daniel karena merasa ada sesuatu di semak-semak.

"Hei keluar kalian penguntit sialan!" Daniel berteriak.

Minsi dan Davin mengigil ketakutan, begituan Liya dia hanya bisa menghela nafas.

"Gimana nih???"

Minsi yang tadinya begitu menikmati fantasinya kini seperti tikus ketakutan.

Liya berdiri dari semak-semak.

"Liya!"

Ruelle terlihat sedikit terkejut.

"A-apa yang kau lakukan pada Ruelle ...," tanya Liya berusaha terlihat tidak gugup tapi saat bicara dia terlihat seperti seorang yang tertangkap basah.

"Kau pasti tahu kan apa yang ku lakukan?"

"Kau kan nguntit sama ancang-ancang mu,"

Daniel meledek, dia menatap Liya dengan tatapan merendahkan.

Liya terdiam.

"Hei bro, apa yang kau lakukan, jangan seperti itu pada wanita,"

Davin berjalan ke arah Daniel, Daniel memasang wajah kesal tak kaleng-kaleng dia terlihat sangat kesal.

"Kau juga!" Dengus nya.

"Hei kamu hanya memastikan cewek ini baik-baik aja, dia keliatan ketakutan~"

Davin berbicara ke arah Ruelle.

Ruelle terlihat tidak terima Davin mengatakan itu.

"Aku baik-baik saja Davin, dan Daniel tak seburuk itu,"

Nada Ruelle terdengar rendah.

"Ahk bukan begitu maksudku ...," Davin gelagapan.

"Sudahlah Ruelle Aya pergi, kenapa kau membuang waktu dengan cowok seperti dia,"

Liya mode protektif.

Minsi muncul dan bersembunyi di belakang Liya ketakutan saat di tatap Daniel dengan tajam.

Hihhk serem. 

"Kenapa dengan Daniel? Kami hanya berbicara santai, tidak ada yang aneh kok," ujar Ruelle membela diri.

Liat terdiam.

Bener juga sih, kita malah yang jahat malah nguping, ini kan masalah pribadi.

"Sudahlah! Ayo bek udah mau bunyi, ayo masuk kelas," titah Liya menggenggam tangan Ruelle.

Liya menarik Ruelle pergi di ikuti Minsi.

"Aku harus menmmperingati nya," geram Daniel.

"Wait tenang," Davin berdiri di hadapan Daniel menahan Daniel.

"Dia bukan cewek yang cuplas-ceplos kok, pasti dia bakal diem gak peduli," ujar Davin memberi penjelasan.

Nero terlihat diam, tatapannya sulit di artikan.

Dia memang yang paling mengenal nya.

Nero tenggelam dalam pikiran nya mengabaikan pertengkaran dua pria itu.

"Hei aku sudah dengar masalah mu sorry ya," ujar Davin bernada, nada ketakutan.

Sambil merangkul pundak Daniel, Davin nyengir ke arah nya. Daniel berusaha melepaskan nya.

"Hei kalau ada masalah lu bisa cerita kita kan temen!" Ujar Davin wajah nya serius.

Daniel terdiam tidak biasa dia melihat raut Davin seperti itu.

"Ke Ruelle juga sangat amat boleh,"

"Jujur gue sakit hati banget selama ini gak di anggap temen," kekah nya hambar.

"Apa yang Ruelle katakan bener Daniel, kau tuh harus buka perasaan,"

Mereka mengheningkan cipta.

Davin memulai kembali bercerita.

"Gue mau temenan sama lu karena lu penyendiri,"

"APA?"

Daniel ngamuk, tapi Davin hanya diam.

"Tapi aku tahu kau kuat!"

Davin menatap Daniel yang raut nya jengkel.

"Kau kayak harimau, sendiri pun keliatan kuat nya,"

"Tapi bukan berati Harimau gak punya teman kan?"

"Biar Harimau bisa tambah kuat dia harus bikin pasukan, nah gue ini bisa jadi pasukan kau!" Ujar nya tersenyum lebar menyipitkan matanya.

Daniel terdiam, wajah nya mulai melemas.

"Dih, jijik banget!"

"WHAT?!" Davin menganga.

Daniel pergi meninggalkan Davin.

"Apaan sih, aku gak butuh alasan kau," ketus Daniel.

"Anjir padahal tadi kata-kata ku udah keren banget," ringis Davin.

Nero tersenyum menyindir ke arah Davin, Davin jadi tambah malu dan kesal.

"Awokwok puitis banget,"

Nero ikut meninggalkan Davin sambil berjalan santai dan bersiul.

"Ke mana kau!" Teriak Davin mendengus

Hening ...

Gak ada jawaban.

Nero berlalu pergi mengabaikan Davin yang masih jongkok di taman

"Hah .......... Huh ......."

"ANJING!!!!!!!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!