NovelToon NovelToon
Reincarnated As An Extra

Reincarnated As An Extra

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Blizzardauthor

"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.

Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel

Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.

Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Jalan Cerita Selanjutnya!

Tepat diriku sudah masuk ke dalam kamar mandi, jam digital yang ku letakkan diatas meja tiba-tiba berdering hebat diikuti muncul simbol tanda seru merah, menandakan ada situasi darurat telah terjadi di Akademi saat ini.

>>>>>>______

Tiga Hari Kemudian

"Heh apa kalian sudah mendengar kabarnya? Katanya di kelas sebelah ada murid yang tiba-tiba menghilang."

"Iya aku juga mendengarnya dari temanku yang berada di kelas sebelah. Situasinya benar-benar membuat semua orang khawatir. Bahkan para instruktur juga ikut turun tangan membantu pencarian tapi katanya masih belum ada hasil terbaru."

"Situasinya benar-benar mengkhawatirkan ya. Semoga saja murid yang hilang itu bisa segera ditemukan kembali." Ucap berharap salah satu dari murid di kelas satu A yang membahas tentang insiden murid hilang di Akademi tiga hari yang lalu.

Kedua temannya yang membahas itu pun menganggukkan kepalanya berharap hal yang sama juga seperti apa yang di katakan olehnya.

"Tidak, mereka tidak akan pernah ditemukan lagi. Bahkan jika berhasil ditemukan pun, wujudnya pun sudah bukan dalam bentuk manusia lagi." Ucapku dalam hati ketika tidak sengaja mendengar pembicaraan ketiga murid tersebut.

Aku menghela nafas pendek lalu bangkit dari tempat dudukku beranjak menuju ruang latihan. Selama perjalanan, aku tenggelam dalam pikiran ku memikirkan insiden yang tengah terjadi saat ini.

Alasan aku memikirkannya lebih jauh, karena tidak lain jalan cerita utamanya sudah dimulai kembali. Insiden murid hilang ini adalah tanda dimulainya jalan cerita utamanya. Dimasa depan bakal ada sepuluh murid Akademi Elysium yang hilang, dan diantara sepuluh murid tersebut target terakhir penculik tersebut adalah teman sekelas ku Shopia de' Medici.

Tidak hanya itu saja, pada jalan cerita ini juga yang akan menjadi titik perkembangan hubungan antara Liam Braveheart dengan Shopia de' Medici dan Evelyn Marie. Itulah alasanku tengah berpikir keras saat ini.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku bergerak untuk memberikan informasi yang ku ketahui pada para instruktur? atau berdiam diri saja membiarkan jalan ceritanya berjalan seperti biasa?" Batinku didalam hati yang tengah resah memikirkan langkah terbaik.

Aku benar-benar dibuat bingung, karena jika aku tetap diam, insiden mengerikan ini akan terus berlanjut tanpa tindakan sampai Liam bergerak nantinya. Aku merasa moral ku hancur jika hanya diam saja melihat insiden ini terus berlanjut. Namun di satu sisi, jika aku campur tangan, aku khawatir akan menimbulkan efek kupu-kupu yang membuat segalanya semakin rumit. Itu membuatku merasa dilema antara diam atau bertindak.

"Haihhhh... Aku benar-benar tidak tahu jalan apa yang harus aku ambil." Gumamku menghela nafas gusar seraya mengklik minuman kaleng dari mesin minuman didekat ruang latihan.

"Memangnya kau ingin melakukan apa jika sudah menentukan jalan yang kau pilih?" Sebuah suara dengan nada acuh tak acuh tiba-tiba terdengar membuat tersentak kaget sampai tersedak.

"Uhukkk!!! Uhukkk!!! Kau... Bagaimana bisa kau muncul tiba-tiba dan mengatakan hal seperti itu! Uhukkk!!! Uhukkk!!!" Ucapku patah-patah dengan nada sedikit jengkel kepada pemilik suara tersebut.

Aku menatapnya dengan sedikit pandangan sengit ketika menoleh ke arahnya, namun tatapan ku hanya di balas senyuman remeh olehnya. Tentu saja aku merasa tidak terduga, karena gadis tersebut tiba-tiba mengatakan sesuatu tentangku.

"Ya hubungan kita juga tidak sepenuhnya asing sih." Batin ku dalam hati mengingat kejadian demon human pada saat pelelangan di kota Liverpool.

"Jadi ada urusan apa kau dengan ku, setahuku tidak mungkin untuk orang seperti dirimu memulai percakapan dengan orang biasa seperti ku jika tidak ada yang dibutuhkan." Ucapku yang memilih untuk tidak menggubris ekspresi menyebalkan dari gadis tersebut yang tidak lain adalah Lara Ivanova.

Dia terdiam sejenak, wajahnya terlihat penuh dengan ekspresi rumit. Kadang-kadang dia melirik ke arahku, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, namun kemudian dengan cepat mengubah ekspresinya, membuatku mengangkat sebelah alis karena kebingungan melihat sikap aneh yang ditunjukkan olehnya.

"Jika tidak ada yang ingin kau bicarakan, aku pergi sekarang juga." Ucapku memutuskan untuk pergi, karena melihat sikap aneh gadis tersebut.

Namun tepat diriku hendak melangkah ia buru-buru menghentikan ku. "T-tunggu dulu!" Seru Lara cukup kencang seraya meraih kerah belakang pakaianku cukup kencang membuat terasa sesak, karena ia menariknya cukup kuat.

"Oi! Lepaskan tanganmu dari kerah baju ku! Itu sesak! Itu sesak tau!" Seruku cukup kencang seraya memukul-mukul pelan telapak tangannya. Membuat gadis tersebut tersadar atas apa yang ia lakukan dan refleks langsung melepaskan cengkeramannya pada kerah baju ku.

"M-maaf aku tidak sengaja, tapi kau yang salah juga karena main pergi saja, karena aku belum menyelesaikan urusan ku dengan mu." Ucap Lara yang tidak mau kalah. Aku yang mendengar itu pun tidak bisa menahan lagi dan berkata, "maka katakan urusan mu itu jangan hanya diam saja sembari memasang ekspresi wajah yang rumit" Ucapku dengan nada sedikit jengkel.

"Ughhkkk..." Gumam Lara yang sedikit tersentak, namun alih-alih introspeksi diri, detik kemudian ia berkata dengan cukup keras dengan nada tidak terima.

"B-berisik! Aku juga sedang berusaha untuk mengatakannya tahu!" Seru Lara dengan nada yang cukup tinggi.

"Kalau begitu cepat katakan apa itu, dan jangan hanya diam-diam tidak jelas seperti tadi." Ucapku lagi membalasnya dengan cepat.

"Ah diam lah! Aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada mu dengan benar tahu! Tapi aku bingung bagaimana memulai percakapannya." Jawab Lara dengan cepat juga. Beberapa detik kemudian cukup hening, sampai dirinya pun sadar dengan apa yang ia katakan dan refleks menutup mulutnya. Samar-samar raut wajahnya sudah mulai berubah menjadi merah, namun aku tidak terlalu memperhatikan perubahan wajah pada gadis itu.

"Berterima kasih? Memangnya apa yang telah aku lakukan untuk..." Batinku yang bingung awalnya mengapa Lara ingin mengucapkan kata tersebut, namun aku langsung sadar bahwa itu ada kaitannya dengan aku yang memberikan jawaban pada ujian dadakan beberapa hari yang lalu.

"Tidak perlu berterima kasih... Aku melakukan itu, karena saat itu merasa kesal ketika mendengarkan gumaman mu yang terlalu kencang." Ucapku lagi.

Lara tersentak ketika mendengar apa yang kukatakan itu. Ia pun refleks langsung balik bertanya kepadaku dengan nada kaku.

"K-kau b-bisa mendengar g-gumaman ku pada saat itu?!" Tanya Lara dengan raut wajah kaku dan dibalas anggukan kepala cepat oleh ku.

"Aku mempunyai indera pendengaran yang tajam, jadi bukan bisa mendengar lagi, aku sangat jelas mendengar dua kata 'Mati aku' secara berulang saat itu." Ucapku seraya terkekeh pelan.

"Huaaaa!!! Lupakan! segera lupakan itu semua! Lupakan semua yang kau dengar dan kau lihat waktu itu!" Seru Lara yang kehilangan ketenangan terlihat panik sekaligus putus asa. Ia hendak meriah kerah bajuku, namun dengan gesit aku berhasil menghindarinya.

"Tenang saja, aku tidak menyebarkannya. Ya, itu tergantung bagaimana kamu bersikap sih." Ucapku lalu pergi dengan cepat melangkah masuk ke dalam ruang latihan.

>>>>>> Bersambung

~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.

1
Somebody
Lanjut lagi thor
Ren Sa
Pertama🥳🥳🥳🥳🥳
Ren Sa
Semangat semangat ✊🏼✊🏼
Surender
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Surender
Semangat terus nulisnya kak, dijaga kesehatannya selalu🥳🥳
Rey Valendra
kapan up
Ta Ma
Pertama Thor
Ta Ma
Hadir thor, tetap semangat
Ren Sa
Semangat Thor nulis nya
Ren Sa
🤗🤗🤗🤗🤗
Dark knight
up up up up 🥳
Somebody
Semangat yuk Thor
korek ngok
Pertama thor 💯💯💯💯
korek ngok
Terima kasih atas update nya thorr
Ta Ma
Yo lagi semangat ✊🏼✊🏼✊🏼
Ta Ma
Gas lagi thorrr 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Ta Ma
Up up up
Ta Ma
Up thorr
Dark knight
🥳🥳🥳🥳💯💯💯💯
Dark knight
Lagi thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!