Ketos Itu Suamiku

Bab. 21

"Haish! Kenapa lagi ini bocah? Mukanya pake ditekuk segala macam." tanya Felisha yang melihat kedatangan Rinda dengan wajah masam.

Rinda mendengar ucapan Felisha. Namun gadis itu memilih abai dan langsung duduk di kursinya. Mengeluarkan buku yang menurutnya sedikit berat.

"Diem. Nggak usah banyak bacot deh, lo. Gue belum belajar sama sekali!" ketus Rinda.

Sontak, hal itu membuat Rinda mendapatkan dorongan di kepalanya dari Felisha.

"Heh! Kalau ada masalah sama orang, nggak usah disembur ke gue. Enak aja. Nggak ikut makan nangkanya, malah kena getah." protes Felisha yang sangat hapal sekali dengan sifat temannya ini.

Apalagi kalau Rinda sedang Kedatangan tamu. Beuh ... Felisha mending milih cuti jadi temannya terlebih dulu, dari pada kena amukan yang tak jelas dari bocah random itu.

"Ya kan udah gue bilang, gue mau belajar bentaran, ih! Lo itu nggak ngerti banget sih. Sama nyebelinnya kek muka ronggeng itu," ucap Rinda dengan nada kesal.

Setelah mengatakan itu, Rinda mulai berkonsentrasi dengan buku yang ada di tangannya saat ini. Mengabaikan segala macam suara yang mulai rame di kelasnya.

Felisha? Gadis itu tampak menelaah kalimat Rinda barusan. Ada dua kata yang membuat dirinya tidak mengerti serta mengingat ngingat. Sepertinya ia pernah mendengar sebutan yang seperti itu.

"Muka ronggeng?" ulang Felisha. Gadis itu duduk lebih mendekat ke arah Rinda. "Siapa dia memangnya? Lo nggak kenalin ke gue? Kan gue bisa live sama dia ntar. Lumayan kan kalau ada penampakan yang bisa diajak live. Bisa-bisa followers gue makin nambah." selorohnya yang semakin ngawur saja.

Lagi pula, mana ada setaan beneran yang mau di ajak live? Bisa bingung ntar cara bayarnya pakai apa.

Sedangkan Rinda sudah tidak menggubris sama sekali. Baginya untuk saat ini, nilai adalah hal yang sangat penting dan posisinya tidak boleh tergeser sedikit pun.

Tentu saja hal itu membuat Felisha kesal. Namun, kekesalannya segera sirna di saat bel tanda masuk terdengar.

Ulangan pun berjalan dengan lancar. Tidak ada yang benar-benar sulit ternyata bagi Rinda. Membuat gadis itu tampak ceria dan terus mengembangkan senyuman begitu manis di bibir.

Rinda merupakan gadis yang sangat cantik dan imut. Wajahnya yang imut dan tubuhnya yang mungil, membuat banyak siswa tertarik kepadanya. Tidak sedikit pula kakak kelas yang mengincar dirinya. Terlebih lagi Rinda juga memiliki kelebihan di bagian yang tepat. Bisa dibilang Rinda kekasih impian para siswa yang ada di SMA Dahlia tersebut.

Pintar, ramah, cantik, imut, dan lucu merupakan paket lengkap untuk dijadikan kriteria seorang kekasih. Namun, jangan ditanya jika dia sudah kesal atau moodnya buruk. Tidak hanya sikapnya yang barbar, tetapi mulutnya juga sangat pedas ketika berucap.

"Bahagia banget sekarang?" sindir Felisha yang masih kesal dengan Rinda. Karena pertanyaannya tadi pagi masih belum mendapat jawaban dari temannya itu.

Rinda tersenyum sembari merentangkan kedua tangannya.

"Jelas, dong. Bisa mengerjakan semua dengan mudah, itu hal yang sangat membahagiakan sekali," sahut Rinda yang masih menikmati kepuasan dirinya.

"Ck! Percaya diri banget kalau hasilnya A," cibir Felisha. Walaupun semua orang juga tahu jika Rinda memang sangat pintar.

Rinda tidak menghiraukan ucapan Felisha. Gadis itu teramat senang, seolah bebannya luruh seketika. Bahkan, sangking senangnya Rinda bersikap random banget. Berputar putar sambil jalan, bak penari balet yang tengah perform.

"Nggak usah kayak gitu juga kali, Rind. Malu-maluin aja!" ucap Felisha dengan nada keras. Karena jarak di antara mereka terbentang sedikit jauh. Rinda sudah jauh ada di depan.

Saat ini sedang jam istirahat. Rinda dan Felisha memutuskan untuk pergi ke perpus. Tentu, bukan belajar yang menjadi tujuan mereka. Melainkan Rinda yang ingin membaca komik, dan Felisha ingin menyelesaikan nonton Drakor favoritnya. Karena semalam belum sempat selesai.

"Tutupin aja pakai tangan lo—"

Brug!

"Belum juga ada satu menit gue bilang, udah kejadian, kan," gumam Felisha seraya menepuk jidat nya sendiri.

Rinda yang jatuh menimpa seseorang, tetapi Felisha yang malu. Bahkan Felisha ingin sekali mencoret nama Rinda dari daftar pertemanan mereka.