NovelToon NovelToon
DETEKTIF PESANTREN

DETEKTIF PESANTREN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bara Izzanudin

bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 POV REZA

Hari ini hiruk pikuk kendaraan terasa mulai ramai lagi setelah beberapa bulan yang lalu masyarakat kota surakarta diterpa kerusuhan yang menjalar hampir seluruh kota...hari ini kota susah mulai menggelar kembali toko toko susah mulai buka kembali. Kendaraan juga banyak mulai berlalu lalang dan ada juga orang orang yang lebih memilih duduk duduk sambil membeli es kelapa ...maklum kota surakarta sedang musim kemarau sehingga minum es akan menyegarkan tenggorokan yang kering .

Matahari itu tepat di atas kepala, cahaya matahari itu memberikan rasa panas seperti ingin membakar kulit manusia. Ah...terlalu. iruk untuk di gambaran setidaknya tidak ada orang yang menggoreng telur di atap mobil saking panas nya hari ini.". Lihatlah cuaca sangat panas hari ini sampai bisa menggiring telur di atas atap mobil". Aku hanya terbentang melihat orang aneh di depanku bagaimana tidak mungkin lagi gabut sampai sampai menggoreng telur di atas mobil dengan kompor sinar matahari...

Aku terus berjalan sambil berpikir mengenai kasus yang sedang berjalan bersama mas bara ini. Cukup membuat aku kesalahan karena ini kasus pertamaku dan aku pertama kalinya di lapangan. Sungguh menjadi mata mata seperti ini bukanlah cita cintaku sejak kecil. Aku waktu itu hanya anak kecil usia sepuluh tahun yang sedang duduk termenung di pinggir pantai banyu tiba pacitan waktu itu. Ya saat itu aku di ajak ayahku berlibur dari jakarta sampai di pantai itu Ayahku pamit pergi dariku untuk membeli makanan...Malang setelah aku tunggu berjalan jam ayahku tidak kembali hingga aku di temukan oleh seorang nenek renta yang akhirnya mengajakku ke rumahnya setelah sku menangis seharian menunggu ayahku.

Nenek itu yang aku ketahui setelah beberapa hari aku bersama namanya nenek Jumi usianya mungkin tujuh puluh tahunan hidup sebatang kara karena suaminya sudah meninggal dan anaknya satu satunya pergi merantau setelah anaknya ayo cucu dari nenek jumi menghilang pada usia dua tahun waktu itu ketika pergi ke ladang. Mungkin nenek Jumi menganggap aku adalah cucunya yang hilang waktu itu.

Nenek Jumi bukanlah orang yang hidup berkecukupan hari hari beliau hanya bisa menerima ukuran tangan dari para tetangga yang merasa kasihan karena hidup seorang diri...hari hari pertamaku waktu itu aku sangat syok bahkan sampai sakit beberapa hari. Bagaimana tidak aku yang biasa hidup berkecukupan di jakarta harus hidup susah di pedesaan waktu itu dimana orang orang bekerja di ladang atau beternak sapi atau kambing. Hidupku yang dulu biasa naik mobil akhirnya sekarang hanya berteman rumah gubug berlantai tanah kalau mau mandi dan. Bing hajat harus ke kamar mandi kecil di belakang rumah yang kalau malam jelas aku tidak berani kalau tidak di antar nenek karena di kiri dan kanan kamar mandi itu banyak pohon besar dan bambu bambu jelas sangat menakutkan bagiku....

Hiburan waktu itu hanya pantai indah dimana ada sepeeri air terjun dan karang karang yang indah setiap pagi dan sore aku biasa duduk duduk di sebuah batu dimana dulu aku di tinggal ayahku berharap beliau datang menjemputku.akan tetapi hari yang ku tunggu tunggu itu tidak datang datang detik menit jam hari berganti bahkan minggu bulan tetap tidak pernah ayahku datang hingga aku putus asa setelah bulan kedua dan aku tidak pernah lagi menunggu ayahku di pantai itu.

Setelah beberapa lama aku bisa menerima keadaan yamg sangat berat bagiku akhirnya  janya pasrah pada takdir hidupku saja yang bisa membuat aku percaya dan semangat lagi menjalani hidup. Aku lalui hari hari dengan membantu nenek mencari kayu bakar di kebun untuk memasak seadanya. Tembok yang hanya dari ancaman bambu cukup terasa dingin pada awalnya bila malam tiba aki yang biasanya tidur dengan kasur empuk dan dinginnya pendingin ruangan harus tidur dengan alas tikar dengan tempat tidur dari ancaman bambu.

Aku merasa bersyukur dengan keterbatasan nya nenek menyayangiku seperti cucunya sendiri. Sayang aku tidak bisa melanjutkan sekolah dasar yang sudah memasuki kelas lima waktu itu, aku maklum jangankan membayar biaya sekolah waktu itu meskipun tidak mahal akan tetapi cukup menyulitkan bagi nenek membayangkan untuk makan sehari hari saja kami seadanya apa yang ada di kebun ato dari pemberian orang yang baik hati.

Hingga aku menyarankan kepada nenek untuk sekedar membuat gorengan yang kan aku jual ke pantai untuk sedikit banyak bisa membantu nenek membeli kebutuhan dapur. Hari hari sepeeri ini aku jalani hampir satu tahun. Hingga suatu hari ada seorang tetangga ku yang baru pulang dari pondok pesantren Al hijrah yang berasal dari boyolali melihatku dan mengajakku untuk ikut dengannya ke pondok pesantren untuk mendalami ilmu agama sekaligus juga belajar berusaha. Akan tetapi nenek merasa keberatan melepasku karena nenek tidak punya teman lagi selain aku di rumah .

Hingga seminggu kemudian tetanggaku yang ternyata adakah salah satu pengasuh di pondok pesantren Al hijrah candi gatak boyolali ini mengajak kyai muhadi menemui nenekku. Dengan berbagai macam cara kyai muhadi meyakinkan nenek bahwa aku akan di duduk dengan sungguh sungguh di pondok pesantren dimana siang bisa sekolah dan malam. Bisa belajar agama. Sementara nenek akan di titipkan dengan keluarga Ustad Yusuf demikian tetanggaku itu biasa di panggil. Hingga akhirnya nenek setuju melepaskan aku untuk mondok di pondok pesantren  kyai muhadi dengan tangis haru yang membuatku merasakan berar meninggalkan nenek yang sebenarnya hanya orang lain. ". Pergilah le...nenek berharap setelah kamu mondok suatu saat bisa berguna bagi keluarga negara dan agama mu...nenek berpesan belajarlah yang rajin InsaAllah kamu akan jadi manusia yang berhasil jika kamu pandai dan pintar nantinya akan tidak sulit bagimu mencari ayahmu nantinya pergilah...nenek ridho nak!!!".

Hingga akhirnya perpisahan itupun terjadi dan aku bertekad untuk benar benar belajar dengan giat dengan begitu aku bisa membalas kebaikan nenek san juga bisa mencari keberadaan ayahku yang menghilang. Hingga setelah beberapa waktu aku mondok di pondok pesantren itu kyai Muhadi melihat potensiku sebagai anak yang cerdas dan pintar dan cepat memahami ilmu yang diberikan serta keingin tahu aku yang besar akan hal hal baru membuat beliau mendidikku secara pribadi olah kanuragan dan aku pun setuju ketika beliau menyarankan aku untuk menjadi seorang mata mata dengan demikian aku juga bisa mempunyai bekal yang cukup untuk mencari ayahku...

Terjadi yang kuat dalam diriku membuatku cepat memahami ilmu yang diberikan sehingga dalam kurun waktu tujuh tahun aku sudah mulai dipercaya kyai untuk saling tukar pandangan dan strategi ketika ada kasus yang melibatkan pondok pesantren Al hijrah. Hingga akhirnya aku mendapat kabar duka jika nenek meninggal dunia karena sakit tua ya meskipun aku setiap libur pasti akan pulang dan menjenguk nenek sayang beliau berpulang begitu cepat yang bahkan aku belum sempat membalas semua kebaikan beliau. Hingga tiga tahun pun berlaku saat saat yang aku tunggu akhirnya Tina dimana aku di panggil Kyai Muhadi untuk turun ke lapangan dalam rangka penyelidikan pertama kali dan yang aku lebih senang lagi penyelidikan pertamaku bersama mas bara ya bara izzanudin seorang yang terkenal cerdas dan berbakat waktu itu meskipun aku tidak pernah bertemu langsung karena Kyai muhadi tidak pernah mempertemukan anak didiknya satu sama lain yang beliau didik sebagai mata mata pondok pesantren Al hijrah....

1
AbhiAgam Al Kautsar
m next
AbhiAgam Al Kautsar
impas bara - reza
AbhiAgam Al Kautsar
mantaaap
cintya kharisma
ayo update lg thor
cintya kharisma
ayo update lg thor
AbhiAgam Al Kautsar
nantikan keseruan keseruan disini..
Rasi Bintang Timur
bagus tapi masih banyak thypo
BARA IZZANUDIN: terima kasih ka nanti lebih diperhatikan lagi
total 1 replies
Muhammad Dzaky Buhairil maarif
sungguh novel yang bagus
Cintya
sempurna
cintya kharisma
bagus banget
cintya kharisma
rekomended banget
Zafran Fariz
iya bikin merinding
Cintya
ini bagus sekali
Zafran Fariz
good sekali
Zafran Fariz
ayo lanjutsnnha bagus banget
Zafran Fariz
ini novel ysng bsgus
Cintya
sangat bagus
Bakhtiyar Rahman
novel bagus banget
Bakhtiyar Rahman
bagus sekali
Bakhtiyar Rahman
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!