NovelToon NovelToon
ZAREENA

ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sandyakala

Setelah ibunya tiada, Zareena hampir dijadikan jaminan untuk melunasi utang-utang judi Sang Ayah.

Dia marah pada Ayahnya, tapi kasih sayang dalam hati Zareena jauh lebih besar, sehingga apapun akan Zareena lakukan untuk menyelamatkan sosok Ayah yang ia sayangi. Namun segala usaha Zareena pada akhirnya sia-sia, Ayahnya meninggal dan dia harus merelakan satu-satunya rumah peninggalan kedua orang tuanya jatuh ke tangan Sang bandar judi.

Saat itu, Zareena sudah putus asa dan hampir menyerah. Tapi takdir berkata lain, di tengah ketidak pastian akan hidupnya, Zareena justru terselamatkan oleh kehadiran Ethan, putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Hawkins.

Siapa Ethan dan kenapa dia menolong Zareena? lalu bagaimana kisah keduanya berlanjut?. Yuk, baca kisah lengkapnya dalam novel ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar dan like sebagai dukungan kamu, ya. Selamat membaca, terima kasih 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandyakala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Nadine

"Wwuuaahh ... aku puas sekali belanja hari ini", seru Vallen senang.

Kedua tangannya menenteng banyak pepper bag dari berbagai brand ternama.

Zareena tersenyum melihat tingkah Vallen yang ternyata sangat gila belanja.

Berbeda dengan Vallen, Zareena masih mampu mengontrol dirinya untuk tidak sembarangan membeli barang meski Ethan membebaskannya untuk membeli apapun yang dia mau.

"Za, sekarang aku lapar. Sebaiknya kita makan di resto itu, yuk", Vallen menunjuk resto favoritnya di mall.

"Aku juga lapar. Sudah lebih dari dua jam kita berbelanja", Zareena melirik jam di pergelangan tangannya.

"Kalau begitu, ayo, kita makan yang enak", Vallen segera menarik tangan Zareena.

Mereka memesan beberapa makanan yang menjadi best seller di resto tersebut. Para penjaga yang ditugaskan Ethan sejak tadi mengawasi gerak-gerik Vallen dan Zareena dari jauh.

"Wow, enak. Menu ini akan masuk ke dalam daftar favoritku", ucap Vallen yang terus saja memuji makanan di piringnya.

"Resto pilihanmu benar-benar tidak mengecewakan", puji Zareena yang juga puas dengan makanannya.

"Tentu saja. Seleraku soal makanan selalu bagus, bahkan suamiku mengakui hal itu", ujar Vallen percaya diri.

"Ya, kamu memang hebat", Zareena mengacungkan kedua jempolnya.

"Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Ethan sekarang?. Aku harap sepupuku itu bisa bersikap manis padamu, Za".

Zareena tersenyum tipis mengingat sosok suaminya.

"Dia suami ya baik, bahkan sangat baik", puji Zareena jujur.

Vallen mengernyitkan dahinya tak percaya.

"Benarkah?", tanya Vallen masih ragu.

"Iya", Zareena menganggukkan kepalanya.

"Tak ku sangka kamu bisa mengatakan seorang Ethan Hawkins sebagai suami yang baik. Padahal dulu dia terkenal sebagai pria yang dingin dan angkuh. Setiap wanita yang mendekatinya pasti akan menangis dibuatnya", Vallen bercerita tentang Ethan.

"Benarkah itu?".

"Tentu saja. Setelah tiga tahun lalu dia putus dari Nadine, aku tidak pernah mendengarnya dekat dengan wanita manapun", lanjut Vallen yakin.

Zareena terdiam.

"Nadine ... siapa dia?", tanya Zareena penasaran.

Vallen tersedak. Dia lupa kalau masa lalu Ethan harus dirahasiakan.

"Hati-hati kalau makan, Len. Ini minum dulu", Zareena memberikan jus milik Vallen.

"Terima kasih", Vallen segera meminum jusnya.

Beberapa saat Vallen masih batuk-batuk kecil. Dia menyesal gagal mengendalikan lidahnya sendiri.

"Mmm ... Len, kalau boleh tahu, siapa Nadine?", Zareena mengulang pertanyaannya setelah melihat Vallen lebih tenang.

"Ah, itu ... dia mantan kekasih Ethan", jawab Vallen setelah dia bisa bernafas dengan lebih baik.

"Oh", hanya itu respon yang bisa Zareena berikan.

"Maaf, seharusnya aku tidak mengatakan hal ini padamu. Terlebih Ethan sendiri sudah melupakan masa lalunya", ucap Vallen merasa bersalah.

Zareena mencoba tersenyum dan menatap Vallen.

"Tak apa. Wanita itu hanya masa lalunya dan Ethan memilikiku sekarang. Itu tidak akan berubah meski di masa depannya nanti", jawab Zareena optimis.

Vallen tersenyum, dia suka dengan respon positif Zareena. Semula dia kira Zareena akan marah atau cemburu, ternyata tidak sama sekali.

"Alden juga punya mantan yang bahkan sampai sekarang masih berusaha mengejarnya. Tapi, ah, sudahlah. Kita jangan memikirkan masa lalu suami-suami kita. Sebaiknya kita nikmati lagi makanan lezat ini", Vallen ikut bersikap optimis seperti Zareena.

Zareena menganggukkan kepalanya meski jujur saja di hatinya masih ada rasa penasaran tentang sosok Nadine.

Meski Vallen tidak menceritakan detail tentang Nadine, tapi Ethan yang menutup hatinya selama tiga tahun setelah putus dengan Nadine membuat Zareena agak terusik.

"Semengesankan itukah sosok Nadine untuk suamiku?", batin Zareena.

Byuurrr

Seorang wanita tiba-tiba saja menghampiri Zareena dan menyiramkan segelas jus padanya.

Zareena yang baru saja selesai menikmati makanannya terkejut, begitupun dengan Vallen.

"Hei, apa-apaan ini?", suara Vallen meninggi dengan tatapan tajam ke arah wanita yang ia kenali.

Zareena yang terkejut masih berusaha membersihkan jus dari wajah dan bajunya.

Wanita itu tersenyum sinis ke arah Vallen lalu menatap Zareena dengan penuh kebencian.

"Wanita murahan tidak tahu diri. Apa kamu pikir wajah polosmu dan asal keluargamu yang miskin itu bisa membuat Ethan mecintamu seutuhnya, hah?!", bentak wanita itu mendorong tubuh Zareena hingga ia terjatuh dari kursinya.

"Aaaaa ...", Zareena terpekik.

"Zareena", Vallen segera memberikan bantuan.

"Cih, wanita jalang sepertimu tidak pantas merebut Ethan dariku!", wanita itu masih merendahkan Zareena di depan umum.

"Nadine, cukup!. Kamu keterlaluan", tegas Vallen. Dia hampir saja menampar Nadine jika Zareena tidak menahan tangannya.

Zareena menggelengkan kepala ke arah Vallen.

"Za, dia ...".

"Jangan. Biarkan saja".

"Tapi ...", Vallen gemas.

Lagi, Zareena menggelengkan kepalanya.

Wanita bernama Nadine itu kembali menatap Zareena dengan jijik.

"Jangan sok baik dan jangan sok suci, dasar wanita murahan tidak tahu diri!".

Nadine berusaha menyerang Zareena tapi para penjaga segera menghalau gerakan tangan Nadine.

Seorang pengawal melipat tangan Nadine kebelakang, membuat wanita itu berteriak kesakitan.

"Nona, apa kondisi Anda baik-baik saja?", tanya penjaga yang lain. Dia sudah pasang badan di depan Zareena.

"Tidak apa-apa. Bajuku hanya basah", jawab Zareena.

"Maaf, kami terlambat melindungi Anda", ucap kepala penjaga yang juga ada di sana.

"Tak apa", jawab Zareena lagi sambil mencoba tersenyum.

Keributan yang terjadi beberapa saat yang lalu itu menjadi tontonan para pengunjung dan pelayan di resto itu.

Kepala penjaga terlihat memberikan kode pada bawahannya.

"Lepaskan aku. Awas saja, setelah ini aku pastikan hidupmu akan berakhir, Zareena!", teriak Nadine yang diseret paksa oleh para penjaga untuk keluar dari resto itu.

Vallen menatap Zareena dengan cemas. Dia membantu Zareena untuk membersihkan pakaian dan rambutnya yang basah.

"Apa kamu yakin baik-baik saja, Za?. Setelah ini Ethan pasti membunuhku karena gagal menjagamu", ucap Vallen yang masih sibuk memperhatikan dan membantu Zareena.

"Tenanglah, ini bukan salahmu. Aku baik-baik saja. Suamiku juga tidak sejahat itu. Jangan dipikirkan lagi, ayo kita pulang".

Zareena berusaha bersikap tenang meski hatinya masih sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja menimpanya.

***

"Bagus. Ini bayaranmu".

Nadine melemparkan sebuah amplop coklat pada orang suruhannya.

Seorang lelaki yang ditugaskan Nadine untuk mengumpulkan informasi dan memata-matai keluarga Hawkins menerima amplop itu dengan senang.

"Jika masih ada pekerjaan lain yang bisa aku lakukan, jangan sungkan untuk menghubungiku lagi", ucap Si lelaki pada Nadine.

"Tentu saja. Ini baru permulaan. Setelah ini akan aku pastikan wanita jalang itu menderita dan mati. Ethan akan kembali ke pelukanku".

Nadine tertawa. Suaranya terdengar mengerikan.

Si lelaki yang ia bayar berhasil mengumpulkan informasi yang Nadine butuhkan, bahkan lelaki itu juga memberikan beberapa foto Zareena kepada Nadine.

"Kalau begitu aku permisi. Aku tunggu kabar selanjutnya darimu", ucap Si lelaki sebelum ia berlalu dari hadapan Nadine.

Nadine hanya menganggukkan kepala. Dia kembali fokus melihat satu demi satu foto Zareena yang baru saja dia terima.

"Hei wanita murahan, tunggu kedatanganku untuk mengakhiri mimpimu menjadi ratu di keluarga Hawkins ha ... ha ... ha", lagi, Nadine bertingkah gila.

Ambisinya untuk kembali bisa memiliki Ethan tidak terbendung lagi. Nadine tidak peduli seperti apa Ethan memandang dirinya sekarang. Satu hal yang pasti, Nadine tidak akan pernah melepaskan Ethan.

1
Dwi anggun
sangat oke sekali😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!