NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:147.5k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Baru saja aku ingin merebahkan tubuh di atas kasur, tiba-tiba Tasya masuk ke dalam kamarku dengan wajah yang tampak serius. Aku sudah terbiasa menangkap ekspresi itu, wajahnya menunjukkan jika ada yang ingin dia sampaikan. Sesuatu yang berhubungan dengan berita yang dia dapatkan saat di Puskesmas.

"Ada apa Tasya?"

"Ada berita penting Mbak. Dan Mbak harus tau karena aku juga penasaran. Ini benar-benar hot dan membuat orang terkejut Mbak."

"Ini sudah malam loh."

"Iya tau, ini penting banget. Aku gak bisa tidur kalau gak cerita ke Mbak. Cuma sebentar aja."

Aku sedikit penasaran.

"Berita apa?"

"Begini Mbak, kabarnya malam ini Lastri dan orang tuanya akan ke rumah Mas Rangga. Lastri sepertinya sudah klepek-klepek sama Mas Rangga sampai menyuruh kedua orang tuanya untuk mengajukan lamaran malam ini. Otak Lastri sepertinya udah geser kali ya."

"Apa?"

"Iya Mbak, malam ini."

Aku tak tau apa yang sekarang ku rasakan, tapi ada perasaan tergelitik mendengar cerita ini. Lastri adalah bunga desa di kampung ini, banyak pria single yang melamarnya tapi selalu di tolak. Tapi kali ini berbeda, dia sendiri yang pergi melamar laki-laki untuk di jadikan suami. Belum lagi orang itu adalah Mas Rangga, mantan suamiku. Ini cukup mengejutkan.

"Mbak!"

"Iya?"

"Aku penasaran, Mbak mau gak temenin aku intip lamaran Lastri di rumah Mas Rangga. Tapi Mbak yang minta izin ke Nenek, ini gak lama kok. Rumahnya juga ada di sebelah kan? Aku mau lihat Lastri malu karena di tolak Mas Rangga. Mbak juga mau lihat kan?"

"Tapi---"

"Aku penasaran..." bujuknya.

"Sebenarnya ada apa denganmu dan Lastri? Kamu ada masalah sama dia? Gak biasanya kamu seperti ini sama masalah orang. Maksudnya gak sampai kekeh lihat langsung orang lain malu seperti ini." tuturku bingung.

"Sebenarnya...ah gak jadi aku malu."

Tanggapan itu membuatku semakin penasaran. Awalnya aku fikir ini terlihat biasa, hanya saja semakin aku mengingat memang ada raut kesal pada wajah Tasya setiap nama Lastri di sebutkan. Dia tak pernah bercerita tentang itu, aku juga tak berniat ikut campur. Tapi melihat sikapnya malam ini aku tak bisa membendung rasa penasaran lagi. Aku sedikit penasaran.

"Malu kenapa, aku kan Mbakmu."

"Iya tapi---"

"Kalau sudah cerita baru kita ke sebelah intip lamaran Lastri. Aku janji akan menemanimu."

Dia tampak merenung beberapa saat, terdiam dengan bola mata bergerak gelisah meneliti seisi kamar. Hingga helaan nafas pasrah keluar juga dari mulut itu sebelum bersuara.

"Baiklah."

Aku tersenyum.

"Jadi?"

"Lastri pernah menjadi selingkuhan kekasihku, padahal aku sudah berkhayal menikah mudah waktu itu. Tapi ekspektasi gak sesuai realita, sebelum aku mengutarakan keinginanku, aku lebih dulu memergoki mereka kencan di warung Mang Asep saling suap-suapan."

Aku tergelak.

"Yang membuatku kesal karena Lastri tau pria itu adalah kekasihku, bahkan dia sendiri mau di jadikan selingkuhan dan menawarkan diri."

"Itu artinya kamu di jauhkan dari pria yang gak bisa serius. Ini lebih baik kan dari pada kamu terlanjur menikah dengan dia? Hubungan karena pacaran lebih mudah di putuskan dari pada hubungan pernikahan. Saat menikah kamu sudah berjanji pada diri sendiri dan juga keluarga, yang lebih penting adalah janji pada Allah saat ijab kabul terucap dari mulut."

"Iya Mbak, itu sebabnya aku langsung putusin hubungan kami. Beberapa hari setelahnya aku juga dapat kabar kalau Lastri dan mantan kekasihku sudah putus. Aku semakin kesal karena tingkahnya membuatku berasumsi jika dia sengaja melakukan itu padaku."

"Gak boleh suudzon." peringatku.

"Astaghfirullah, aku terbawa suasana. Kalau gitu ayo ke sebelah, Mbak udah janji sama aku."

Aku menggeleng pelan, tingkah kekanakannya membuatku geleng-geleng kepala. Tapi aku tak bisa menyangkal, keberadaan Tasya membuatku nyaman dan merasakan sosok seorang adik. Dia memiliki kepribadian ceria.

"Iya, ayo." ajakku.

Lagipula, lamaran yang di lakukan Lastri juga membuatku penasaran. Apakah Mas Rangga akan menerima atau malah menolaknya.

***

"Mbak Maya sini." 

Sepertinya keputusan yang aku ambil adalah salah. Sekarang aku dan Tasya tak lebih dari seorang penguntit yang terlihat ingin melakukan hal buruk. Mengendap-endap menuju pintu yang tertutup untuk menyaksikan pembicaraan di dalam sana. 

"Sebaiknya kita pulang saja."

"Jangan dulu Mbak, kalau aku udah dengar Lastri di tolak baru kita bisa pulang. Mbak mau adik Mbak ini gak bisa tidur karena penasaran gimana Lastri di tolak? Temenin dulu ya?"

Aku menghela nafas pelan, kembali pasrah mendengar ucapan dari mulut itu. Bersama Tasya benar-benar membuatku menjadi kakak sepenuhnya, bahkan ingin mengabulkan permintaan dari mulutnya. Walaupun itu permintaan di luar nalar dan terkesan tak punya sopan santun. Mengintip pembicaraan orang lain yang harusnya tak aku lakukan.

"Memang Mbak gak penasaran Mas Rangga bilang apa sama mereka?" tanyanya, dengan posisi sudah membungkuk melihat suasana dalam rumah dari celah pintu yang terbuka.

Jujur! aku sedikit penasaran, tapi aku masih sadar batasan untuk tak melampaui batas pada privasi orang lain. Ini jelas salah.

"Gak ada yang ngomong, Lastri cuma nunduk dengan wajah malu-malu kucing. Orang tuanya juga cuma diam liat Mas Rangga yang kelihatan tenang sejak tadi. Aku penasaran banget."

Aku berdehem pelan, maju beberapa langkah untuk mengintip apa yang terjadi di dalam sana. Maafkan hamba ya Allah. Hamba dan adik hamba salah karena sudah mengintip.

"Mbak liat kan?" 

"Iya." 

"Tapi suara mereka kurang jelas, aku gak bisa dengar mereka bicara apa. Duh, padahal aku kepo banget mereka bicara apa di dalam."

"Eh, jangan maju-maju." cegatku.

Melihat Tasya semakin membuka pintu membuat perasaanku mendadak was-was. Padahal sudah aku peringatkan, tapi ucapanku tak di dengarkan olehnya. Karena tak ingin terjadi masalah akhirnya aku memutuskan menarik pelan pergelangan tangannya.

"Eh, eh Mbak mau bawa aku kemana. Aku belum dengar Lastri di tolak, tunggu dulu."

"Sudah lah, aku khawatir mereka tau kita mengintip di luar. Lagipula mungkin saja Lastri di terima kan? Dia perempuan cantik."

"Gak mungkin, Lastri pasti di tolak. Mas Rangga kelihatannya gagal move on sama mantan istrinya itu. Aku yakin Lastri di tolak Mbak."

"Kalau begitu kamu bisa tanyakan langsung ke Mas Rangga besok. Tindakan kita ini salah, bagaimana kalau mereka terganggu karena ulah kita. Sebaiknya kita pulang aja ya? Perasaan aku mendadak gak enak Tasya."

"Tunggu sebentar aja..." bujuk Tasya.

Aku tak mengindahkan ucapan itu, sekuat tenaga aku menarik tangan Tasya yang kini berpegangan pada knop pintu. Saling tarik menarik hingga sesuatu yang tak di inginkan terjadi. Aku hanya bisa pasrah sekarang.

BRUKKK.

Pintu kayu yang sudah usang terlepas begitu saja, membentur tubuh Tasya hingga terhuyung membentur tubuhku juga. Rasanya sakit, tapi malu lebih mendominasi saat ini.

"Aww awwww, sakit..." erang Tasya.

Aku Berusaha bangkit, menyingkirkan beban berat yang menimpa tubuhku karena pintu yang tiba-tiba terlepas. Tasya terlihat meringis sambil memegangi sebelah pinggangnya.

"Ehem." 

suara berat dari sosok yang berdiri tenang membuatku tersentak, mendongak hingga detik berikutnya membulat melihat pria yang terlihat menyorot lurus ke arahku.

Kejadian ini membuatku tak memiliki harga diri di depan mantan suamiku. Siapapun tolong bantu aku menghilang dari tempat ini sekarang juga. Rasanya aku tak memiliki wajah di depan Mas Rangga yang terlihat menahan tawa.

"Butuh bantuan...Maya?"

"Maaf anda ini siapa ya? Ini di mana dan aku siapa? Apa kita saling mengenal?" tanyaku pura-pura lupa, menggaruk bagian dagu seraya menatap sekeliling berulang-ulang.

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!