Karena sebuah kesalahan satu malam, Fiona terpaksa harus menikah dengan Tuan Foster seorang CEO perusahaan terkemuka yang telah tidur dengannya. Lebih parahnya lagi pria yang telah menikah dengannya merupakan pria yang sudah memiliki istri.
Lantas bagaimana Fiona menjalani hari-harinya bersama Foster ? Terlebih lagi Fiona harus berhadapan dengan Selena yang merupakan istri pertama Foster !
Akan kah Fiona dan Foster saling mencintai ? Lantas bagaimana dengan Selena yang juga memiliki juga hak sebagai seorang istri ?
Simak ceritanya dalam novel "Istri Kedua Tuan Foster" mohon untuk memberikan dukungan berupa like dan komen sebanyak-banyaknya 🤗♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 TINGGAL DI VILLA
Fiona membuka pintu, ia akan menetap tinggal di Villa milik Fiona yang mendiang Kakeknya berikan saat Fiona berulang tahun yang ke 20.
Suasana di Villa tersebut begitu indah, di dekat villa itu terdapat air terjun dan juga desa kecil. Bahkan di sana terdapat perkebunan sayur dan buah dan itu adalah warisan yang Fiona terima dari Kakeknya. Selama ini perkebunan itu dikelola oleh orang kepercayaan Kakeknya, tapi begitu Fiona berada di sana, ia akan mencoba mengambil alihnya hitung-hitung untuk kegiatannya selama ia menetap di villa.
Diana baru pertama kali kesana, ia merasa kagum dengan keindahan pemandangannya.
“Astaga, kenapa disini sejuk sekali. Rasanya Aku ingin tinggal disini saja !” kata Diana kemudian Dion memeluknya dari belakang.
“Kau suka ?” ucap Dion
“Tentu saja aku menyukainya !” jawab Diana, kemudian Dion mengelus-elus purut buncit istrinya itu.
Fiona merasa menjadi nyamuk di antara kemesraan Kakaknya itu, memecah perhatian mereka.
“Ekhem…”
Dion pun tersenyum ia kemudian mengusap pucuk kepala Fiona dengan lembut.
“Kakak sudah menyiapkan pelayan dan koki disini, mereka juga bisa menjadi teman mu.” Kata Dion, tentu saja ia tak akan membiarkan Fiona seorang diri, ia tetap khawatir dengan Fiona apalagi Fiona tengah hamil.
“Terimakasih, Kak !” Fiona memeluk Dion dan Dion menyambutnya.
Keesokan harinya Diana dan Dion pamit pulang ke kota, dan meninggalkan Fiona.
“Jaga dirimu baik-baik, ingat Kau harus kontrol kandungan satu bulan sekali, nanti Kakak akan menjemput mu !” kata Dion ia begitu perhatian pada Fiona.
“Siap bos !”
Setelah kepergian Dion dan Diana, Fiona berjalan-jalan melihat-lihat perkebunan. Semua pegawai yang sudah berkenalan dengan Fiona pun sangat menghormati Fiona karena Fiona adalah pemilik perkebunan yang sesungguhnya. Selama ini perkebunan itu di kelola oleh Pak Andi yang merupakan orang kepercayaan mendiang Kakek Fiona.
Pak Andi memiliki anak bungsu laki-laki yang seumuran dengan Fiona, namanya Adrian. Adrian bahkan sering membantu Ayahnya mengurus perkebunan.
“Adrian !” pria itu mengulurkan tangannya pada Fiona, mereka pada akhirnya berkenalan dan berteman.
“Di sebelah sana sedang musim panen buah strawberry.” Kata Adrian menunjukkan wilayah tanaman buah yang akan di panen.
“Wah…Aku mau kesana ! Ayo antarkan Aku !” kata Fiona, tentu saja Adrian akan senang hati mengantarkan Fiona.
Begitu tiba di sana, Fiona sangat senang karena bisa mencicipi buah strawberry secara langsung apalagi buahnya begitu lebat dan besar-besar membuat Fiona merasa gemas.
Adrian tersenyum melihat Fiona yang begitu bahagia, ia berpikir mungkin di kota tidak ada kebun buah hingga Fiona sangat senang melihat buah-buah tersebut.
Setelah dari kebun buah, Fiona memutuskan untuk kembali ke villa sebab ia sudah merasa lelah dan ingin beristirahat. Adrian kemudian mengantar Fiona pulang dengan Buggy Car.
“Tuan Dion kemarin yang membawa ini, katanya supaya Ibu Fiona tidak lelah kalau ingin berpergian.” Kata Adrian menjelaskan mengapa ada Buggy Car di perkebunan.
Lagi pula jalan akses ke perkebunan sudah di aspal, jadi mereka tidak perlu khawatir dan banyak pekerja perkebunan yang datang bekerja dengan mengendarai sepeda atau motor.
“Mendiang Tuan Abraham sangat baik, lihat desa sebelah merasakan dampaknya. Tuan Abraham mengaspal semua jalanan di desa, sebab mayoritas warga desa itu bekerja di perkebunan milik Ibu Fiona !” kata Adrian lagi menjelaskan.
“Oh begitu, Oh iya Aku sangat tidak enak saat Kau menyebut aku Ibu Fiona, sebut saja nama ku. Tidak apa-apa !” kata Fiona ia merasa tidak enak jika Adiran memanggilnya dengan sebutan Ibu.
“Tapi Bu.”
“FIONA, cukup nama saja ! Kita ini seumuran Adrian !” kata Fiona dan Adrian mau tidak mau menuruti keinginan Fiona.
Setelah mengantarkan Fiona pulang, Adrian juga kembali ke perkebunan. Ia senyum-senyum sendiri yang membuat Andi merasa aneh dengan tingkah laku putranya itu.
“Kamu kenapa ?” tanya Andi
“Tidak apa-apa Ayah !” Adrian kemudian mengambil pekerjaannya dengan hati yang bahagia, entah mengapa sejak ia mengantarkan Fiona pulang ke villa jantungnya terus berdetak tak karuan belum lagi bayang wajah cantik Fiona yang kerap murah senyum membuat Adrian menjadi salah tingkah sendiri.
...****************...
Udah dulu ya gaes...keriting jariku..ayo komen yang banyak 🤗♥️
bumannya disana fiona hamil ya.. terus fiona dan foster menikah krn foster mengaku menghamili fiona..dan fiona tinggal di mansion abraham, tp baru sehari menikah fiona keguguran.. kok disini berbeda ya ceritanya