NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyusul

Daffa memarkirkan mobilnya di depan rumah Desi. Hari ini dia ingin menjemput Desi yang akan menemui klien di Jakarta. Daripada Desi satu mobil dengan atasannya, lebih baik dia yang meluangkan waktu untuk menjemputnya kesini.

Daffa menghembuskan nafas pelan, dan melangkahkan kaki nya kedepan pintu rumah Desi.

"Assalammualaikum "

Daffa mendengar suara ibu Desi yang menjawab salam itu, dan beberapa saat kemudian pintunya terbuka.

"Ooh... Nak Daffa, masuk nak !" ucap Rini dengan senyum ramahnya.

"Iya tante." Daffa memasuki rumah Desi dengan senyum yang terkembang di bibir nya.

Daffa mendudukkan dirinya di salah satu sova single dan Rini ikut duduk di sebrangnya.

"Nak Daffa mau ketemu Desi?" tanya Rini yang diangguki Daffa.

"Kebetulan sekali Desi tadi pagi berangkat ke Jakarta dengan nak Raka, katanya akan bertemu klien begitu nak ."

Daffa melototkan matanya.

"Lho udah berangkat tan? "

"Iya nak. Hmm, apa kamu tidak wa Desi tadi sebelum kesini?"

Daffa menggeleng. Dia membuka aplikasi hijau itu dan melihat ada beberapa chat dan panggilan tak terjawab dari Desi.

Sial... Masih ku mode silent... Batin Daffa.

"Saya pagi tadi ada meeting tan. Kemudian selesai itu saya langsung meluncur kesini, belum sempat buka hp." sesal Daffa sambil meraup wajahnya.

"Memangnya ada perlu apa nak Daffa kalau tante boleh tahu?"

Mendengar pertanyaan dari Rini, Daffa pun menjadi terfikir untuk mengungkapkan hubungannya dengan Desi.

Daffa ingin niatnya menjadikan Desi sebagai pendampingnya segera tersegerakan. Dan langkah awalnya adalah meminta izin wanita yang ada di hadapannya ini.

"Em... Jadi begini tante..." Daffa menjeda kalimatnya sambil memejamkan mata sejenak.

Rini pun memandang Daffa dengan lekat, ingin tahu apa yang akan dikatakannya.

"Sebenarnya... Saya menyukai Desi tante, dan Saya ingin menjadikan Desi sebagai istri saya,..." Daffa menjeda lagi kalimatnya, ingin mengetahui reaksi Rini terhadap dirinya.

Rini menghela nafas.

"Bukan nya kalian ini baru saja bertemu beberapa kali setelah sekian lama kalian berpisah dahulu? Kenapa tiba-tiba kamu ingin menikahi Desi?"

Daffa berfikir sejenak, menyiapkan kata-kata yang tepat untuk di ungkapkan.

"Apa... ini ada hubungannya dengan masa lalu Desi?" ucap Rini lagi yang membuat Daffa tercekat tatkala mendengar kata-kata terakhirnya.

Daffa mendongak menatap Rini yang juga sedang menatapnya, tiba-tiba keberanian yang selama ini dia persiapkan entah kenapa lenyap begitu saja saat di depan Rini.

"Jawab nak Daffa ! Apa ini ada hubungannya dengan adanya Gala !!?" Rini berucap dengan nada bergetarnya.

"T-tante..." Daffa bersimpuh di kaki Rini. Rini mengalihkan tatapannya dengan air mata yang sudah menetes.

Rini menghela nafas berat.

"Oh... Jadi kamu orangnya ..." ucap Rini dengan isak tangisnya.

"Saya mohon tante dengarkan dulu penjelasan saya tan."

"APA !!" Rini semakin mengeluarkan air matanya dalam diam. Begitu sakit hati melihat laki-laki yang telah menghancurkan masa depan Desi.

"Kamu mau jelasin apa lagi , hah!!"

Daffa menggenggam kedua tangan Rini.

Daffa pun menceritakan kronologi kejadian di malam itu dan juga tentang kegilaannya yang sudah mencari keberadaan Desi kemana mana.

"Saya tidak pernah berniat sedikitpun menyakiti Desi tante. Justru karena saya mencintainya, dan berniat ingin menikahinya, saya tidak meminta Desi untuk menjadi pacar saya, supaya tidak akan pernah ada kata putus diantara kami." ucap Daffa kembali menjelaskan namun Rini masih saja terdiam dengan sisa isak tangisnya.

"Tante... Saya tahu berat bagi tante untuk memaafkan saya. Tapi saya juga manusia biasa yang tentunya pernah melakukan kesalahan. Saya harap tante bisa membuka maaf tante untuk saya, karena benar-benar hanya Desi yang saya cintai, dulu, sekarang, dan selamanya." sambung Daffa dengan wajah yang menunduk.

Rini pun kembali menatap ke arah Daffa dengan matanya yang memerah.

"Tante belum bisa kasih jawaban sekarang. Ini tentang masa depan Desi, dan tante gak mau

Desi sampai menderita atau tersakiti lagi." ucap Rini dengan suara lemah.

"Tante juga merasa belum terlalu mengenal kamu, tidak tahu selama ini bagaimana kehidupan kamu, apakah kamu pernah menghamili wanita lain dan sebagainya, tante tidak mau nantinya Desi akan mengalami sebuah kekecewaan." sambung Rini.

Daffa menganga kan mulutnya.

"Astaga tante... Emang saya keliatan se jelek itu kah, sampai tante kira saya suka menghamili wanita sana sini !!?" ucap Daffa sedikit kaget, namun malah membuat Rini tertawa kecil.

"Bukan begitu, tapi kan tante antisipasi saja, siapa tahu pernah."

"Saya berani jamin, belum pernah saya menyentuh wanita lain selain Desi !!" jawab Daffa dengan yakin, tapi sedetik kemudian dia sadar akan tatapan Rini yang menatap tajam  kepadanya.

"M-maksud saya ... Saya gak bermaksud u-untuk... Awww sakit tan...!! " ucap Daffa terpotong karena Rini memukul mukul kepala Daffa. Daffa berusaha melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

"Kamu benar-benar pria kurang ajar, hah !!! Rasakan ini.. ! Tega sekali kamu berbuat seperti itu kepada Desi !!"

"Saya minta m-maaf tan, Aww aduhhh... sakit tante !!!"

Rini menghentikan pukulannya. Daffa menatap Rini dengan wajah penuh penyesalannya.

"Saya berjanji tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini jika tante merestui saya untuk menikahi Desi. Mungkin banyak pria di luar sana yang jauh lebih baik dari pada saya,  tapi saya yakin tante pasti tahu kenapa Desi tidak pernah menerima semua pinangan pria-pria itu." ucap Daffa  pelan.

Rini hanya menghela nafas. Masih terlalu shock dengan kenyataan ini.

"Mungkin alangkah lebih baik saya pergi dulu dari sini supaya tante bisa lebih tenang, tapi saya mohon terimalah maaf saya tan, saya serius dengan apa yang saya ucapkan !" ucap Daffa.

"Sebelum saya pamit, bolehkah saya bertemu dengan Gala?" tanya Daffa. Rini hanya diam sembari beranjak dan naik ke lantai dua dimana kamar Gala berada.

Daffa pun mengikuti langkah Rini dengan perasaan yang lumayan sudah lega. Setidaknya satu masalah sudah hampir terselesaikan.

Rini membuka pintu kamar Gala, dan terlihatlah Gala yang sedang tidur dengan nyenyak nya.

Rini berdiri di tepi ranjang, sedangkan Daffa mendekat ke arah Gala.

Daffa melihat wajah Gala yang begitu mirip dengannya. Daffa tersenyum dan mencium kening Gala untuk beberapa saat.

Daffa pun bangkit dari duduknya dan mengambil tangan kanan Rini untuk di cium nya.

"Terimakasih tante telah mengizinkan saya bertemu Gala. Sekali lagi saya minta maaf tante, saya pamit... Assalamualaikum !" ucap Daffa.

"Waalaikumsalam salam." jawab Rini pelan.

Kemudian dia pun keluar dari kamar Gala, dan segera menaiki mobilnya.

Daffa menegang kemudi dengan senyum yang terkembang di bibirnya.

Setidaknya Tante Rini gak ngusir aku... Berarti ada kemungkinan dia pasti akan segera merestui hubungan ini... Batin Daffa.

Daffa pun melajukan mobilnya menuju kota di mana dia dilahirkan, untuk menyusul kekasihnya itu.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!