NovelToon NovelToon
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Kisah cinta anak SMA terhadap seorang dokter tampan yang baru saja dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun temannya. Sonia demikian mabuk kepayang dan jatuh cinta pada dokter Monark, tanpa dia menyadari bahwa dia menjadi target sang dokter. Segala nasehat kakaknya tentang pribadi sang dokter, sama sekali tidak didengarkan. Tapi situasi bisa saja berubah. Bagaimana kelanjutan cinta Sonia dengan dokter Monark?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 : DONI, SANG PELUKIS

Pagi pagi esoknya semua gadis sudah jogging jam lima. Udara amat nyaman. Jalan pun masih sepi. Mereka tak perlu takut di rampok, sebab banyak orang lain yang juga berolah raga. Yang muda muda biasanya  jogging, sementara yang agak tua bahkan tua cukup berjalan kaki saja.

    Sonia dan Alia berada paling depan, diikuti oleh Idam dan Miana. Shisi dan Kirana menyusul. Zaza yang susah bergerak, menutup barisan. Tak ada yang menanyakan dimana  Monark. Dokter itu pasti masih tidur.

    "Tidak kok," bantah Idham. "Jam empat tadi dia sudah pergi. Katanya ke rumah sakit."

    "Dokter edan!" gumam Alia. "Ngapain ke rumkit pagi pagi buta begitu? Pasienpun belum ada yang bangun."

    "Itu namanya dokter yang sangat mengerti kewajibannya!" bela Sonia kurang senang pacarnya dikatakan edan.

    "Ah, mana bisa? Paling juga mau ngajak suster pacaran. Mumpung rumah sakit masih sepi. Taruhan, yuk?!" tantang Zaza. lalu mengikik geli ketika Sonia tidak menanggapi. Yang lain ikut gerrr juga. Sonia berpikir keras. Benarkah Monark punya niat buruk pergi ke rumah sakit? Dia tak tahu.

    Kirana juga tak tahu apa alasan Monark ke sana. Heran, kok rajin banget! Setahunya, dokter dokter susah dibangunkan per telepon. Kalau malaikat maut belum menteror, biasanya mereka belum mau datang di pagi buta. Ah, tapi itu kan urusannya, pikirnya mengangkat bahu. Kalau dia ada main dengan suster dan ketahuan Sonia, itu malah bagus bukan? Dan tema itupun lenyap dari pikirannya.

    Mereka jogging memutari rumah sakit besar yang ada di jalan raya. Ketika balik pulang, semuanya sudah ngos ngos an. Mereka istirahat dengan jalan pelan pelan. Sonia melenggang sendirian di ekor barisan. Zaza ternyata cukup jempolan, dapat berada di depan bersama Kirana dan Alia. Mungkin karena tadi dia menyimpan tenaga di baris belakang.

    Sonia makin lama makin ketinggalan. Mungkin semangatnya mulai padam karena Monark tak ada. Dia juga merasa sedikit sedih, bahwa laki laki itu berangkat tanpa memberitahunya. Telepon genggamnya tidak berdering, juga tidak ada message dari Monark. Titipan salam lewat Idham pun tidak ada.

    Ah, dia mulai merasa tak berarti di mata Monark. Sejak mendengar kisah cintanya yang tragis semalam, Sonia mulai sadar, bahwa Monark jauh lebih matang dan berpengalaman di banding dirinya yang masih ingusan. Dia makin mengaguminya, namun sekaligus juga merasa bimbang. Betulkah orang sedewasa itu bisa mencintai anak kecil? Tidakkah lama lama dia akan bosan, lalu mencari wanita yang sungguh sungguh sudah lebih matang?

    Ah, Monark sudah pernah hampir menikah. Sedangkan dia! Andaikan sekarang diajak pun, dia pasti ragu. Dia merasa belum siap untuk menjadi seorang isteri. Apalagi...... menjadi ibu! Aduh, celaka banget kalau misalnya dia harus melahirkan. Dia masih ingin main. Masih ingin menikmati masa masa bersama teman teman. Masih ingin dimanja oleh mama dan papa.

    Tapi pacaran memang nyaman dan menyenangkan sekali. Dia ingin terus pacaran saja dengan Monark. Tanpa harus berlanjut dulu ke arah yang lebih drastis. Bisakah? Ah, apakah Monark tidak bisa di ajak pacaran saja dulu? Menunggu saat dia lebih dewasa? Misalnya, sudah tamat sekolah? Apakah Monark akan mau mengerti?

    "Hei, au ketinggalan sekali dari teman temanmu!"

    Sonia menoleh mendengar suara itu. Seorang pemuda tampan berseragam olah raga biru tua tengah berjalan mengiringinya. Rasa rasanya dia pernah melihatnya, tapi tidak ingat lagi di mana.

    Karena tidak merasa bahwa itu sebuah pertanyaan, Soniapun tidak menjawab. Dia cuma tersenyum. Merasa di beri peluang, pemuda itupun tertawa memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi.

    "Sejak mulai jogging tadi, aku sudah memperhatikanmu. Rambutmu indah sekali."

    "O, ya?" Orang edan, pikirnya. Masa memperhatikan rambut cewek pagi pagi begini. Sonia tidak suka orang yang ceriwis dan pujian itu sama sekali tidak membuatnya senang. Sebab dia sudah tahu, rambutnya memang bagus. Tidak perlu dipuji lagi. Selain itu dia tengah bingung memikirkan Monark. Untuk apa meladeni orang iseng yang suka memperhatikan gadis gadis jogging ? Langkahnya dipercepat agar bisa menyusul ke depan.

    "Hei, kenapa tergesa gesa? Biar saja mereka di depan. Kita bisa ngobrol sambil jalan. Namanya juga tetangga, boleh dong saling kenal."

    "Hm," dengus Sonia. Siapa yang ingin kenal? Tapi pemuda itu pantang menyerah, tidak perduli apakah gadis itu suka padanya atau tidak.

    "O ya, kenalkan, namaku Doni," katanya bandel, sambil mempercepat langkah, mengimbangi. "Dan kau?"

    Habis juga akalnya menghadapi orang yang tak tahu malu. "Sonia," sahutnya pendek. "Sorry, lihat itu, kakakku menoleh noleh terus ke belakang. Aku mesti menyusul mereka."

    "Hm,  rupanya di larang mami bicara dengan orang asing ya? Apa takut di culik?" Doni tertawa sendiri, merasa leluconnya lucu. Tapi Sonia tidak menggubris. Dia terus menambah gas. Doni juga menaikkan persneling.

    "Eh, namamu bagus, lho. Kok mirip isterinya Robert Daulanay ya? Niru, nih?!" Doni tertawa. Sonia cemberut? Siapa itu Robert Daulanay? Dengarpun baru sekarang. Apa dia seorang pelukis? Sonia melirik sekilas. Apakah orang ini pelukis, pikirnya keder. Tampang sih memang ada, seperti orang yang tak pernah mandi dan sudah ratusan tahun tak pernah tidur! Walaupun memang tampan!

    "Eh, kapan kapan ajak dong teman temanmu main ke tempatku. Itu di simpang empat, bercat krem, dengan balkon bundar. Aku kesepian, deh!"

    "Terima kasih." Sonia mengangguk, melambai, lalu berlari menyusul yang lain. Sekali ini dia benar benar tancap gas. Doni tidak mengimbangi. Persneling sudah macet.

    "Siapa itu?" Zaza menyambutnya dengan penuh selidik.

    "Doni."

    "Siapa Doni?" tanya Kirana, curiga, memperhatikan air muka adiknya.

    Sonia mengangkat bahu. "Mana aku tahu? Kenalpun baru tadi."

    "Oh, aku tahu dia," kata Idham. "Rumahnya di tikungan, tidak jauh dari tempat kita. Hobinya main gitar semalam suntuk. Memang agak nyentrik."

    Sonia tiba tiba mendelik padanya, merasa kurang senang teman barunya di kritik oleh orang 'yang mau membunuhnya'. Doni kan baik padanya, sedangkan Idham..........

    "Dia kan pelukis, tahu enggak sih!" katanya pongah.

    "Oh!" seru Miana tertahan.

    "Wah, aku perlu dong baik baik dengannya. Siapa tahu dia mau melukis diriku," kata Zaza penuh lamunan.

    "Kau?" Idham menegaskan dengan leher setengah tercekik kegelian. "Kau mau di lukis? Enggak salah dengar nih, Za? mana ada kanvas ukuranmu? Moga moga takkan ada cewek yang mau denganmu!"

    "Waddduhh, ampun, ampun, Za. Jaangan aku disumpahi dong. Aku kenal Doni. Kau harus baik baik padaku....."

    "Benar?" Zaza kembali bercahaya. "Kau bujuk dia dong agar........"

    "Tapi aku tidak yakin apakah dia itu pelukis........"

    "Buset.......! Kau........!" Zaza sudah mau memukul, tapi Sonia nimbrung

    "Dia mengundang kita semua ke rumahnya. Katanya, kesepian..........."

    "Wah, kalau nyentrik, lalu kesepian, ngeri dong," kata Alia.

    "Bayi di bawah umur memang harus diam di rumah terus," kata Zaza mengejek. "Yang di undang ini kan gadis gadis yang sudah dewasa!"

    "Idham, mana yang lebih nyentrik, orang itu atau dokter Monark?" tanya Sonia

    "Wah, aku enggak ada waktu buat ngurusin segala macam makhluk nyentrik. Kok Monark kau anggap nyentrik, memangnya kenapa?"

    "Habis! jam empat pagi gentayangan ke rumah sakit, apa enggak aneh?"

    "Buat apa peduli dengannya, Nia? Peduli saja denganku, beres! Aku kan enggak suka nyentrik?"

    Sonia melotot mendengar deklarasi cinta sepagi begitu. Teman temannya geli menertawakannya. Kirana pura pura tidak mendengar, tapi diam diam memperhatikan. Cocok juga Idham dengan adiknya, pikirnya. Asal saja bisa di beri pengertian, pasti dia bisa menjauh dari Monark. Dan Monark takkan berhasil membalaskan sakit hatinya. Entah sakit hati yang mana. Menurut logika, seharusnya dia yang sakit hati pada Monark. Bukan sebaliknya!

    Ketika tiba kembali di rumah, hari sudah pukul tujuh lewat. Semua berebut ke kamar mandi arena sarapan sudah menunggu.

1
Siti Khalimah
beneran tamat ni???
julius: Baca karyaku yg terbaru ya kak? Ketika Secuil Cinta itu Tumbuh. Terima kasih 🙏🙏🙏
julius: iya kak hehehe. Tunggu cerita berikutnya ya? Tidak kalah menarik kok. Jangan berhenti dukung author ya? 🙏🙏🙏
total 2 replies
Siti Khalimah
eh tambahdeh penggemar sonia
julius: dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
moga kirana balikan sama ? monark
julius: sabar ya kak? up date nya sedang dikerjakan 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
uhh sakit
Siti Khalimah
ok semangatttt
julius: terima kasih kak
total 1 replies
Siti Khalimah
waduh gawat!!!!dendam den#am
Siti Khalimah
lanjuuutttt
Siti Khalimah
kenapa langsung kecantolya sonia?
julius: Hehehe, mungkin karena cinta monyet ketemu karisma dokter ganteng kak. Mohon terus dukung author ya kak...
total 1 replies
Morna Simanungkalit
tetap semangat ya thor
julius: Terima kasih. Terus dukung ya kak....
total 1 replies
Sunshine🤎
Semangat trs untuk authornya. 1🌹 for you sering² interaksi dan tinggalkan jejak di karya author lain dan promosiin karyamu Thor /Ok/
julius: Terima kasih. Dukung kami terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Gila seru!
julius: terima kasih. dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Haruhi Fujioka
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
julius: Sabar ya kak, tiap saat pasti di update koq. Terima kasih dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!