I Hate You, Mr. Lucifer

Aaaaaaggghhhh! ada apa dengan diriku? kenapa rasanya sungguh tak nyaman saat Alexa bersikap seperti ini padaku?

Lucifer berdecak kesal! ia mengacak belahan rambut nya sebelum akhirnya turut beranjak dan memutuskan untuk keluar dari ruangan pribadi nya.

"Lengan tangan ku-, sepertinya ini memang sudah cukup membaik!" Lucifer memandangi lengan tangannya sendiri sembari menggerakkan perlahan ke atas juga ke bawah.

Alexa! dia ternyata gadis yang multitalenta, bukan hanya bisa beladiri! tapi dia juga bisa menjadi seorang juru rawat dadakan! sepertinya aku tak sia-sia membawanya kemari.

Lucifer kembali menorehkan senyum tipis sebelum akhirnya melangkah meninggalkan ruangan.

*****

"Lexa? kenapa kau kemari Nak? bagaimana dengan Lucifer? apa kau sudah meminta izin padanya?" Nyonya Brigitta terperangah saat melihat Alexa muncul dan terduduk dihadapannya.

"Nenek tenang saja! dia pasti akan muncul sebentar lagi!" Alexa menyunggingkan senyum sebelum akhirnya menuangkan air putih untuk Madam Levin juga nenek Lucifer.

"A-apa? apa yang kau lakukan Lexa? apa kau yakin Lucifer bersedia keluar dari kamar?"

"Tentu saja, ibu! pria kaku seperti calon suamiku itu harus bisa sedikit diajari untuk menikmati hidup! ketegangan yang selalu nampak di wajahnya membuat ku sedikit jenuh!"

"Tapi Lexa! bagaimana jika ia marah pada kita?" Madam Levin kembali menanggapi kalimat Alexa dengan raut wajah khawatir.

"Marah? apa ibu takut pada anak ibu sendiri?"

"Entah lah Nak! ibu hanya tidak ingin melihat Lucifer semakin menjauhi kita! dia akan menghukum orang dengan sikap dingin dan membentangkan jarak!"

Alexa nampak hening sesaat, ia memperhatikan wajah Madam Levin yang berubah sendu.

"Apa selama ini tak ada yang berani mengarahkan atau memberi nasehat pada calon suamiku, ibu?" Alexa kembali bersuara lembut, jemarinya tampak mengusap lembut punggung wanita paruh baya yang terduduk di samping kanannya.

"E-ee-, itu! kami-,"

"Lexa ..., sikap Lucifer berubah dingin serta kaku seperti ini itu semua karena kesalahan kami!"

Kesalahan? apa maksud nenek?

"Jika kau ingin mengetahui sesuatu-, alangkah baiknya jika kau langsung bertanya padaku honey!"

Astaga! pria ini!! tak bisakah ia berperilaku normal??

Mata Alexa kembali membulat sempurna saat Lucifer tiba-tiba muncul dan mendaratkan sebuah kecupan di pipinya.

"Kenapa? kau pasti bahagia bukan memiliki calon suami seperti diriku? aku tampan, kaya, juga memiliki kuasa!" Lucifer kembali menyombongkan diri dan terduduk di tengah-tengah kursi meja makan.

"Semua tak ada artinya! jika Tuan tidak memiliki etika terhadap orang tua, terlebih lagi pada para perempuan seperti nenek juga ibu!"

Lucifer membuang nafas kasar, pria dengan netra abu-abu itu kembali dibuat gagap oleh kalimat yang terlontar dari lisan Alexa.

"Apa kau ingin mencoba untuk mengatur kehidupan ku, ho-ney?"

"Sebagai calon yang istri yang baik-, aku berhak mengarahkan atau mengingatkan dirimu my pookie! bukankah begitu?" Lexa tersenyum dan dengan sengaja membelai pipi Lucifer.

Sialan!!! apa dia sedang mencoba memanfaatkan keadaan sekarang? gadis ini!!!

"Lexa-,"

"Mmmmmuuch!!! i love you my pookie! tolong jangan terus bersikap dingin pada nenek juga ibu! atau diriku akan kabur darimu!"

Lexa kembali berulah, ia mendudukkan diri di pangkuan Lucifer dan membungkam pria itu dengan sebuah kecupan sensual, keduanya saling beradu pandang dan menampilkan skill untuk berwajah tebal.

"Oh honey! kenapa kau selalu membuat ku ingin menerkam dirimu mentah-mentah? hmmmm? jadi kapan kita akan menikah?"

"Hal itu? bukankah itu tidak ada di-,"

"Mmmmmphh!!!" jemari Lucifer lagi-lagi membuat Lexa mendesah tanpa sadar.

"Bagaimana? apa kita akan bermain sekarang?" Lucifer menyeringai saat memperhatikan wajah seksi sekaligus panik dari gadis asing yang kini terdiam pasrah dalam dekapannya.

"Apa kau yakin bisa bermain dengan ku, my pookie?"

"Kau masih meragukan diriku?" telapak tangan berurat itu kembali mencoba bermain di selat dada Alexa, namun Lexa sengaja menahannya.

"E-ee-, entah lah! hanya saja desas-desus yang beredar-, hal itu sedikit membuat ku risih!"

Telinga Lucifer yang kembali memanas seketika membuat ia membungkam bibir Alexa dengan bibirnya, pria dengan netra abu-abu itu sama sekali tak mempedulikan kehadiran ibu ataupun neneknya yang masih memperhatikan gerak-gerik dirinya juga Alexa.

Sementara itu,

Nyonya Brigitta juga Madam Levin hanya saling melempar pandang sebelum akhirnya kedua wanita itu memilih untuk beranjak meninggalkan ruang meja makan.

"Levina! kau lihat sendiri bukan? cucuku itu pria yang normal! dia bahkan terus terpancing gairah saat bersama Alexa!"

"Kau benar ibu! sungguh manusia tak bertanggung jawab mana yang menyebar rumor bahwa Lucifer itu gay? rasanya diriku ingin sekali mencekik lehernya!!" Madam Levine berucap tegas sembari meninggikan dagu.