Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Selamat membaca💙
Budayakan membaca dengan baik!jangan bom like atau loncat bab ya!!
⬇️
⬇️
⬇️
"Alexa" panggil Mira dengan pelan dan menepuk pundaknya.
Nampak Alexa menunduk seperti memendam amarah yang besar namun berusaha untuk tetap tenang. Akhirnya Alexa menceritakan semua kisahnya sejak kecil hingga besar yang selalu di perbudak ,di abaikan oleh keluarga Sanjaya.
Mira dan Alex mendengarkan dengan baik sesekali mereka memberi kata semangat. Alvaro nampak diam tidak terlalu memperhatikan cerita Alexa karena ia sudah tahu semuanya.
"Apa aku bisa minta tolong dengan kalian?" tanya Alexa pelan.
Mira dan Alex saling pandang lalu menatap Alexa penuh kasih sayang.
"Katakan saja sayang.. Sekarang kamu adalah anak kami bukan sekedar menantu di keluarga kami, jika kamu dalam masalah katakan saja pada Mama atau Papa Alex pasti akan membantu sebisa mungkin," tutur Mira dengan lembut.
Alexa tidak menyangka jawaban dari mertuanya membuat hatinya merasa adem ayem." Aku ingin mencari tahu orang tau kandungku Ma, Pa.. Kemarin aku sudah mendapatkan hasil DNA dengan Mama Clara ternyata dugaanku selama ini memang benar bahwa dia bukan ibu kandungku."
Aku juga menemukan sesuatu saat mengambil berkas-berkas di ruang kerja Papa." imbuh Alexa dengan menyerahkan sebuah foto yang nampak usang.
Almira mengambil foto itu dan melihatnya dengan teliti.
"Aku merasa kenal dengan orang yang di dalam foto ini," Batin Alex saat melihat sekilas foto usang tersebut.
Mira merasa iba dengan masalah Alexa yang begitu rumit," Baik sayang kamu jangan khawatir pasti kami akan selalu membantu." Langsung memeluk Alexa dengan hangat.
Alexa pun membalaskan pelukan dari Mama mertuanya itu.
"Sudah larut malam apa kau tidak ingin kembali?" tanya Alvaro tiba-tiba.
Alexa melepas pelukannya dan menatap suaminya penuh penekaan. Baru saja bertemu dengan orang tuanya namun sudah mengajak untuk pulang.
"Kenapa tiba-tiba si Al? Mama masih kangen sama kalian," ucapnya dengan nada sedih.
"Besok kami akan datang kembali Ma.. Ada yang perlu kami bahas." jawab Alvaro dengan tegas.
"Biarkan mereka kembali ke mansion Ma.. Mereka kan sedang dalam misi pembuatan adonan," Papa Alex menyeringai jahil pada Alvaro.
Alvaro menatap papanya dengan tajam. Bisa-bisa mengatakan pembuatan adonan di depan semua orang.Pipi Alexa bersemu merah saat mendengar ucapan mertuanya itu.
"Lihatlah Adik ipar wajahnya sudah merah semerah tomat, hahaha." Shaka menggoda Alexa.
"Diam kau! Lebih baik cari pendamping jangan menggoda istri orang!" cibir Alvaro tidak suka dengan Shaka yang terus menggoda Alexa.
"Kenapa kau jadi posesif semenjak menikah Al?" Shaka terus memancing emosi Alvaro dengan candaannya.
Rahang Alvaro sudah mengeras tidak tahan dengan ejekan Kakaknya akhirnya ia pun menyeret Alexa untuk segera pergi. Dengan terpaksa Alexa mengikuti kemauan Alvaro dan mendorong kursi roda suaminya itu.
"Kami pulang dulu Ma, Pa... Pasti besok akan datang lagi," Alexa berpamitan pada kedua mertuanya.
"Hati-hati di jalan Nak!" ucap Mira sedih baru aja bertemu dengan menantunya sudah harus pergi lagi.
Alexa mengangguk dan meninggalkan kediaman keluarga Xavier.Brian yang sejak tadi menunggu didalam mobil melihat keduanya keluar dari kediaman merasa lega lalu membukakan pintu untuk tuannya. Selama perjalanan tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sampai di mansion pun masih tetap sama Alvaro begitu cuek dan dingin terhadap Alexa. Ia pergi begitu saja setelah turun dari mobil. Brian yang sejak dari tadi memperhatikan keduanya merasa iba dengan Alexa.
Lalu Brian berjalan mendekati Alexa yang kebetulan baru saja turun dari mobil." Nona Alexa jangan di ambil hati dengan sikap Tuan Muda, saat ini Tuan Muda emosinya tidak stabil semenjak..."
"Semenjak apa? Katakan padaku!" perintah Alexa yang penasaran.
Brian pun menceritakan semuanya tentang Alvaro. Ia melakukan ini demi kebaikan majikannya agar dapat menemukan cahaya yang bisa menerangi kehidupannya yang kelam.
"Kamu tenang saja, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan luka hatinya." ucap Alexa dengan tegas dan menepuk pundak Brian agar tetap tenang.
"Dan aku juga akan mengobati kakinya hingga Al dapat berjalan kembali dan membalaskan dendamnya," imbuh Alexa dalam hati.
Brian mengangguk paham lalu menyuruh Alexa untuk masuk kedalam takutnya Alvaro kelamaan menunggu.
Alexa berjalan memasuki mansion terlihat sepi dan gelap mungkin Kirana sudah tidur. Ia menaiki tangga dengan pelan menuju kamarnya. Sampai di kamar Alexa segera mandi untuk menghilangkan rasa lengket ditubuhnya.
"Ah segarnya." Alexa baru saja selesai mandi lalu ia melirik jam dinding," Masih jam 9 malam, aku harus pergi menemui Al."
Alexa pu bergegas keluar dari kamarnya dan menuju kamar milik suaminya yang bersebelahan dengan kamar miliknya.
Tok
Tok
Tok
Alexa mengetuk pintu dengan pelan," Apa kau masih ada di dalam?" ia menempelkan telingannya ke daun pintu namun tidak ada sahutan hanya ada suara hening.
Dengan terpaksa Alexa membuka pintu kamar Alvaro dan ia pun masuk secara dengan pelan ternyata Alvaro sudah tertidur.
"Lah pantes di panggil gak ada sahutan ternyata udah molor," Alexa pun berjalan kembali mendekati ranjang yang ditempati Alvaro.
Sampai di sisi ranjang Alexa melihat wajah tampan suaminya itu terlihat tenang, hidung mancung, alis sedikit tebal, bulu matanya panjang dan lentik perpaduan yang sangat pas. Saat asik melamun tiba-tiba Alvaro berteriak memanggil nama seseorang.
"Ku mohon jangan lakukan itu! Jangan bunuh dia aku mohon padamu,Tyo! Jangan bunuh Shiro! Arghh" teriak Alvaro dalam tidurnya. Bahkan mengeluarkan bulir-bulir keringat sebesar biji jagung.
"Ada apa dengannya?dan siapa Shiro? Apa dia punya kekasih?"batin Alexa saat mendengar teriakan Alvaro yang mengejutkan dirinya.
Karena merasa tidak tega mendengar teriakan dari Alvaro, ia pun mencoba menempelkan tangankan pada dahi Alvaro.
"Astaga! ternyata dia demam, pantesan saja mengigau," Dengan cepat Alexa segera mengambil baskom berisi air hangat untuk meredakan demam suaminya.
Niat hati ingin membicarakan sesuatu dengannya, namun saat sampai dikamar melihat keadaan Alvaro yang tidak memungkinkan akhirnya Alexa mengurungkan niatnya.
Setelah beberapa jam kemudian akhirnya demam Alvaro turun juga tak lupa ia memberikan obat paracetamol agar lebih baik, tidak mungkin tengah malam menelpon seorang dokter. Lagian Alexa juga seorang dokter pasti bisa mengobati suaminya sendiri.
Dengan telaten Alexa menyuapkan obat itu kedalam mulut Alvaro. Namun Alvaro malah memuntahkannya tepat di wajah Alexa. Tanpa merasa bersalah Alvaro masih memejamkan matanya.
"Ahhh shit! Kau beraninya memuntahkan pada wajahku!" umpat Alexa yang geram karena wajahnya lengket akibat cairan yang di muntahkan oleh Alvaro.
"Bagaimana ini kalau tidak minum obat dia tidak akan sembuh! Ahh aku tau caranya" batin Alexa dengan senyum jahil di wajahnya.
Alexa meminum obatnya itu lalu membuka mulut Alvaro yang masih terpejam matanya dengan pelan ia memberikan obatnya pada Alvaro. Dengan gampangnya Alexa menyuapkan obatnya dengan sebuah ciuman. (bayangkan aja ya🤣).
"Gila manis banget bibirnya si beruang kutub!" gumam Alexa pelan sembari mengelap sisa obat yang masih menempel di mulutnya sendiri.
Setelah selesai Alexa ingin berganti pakaian karena terasa lengket semua. Namun tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang.
"Aku mohon jangan pergi! Temani aku disini Shiro!" lagi-lagi Alvaro mengigau.
Dengan terpaksa Alexa duduk di sisi ranjang dengan tangan masih di pegang oleh Alvaro. Karena sudah sangat lelah akhirnya Alexa tertidur dengan posisi duduk sambil bersandar di sisi ranjang.
Keesokan paginya Alvaro mengerjapkan matanya perlahan. Hingga ia menemukan sosok gadis yang sedang tertidur dengan tangan masih setia berpegangan.
"Ternyata kalau di lihat dari dekat kamu sangat cantik! Apa dia juga yang menyembuhkan aku waktu sakit?"batin Alvaro yang menyadari bahwa tadi malam dia merasakan tubuhnya panas dingin. Dan Alvaro juga merasakan ada sensasi lembut di bibirnya.
☆bersambung☆
malah dia yang kena sendiri 😅