NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:108.2k
Nilai: 4
Nama Author: less22

Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.

Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.

Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Ingin Kembali Ke Kota

...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

"Eh, itu ibu kamu kan, Rara?" tanya Alzeyroz, matanya tertuju pada seorang ibu yang mengendarai motornya dengan pelan di jalanan.

Rara menoleh, senyum mengembang di wajahnya. "Iya, itu Mama," jawabnya, suaranya berbinar.

"Buk! Buk! Ini Rara!" teriak Alzeyroz, berlari kecil ke pinggir jalan dan melambaikan tangannya. Ibu Rara mengerem motornya, wajahnya terlihat terkejut namun kemudian berubah menjadi senyum lebar.

"Rara! Ya ampun, di sini ku rupanya, Mama pikir kamu engga hilang ke mana," ujar ibu Rara, turun dari motornya dan menghampiri mereka.

"Mama, ini Kak Alzeyroz. Dia baik banget, tadi bantu Rara nyari buku yang hilang," jelas Rara, menunjuk Alzeyroz dengan bangga.

"Oh, Alzeyroz ya? Makasih ya udah bantu Rara," ucap ibu Rara sambil tersenyum hangat kepada Alzeyroz. "Kamu mau ikut ke rumah kami? Saya lagi masak kue, kamu boleh makan."

"Tidak bisa Buk, saya ingin melanjutkan perjalanan Saya, Saya sedang mencari sesuatu," tolak Alzeyroz.

"Ah baiklah kalau begitu, terima kasih banyak karena sudah menemukan anak saya," ucap ibu Rara lagi.

"Makanya Bu, lain kali punya anak itu dijaga, jangan barang letakkan di depan tapi anak diletakkan di belakang motor. Barang hilang tidak apa-apa, kalau anak yang hilang bakal menyesal. Untung ada anak muda ini menolongnya, kalau tidak anak Ibu sudah terlindas mobil," sahut seorang ibu pemilik kios di pinggir jalan.

Ibu itu mengangguk menyesal. "Iya Buk, saya tidak akan mengulanginya lagi."

"Ya sudah, kalau begitu kami pergi dulu, terima kasih banyak sekali lagi karena menyelamatkan Rara," ucap Ibu itu lagi kepada Alzeyroz.

"Iya sama-sama," angguk Alzeyroz.

Mama Rara pun pergi membawa Rara pulang ke rumah.

"Da-da Kak Alzeyroz, Rara pulang dulu ya, kapan-kapan kita ketemu lagi," ucap Rara tersenyum senang.

"Da-da Rara, hati-hati di jalan," ucap Alzeyroz.

Matahari mulai naik ke atas kepala, langit berubah warna dan terik yang sangat panas . Alzeyroz terus melaju di jalanan. Bayangan pohon-pohon menari-nari di aspal, seolah menemaninya dalam perjalanan. Dia mencari, mencari teman-temannya.

Hati Alzeyroz berdesir setiap kali melihat persimpangan jalan, berharap bertemu dengan wajah-wajah yang dikenalnya. Tapi harapan itu selalu sirna. Dia terus berjalan, meskipun rasa kecewa menggerogoti hatinya.

"Apakah aku harus kembali ke kota ku dulu? Aku sangat ingin melihat bagaimana kehidupan Mega dan Toni, apa mereka hidup bahagia atau malah sebaliknya. Tapi yang terpenting, aku harus membalas dendam ku kepada mereka, tapi yang penting sekarang aku harus punya rumah," ucap Alzeyroz bertekad.

Dia teringat pada masa lalu, saat dia, Mega, dan Toni. Namun, sebuah kejadian mengubah segalanya. Kepercayaan mereka hancur, pernikahan mereka retak. Alzeyroz tidak bisa melupakan pengkhianatan yang dilakukan Mega dan Toni. Dia berjanji akan membalas dendam, tapi sekarang, dia harus mencari rumah.

"Aku akan menemukan mereka, dan aku akan membalas dendam," bisik Alzeyroz dalam hati.

Dengan uang yang ia dapat dari sistem, Alzeyroz pun membeli baju dan roti untuk perjalanan. Dia juga membeli ponsel untuk menemani perjalanannya.

"Wah, akhirnya aku punya ponsel juga," ucap Alzeyroz senang saat memegang ponsel, ia sudah lama tak memegang ponsel.

Alzeyroz terus berjalan untuk mencari bus menuju ke kotanya lewat Ponselnya.

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...

1
Ya Fi
Lumayan
ReogKhentir
Jangan hanya modal nekat saja ya Al....... perhitungkan keselamatan para sandera juga, jangan biarkan para begundal itu lolos terutama sang bos
Shai'er
Al, cayooo/Determined//Determined//Determined/
Shai'er
keburu gone tuh para pengemis 🤧🤧
saniscara patriawuha.
hancurrrkannnn manggg alzorozzz...
Shai'er
pak yoga, seharusnya 🤧
Shai'er
bis wang 🤔🤔🤔
Shai'er
👍👍👍👍👍
Shai'er
💪💪💪💪💪💪
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰
kim Jun Hyung
jahatnya, 🥲🥲
ReogKhentir
Alz terlalu berani serta sembrono sekali
MelodyStar
😰😱 Anjirr
saniscara patriawuha.
sikattttttttt manggggg njrozosss
saniscara patriawuha.
gasssssd pollllll mbokkkk lesss22
saniscara patriawuha.
hancurrrrr leburrrrkannnn mangggg vagetozzzzzzz.......
saniscara patriawuha.
gasssssd pollllllllll ojoooo kendorrrrr....
saniscara patriawuha.
👍👍👍👍👍👍👍
saniscara patriawuha.
hancurrrrkannnn sudahhhh manggg vagetozzzz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!