NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:97.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membantu mantan tim

"Emm.... Pak Erland. Terimakasih karena menggunakan jasa Kejora desain."

Para sepupu itu menoleh ke satu suara yang menyapa lembut. Laura menahan senyum masamnya agar tidak terbit.

"Ya, sama sama," sahut Erland sopan. Di depannya Maura sedang tersenyum padanya. Dua bawahannya berada di belakangnya.

Hampir saja Nathalia mengeluarkan makiannya karena sengaja mencari perhatian Erland, tapi Adelia menahannya.

Jayden menatap nakal. Kebiasaannya setiap melihat perempuan cantik.

"Mohon kerja samanya," ucap Maura lagi dengan binar memuja pada Erland. Bahkan sedikit pun dia tidak memperhatikan yang lainnya, apalagi sepupunya.

Baru kali ini dia melihat Erland dalam.jarak sedekat ini.

Sangat tampan dan maskulin, pujinya dalam hati.

"Sudah pasti, nona."

Maura menoleh saat mendengar suara lain yang menyahutinya.

Tampan juga, batinnya, sayangnya dia tidak tau siapa laki laki itu.

Maura tersenyum sopan. Juga melirik dua orang gadis kembar yang salah satunya menatapnya sebal.

Bukan pacarnya, kan?

Pengetahuan terhadap petinggi petingi Merapi Steels sangat sedikit. Dia hanya tau CEOnya Erland Alexander, laki laki tampan yang belum menikah. Dia ngga tau orang orang di sekitarnya.

Mungkin namti dia akan mencari tau lewat sepupunya, begitu pikirnya.

Hampir saja dia tersenyum mengejek melihat tampilan sederhana sepupunya.

Dia sama sekali ngga glowing di sini. Hanya jadi pegawai biasa, batin Maura mengejek.

"Tiga hari lagi, kami akan mempresentasikannya, pak." Ucapan optimis Maura membuat Kal Isla dan Kak Julia memandangnya dengan protes. Begitu juga Laura.

Gila aja. Soalnya tadi cukup banya revisi yang diminta oleh Nathalia. Dia yang paling banyak komen yang menurut Laura ngga perlu. Harusnya tadi ada Alisha yang bisa mendebatnya. Kak Isla dan Kak Julia pasti sungkan dengan Maura.

"Oke, kami tunggu," sambar Nathalia dengan senyum miringnya.

Keteter pasti, tawanya dalam hati.

Wajah Kak Isla dan Kak Julia agak pucat. Mimik Maura sendiri tetap tenang.

Dia tinggal menyuruh bawahannya kerja keras. Dasar suka seenaknya, umpat hati Laura kesal.

"Siap, nona."

"Em... Maaf, sepertinya ngga akan cukup tiga hari untuk merevisi iklan sebanyak itu," sela Laura cepat.

Tapi kini Laura menyesalinya, karena perhatian mereka beralih tertuju padanya.

"Kenapa? Bukannya pimpinannya tadi sudah menyanggupi," kilah Nathalia dengan aura intimidasinya

Tapi kali ini sudah telanjur, Laura akan menolong Alisha dan timnya sebisanya. Kalo dipecat, ya, syukur.

"Mungkin pimpinannya merasa sungkan, nona."

Maura langsung meliriknya kesal. Padahal itu hanya strateginya saja, karena nantinya dia ingin berkomunukasi berdua saja dengan Erland, tentang revisi ini. Tapi sepupunya sepertinya ingin membatalkan niatnya. Dan Maura ngga akan membiarkannya.

"Ngga apa apa, kok, nona. Kami bisa melakukannya."

"Tuh, dengar sendri, kan," ketus Nathalia.

Hening lagi.

Erland dan Jayden saling pandang. Mereka juga sepahaman dengan Laura. Revisi yang diminta, khususnya oleh sepupunya terlalu banyak dan banyak yang ngga penting penting amat. Hanya karena memperturutkan rasa marahnya saja.

"Menurut saya, ada beberapa revisi yang ngga perlu di sini. Saya sudah mencatatnya." Sengaja Laura memberikan selembar kertas coretannya pada Adelia, karena menurutnya Adelia lebih bijaksana dari pada kembarannya.

Adelia langsung membacanya, Jayden yang berada di sebelahnya juga ikut mendekat.

Hanya Erland yang melemparkan tatapan tajam pada sekretarisnya itu.

"Kamu pikir, kamu itu siapa, sok ngoreksi keputusan hasil meeting," ketus Nathalua sebal. Baru kali ini ada bawahan yang berani menentangnya. Jacinta,si sekretaris lama aja ngga berani.

"Maaf, nona." Laura baru tersadar akan posisinya.

Maura tersenyum puas melihat Laura dipermalukan atasannya. Kak Isla dan Kak Julia mengalihkan tatapnya ke arah lain. Ngga tega melihat nonanya diperlakukan ngga sopan.

"Aku lihat," ucap Erland ingin mengademkan suasana yang sudah memanas.

"Dia detil sekali," busik Jayden.

Erlamd mengangguk.

Dia ngerti desain tapi malah jadi sekretaris? Batin Erland ngga habis pikir.

"Nath, coba lihat dulu. Aku rasa Laura benar," bujuk Adelia pelan.

Nathalia hanya mendengus.

Erland mengamati coretan itu, kemudian menatap Nathalia.

"Begini saja. Tiga hari lagi tunjukkan hasil revisinya. Kami akan menilai lagi. Kalo waktu kalian kurang, bisa revisi bagian vital yang tadi kita minta," ujar Erland yang diangguki Jayden dan Adelia.

Kak Isla dan Kak Julia menghembuskan nafas lega. Keduanya menatap Laura penuh rasa terima kasih. Memang hanya Laura yang berani mendebat Maura.

Kalo Alisha tau, dia juga bisa marah besar pada Maura. Desain sudah bagus diacak acak begini.

Tapi keduanya juga mengkhawatirkan nasib Laura.

"Bagian yang ada coretannya di sini ngga perlu direvisi. Bisa di foto, kan?" tukas Erland lagi. Dia bermaksud menyimpan coretan Laura.

"Terimakasih kalo begitu, Pak Erland. Akan saya foto," ucap Maura merasa senang seolah sudah diselamatkan. Padahal dalam hatinya dongkol juga.

"Maaf, bisa saya ikut memfotonya?" Julia berinisiatif karena ini bukti tertulis yang harus dia laporkan pada Alisha.

Kadang Maura agak sulit berbagi info yang dia dapatkan. Apalagi bukti yang bisa membuat Alisha ngamuk.

Tanpa menunggu persetujuan siapa pun, Kak Julia menjepretnya dua kali setelah Maura selesai.

"Kalian terlihat tidak kompak," tuding Nathalia dengan senyum devilnya.

"Bukan begitu nona. Bos kami terlalu banyak mengerjakan desain. Kami biasa saling membantu," jawab Kak Isla diplomatis.

Laura tersenyum samar.

Dia lega bisa membantu timnya dulu. Bodoh amat bakal diomelin para bosnya ntar.

"Tim yang kompak," puji Jayden tulus.

Maura mengembangkan senyum manisnya, seolah olah dia merasa beruntung punya anggota tim yang siap meringankan kerjaannya.

Laura sudah ngga mempedulikan ekspresi Maura, dia malah berbalas senyum dengan Kak Isla dan Kak Julia

*

*

*

Laura menikmati makan siangnya di kantin perusahaan bersama Nela dan Rinta.

Dia menikmati menu gado gado Ada lontong, sedikit sayuran, sebutir telor rebus, beberapa potongan kentang dan tahu. Serta jus alpokad.

Dia butuh banyak kalori untuk menghadapi nyinyiran para bosnya ntar.

Tadi saja Nathalia sudah mengomelinya, untung Adelia memintanya pergi makan siang duluan.

Untung yang lainnya ngga ada yang protes, selain Nathalia yang yang masih meliriknya mangkel.

Memang salahnya. Dia harusnya ngga lupa kalo sekarang bukan anggota tim Kejora desain lagi.

Besok besok dia akan lebih menahan diri.

Tapi kelegaan memenuhi rongga dada dan hatinya, karena bisa membantu timnya.

"Nona Nathalia memang ngga suka dengan nona Maura dari Kejora desian," ceplos Nela setelah menelan baksonya.

Dia dan Rinta memesan bakso dengan banyak tetelan yang memenuhi mangkok bakso mereka. Laura agak ngeri melihatnya.

Ngga takut kolesterol? Batin Laura merasa kasian.

"Ini rahasia, ya. Aku pernah dengar kalo nona Nathalia suka ilfeel sama perempuan cantik. Katanya Jacinta lebih memilih nikah dan berhenti karena selalu disinisin nona Nathalia," bisik Rinta.

"Bukan karena tuan muda Erland nolak dia, makanya Jacinta berhenti," sangkal Nela.

"Aku pernah dengar juga isu itu. Tapi nona Nathalia memang ngga suka dengan perenpuan cantik dan modis. Kamu ngga diapa apain sama nona Nathalia, kan?" timpal Rinta.

Nela mengamati Laura dengan mulut yang penuh dengan daging tetelan sapi.

"Kamu, sih, cantik, tapi dandananmu biasa aja Lau. Nona Nathalia ngga bakal ngerecokin kamu," tukasnya setelah menelan semua yang ada di dalam mulutnya.

Laura hanya mengangguk. Harusnya nggak. Tapi karena dia kepo, sekarang harus siap mental dijulidin.

Setelah dia menghabiskan setengah jusnya, ponselnya menampilkan notif dari bos mesumnya.

Jangan lupa tugasmu

Sengaja Laura tidak membuka pesannya, biar ngga centang biru pesan dari bosnya. Baca dari menu pop up saja.

Kenapa bukan perawat aja yang gantiin, sih.

1
Uba Muhammad Al-varo
Melda bukan nya sadar dari kejahatannya malah nambah kejahatan nya, semoga cepat terbongkar dan ditangkap oleh polisi.
Erna Masliana
se7
Rahmawati
ya ampun berondongnya du hunuh jg sm meldA, bener2 gk punya hati
Erna Masliana
good brondong peras dan teror terus sampe gila😁
Anto D Cotto
lanjut thor
Anto D Cotto
menarik
Deandra Putri
beneran dibunuh song siberondong!!🤦‍♀️🤦‍♀️gila bu melda...
L B
menuju end 🥺 😔
Deandra Putri
udh basah nybur sekalian ya bu melda..🤦‍♀️🤦‍♀️
Tri Handayani
kok cepet bgt mau tamat thorrr,kirain sampe kehidupan laura dan erland setelah menikah bahkan punya anak.
Bunda HB
Tak request kak rahma,klo bisa ibu dan ank jdi satu di Penjara seumur hdp.sbb udah bunuh org.
Dewi kunti
buat Imelda ketangkap polisi biar kapok,😂😂😂
Zea Rahmat
emang dasar emak sm anak psikopat.... kalah km jacinta🤣🤣😂
Rahayu Ayu
kak Rahma,kalaupun nanti tamat,tapi Melda jangan di kasih bebas yah, walaupun eksekusi di kawasan hotelnya tapi ,dan Melda sempat menghilangkan jejak perbuatan,tapi jangan di kasih lepas orang seperti Melda,biarkan Melda dan Maura mempertanggungjawabkan perbuatannya di dalam penjara,tapi sebelum nya buat Vidio atau apapun tentang Melda tersebar,biar kena mental itu Melda,bagus kalau jadi penghuni RSJ,
Rahma AR: hehe....
total 1 replies
Saadah Rangkuti
tuuh kaaan...singkat, padat..🥰 terus berkarya thor. I love you
Rahma AR: hehe....
total 1 replies
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Berarti gk ada konflik sebelum nikah ya kk
DinDut Itu Pacarku Mampir
Rahma AR: oiya Ry hehe...
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠: Ry baca satu novel banyak benar konflik sebelum nikah trs sesudah nikah juga ada konflik trs 😌
total 3 replies
💗vanilla💗🎶
oh dipikir si lau cm.mabok doang
Puji Ustariana
aamiin
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
wah terancam penjara nih kayaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!