NovelToon NovelToon
Queen Arabella

Queen Arabella

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: mamah AA

pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai

menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2

penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...

happy reading..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Mobil melaju kencang membelah jalanan ibu kota di tengah malam yg sepi, suasana rintik rintik berubah menjadi hujan lebat di tutupi dengan awan gelap dan petir serta angin kencang malam itu, Ara melihat dari kaca mobil suasana yg sudah sangat sepi.

Angin hujan seolah masuk melewati pori pori kaca mobil mereka, yg terasa menusuk masuk ke badan, hingga nafas Ara pun berubah menjadi uap kala diri nya beberapa kali berbicara dengan Agung tidak lama mobil mereka sampai mansion.

Terlihat para bodyguard sudah ada di sana memayungi Dexter, Ara dan Agung. Mobil di ambil alih oleh bodygurard lain untuk di parkirkan, Ara yg melihat mansion yg sudah sepi begitu pula suara kembat yg sudah tidak terdengar.

"Saya bantu sampai kamar" ucap Ara kepada Agung

"Nona saya sampai sini saja, tuan tidak suka orang lain masuk ke kamar ini selain kembar, tapi tidak tau dengan anda" pamit Agung berlalu pergi dari kamar itu

"baik kak, bentar lagi Ara keluar" senyum Ara dengan ramah

Agung mengatakan itu karena ya, Dexter masih menggenggam tangan Ara itu di sela tidur lelap nya, yg tidak tau apa yg harus Agung lakukan. Menyuruh Ara untuk keluar atau membiarkan nya sementara waktu.

Gadis itu melihat kamar Dexter yg tertata rapih, gadis itu melihat sebuah foto yg terpajang di samping meja kasur Dexter, posisi nya dekat dengan Ara karena gadis itu sedang duduk di atas kasur yg dimana posisi nya Dexter tertidur lelap.

Brakk...

Seketika figura yg Ara pegang itu terjatuh karena Dexter menyenggol nya, pria itu membenarkan posisi tidur nya maka dari itu Dexter malah tidak sengaja menyenggol figura itu, dengan kaget Ara melihat figura itu yg ternyata sangat aman dan tidak pecah.

Karena penasaran Ara mengambil figura foto itu dan menatap nya dekat, gadis itu menatap seksama foto di sana, bibir gadis itu sedikit bergerak seolah mengatakan sesuatu begitu pula mata nya bergerak ke kanan ke kiri, menyelidiki foto wanita cantik yg mirip dengan Lia itu.

"kak Marsha?"

"kenapa nama itu bisa terlontar di mulut ku? Entah lah aku merasa pernah bertemu dengan nya" gumam Ara memgingat kembali apakah diri nya pernah bertemu dengan wanita di foto itu.

"Semakin aku fikirkan semakin aku lupa dimana pernah bertemu dengan nya" ucap Ara berdiri sambil melipat kedua tangan nya di dada

"Ah tidak mungkin aku mengenal nya, ini seperti nya mantan istri kak Dexter, aku tidak mungkin mengenal golongan orang orang kaya raya kan?" kekeh Ara pada diri nya sendiri itu

Gadis itu mengibaskan tangan nya di udara seolah itu tidak akan mungkin terjadi, Ara akhir nya berbalik menuju jendela kamar Dexter yg masih terbuka, Ayolah air hujan masuk ke dalam kamar nya karena terbawa oleh angin.

Dengan sigap Ara langsung menutup jendela besar yg seperti jendela geser itu, menutup gorden putih yg ternyata sudah basah, saat ingin berbalik badan dengan kaget ternyata Ara di kejutkan dengan Dexter yg tiba tiba berdiri di depan.

Brakk..

Tubuh Ara menabrak badan kekar pria itu, tentu kening Ara yg hanya sedada Dexter itu menjadi sasaran empuk, kepala nya terasa sakit karena terasa di hantam oleh batu yg lumayan keras. Ara melenguh kesakitan, sambil mengusap nya beberapa kali.

"siapa yg mengizinkan mu masuk ke kamar ku?" tanya Dexter dengan suara nariton nya, menggema di kegelapan malam serta lampu tidur yg remang remang itu, sehingga penglihatan nya sangat tipis.

"aku tidak masuk tanpa seizin mu, tapi atas izin mu tuan Dexter Adiwijaya" tegas Ara menekan kan nama pria itu lebih jelas.

"Aku tidak percaya pada rubah kecil" bisik Dexter dengan suara dengan suara berat nya

Wajah gadis itu di terpa hawa panas akibat Dexter yg sangat dekat dengan nya berbicara, dia dapat melihat kilauan mata imdah Dexter di malam yg remang remang itu, sungguh indah . Bagaimana wanita bisa tidak menyukai nya.

Brukk...

Untuk ke sekian kali nya Dexter menimpanya lagi, gadis itu di timpa oleh tubuh Dexter yg sangat berat, sungguh dia tidak yakin akan bertahan sampai besok, dia yakin sudah akan kehabisan nafas, karena rasanya Dexter sangat sesak dan berat.

"jangan terus bangun, tidur, sadar, tidur, sadar"

"kau membuat ku menjadi ayam geprek, jika begini tuan Dexter Adiwijaya" teriak Ara dengan kesal nya

"kau sadar cuman sebentar untuk mengatakan itu dan kembali menyusahkan ku" bentak Ara merasa kesal

Ayolah? Siapa yg akan menolong diri nya? Tidak ada. Kecuali diri nya sendiri saat ini, Ara sungguh tidak kuasa kala Dexter malah memeluk nya dalam posisi menghimpit seperti itu, nafas Ara seolah akan terhenti sebentar lagi.

Menahan tubuh pria lebih tinggi kekar dan rajin gym seperti seorang Dexter di bandingkan badan mungil pendek dan kurus Ara, tentu hal itu tidak seimbang, Ara rasa kepala nya sekarang sudah bonyok.

"aku tidka yakin akan hidup sampai besok pagi, selamat datang kematian" gumam Ara menutup mata nya

Dia sudah sangat pasrah, bagaimana tidak diri nya sudah di himpit Dexter, pria itu juga masih dalam pengaruh alkohol, dia hanya bisa berpasrah, dan menghela nafas bukan? Hingga akhir nya Ara merasakan surga akan menjemput nya.

Kicauan burung dan sinar matahari yg melewati sela sela gorden jendela, menandakan bahwa pagi sudah datang, suara gemercikan air sisa air hujan semalam terdengar silih bergantiN aroma hujan masih sangat terasa di hidung.

Nikmat, sejuk, alami.. Entahlah suasana malam sehabis hujan tidak dapat di gambarkan, begitu pula saat ini Dexter merasakan kehangatan yg sangat dia nikmati, entahlah apa itu, dia tidak mengetahui nya.

Dia masih terus menutup mata menikmati telapak tangan nya yg terasa hangat, sesekali pria itu mengusap nya seolah menyebarkan kehangatan itu di setiap jari jari nya, tapi gerakan itu seketika membuahkan suara lenguhan seorang gadis.

Engghh...

Seketika suara itu langsung membuat Dexter melotot kan mata nya, dia langsung membuka mata nya, dengan kaget dia melihat seorang gadis yg tidur di depan nya, ya posisi mereka saat ini Dexter memeluk gadis itu dengan posisi tidur di belakang.

Dengan posisi Ara memunggungi Dexter dan pria itu memeluk nya, lalu rasa hangat yg dia rasakan tadi. Ups seperti nya ini pertanda buruk. Tangan nakal nya sudah masuk ke sela sela baju Ara, mata nya melotot kaget.

Bibir nya kaku, begitu pula akibat gerakan yg di lakukan Dexter, Ara juga malah tersadar, dia merasakan gunung kembar nya di remas oleh tangan kekar, Ara melihat itu, dia terdiam lalu mendongakan wajah nya ke atas.

Dia melihat Dexter yg juga menatap nya datar, mereka saling pandang, hingga akhir nya seperkian detik kemudian apa yg di takutkan Dexter terjadi, belum sempat Ara teriak Ratna membuka pintu kamar dan si kembar melihat posisi kedua orang itu.

"Daddy dan kak Ara ngapain?" tanya Lio dengan lolos nya

"astaga kalian.. Anak anak tutup mata kalian" kaget Ratna menutup cucu kembar nya itu.

Dexter dan Ara menatap Ratna dan si kembar bergantian seolah kepergok dan ngefreez tangan Dexter masih di area terlarang itu, hingga tidak sengaja Dexter menggerakan jari nya yg mana membuat Ara terlonjak kaget.

AAARRRRGGGHHHH....

"MESUUUMMM.." teriak Ara menggema dengan keras ke seluruh mansion.

Dexter yg dengan kaget mengeluarkan tangan nya, lalu pria itu berdiri dengan cepat, begitu pula dengan Ara yg memukul Dexter terus menerus kengan kasar, pria itu hanya memasang wajah datar nya.

"apa yg kalian lakukan?" tegas Ratna kembali

"tanya dia mom" teriak mereka berdua dengan serempak

Kembali Ratna di buat pusing, diri nya bertanya malah di jawab secara bersamaan pula. Ayolah Ratna memegang pelipis nya terasa pusing saat ini, siapa yg harus di salahkan, ini di luar batas wajar, apa lagi kembar melihat nya.

"hah.. Daddy dan kak Ara bisa sama ngomong nya" ucap Lia

"kalian cepan mandi, ganti baju, lalu ikut mommy turun ke bawah!" ucap tegar Ratna

"Menikah lah" ucap tegas Ratna

"tidakkkkk" teriak Ara menolak dengan keras

Sedangkan Dexter hanya diam melipat tangan nya di dada dengan cuk nya menyandarkan tubuh nya di sofa dengan santai, pernyayaan itu seolah tidak membuat tubuh kekar nya gentar sama sekali, sedangkan Ara yg mendengar itu tentu sangat shock.

Ara yg melihat reaksi Dexter hanya biasa itu mulai kesal, bagaimana tidak? Harus nya dia juga berusaha menjelaskan situasi ini kepada Ratna bukan hanya duduk santai dan mendengarkan mommy nya itu menceramahi mereka panjang lebar.

Ya saat ini kereka tengah duduk bersama di sofa ruang tamu, setelah kejadian tadi Ara dan Dexter turun dari kamar secara bersamaan, dia melihat si kembar dan Ratna ternyata sudah menunggu mereka di ruang keluarga.

Karena sekarang hari minggu, mereka amat sangat santai, ya walaupun pada akhir nya Dexter pasti akan berusaha menyelipkan beberapa pekerjaan di waktu libur nya itu, setelah kejadiam tadi pagi tiba tiba Ratna menyuruh mereka menikah.

"kenapa kau cuman diam, bantu aku menjelaskan" kesal Ara menendang kaki pria itu dengan kesal

"aku tidak menolak, tapi aku juga tidak menerima" ucap Dexter dengan cuek nya mengatakan itu

"sial.. Pria tua ini minta di jadikan samsak" umpat Ara dengan suara kecil nya

"apa yg kau katakan? Coba kau katakan lagi, aku akan mencubit mulut kecil mu itu" ucap Dexter yg mulai terpancing emosi

"ya ya dasar kau manusia kesum, apa hah?" ucap Ara yg juga menyolot perkataan Dexter tidak kalah tegang nya itu.

"bocil.. Berani sekali sama pria lebih tua" ucap Dexter yg mulai melirik gadis di samping nya

"kalau tau emang tua jangan nyolot" kesal Ara kepada Dexter

Ayolah.. Seolah mereka tidak mendengarkan Ratna kembali berbicara, malah asik sendiri dengan obrolan mereka, seolah adu nasib dengan nada yg tinggi seperti itu, Dexter dan Ara terlihat seperti Anjing dan kucing saat ini.

Ayolah ini adalah gosip hangat di mansion, mereka belum oernah melihat seorang Dexter Adiwijaya seperti itu, terpancing oleh perkataan bocah yg tidak seberapa, oara pengawal terlihat terkekeh, sedangkan para pelayan mulai berbisik satu sama lain.

Sedangkan Lia dan Lio yg melihat Daddy mereka dan Ara yg adu mulut itu tertawa keras, merasa kedua orang itu sangat lucu, ayolah kepala Ratna sangat sakit saat ini, dia bisa merasa kan suara bentakan terlontat satu sama lain dari kedua orang itu.

"hahah.. Daddy dan kak Ara seperi Lia dan Lio kalau bertengkar" kekeh Lio tertawa menunjuk dua orang itu

"Astaga kalian diam" ucap pelan Ratna merasa pusing

"dasar bocil bau kencur, aku juga tidak tau kalau kau ada di kamar ku, siapa yg suruh kau masuk tanpa izin hah" teriak Dexter kesal kepada Ara

"hoh hahaha.. Begitu pula kau yg mengatakan nya, siapa yg membantu mu semalam tuan Dexter Adiwijaya, jika bukan aku hah! Jika aku tidak datang kau akan menjadi gelandangan dalam semalam, dan gosip akan menyebar di mana mana, di baliho jalan akan terpajang "seorang CEO Adiwijaya Company mabuk mabuk an di jalan dan membuay rusuh warga!" begitukah" kesal Ara mengatakan itu

"tanpa bantuan mu juga aku tidak akan jadi gelandangan nona Queen Arabella, ku memiliki koneksi kau tau" datar Dexter degan Acur tak acuh tanpa menatap Ara seolah menolak bantuan semalam dari gadis itu.

●●●●●

Happy Reading guys😊

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjuuuttt
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Ananda Jihan
wow.. seru ni, keren
Wiecipa Wicipha
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!