NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:107.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rakus Dan Gamon

Viola berdecak mendengar ucapan Cakra. Superhero macam apa yang membantu terus kalah dan parahnya lagi malah pingsan. Viola menghela nafas panjang lalu menggelengkan kepala dan melangkah menjauh.

"Aku obati dulu lukanya." Viola segera mengambil kotak obat dan kembali kemudian duduk di samping Cakra. Ada obat juga tadi dari dokternya yang harus Cakra minum. Sebagai rasa terimakasih, Viola harus memastikan Cakra meminumnya.

"Duduk dulu biar saya obati itu luka di wajah kamu. Tadi udah makan belum? Habis ini harus minum obat."

"Belum, suapi ya!" jawab Cakra dengan tatapan menggoda. Alisnya naik turun tetapi setelahnya dia meringis saat tangan Viola menekan pipinya yang lebam.

"Sshh... Dendam apa gimana sich, Bu? Perasaan saya udah jadi suami yang baik. Kok malah disiksa begini. Yang lembut gitu loh, Bu. Awas nanti pahala jadi dosa. Pelan-pelan aja istrinya Cakra!"

Viola tak menanggapi saat mendengar rayuan dari Cakra. Padahal sudah pelan tapi dasarnya Cakra saja yang tidak tahan. Begini ingin menjadi pahlawan. Harusnya Cakra diam di pojokan. Viola sebenarnya ingin berterima kasih tetapi melihat Cakra yang terus saja menggoda membuatnya urung mengatakan itu.

"Kamunya diam! Jangan gerak terus! Awas tangannya!"

"Sakit banget, Bu."

"Tau, makanya jangan belain kalau nggak tahan sakit. Jadi gini kan?"

"Terus saya harus diam saat Ibu digoda sama si Ramon, rakus dan gamon itu. Kata Ibu dia itu selingkuh 'kan?"

"Sama kayak kamu."

"Eh kok saya? Saya kalau nggak Ibu ajakin mana mau. Ganteng-ganteng begini saya setia, Bu." Cakra jelas membela diri. Mana mau dalam hal ini dia disalahkan. Sejak awal yang memaksa masuk adalah Viola. Niatnya pun membantu dan mencari keuntungan.

"Anggap aja simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Sekarang nggak usah nyesel jadi istri saya. Insyaallah saya amanah. Ibu jangan takut!"

Viola tak ingin meladeni Cakra. Usai mengoleskan obat, dia pun beranjak untuk mengambilkan makan Cakra.

"Mau kemana, Bu? Nggak diterusin bicaranya. Kita tuh harus bicara dari hati ke hati pakai mulut. Maunya gimana terus bagaimana. Besok lagi nggak usah undang mantan dech. Ribet!"

"Kamu sendiri ngajak pacar kamu. Kamu pikir keluarga nggak bertanya-tanya? Mana dia nempel kamu terus. Nikahnya sama aku duduknya nempel sama pacar kamu."

"Ibu cemburu?" tanya Cakra lalu meraih tangan Viola hingga pergerakannya terhenti. Viola pun menatap jengah wajah Cakra yang menatapnya penuh tanya. "Mau makan nggak?" tanya Viola lalu melepaskan cengkeraman tangan Cakra.

"Jawab dululah, kali aja udah ada tanggung jawab sebagai istri."

"Nggak kebalik? Awas saya mau ke dapur!" Akhirnya Viola bisa lepas juga dari Cakra dan segera melangkah keluar kamar sedangkan Cakra mengerutkan keningnya. Masih menatap kepergian Viola.

"Owh kebalik to? Baru tau."

Di bawah, Violq menatap canggung kedua orang tua Cakra yang sedang merapikan bekas acara tadi. Viola tersenyum lalu mendekati Ibu yang sedang beres-beres di dapur.

"Viola bantu ya, Bu."

"Tidak usah, Nduk. Kamu lebih baik makan. Dari siang nggak makan to? Nanti sakit kalau sedih tapi perut nggak diisi."

"Mau ambil makan buat Cakra Bu."

"Yo wis sekalian kamu juga makan ya! Oh iya Nduk, kalau ada kurang-kurangnya Cakra, Ibu minta maaf ya. Kamu yang sabar. Cakra memang begitu orangnya, tapi dia sayang," ucap Ibu membuat Viola terdiam menatap beliau. Tak enak hati rasanya ingin mengatakan jika ini semua hanya kepura-puraan. Terlihat Ibu mertuanya pun begitu tulus sayang padanya.

Apa mungkin dia begitu tega mengecewakan. Terlebih jika beliau tau pernikahan yang dijalani hanyalah semu.

"Iya Bu, insyaallah Viola akan bersabar. Maaf Viola juga banyak kurangnya. Maaf jika semua ini terkesan mendadak."

"Jodoh nggak ada yang tau. Semoga kamu dan anak Ibu langgeng terus. Ya udah makan sana! Yang banyak ambilnya biar bisa makan berdua."

"Iya Bu," jawab Viola. Hatinya benar-benar tak enak. Dia membohongi seorang Ibu yang begitu baik. Terlihat membantu tanpa diminta dan bertanggung jawab sebagai mertua.

Viola pun menoleh ke arah Bapak mertuanya yang sedang menggulung karpet. Beliau pun sama halnya dengan Ibu. Bertanggung jawab dan benar-benar menganggapnya sebagai menantu. Padahal Villa tau jika mereka sangat terkejut akan pernikahan yang digelar secara tiba-tiba itu.

Viola mendadak galau. Bukan hanya sedih karena ditinggal kedua orang tuanya, tetapi sekarang begitu sedih karena melihat kedua orang tua Cakra yang sangat baik. Dia melangkah masuk ke dalam kamar membawa nampan yang berisi makanan lalu duduk dan memberikan itu pada Cakra.

"Mikir apa?"

"Sejak kapan perhatian sama saya? Kamu makan ya! Abis ini minum obatnya. Semoga itu bisa membantu untuk penyembuhan luka dan lebam kamu."

"Makan sekalianlah, ngambilnya banyak banget. Berdua sini, Bu!" Cakra melihat piringnya berisi banyak makanan. Tak mungkin mampu menghabiskannya sendirian.

"Saya masih males banget mau makan, Cak."

"Saya suapi kalau males. Cukup buka mulut terus kunyah. Selesai. Ayo!"

"Maksa!"

"Ibu kalau nggak dipaksa suka kaku. Paksa dulu aja, nanti juga biasa." Cakra ingin menyuapi tetapi Viola segera mengambil sendok lain yang memang kebetulan dia bawa dua karena tadi diminta Ibu untuk makan sekalian.

Usia makan Viola pun merapikan semuanya. Cakra juga sudah minum obat dan Ibu serta Bapak sudah pulang. Sempat Viola tahan tetapi katanya tak bawa persiapan untuk menginap. Sapi dan ayam juga belum dititipkan ke tetangga untuk diberi makan. Alhasil harus pulang meskipun sudah malam.

Sekarang yang jadi masalah adalah Cakra sudah tertidur pulas di ranjangnya dan dia bingung ingin tidur dimana. Meskipun sempat tadi tidur satu ranjang tetapi kali ini agak risih juga. Terlebih Viola yang saat ini sudah cukup sehat dan sadar akan keadaan.

"Apa aku tidur di sofa aja ya?" Viola berdecak lalu melangkah menuju sofa. Sebenarnya bisa saja dia tidur di kamar tamu. Dari segitu besarnya rumah kedua orangtuanya yang ditinggalkan, ada banyak kamar di sana. Hanya saja Viola lebih betah tidur di kamarnya pribadi.

"Loh Bu, ngapain di situ?" tanya Cakra yang entah sudah jam berapa. Dia terjaga dan hal yang pertama Cakra cari adalah istri. Cukup sadar jika dia punya tanggung jawab yang harus dijaga. Namun pertanyaannya tadi hanya menjadi angin yang berhembus begitu saja. Viola terlihat sudah benar-benar terlelap hingga membuat Cakra terdiam dengan helaan nafas kasar.

"Ck, aku nggak kutuan. Kenapa juga tidur jauh-jauhan. Takut banget kayaknya. Ada sakit kulit juga nggak. Ganteng gini kok dianggurin." Cakra turun dari tempat tidur. Dia melangkah mendekati Viola dan memindahkan wanita itu di tempat yang jauh lebih nyaman. Terlihat wajah Viola yang tenang membuat Cakra tak tega jika kelak akan meninggalkan.

"Kejebak kok ke dalam permainan sendiri. Kalau begini repot urusannya. Nggak mungkin aku melepaskan keduanya. Lani mau nggak ya jadi istri kedua."

1
dewi
Cakra banyak janji
dewi
🤣🤣🤣🤭
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
wadduh 🤦
dewi
kok ada pacar direvisi🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
KK kok lama sekali up nya
nd4r
ya Allah cakra durung unboxing ojo mati ndisek laaah
Yuliana Tunru
aduhhh pas up makah cakra diambang mauttt smoga segera ketemu dan slamat jgn ada drama hilang berthn2 jg amnesia ya thor jd kisah basii..
Erna Fadhilah
ya allah semoga🤲🤲 cakra selamat dan segera di pertemukan sama rombongan Viola, semoga🤲🤲🤲 setelah kejadian ini Ramon di penjara sangat lama
Fitri Nur Hidayati
kasihan cakra. semoga cakra selamat tersangkut apa gitu, dan segera ditemukan. tuk Ramon, semoga tindakannya segera terbongkar. semoga ada jejak yg bisa dijadikan bukti selain foto dan video.. up lagi kak
Zayyin Arini Riza
Ya ampuuun... Cakra... semoga ada keajaiban, kamu bisa selamat...
sunshine wings
Jangan bangga Ramon hukum karma itu adaaaa.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings
Sepandai² tupai melompat akhirnya akan jatuh ketanah juga Ramon..
💕 bu'e haresvi 💕
dasar iblis 😡😡😡
Melki
next Thor
Rini
sadis , orang ky gitu ge bebas ampun deh
dyah EkaPratiwi
jahat banget remon
Yuliana Purnomo
yaa Allah, tolong dong selamat kn Cakra
Meriana Rante
updatenya mana tor.../Drool/
yunidarwanti2
Viola ditnyak sma Shayu gk ngerti sih ncak ncuk😂😂😂dsar Ramon ember banci main keroyokan deh gk wani dewe ngadepi Cakra😔😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!