NovelToon NovelToon
RAFFATTA

RAFFATTA

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / nikahmuda / Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Angelia Putri

Attalea Arasya Veronika Lovandra
Seorang gadis berumur 20 tahun yang sedang kuliah di Universitas terkenal di Bandung. Awalnya kehidupan dikampusnya biasa saja bersama teman-temannya sampai saat dia memasuki semester 6, dia bertemu dengan seorang dosen yang membuat emosinya naik turun ketika mereka selalu bertemu dengan sengaja atau tanpa sengaja.

Muhammad Rafasha Arendra
Seorang dosen yang berumur 24 tahun yang dikenal dengan sifat dingin dan galak tetapi memiliki wajah yang tampan bak pangeran dikerajaan es yang membuat para mahasiswi meleleh dengan ketampanannya. Tetapi hal itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang merupakan salah satu mahasiswinya yang dia anggap cerewet dan susah diatur. Bukan hanya itu, gadis itu selalu berani menentang keputusannya dan ia harus banyak bersabar menghadapi perilaku mahasiswinya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angelia Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke rumah Wahyu

Tring.......tring......

Mama is calling....

"Halo assalamu'alaikum, Ma."

"Wa'alaikumussalam. Wahyu, kamu sekarang ada dimana?"

"Wahyu sekarang ada di kantin kampus Ma, mau makan. Emangnya kenapa, Ma?"

"Gak, mama cuma nanya aja. Oh ya, kamu sudah ketemu sama Ara."

"Belum, ma. Semalam Wahyu kirim chat WA tapi sampai sekarang belum dibalas, ma. Rencananya habis makan, Wahyu mau nyusul Ara ke kelasnya, Ma."

"Oh ok. Nanti mama akan hubungi Ara. Kamu bujuk dia untuk pulang ke rumah kita ya, nak. Mama kangen banget sama Ara."

"Iya, ma. Wahyu akan usahakan bujuk Ara untuk pulang ke rumah. Kalau begitu Wahyu tutup dulu ya, Ma. Wahyu mau makan dulu,"

"Iya, nak. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam." Wahyu menutup kembali panggilan teleponnya. Untuk sesaat, ia menghela nafasnya pelan.

"Aku yakin, Ma. Ara pasti mau pulang ke rumah. Aku janji, Ma."

Wahyu berjanji akan membawa Ara pulang ke rumah keluarga Pratama. Sudah satu tahun Ara tinggal sendiri dirumah mendiang neneknya semenjak neneknya meninggal yang membuat Dina-mamanya Wahyu khawatir atas keselamatan dan keamanan gadis itu walaupun Dina bukanlah ibu kandung Ara.

***

"Pak, kan saya sudah bilang kalau saya tadi malam itu ketiduran." Ara tidak terima jika dia dihukum hanya karena dirinya tidak menjawab telpon dari Pak Raffa tadi malam.

"Tidak, saya tidak percaya. Kata teman-teman kamu dikelas, kamu sering begadang. Kenapa tadi malam tidak begadang saja," tanya Raffa santai.

"Jadi, bapak nyuruh saya begadang terus tiap malam?" ucap Ara yang sudah mulai emosi.

Gila nih ya dosen. Belum pernah rasain tinjuan gw nih kayaknya-_-

"Kan kamu memang biasa seperti itu."

Terpaksa Pak, bukan biasa:-)

"Saya begadang karena saya nyiapin laporan dan tugas lainnya, Pak. Banyak lagi tuh,"

"Tapi kemaren saya kasih tugas dan deadline 2 hari. Apa kamu sudah siap?" tanya Raffa dengan serius.

"Ya belum lah, Pak. Kemaren tu, saya pulang lambat karena bapak. Capek tau Pak meriksa tugas sebanyak itu," keluh Ara.

"Segitu saja capek. Pokoknya kamu tetap dapat hukuman!" geram Raffa, tatapannya pun sudah seperti biasanya, datar.

Kurang asem_-

"Yah, Pak. Pasti nyuruh meriksa tugas yang bejibun itu." tebak Ara.

Gw tebak nih, kalau salah auto guling-guling ditempat.

"Iya, dan lebih banyak dari yang kemaren," kata Raffa dengan santainya

"APA??!!"

***

"Akhirnya kelar juga urusan gw sama tu dosen. Ternyata gini ya rasanya jadi Asisten Dosen galak, padahal gw baru 2 hari jadi asdos," kata Ara yang berbicara sendiri sambil menggerak-gerakkan tangannya yang sedikit pegal.

Saat ini Ara ingin menuju ke kelasnya karena 10 menit lagi kelasnya akan segera dimulai. Ketika sudah sampai didepan kelas, hp Ara berbunyi...

Tring.......

Tante Dina is calling...

Alis Ara mengerut ketika yang menelponnya adalah Tante Dina-Mamanya Wahyu.

Tante Dina?. Ada apa ya?

"Hallo, Assalamu'alaikum tante. Tante apa kabar?"

"Wa'alaikumussalam, Ara. Tante baik, tante ingin beritahu kamu kalau nanti wahyu mau jemput kamu,"

"Jemput aku? Kenapa tante?"

"Gak papa, tante cuma kangen aja sama kamu. Kamu udah lama gak ke rumah tante, apalagi sekarang kamu selalu sibuk."

"Hehe....maafin Ara ya tante. Ara sekarang jadi Asisten dosen, tante. Jadi, Ara jarang ke rumah tante."

"Gak papa, nak. Tapi nanti kamu ikut Wahyu ya pulang ke rumah tante."

"Aduh ... gimana ya tan?"

"Tante merasa kesepian disini, Ra. Tante mohon, kamu bisa kan?"

"InsyaAllah ya tan, akan aku usahakan. Maaf ya tante, dosen aku sebentar lagi mau masuk, jadi aku mau tutup telponnya," kata Ara ketika ia melihat Pak Adi sedang menuju kearahnya.

"Oh, iya gak papa. Kamu tutup aja. Maaf ya tante sudah mengganggu kamu."

"Iya, gak papa tante. Kalau gitu Aku tutup telponnya ya tante. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Setelah mengakhiri percakapan mereka berdua, Ara langsung masuk ke kelasnya. Hari ini adalah matkulnya Pak Adi. Seperti biasa, saat masuk kelas, Pak Adi mengucapkan salam, menjelaskan sedikit materi kemaren dan materi baru dan setelah itu, Pak Adi memberikan tugas diskusi berkelompok.

"Baiklah, saya akan memberikan tugas diskusi berkelompok. Tidak ada pembagian kelompok lagi karena itu sudah kita lakukan dipertemuan minggu lalu."

"Untuk soalnya, sudah saya bagikan dengan durasi 45 menit. Nanti laporannya harus dibuat oleh perorangan. Walaupun kalian berdiskusi kelompok, laporannya tetap individu. Paham!"

"Paham, Pak."

"Baik, selamat mengerjakan!"

45 menit pun berlalu. Tampak Ara dan teman-temannya sudah mulai mengumpulkan tugas laporan mereka.

"Baiklah, apakah sudah mengumpulkan semua?"

"Sudah, Pak."

"Kalau begitu, cukup sampai disini pertemuan kita hari ini. Selamat siang, Assalamu'alaikum," ucap Pak Adi yang tengah berdiri sambil membereskan alat tulisnya.

"Wa'alaikumussalam, Pak." kata mereka serempak

Karena hari ini hanya ada satu matkul dan itupun sudah selesai, Ara berencana ingin pergi ketempat kerjanya. Ara kerja? Iya, dia bekerja sebagai karyawan di toko butik.

"Kila, Rena, gw pergi duluan ya,"

"Oh iya, ra. Lo hati-hati ya,"

"Iya, kalian juga ya. Gw pamit dulu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam," ucap mereka berdua serempak.

Sekarang Ara sudah berada di halte bus tempat biasa. Dia ingin naik bus saja karena sekarang masih siang. Bukannya disana kemaren ada preman ya? Iya, tapi itu kalau sudah sore sekitar jam 5 sampai malam.

Tidak jauh dari halte, ada seorang pria dengan menggunakan motor menuju kearah halte. Motor itu berhenti tepat didepan tempat Ara duduk.

Tin tin....

"Bg Wahyu." Ya, ternyata orang itu adalah sepupunya Ara, Wahyu.

"Assalamu'alaikum, Ra."

"Wa'alaikumussalam, Bg. Bg Wahyu, apa kabar?"

"Alhamdulillah, Abang baik. Kamu sendiri gimana?" tanya Wahyu.

"Aku Alhamdulillah baik, Bg."

"Ara, kamu pulang sama abang ya, ke rumah." Wahyu mencoba membujuk Ara untuk pulang kerumahnya.

"Tapi, Bg. Ara mau kerja hari ini, Bg." Sebenarnya Ara ingat tadi tantenya mengajaknya pulang ke rumah, hanya saja ia juga baru ingat kalau hari ini ia harus kerja.

"Kamu izin kerja aja ya untuk hari ini. Kasian mama ra, dia ingin sekali ketemu sama kamu."

"Hm ... gimana ya, Bg. Kalau gitu, Ara ikut sama Abang tapi Ara mau izin dulu sekarang sama atasan Ara dulu," ucap Ara mencoba berpositif thinking, semoga saja atasannya mau memberikan izin.

"Ok. Kalau begitu, kamu telpon dulu, biar abang nunggu disini." Menepuk motornya pelan.

Sambil menunggu Ara menelpon atasannya untuk meminta izin, Wahyu pun menge-chat mamanya lewat apk whatsapp, bahwa Ara akan pulang bersamanya.

Dengan menjelaskan kenapa dia izin tidak masuk kerja ke atasannya, akhirnya Ara diizinkan selama 3 hari karena kebetulan juga butik sekarang sedang sepi disana. Jadi dia bisa ikut Wahyu untuk pulang ke rumah keluarga Pratama.

"Gimana, Ra? Kamu diizinkan?" tanya Wahyu setelah melihat Ara selesai menelpon atasannya.

"Alhamdulillah, aku dikasih izin selama 3 hari," jawab Ara seraya tersenyum.

"Alhamdulillah, Mama pasti seneng. Kalau begitu, ayo kita pulang" ajak Wahyu sambil memberikan helm kepada Ara yang hanya dibalas anggukan oleh Ara. Setelah itu mereka pun pergi ke rumah Wahyu.

***

To be continued!

1
Anonymous
Kak update nya cuma satu², tapi seru😭
Nurul Khotiah
lnjut lagi kak, penasaran nih
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Ael: Sudah ada ga, sih?😭
total 1 replies
Nurul Khotiah
lanjut kak, buruan
Danny Muliawati
gemes ih Thor up nya satu2 😍
Ael: Awokawok, maafkeun
total 1 replies
Danny Muliawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!