NovelToon NovelToon
My Perfect Stranger

My Perfect Stranger

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perasaan / Duda / Romansa Modern / Cinta setelah menikah / Tinggal bersama / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nisaaayu

Berniat ingin menyelamatkan seorang pria dari pengkhianatan pernikahan justru membuatnya terlibat dan malah menjadi pengantin wanita pengganti. Friska Hallin Amanda, seorang gadis yang terpaksa berurusan dengan sang mempelai pria yang ternyata seorang CEO terkenal.

Dia tidak menyangka bahwa perbuatannya yang merusak pernikahan CEO tersebut justru mengantarkannya kepada pernikahan yang tak pernah Ia bayangkan. Friska terpaksa menggantikan mempelai wanita untuk menyelamatkan nama baik sang CEO.

"Saya tidak mau menikah dengan bapak!"

"Kamu harus mau! nama baik saya akan dipertaruhkan saat ini. Atau saya akan menghancurkan hidupmu beserta keluargamu!" begitulah ancaman Ardigo yang membuat pernikahan palsu itu akhirnya terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisaaayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Felicya

Di Fabiyan's Corp

Ardigo sedang berkutat dengan setumpuk berkas perusahaan yang menuntutnya untuk berkonsentrasi penuh. Tiba tiba pintu ruangannya diketuk dari luar, setelah mempersilakan untuk masuk ternyata sosok itu adalah Andre

"Maaf Pak, nona Felicya ada disini. Dia terus saja memaksa untuk masuk dan bertemu anda" ujar Andre. Rahang Ardigo tampak mengetat mendengar nama yang baru saja disebutkan oleh Andre

Mau apa lagi dia kesini. Batin Ardigo kesal

"Baiklah, biarkan dia masuk" titah Ardigo yang langsung diangguki oleh Andre

Tak lama kemudian masuklah seorang perempuan cantik berpenampilan anggun dan cantik, seperti biasa. Ardigo hanya menatap datar ke arah perempuan tersebut, yang tidak lain adalah Felicya. Jika biasanya kedatangan Felicya disambut hangat dengan tatapan penuh cinta dari Ardigo, kini tatapan itu seolah hilang dan digantikan dengan wajah datar tanpa ekspresi, seakan tidak pernah ada Felicya di hatinya.

"Ada apa mendatangiku?" tanya Ardigo to the point

Felicya lalu mendekat dan duduk di hadapan sang mantan kekasih. Dia terlihat gugup menatap wajah datar Ardigo yang tidak pernah dilihatnya selama ini. Selama memiliki hubungan dengan Ardigo, Felicya memang diperlakukan layaknya seorang ratu.

"Aku ingin menjelaskan sesuatu kepadamu"

"Silahkan"

"Digo, maafkan aku. Aku sangat menyesal melakukan itu kepadamu. Mungkin selama ini aku memang menyukaimu karena hartamu, tapi tidak untuk sekarang. Aku benar-benar mencintaimu Digo. Aku tidak punya hubungan apapun lagi dengan Jerry, tadinya aku pikir aku masih mencintainya, tapi sekarang aku sadar bahwa yang ku cintai itu adalah kamu. Aku sangat mencintaimu" ucap Felicya disertai dengan isak tangisnya. Entahlah itu tangisan tulus atau hanya sandiwara, hanya Felicya yang tau

"Benarkah?" tanya Ardigo tenang

"Iya, sayang. Aku sungguh mencintaimu, ku mohon percayalah. Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi. Kembalilah kepadaku" ucap Felicya sangat kentara memohon

"Jika aku melakukan hal yang sama, apa kamu akan kembali kepadaku?"

"Maksudmu?" tanya Felicya tidak mengerti

Ardigo bangkit dari duduknya lalu berdiri di samping meja kerjanya

"Apa kamu akan kembali kepada seseorang yang telah menipumu? yang mengatakan jika dia mencintaimu dan sudah tidak memiliki hubungan lagi dengan kekasih lamanya, tapi ternyata dia berbohong. Dia berada di dekatmu, tapi dia mencintai orang lain. Dan lebih parahnya kamu tidak tau jika dia memobohongimu, bahkan kamu melakukan semua yang dia minta. Bukan hanya itu, dia bahkan berniat mengkhianati pernikahan bahkan sebelum pernikahan itu terjadi. Sedangkan kamu sangat mengharapkan kebahagiaan atas pernikahan itu. Lalu setelah kamu mengetahui semuanya, dia memintamu untuk kembali kepadanya. Apakah kamu akan kembali menerima orang yang seperti itu?" ucap Ardigo yang menyindir Felicya. Jelas saja sosok yang diceritakannya tersebut tidak lain adalah Felicya sendiri

Felicya terhenyak dan menegang mendengar ucapan dan pertanyaan Ardigo. Dia merasa sangat tertampar dengan ucapan pria itu yang terkesan tenang namun menikam. Dia terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ardigo, dia tidak tau harus menjawab apa

"Aku bertanya kepadamu, akankah kamu kembali kepada orang itu?" ulang Ardigo tajam. Dia sangat emosi mengingat semua perbuatan Felicya kepadanya

"A.. aku.... Aku..." Felicya tidak bisa melanjutkan kata katanya

"Kamu tidak ingin, bukan? begitu juga denganku!" tekan Ardigo

"Digo, tapi aku sangat mencintaimu"

"KAMU TIDAK PERNAH MENCINTAIKU, FELICYA!!" Teriak Ardigo yang membuat Felicya terlonjak dan mengundang rasa takutnya

"Kamu tidak pernah mencintaiku" ulang Ardigo dengan suara memelan

"Kamu hanya mencintai hartaku. Dan asal kamu tau, selama ini aku memang sudah merasa bahwa kamu tidak mencintai diriku. Aku tau bahwa akulah yang paling menginginkanmu. Tapi aku masih menerima semua itu, aku tidak masalah jika kamu hanya menginginkan hartaku. Karena itu aku selalu bekerja keras agar kau selalu berada di sisiku. Aku pikir selama aku memiliki banyak harta, setidaknya kamu akan tetap bersamaku. Tapi ternyata kamu mengkhianatiku dengan lelaki bajingan itu, dan itu yang tidak bisa aku terima!"

Felicya semakin tersudut dengan ucapan Ardigo. Isakannya semakin keras memenuhi ruangan itu

"Aku minta maaf, Digo. Aku sungguh menyesal"

"Aku juga menyesal, Fel. Aku menyesal mengenal dan jatuh cinta kepadamu!" sarkas Ardigo tajam

"Kamu masih mencintaiku, kan? Aku yakin kamu pasti masih mencintaiku, Digo" kini Felicya ikut bangkit dan berjalan mendekati Ardigo

"Aku memang mencintaimu, tapi itu dulu. Aku bukan pria bodoh yang akan jatuh di tempat yang sama"

"Kenapa kamu menikahi wanita murahan itu? dia telah merusak pernikahan kita, Digo. Ini pasti rencananya, dia ingin menggantikanku untuk menikah denganmu"

"Setidaknya dia lebih baik daripada dirimu. Dia adalah orang yang telah menyelamatkanku dari sandiwaramu. Dan karena kebencianku kepadamu, aku juga ikut membencinya alih alih mengucapkan terimakasih kepadanya. Kamu membuatku membenci orang yang tidak seharusnya aku benci, Felicya!!"

"Aku tau, kamu pasti menikahinya hanya untuk menjaga nama baikmu, bukan? aku akan menunggumu menceraikan wanita murahan itu-.." ucapan Felicya terpotong oleh hardikan Ardigo

"DIA BUKAN WANITA MURAHAN!! DIA ISTRIKU!" saat ini emosi Ardigo sudah sampai ke ubun ubun. Mendengar Felicya merendahkan Friska membuat emosinya memuncak begitu saja

"Dia tidak seperti dirimu! hanya karena kamu berbuat seperti itu, bukan berarti dia melakukan hal yang sama"

"Tapi aku ingin kita kembali seperti dulu lagi, Digo. Tolong beri aku kesempatan kedua"

"Aku rasa kamu cukup mengenalku, Fel. Kamu tau bukan, hal yang tidak mudah aku berikan kepada orang lain? Kepercayaan dan kesempatan kedua. Jadi pergilah dari sini karena kamu tidak akan mendapatkan keduanya"

Felicya menelan salivanya dengan susah. Ardigo adalah tipikal pria yang memegang teguh ucapannya. Jika dia mengatakan tidak, itu berarti Felicya memang tidak punya harapan untuk kembali bersamanya

"Aku sudah mengatakan ini di hari pernikahan dulu, pergi dari sini dan dari hidupku. Jadi, aku harap ini adalah pertemuan terakhir kita. Karena aku tidak ingin lagi melihatmu di dalam hidupku!" ujar Ardigo tegas sambil menatap tajam ke arah manik mata Felicya

Pupus sudah harapan Felicya untuk kembali bersama Ardigo. Dia bangkit sambil berderai air mata lalu berjalan menuju pintu. Saat sudah berada di luar, dia menghentikan langkah kakinya dengan ekspresi penuh kebencian

"Aku tidak akan membiarkan perempuan itu bahagia bersamamu, Digo!" gumamnya pelan, lalu kembali melanjutkan langkahnya

Sepeninggal Felicya, Ardigo kembali duduk di kursi kebesarannya sambil sedikit melamun

Mengapa aku sangat emosi ketika Felicya merendahkan Friska? ada apa denganku? batin Ardigo bingung dengan dirinya sendiri

Setelah membaca riwayat hidup Friska tadi malam, dia mendapati fakta bahwa semua yang dikatakan oleh gadis itu memang benar adanya. Tidak ada yang ditambah ataupun dikurangi. Bahkan dia mengetahui hal lain yang bahkan tidak diceritakan oleh Friska sendiri. Karena itulah penilaiannya terhadap Friska sedikit berubah. Dan karena itu juga dia sudah mau menerima tawaran kopi dari Friska tadi pagi dan berpamitan saat akan berangkat bersama Vano.

Tidak mau berlarut larut dengan pikirannya, Ardigo kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda akibat kedatangan Felicya.

To be continued.

1
milaa
👍👍👍👍👍👍👍
Nika Hidayah
Luar biasa
Khansa Rafani
ibu yg bijak
Khansa Rafani
itu namanya cinta karena nyaman dan terbiasa bersama..
Gusnimar Sjam
Luar biasa
Nafi Hirzi
Lumayan
Gusnimar Sjam
cakep.... naluri nya
Gusnimar Sjam
semakin cute CEO kita/Facepalm/
Rusmini Rusmini
ceritanya mengalir.../Rose//Rose/
Gusnimar Sjam
Luar biasa...
sejauh ini jalan ceritanya bisa membuat betah
dan setiap rangkaian kalimat bisa menjadi nyata dan terasa sangat menyentuh.
sangat menyenangkan bisa mencerna barisan dari kalimat - kalimatnya
visual yg diberi pun jadi menambah keseruan dlm membaca
teruslah semangat mencari ide yg membuat hidup certa mu /Angry/
Debby Feybe Mekutika
bagus alur ceritanya
phie
Luar biasa
Dian Rahmawati
wah Reyhan baik
Dian Rahmawati
friska kembali lg
Dian Rahmawati
sahabat yg baik
Dian Rahmawati
wah digo
Dian Rahmawati
modus
Dian Rahmawati
nyamuk nya besar
Dian Rahmawati
semoga digo usut pelaku nya
Dian Rahmawati
wah friska terluka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!