NovelToon NovelToon
CINTA DAN AMARAH

CINTA DAN AMARAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aghie Yasnaullina Musthofia

Saat istri tidak ingin memiliki bayi, saat itulah kekecewaan suami datang, ditambah lagi istrinya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, sampai akhirnya mereka bercerai, dan pria itu menjadi sosok yang dingin dan tidak mau lagi menyapa orang didekatnya.
Reyner itulah namanya, namun semenjak bertemu dengan perempuan bernama Syava hidupnya lebih berwarna, namun Reyner todak mau mengakui hal itu.

Apa yang terjadi selanjutnya pada mereka?
saksikan kisahnya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aghie Yasnaullina Musthofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 ARINI PINGSAN

"Syava? "

Yang dipanggil pun menoleh seketika.

"Loh tante,,, tante disini pasti mau ketemu pak Rey ya? "

Siapa lagi jika bukan Arini, padahal ia kekantor hanya ingin bertemu Syava. Namun Arini tetap mengiyakan pertanyaan Syava.

"Iya,, tapi Rey lama sekali, tante kan capek nungguin, tante juga tidak tau ruangan Rey dimana, apa kamu mau anterin tante ke ruangan Rey?"

Syava sedikit tekejut.

"Oh tante tidak tau ya,,,? ", Syava masih bingung menjawab, pasalanya dia dan sahabatnya akan makan siang di kantin, perutnya sangat keroncongan, karena tadi pagi mereka hampir telat, akhirnya terpaksa tidak membawa bekal makan siang. Sesekali lah yaa makan dikantin. Hehe.

Syava menoleh pada Leni dan Farid.

"Udah Sya,,, anterin aja dulu ibunya pak Rey,, kasihan,,, kita akan nungguin kamu di kantin, oke". Tukas Farid.

Syava kemudian tersenyum, dan menganggukkan kepalanya..

"Baiklah tante,,, mari saya antar ke ruangan pak Rey! "

Arini bahagia, ia menggandeng lengan Syava erat seperti menggandeng anaknya sendiri.

Dari belakang Leni dan Farid ikut ternganga melihat keduanya, entah apa yang dipikirkan mereka.

"Udah ayo kita ke kantin, gue udah kelaparan", ujar Leni membuyarkan pikiran mereka masing-masing.

"Oke, ayo! "

...

Didepan pintu ruangan Rey.

"Ini tante ruangan pak Rey, saya permisi ke kantin dulu ya tante,,, "

Arini menampakkan wajah sedih dan muram.

"Yahhh padahal tante bawa bekal banyak banget tadi,,, pasti Rey tidak akan menghabiskannya, dia pasti akan membuang makanannya"

"Kenapa harus dibuang tante kan sayang"

"Iya,,, sebenarnya tante tadi waktu masak ingat kamu, jadi tante bawa bekal buat kamu juga,,, tapi,,, ", wajah Arini berubah sedih.

"Wah,, beneran tante bawa bekal buat Syava, kalau begitu biar saya makan tante,"

Wajah Arini kembali sumringah.

"Ya udah ayo masuk, tante akan menemani kalian makan siang"

"Hah , maksud tante,,, "

"Udah ayo,,, "

Arini menggandeng lengan Syava dan sedikit menyeretnya masuk keruangan Reyner.

Reyner yang masih berkutat dengan laptopnya seketika memandang ke arah pintu.

"mama? ".

"Kau ini, tega sekali, mama udah nungguin kamu di lobby dari tadi, tapi kamu nggak turun-turun, untung ada Syava yang mau nganterin mama ke ruangan kamu", ujar Arini tak terima. Reyner sedikit melirik Syava.

"Iya ma,, sorry,, Rey lupa,, karena banyak kerjaan. Yaudah,,, mama kesini pasti bawain makanan kesukaan Rey kan? Ayo kita makan ma, aku sudah sangat lapar", rayu Reyner agar ibunya tidak marah lagi.

"Iya, Ayo sayang kita makan siang bersama! ", bukan Rey yang dimaksud tapi Syava, seketika Rey berhenti dan menatap Syava.

"Dia ikut juga ma? ", tunjuk Rey pada Syava.

"Dia, dia, namanya Syava Rey, apa kau lupa dengan nama karyawanmu sendiri? ", Arini membela Syava.

"Maaf ma,, "

"Yaudah ayo makan siang, keburu lewat jamnya", tukas Arini.

Mereka duduk dengan tenang di meja makan kantor milik Reyner, mereka makan siang besama, begitu pun Syava ia sedikit canggung karena makan bersama dengan Reyner.

"Kenapa kau makan sendiri Rey? berbagi dong dengan Syava, kau ini,,"

Reyner yang akan memasukkan cumi crispy kemulutnya pun urung. Ia memberikannya pada Syava dengan sendoknya.

"Terimakasih pak,,, "

"Ya,, makanlah yang banyak biar kau cepat tumbuh besar", celetuk Reyner membuat Syava mata Syava membulat. Tapi ia hanya diam menahan Kekesalannya.

'Peresaan gue nggak kecil-kecil amat, dada gue juga besar, huh dasar meneyebalkan', batin Syava.

Reyner menyadari kekesalan gadis itu, menyunggingkan sedikit sudut bibirnya.

Arini bahagia melihat pemandangan itu, ia seperti melihat pasangan suami istri.

"Syava, apa kamu mau menikah dengan Rey? ", pertanyaan itu lolos keluar dari mulut Arini.

Uhuk,,, uhuk,, uhuk

Reyner yang terkejut mendengar pertanyaan Arini itu sampai terbatuk.

Syava yang melihatnya bergegas mengambil air didepannya, dan memberikannya pada Reyner, Reyner pun meminumnya hingga tidak tersisa.

Arini hanya tersenyum melihat putranya itu salah tingkah.

"Ma,, mama ngomong apa sih? "

"Mama ngomong apa? Kan mama cuma nanya ke Syava? ", jawabnya enteng.

"Tapi kenapa mama tanya begitu,? Nanti kalau Syava tersinggung gimana? ", tanya Reyner dengan matanya yang sedikit melirik ke arah Syava, ia takut jika Syava akan ilfil dengan kelakuan mamanya.

Wajah Arini kemabli murung.

"Tidak apa-apa pak,,, saya baik-baik saja kok! ", ujar Syava tenang.

Arini kembali sumringah saat Syava bicara.

"Tuh,, Syava saja tidak marah, berarti kamu mau kan jadi menantu tante? ", tanya Arini bersemangat.

Syava terkejut, ia melihat ke arah Reyner, tapi seketika kembali menatap Arini.

"Emm tante,, maaf,, saya tidak bermaksud membuat tante sedih,,, tapi, saya ini hanya karyawan biasa tante,,, saya tidak pantas menjadi pendamping pak Rey,,, dan tidak pernah berfikir mempunyai pasangan seperti pak Rey, masih banyak perempuan diluar sana yang sederajat dan pantas menjadi pendamping pak Rey, semoga saja pak Rey segera menemukan jodohnya ya tante, tante jangan sedih,,". Jelas Syava lembut.

Entah mengapa hati Rey terasa sakit dan sesak mendengar penolakantingkah

Apa mungkin tumbuh benih-benih cinta di hati Rey?, ah sepertinya tidak mungkin.

Arini kembali menampilkan wajah masamnya.

Hening sejenak.

Arini menghela nafasnya, ia tidak ingin membahas apa-apa lagi, karena penolakan Syava membuat Arini sedikit mengiris hatinya.

"Yah, Baiklah, kalau begitu mama pulang dulu ya,,, mama capek ingin istirahat"

Belum sempat Syava dan Reyner mengatakan iya, Arini beranjak dari kursinya dan sedikit buru-buru ingin keluar.

Namun saat akan sampai di pintu, tiba-tiba...

Bruk

Mereka yang melihat Arini tergeletak pun serentak memanggilnya.

"Mama???"

"Tante???"

Mereka berlari hampir bersamaan menghampiri Arini.

"Mama bangun ma? ", Reyner menepuk pipi Arini lembut, tanpa berfikir panjang Reyner segera mengangkat tubuh Arini, ia setengah berlari membawa Arini menuju parkiran mobil.

Sampai di parkiran.

"Cepat buka pintunya! "

"I-iya pak"

Syava yang panik segera membuka pintu mobil.

Reyner meletakkan tubuh Arini di kursi belakang mobil.

Reyner yang melihat Syava masih berdiri di samping mobilnya pun berkata,

"Cepat masuk! "

Syava masih belum connect dengan perkataan Reyner.

"Sa-saya ikut juga pak? "

"Iya, kamu tolong jaga ibuku! "

Syava mengangguk segera masuk mobil.

Syava duduk disamping Arini dan mengangkat pelan kepala Arini, Syava memangku kepala Arini di atas pahanya.

Reyner yang melihat itu bahagia dengan perhatian Syava, ia sedikit mengembangkan senyumnya namun tak nampak oleh Syava.

Pemandangan ini tidak pernah sekalipun dilihat oleh Reyner saat dulu bersama Siska. Ketika menyangkut ibunya, Siska akan beralasan bahwa dia sibuk dengan pemotretan, dan selalu menolak ajakan ibunya kemana pun, hati Reyner meleleh ketika ada seseorang memperlakukan ibunya dengan baik, dan itu ada pada Syava.

Apakah Reyner akan menuruti ibunya

Mobil pun melaju menuju rumah sakit terdekat.

***

1
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa
Konny Rianty
lanjuttt thorrr" sedihhhhh cerita nyaaa..
Tuti asih
suka ...tp syg g tuntas
Tuti asih
kecewa...
Arisu75
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
Haris Saputra
Kereen! Seru baca sampe lupa waktu.
Coralfanartkpopoaf
Bukan sekadar cerita, tapi pengalaman. 🌈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!