NovelToon NovelToon
Sweet My Wife

Sweet My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita
Popularitas:68.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ping Chan

Terjebak di dalam buku novel hiatus lantas apa yang akan kalian lakukan?

Kejadian tidak mengenakan Arletta alami begitu saja, menjadi permaisuri yang tidak diinginkan bahkan dianggap mata-mata oleh suaminya sendiri, iya... Pangeran ke 8 yang sering disebut-sebut sebagai Raja kematian.

Lantas bagaimana Arletta dapat bertahan? apakah baru datang langsung mati di tangan suami? Atau... Kedatangannya memang memiliki makna lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ping Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Mengalahkan Musuh

Mereka pulang lebih dulu karena masalah itu, di dalam tandu Arletta merasa cukup puas akan kejadian di malam tadi. Sementara Pangeran terlihat masih dingin saja.

"Setelah kejadian ini aku harus lebih hati-hati lagi, dan untuk Song Chen tunggu saja pembalasanku," dalam benak Arletta yang sedang merencanakan sesuatu. Dia bukan orang yang gampang rela tapi seorang pendendam, karena mengingat bagaimana perlakuan Song Chen beberapa waktu lalu.

Saat mereka begitu tenang di perjalanan, tiba-tiba saja muncul anak panah yang melesat ke arah mereka, membuat prajurit dan juga kuda panik. "Pembunuh!" dalam benak Pangeran yang langsung waspada.

Arletta merasakan hal aneh dan keributan di luar segera melihat keadaan, ternyata memang benar ada musuh yang menyerang, entah mereka datang darimana dan diutus oleh siapa.

"Pangeran Song Chen, cepat bunuh dia!" kata seorang lelaki dengan wajah ditutup topeng perak. Langsung melesat ke arah Pangeran.

Pangeran dengan sigap mengangkat pedangnya dan menghalau serangan musuh. "Pembunuh kali ini aku harus menangkap mereka!" dalam benak Pangeran yang langsung berperang.

Arletta awalnya hanya menonton aksi itu seperti melihat film saja. "Ada pembunuh lagi ya, bagus! Tunjukkan bakatmu, Song!" dalam benak Arletta yang begitu semangat.

Perlahan Pangeran melirik ke arah Arletta dengan dingin, terkejut Arletta di sana. "Waduh, gawat nih!" dalam batin Arletta yang merasa bersalah karena tidak turut membantu Pangeran.

"Lihat, ada wanitanya Song juga di sana, kita harus menghabisinya juga!" ucap seorang pembunuh lainnya. Dengan langsung mengangkat pedang, lalu berlari ke arah Arletta berada.

"Matilah kau!" dalam benak pembunuh tersebut.

Arletta yang membelakangi pembunuhnya, mengeluarkan jarum tajam yang sudah dilumuri dengan racun di dalam genggaman wanita itu, saat pedang hampir menebas leher Arletta dengan secepat kilat dia memalingkan tubuh dan tangannya bergerak untuk menusuk sepasang mata dari pembunuh tersebut.

Pembunuh itu terkejut dan berteriak kesakitan karena matanya langsung copot dan gosong. Semua orang yang melihat hal itu tidak menyangka akan kemampuan dari Arletta.

"Wanita ini! Dia ternyata cukup hebat," dalam benak Pangeran Song Chen menatap tajam Arletta.

"Kau tahu, aku akan diam jika orang yang kau lukai adalah Song Chen, tapi karena targetmu juga aku jangan menyesalinya!" ucap Arletta dengan suara pelan di telinga pembunuh tersebut.

Pembunuh itu masih memiliki tenaga untuk melawan, dia hanya kehilangan matanya bukan tangannya. Pedang yang semula terjatuh segera dia ambil kembali, bergerak cepat hendak menusuk perut Arletta.

Arletta langsung loncat dan menjauh darinya. Penjahat itu mengejarnya Arletta dengan dendam. "Beraninya kau melukai mataku! Aku pasti akan membalas perbuatanmu!" dengan langkah yang cepat pembunuh itu mencari Arletta.

"Tangkap aku kalau kau memang bisa!" tantang Arletta tidak takut akan apapun.

"Biadab!" Lelaki itu mengarahkan ujung pedang ke tempat Arletta, lalu dia melepaskan pedangnya. Beberapa anak panah juga turut mendekati Arletta.

Arletta langsung menghindar dan mengeluarkan serbuk racun untuk membuat mereka menderita, racun yang Arletta pakai saat itu akan terjadi efek lumayan parah dengan sensasi kulit terbakar hingga gatal yang lumayan menyakitkan. "Tidak salah aku membawa racun di dalam kantong, ternyata memang sangat berguna, jadi biarkan aku menunjukkan kemampuanku, sekalian uji coba apakah cara kerjanya bagus atau tidak!" dalam benak Arletta yang berlari mendekati musuh tersebut.

"Gila! dia malah datang ke sini!" ucap seorang pembunuh lainnya.

"Jadilah kelinci percobaanku," kata Arletta dengan licik.

Arletta langsung membuka tutup botol ramuan itu dan menyiram tubuh dan wajah seorang pembunuh saat mendekati Arletta.

"Ah, sial! Cairan apa ini?!" kata lelaki itu berteriak. Ramuan Arletta tidak langsung memberikan efek, dan membuat pembunuh tertawa renyah. "Hahahahah! apa yang kau buat sebenarnya? Ramuan bodohmu tidak bekerja dengan semestinya!" ejek pembunuh itu yang merendahkan Arletta.

Akan tetapi Arletta hanya tersenyum dengan dingin. "Bukan tidak bekerja, tapi belum, 5...4...3...2..." Arletta berhitung mundur dengan santai.

Pembunuh sangat kebingungan, dan... "Satu," ucap Arletta lagi.

"Aaaaaaargh! tubuhku apa yang terjadi dengan tubuhku, sakit, panas, gatal, sakit," rintihnya dengan sangat kasihan.

Pangeran memandang semua musuh telah tumbang di tangan mereka. "Tangkap yang masih hidup," ucap Pangeran memerintahkan pengawalnya.

Seorang pembunuh yang sebelumnya dibuat buta oleh Arletta langsung mencari pedang hendak bunuh diri. "Halangi dia!" kata Pangeran dengan tegas.

Arletta berjalan dengan cepat dan langsung menendang kepala lelaki itu sampai pingsan. Dua orang musuh yang masih hidup langsung diamankan oleh prajurit Pangeran.

"Wanita ini, sebenarnya ada berapa banyak hal yang telah dia sembunyikan dariku, kemampuan bela dirinya terampil, dan cara dia membuat racun juga hebat, apakah bubuk bunga kristal itu juga miliknya, aku akan menyelidiki wanita licik ini," dalam benak Pangeran yang sangat waspada.

**

Setelah kejadian itu mereka kembali ke kediaman Pangeran, dua pembunuh dipenjarakan di ruang bawah tanah. Sementara itu Arletta hendak masuk ke kamarnya.

Pangeran melirik Arletta yang sudah akan pergi, dengan tiba-tiba Pangeran bicara. "Lupa dengan tugas?" tanya Pangeran dengan suara dingin.

Arletta terkejut dan langsung menghentikan jalan. "Gawat, aku masih harus membaca buku, kenapa dia ingat sih!" dalam batin Arletta yang kesal.

"Tapi ini sudah sangat malam, apakah kau tidak kasihan padaku?" tanya Arletta dengan suara tegas.

Pangeran langsung tersenyum licik. "Kasihan? Kau menggunakan namaku saat di Istana Kaisar, kau juga membahas masalah di ruang baca, sepertinya kau sangat suka dengan belajar! Jadi seharusnya kau menurut! Masuk ke ruang baca sekarang!" Pangeran memerintah Arletta dengan tatapan dingin.

Arletta sungguh ingin sekali membalas saat itu, tapi dia menahan amarahnya, dia tidak boleh melakukan kesalahan seperti sebelumnya, apalagi Pangeran memiliki tempramen yang sangat buruk. Arletta menatap kesal Pangeran, namun dia tidak membantah, Arletta langsung berjalan masuk ke ruang baca. "Sabar, Ar! Nanti akan ada waktunya kau membalas Song Chen!" dalam batin Arletta berusaha tenang.

Pangeran yang melihat Arletta begitu penurut malam itu, dia juga langsung masuk ke dalam. "Kenapa? Sudah tahu takut kah, jadi tidak perlu membantah?" tanya Pangeran yang berdiri di depan pintu masuk.

Arletta yang langsung duduk di tempatnya perlahan bicara. "Aku malas berdebat, aku sudah cukup lelah malam ini, bertarung dengan banyak musuh membuat energiku terkuras," sindir Arletta agar Pangeran sadar diri.

"Jika bukan karena aku yang ikut membantu bagaimana mungkin kau dapat terbebas dari musuh malam ini, sungguh tidak tahu terima kasih," dalam benak Arletta yang marah.

Pangeran yang mendengar alasan Arletta langsung kembali bicara. "Arletta jangan kira aku akan langsung melunak karena malam ini, aku tidak akan lengah darimu, sebaiknya kau katakan saja dengan jujur dirimu diutus oleh siapa untuk menghancurkanku?" tanya Pangeran tegas langsung pada intinya.

Arletta menatap Pangeran dengan tajam. "Aku bukan mata-mata ya, aku juga bukan orang yang gampang di perintah orang lain! Jika aku ingin maka itu adalah kemauanku sendiri bukan perintah dari siapapun! Berhenti menuduh tanpa bukti!" Arletta sangat tegas dan tenang, pendiriannya begitu kuat.

Pangeran yang melihat hal itu tentu saja tidak akan langsung percaya. "Oh, kalau begitu besok ikut denganku ke medan pertempuran, aku dengar kau sangat hebat dalam membuat obat dan racun, terlebih lagi kemampuan bela dirimu cukup bagus," balas Pangeran dengan tatapan dingin.

"Hm perang ya? Bagus juga sih, aku bisa keluar dari tempat ini, tidak diminta untuk membaca, tapi siapa yang akan percaya akan hal itu, bisa saja Song Chen merencanakan untuk langsung membunuhku atau menjadikan aku sebagai kambing hitamnya," dalam batin Arletta yang terlihat ragu.

"Kenapa? Kau tidak mau? Jadi ucapanmu itu hanya omong kosong ya? Apakah takut jika datang sendirian ke tangan musuhmu?" tanya Pangeran merendahkan.

"Cih, dasar pembohong!" dalam benak Pangeran.

"Hei, aku takut? Hahaha, Pangeran kau ini lucu, bagaimana mungkin aku akan takut, apa yang sebenarnya aku takutkan? Seharusnya kaulah yang khawatir, kau ingin menempatkan aku di sisimu apakah sangat yakin aku tidak akan langsung membunuhmu? Apakah sekarang ini kewaspadaan Pangeran sudah mulai tidak kokoh?" tanya Arletta dengan tenang menatap Song Chen.

"Aku malah ingin melihat sifat aslimu, aku paling benci dengan orang yang terus bersandiwara di depanku!" dalam benak Pangeran dingin.

"Kau yang bilang sendiri bukan mata-mata, jadi seharusnya kau tidak akan langsung membunuhku, memang kemampuanmu sudah sehebat apa sampai bisa melukaiku nantinya?" balas Pangeran dengan pikiran logisnya.

Arletta tersenyum dengan dingin. "Baik jika kau memang sangat yakin, aku akan setuju ikut perang denganmu, tapi aku memiliki permintaan jika kita menang nantinya kau harus menyetujui syaratku," ucap Arletta yang tidak mau membantu dengan cuma-cuma.

"Ya.. Kau dapat melakukannya," balas Pangeran tanpa ragu.

Arletta dan Pangeran saling tersenyum. "Tunggu saja!" dalam benak mereka berdua merencanakan sesuatu.

1
Bellinda Aulia Isabella
jangan2 adipati dan arletta bersaudara
panty sari
kutunggu karyamu thor semoga cepat sembuh
SariAdja: mampir karyaku kak

*Gairah sang konglomerat*
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
lekas sembuh buat authornya.. 🤗🤗🤗 aku menanti setia up mu thorrr
@Intan.PS_Army🐨💜
Sakit Apa kak cepat Sembuh pasti banyak yang menunggu Novel Mu kak 🤗🤗
Amazing Grace
cepat sembuh kak/Smile/
Nadyne
wajarlah pangeran song cemburu memang changyi ada rasa pada mu arl pikirannya tidak sekecil umurnya.....
its me
lanjut torrr
its me
semangat updatenya
its me
sama aku aja ganteng 😗😗😗
its me
adudududu😍😍😍
Red Fox.
asal rutin kak mwehehehe
Red Fox.
banyakin lagi kak dikit amat huhuhu
its me
upppppppppppp
its me
🥰🥰🥰🥰🥰
Red Fox.
up yg bnyk
Red Fox.
lanjuuuuut
Red Fox.
Lanjuuuuuuuuuttt
Red Fox.
Semangat🔛🔥
Ping Chan
Maaf banyak typonya
panty sari
akhirnya song bangun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!