Felicya Si Gadis Bar-bar

"Sayang.. Apa kamu mengenal putranya Jeni?" tanya Luna pada Feli.

"Maksud Mami kak Shaka?".

"Iya Shaka".

"Aku kenal kak Shaka pas aku di Jerman.. Dan kemarin aku bertemu dengannya di perusahaan kak Galaxy".

"Menurutmu Shaka orang yang seperti apa?" tanya Luna.

"Sejauh aku mengenalnya dia orang yang cukup baik".

"Menurutmu apakah dia tampan?".

"Bohong kalau aku bilang dia tidak tampan Mam" jawab Feli.

"Apa kamu menyukainya?" tanya Luna.

"Menyukai dalam kata artian apa?" tanya Feli.

"Dalam artian sebagai seorang wanita kepada pria".

"Aku menyukainya sebagai seorang kakak.. Dan memang kak Shaka gampang di sukai orang sekelilingnya karena dia begitu lembut dan dewasa.. Tapi kalau dalam artian itu jawabanku tidak".

"Kenapa?".

"Karena aku sudah menyukai anak Mami yang posesif itu" jawab Feli.

Luna menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan gadis itu.

"Apa dia sudah mempunyai pacar?".

"Yang aku tau sepertinya belum Mam".

"Bahkan Feli sudah memujinya sampai seperti itu dan lagi dia belum punya pasangan ini tidak bisa di biarkan" batin Luna.

"Mami menanyakan tentang kak Shaka terus dari tadi apakah mami ada seseorang yang ingin di kenalkan padanya?" tanya Feli.

"Tidak ada.. Mami hanya ingin tahu saja".

"Oh.. Aku pikir mungkin Mami punya keponakan yang ingin di kenalkan padanya".

Mereka berdua bercakap-cakap mengenai banyak hal selama di dalam perjalanan pulang dan tak terasa mobil yang di kendarai mereka pun memasuki kediaman Alexander.

Galaxy yang mendengar suara mobil ibunya sudah sampai di depan langsung berjalan cepat menghampiri mereka berdua.

Saat Luna membuka pintu dia berjingkat kaget karena sudah di dahului oleh galaxy yang membukanya terlebih dahulu.

"Ya ampun Galaxy kamu mengagetkan Mami" ucap Luna yang memegang dadanya.

"Maaf Mi aku gak sengaja" ucapnya merasa bersalah.

"Kenapa Mami membawa kekasihku ke tempat arisan saja lama sekali" ucap Galaxy.

"Lama katamu.. Lihat ini jam berapa, kami disana hanya satu jam dan kau bilang lama".

"Bagiku lama Mam karena kau membawa kekasihku".

"Dengar ya Galaxy kekasihmu adalah calon menantu mami jadi terserah Mami membawanya kemana saja dan bahkan dalam waktu yang lama sekalipun".

"Kenapa bisa begitu? Apa Mami tidak kasihan padaku yang di tinggal sendiri tanpa kekasihnya".

"Tidak.. Lagian kau itu sudah dewasa tapi tidak bisa bersikap dewasa sama sekali dan kamu itu apa tidak bisa bersikap lebih lembut lagi seperti seseorang".

"Shaka begitu dewasa dan begitu lembut.. Sedangkan putraku begitu manja dan posesif pada kekasihnya. Bagaimana kalau Feli sampai bosan padanya dan berlari ke arah lain" batin Luna.

"Sayang.. Apa kamu tidak mau menghampiriku" ucap Galaxy merentangkan tangan meminta pelukan dengan wajah yang dibuat menderita.

Feli yang melihat wajah kekasihnya tidak tega dan dia berjalan menghampiri Galaxy lalu memeluknya.

"Apa kau anakku?" ucap Luna yang baru pertama kali melihat putranya bersikap seperti itu.

"Kalau aku bukan anakmu lalu aku siapa Mam?" ucap Galaxy kesal dan langsung melepaskan pelukan Feli

"Hantu yang menyerupai putraku".

"Ya ampun kenapa aku bisa mempunyai Mami yang seperti ini".

"Mami sama kak Galaxy lucu kalau lagi berdebat seperti itu". Ucap Fiona yang tersenyum melihat keduanya.

"Oya Feli malam ini kamu menginap di rumah Mami ya" ucap Luna.

Feli bingung mau menjawab apa karena dia agak canggung di kediaman Alexander. Sebenarnya dia sudah ingin pulang tapi tidak enak menolak ajakan Mami Luna.

"Bagaimana ya Mam?". Ucapnya berpikir.

"Tenang saja Papi mu sudah menghubungi orang tuamu dan meminta izin agar kau menginap disini".

"Terus jawaban Papah apa?".

"Katanya kamu di suruh menginap disini lebih lama agar tidak ada orang yang berisik di rumah".

"Apa aku baru saja di buang?" ucap Feli.

"Papah mu memang sesuatu" ucap Galaxy.

"Awas aja kalau aku pulang ke rumah, aku akan membujuk mamah agar tukar tambah suami aja".

"Kenapa tidak beli yang baru aja sayang" jawab galaxy.

"Kalau beli yang baru terlalu mahal kak.. Kan kalau tukar tambah paling bayar setengahnya".

"Benar juga ya".

Luna yang mendengar percakapan mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalian memang sebelas dua belas" ucap Luna berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Mami mau kemana?" tanya Feli.

"Mami mau ke kamar dulu mau istirahat.. Urus lah bayi besar mu dulu" ucap Luna.

"Kakak sudah tua di bilang bayi besar sama Mami.. Yang ada bayi tua kali".

"Apa kamu bilang aku bayi tua" tanya galaxy tidak terima.

"Usia kak Galaxy kan memang lebih tua dari ku.. Jadi memang tua".

"Apa aku setua itu?" ucap nya meraba kedua pipinya".

"Coba aku lihat" ucap Feli memegang kedua pipi galaxy.

Dengan jarak mereka yang begitu dekat membuat galaxy terpaku pada bibir cupid gadisnya yang berwarna pink alami.. Dia sampai meneguk ludahnya karena ingin sekali melahap bibir itu tapi apalah daya dia harus menahannya karena dia tidak mau mengajarkan hal yang tidak-tidak pada gadisnya.

Feli yang melihat kekasihnya dari dekat merasa senang karena berhasil mengerjai kekasihnya.. Dia memang belum dewasa tapi dia mengerti banyak hal dan tau bagaimana cara mempermainkan laki-laki.

"Masih ganteng kok pacar aku" ucap Feli yang melepaskan tangannya dari pipi galaxy.

Galaxy yang tidak sadar masih terpaku kepada bibir gadisnya.

"Kak Galaxy kenapa ngeliat aku sampai seperti itu memangnya ada sesuatu di wajahku" ucap Feli.

"gak ada apa-apa kok.. Aku hanya melihat bidadari tak bersayap yang sekarang berada di hadapanku".

Blush..

Pipi Feli merona mendengar ucapan Galaxy.

"Gombal banget sih" ucap Feli yang merasa malu dengan godaan kekasihnya.

"Duh pacar aku malu ya.. Coba liat wajah kamu merona gak".

"Apaan sih kak gak ada kerjaan ya godain aku terus dari tadi" ucap Feli.

"Kata siapa aku gak ada kerjaan.. Lah ini kerjaan aku godain kamu".

"Kakak udah dong kan malu akunya".

"Iya.. Iya.. Aku gak godain kamu lagi, lucu banget sih kamu kalo malu gemesin tau gak".

"Baru tau ya aku gemesin".

"Sayang.. Apa kamu gak bisa ubah panggilan kamu ke aku" ucap Galaxy.

"Emangnya kenapa kalo kak Galaxy?" tanya Feli.

"Panggilan kakak itu terlalu pasaran sayang.. Yang ada orang ngiranya aku itu kakak kandung kamu".

"Terus kakak maunya di panggil apa?" tanya Feli.

"Menurut kamu bagusnya apa?".

"Apa ya? Sayang mau gak?".

"Selain itu".

"Tadinya aku mau manggil Baby.. Kalo engga honey.. Atau Ay.. Tapi gak sesuai dengan kak Galaxy.. Sepertinya terlalu lebay untuk seseorang seusia kakak".

"Jadi intinya aku tua"

"Sedikit lebih tua.. Kalo panggilan tua kan untuk kakek-kakek".