NovelToon NovelToon
Dokter ALENA

Dokter ALENA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / trauma masa lalu
Popularitas:65.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sinho

Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya

Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya

Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?

Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya

cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"

Salam kenal dan jumpa dari Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Alena dan Amaya berjalan menuju ruang istirahat untuk membersihkan diri dan sholat, selanjutnya tinggal mencari makan siang, Apalagi kedua dokter cantik itu sudah menguras energinya bekerja mulai pagi sampai siang hari

"Huh, sampai juga di kantin terindah ini" kata Alena sambil menuju meja yang masih kosong

"Seindah nyanyian perut kita yang lagi laper" sahut Amaya

"Sesuai semboyan noh" kata Alena sambil melotot kan matanya ke sebuah tulisan yang baru saja di pajang

Sesaat Amaya mengikuti arah tatapan mata Alena dan membaca lirih

"Kantin Pemadam kelaparan"

"Xi xi xi " sontak keduanya tertawa lirih menahan geli

Sementara tak berselang lama, dari arah belakang Amaya datanglah sosok wanita cantik yang usianya jauh di atas Alena dan Amaya, tapi jangan salah, hanya parasnya saja yang terlihat masih muda daripada umurnya, dan kenyataan itulah yang sering membuat orang salah paham

Dengan senyum mengembangnya, Alena segera melambaikan tangan memanggil wanita itu untuk segera ikut bergabung di mejanya, dia adalah Dokter Delia spesialis Kandungan

"Wah, tumben kak Delia paling telat, biasanya duluan nih nunggu kita" kata Alena

"Sorry, Bulan ini heran deh aku, banyak banget ibu hamil yang harus aku bantu lahiran dengan Caesar, jadi butuh tenaga extra aku menanganinya"

"Hem, mungkin perlu dikasih solusi tuh kak, biar ibu-ibu hamil pada semangat untuk berusaha lahiran Normal" kata Amaya

"Nah bener tuh, dibuka kelas ibu hamil mungkin ?" Alena memberikan masukan

"Masuk tuh, tapi gak mungkin juga aku punya waktu untuk ngasih penyuluhan di kelas Ibu hamil"

"Kan ada para biduan" jawab Alena

"Penyanyi maksutnya?" Tanya Amaya bingung

"Ya masak gue suruh penyuluhan ma penyanyi gitu ?" Tanya Delia

"Bidan kak bidan, biduan panggilan plesetan doang" kata Alena

"Haduh, ini efek kelaparan nih pasti, maksutku kita kerjasama lah sama para bidan gitu loh" Alena menjelaskan

"Oh, aku sih yes" sahut Amaya

"Kayak juri Indonesian idol deh kamu" sahut Alena

"Sip, akan aku masukkan ke program bulanan nanti, makasih ya Al" ucap Delia

Begitulah mereka saat berkumpul, selalu membawa pembahasan ringan, lucu dan banyak manfaatnya juga, walaupun beda profesi dan usia yang tidak sepantaran, tapi mereka sangat solid dalam menjalin pertemanan, Amaya adalah dokter Umum usia 25 tahun, sedangkan Delia usianya sudah 35 tahun, tentu saja disini Alena yang paling muda masih berusia 22 tahun, dari semua perbedaan yang ada pada mereka hanya satu persamaan yang mungkin membuat mereka bisa bersatu, yaitu sama-sama singgel alias tidak punya gandengan hehe

Selesai menikmati makan siangnya, mereka berencana untuk istirahat sebentar hingga pukul siang, dari arah pintu masuk kantin terlihat seorang pemuda tampan masuk dan semua yang berpapasan langsung membungkuk memberi hormat, dia adalah sang direktur muda Rumah Sakit Royal Murrage Hospital bernama Exel Damian Murrage

Alena yang menyadari kedatangan Exel langsung berniat untuk segera pergi dari kantin, Alena berdiri dan segera melangkahkan kakinya, tak peduli dengan kedua temannya yang masih mangap siap memasukkan suapan makan siangnya

"Uhuk uhuk" Delia dan Amaya kesedak hampir bersamaan mendapati Alena hendak mengambil langkah seribu, namun Alena segera berbalik membekap mulut Delia yang akan berteriak memanggil namanya

"Sst, diam jangan berisik" kata Alena

"Mmp" gumam Delia sambil melotot memperingatkan Alena untuk melepas bekapan tangannya

"Eh, sorry, hehe" Alena nyengir kuda dan melepaskan tangannya

Amaya terkikik menahan tawa melihat interaksi Alena dan Delia

"Apaan sih Al, main bekap mulut orang aja, bau terasi tu tanganmu" kata Delia

Alena langsung mencium tangannya

"Ih, bau jigong"

"Ish, reseh kamu ah, aku makan capcay doang" sahut Delia kesal

"Hi hi hi, kalian tu dari tadi lucu tau nggak, sakit perut ku nahan tawa" kata Amaya

"Ngapain sih Al, galau banget hidup lu" tanya Amaya

"Itu" kata Alena sambil kepalanya mendongak ke arah seseorang

Delia dan Amaya menoleh pelan

"Oh, Direktur Rumah Sakit kita ?" Kata Delia

"Makin Cakep ya ?" Kata Amaya

"Hih, Najis " Jawab Alena sebal

"Heh, gak boleh gitu, bentar lagi pasti nyamperin kamu tu, hitung deh kak Del, pada hitungan ke berapa bentar lagi tu orang jalan ke sini" kata Amaya

"Satu, dua ,tig_" kata Delia belum sempat melanjutkan, ternyata Exel sudah hampir nyampai ke mejanya

"Hai Dokter Alena, boleh ikutan gabung ?" Sapa Exel sambil mengambil duduk di dekat Alena

"Silahkan pak Exel" kata Delia dan Amaya serempak sambil tertawa pelan menatap Alena yang sudah memasang wajah kesalnya

"Hem, yang di tanya belum njawab ni" kata Exel

"Oh eh, i iya pak Exel, silahkan" kata Alena

"Kamu sudah makan ?" Tanya Exel

"Sudah pak" jawab Alena

"Ini piringmu ?" Tanya Exel

"Iya Pak"

"Kok tidak dihabiskan, kenapa?"

"Em, perut sudah kenyang pak"

"Mana bisa makan, ni perut mual banget ada di sampingmu pak Exel" batin Alena

"Oh, sama, aku juga hanya ingin minum disini" kata Exel sambil meminum jus yang di pesannya

Sementara itu di bawah meja terjadi pertempuran sengit antar kaki ketiga dokter wanita, hingga dengan keras Alena memilih dan menginjak kaki kedua temanya hampir bersamaan

"Auu, shh" teriak tertahan dari Delia dan Amaya, sementara melihat penderitaan mereka, Alena tersenyum puas sambil menarik turunkan alisnya

"Kenapa dengan kalian ?" Exel kaget mendengar teriakan Delia dan Amaya

"Oh, tidak ada pak , kaki kami hanya gak sengaja terbentur meja saja" kata Amaya sambil tersenyum yang dipaksakan sambil menahan sakit dikakinya yang di injak oleh Alena

"Maaf pak, kami sudah selesai dan akan melanjutkan pekerjaan, jadi kami permisi dulu" kata Alena dengan tersenyum semanis mungkin

"Hem, anda berdua boleh pergi, untuk Dokter Alena tinggal sebentar disini, ada yang ingin saya katakan secara pribadi" ucap Exel tegas, sambil menghabiskan minumannya

"Baik pak" kata Delia dan Amaya berdiri hendak pergi

"Eh tunggu, bukankah kalian akan mendiskusikan sesuatu untuk kepentingan pelayanan pasien di rumah sakit ini ?" Tanya Alena tiba-tiba, membuat kedua temanya bingung dan gelagapan mau menjawabnya

"Benarkah, soal apa itu, bukankah aku juga ber hak tau ?" Kata Exel sambil melihat ke arah Delia dan Amaya

"Heh, anu pak, itu anu pak" Delia serasa mati kutu hingga hanya bisa ber anu anu saja

"I itu, bisa di bicarakan nanti kok pak, kami pergi dulu" sahut Amaya langsung menyambar tangan Delia dan ngacir pergi dari sana

"Eh , kak Del, Amaya, Kalian_" teriak Alena

"Sudah duduk dulu, mereka sudah pergi" kata Exel sambil menepukkan tangganya ke kursi yang ada di sebelahnya

"He he, iya pak"

"Heh, kali ini mampus deh aku, pasti mau ngomongin seputar hatilah, perasaan lah, cintalah, dasar buaya buntung, dikira aku tidak tau apa, menyebalkan !" Batin Alena sambil merapikan duduknya di samping Exel

1
Naura Della
part 2 dong thor,ini sumpah novel terbaik dan terbagus yg pernah q baca..
Nur RaudLoh NauRa
alhamdulillah ahirnya
Nur RaudLoh NauRa
tendang aj tu mulut pas d cabein +merica biar adem mulut/Facepalm//Silent/
an
baaguus
Adiba Syahla
si Alena ini sih yg terlalu menye menye.. kesal juga jadinya 😌😌
Raja Rosnenty
Luar biasa
Sugeng Hermawan
awalnya tak kira penulis nya pria, eh ternyata wanita. keren euy.... pengalaman pribadi kayak nya
Warsini Arif
kayaknya si arini bau bau pelakor semoga dia sadar diri.
Sugianto Ae
ayo Thor ditunggu cerita2 selanjutx
suharwati jeni
kirana dan alfaro.
penasaran apa yg terjadi di paris
suharwati jeni
cemangat thor
suharwati jeni
al hikmah juara.
sekolah lain pada kaget
suharwati jeni
hahaha......
Warsini Arif
haluku sudah tingkat tinggi... andai di dunia nyata dan terjadi pd diriku.. ah. wis stres aku.. /Facepalm//Facepalm/
suharwati jeni
banyak sedekah, banyak berkah
suharwati jeni
bikin bagus sekolahnya alena
suharwati jeni
alhamdulillah selamat semua
suharwati jeni
wkwkwkwk....
suharwati jeni
bantuan datang
suharwati jeni
dan gak ada dendam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!