NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cemburu

Setelah beberapa hari liburan di kampung Riani, merekapun kembali lagi ke kota.

Riani menjemput Nathan di bandara karena hari ini dia pulang, dengan mobil yang dikendarainya dan menunggu di pintu keluar bandara. Tak lama Nathan pun keluar, Riani segera menghampiri Nathan dan membawakan kopernya namun Nathan menolak untuk di bawakan dan memasukkannya ke bagasi mobil.

Masuk ke mobil dan mereka pun meninggalkan bandara.

Di perjalanan Nathan meminta Riani untuk berhenti di sebuah rumah makan karena merasa lapar, Riani pun mengiyakan dan mampir ke sebuah rumah makan, memarkirkan mobilnya Nathan keluar mobil dan masuk ke rumah makan, memesan makanan begitu pun dengan Riani.

Saat sedang menunggu makanan di antar oleh waitrees Riani izin dulu untuk pergi ke toilet. Keluar dari toilet Riani berpapasan dengan seorang laki-laki yang dia kenal, saling menyapa dan tanya kabar, terlihat dari wajahnya Riani terasa canggung.

Melihat Riani yang berbicara dengan seorang laki-laki membuat Nathan bertanya-tanya, sesuatu dalam harinya terasa panas, apakah itu tanda cemburu?. Iya merasa cemburu melihat Riani dan laki-laki itu berbicara membuatnya terdiam dan seolah kehilangan nafsu makannya.

Tak lama Riani pun kembali dan duduk berhadapan dengan Nathan.

Nathan mencoba untuk memberanikan diri bertanya tentang siapa laki-laki itu.

" kamu ngobrol sama siapa "

" oh itu, bapaknya Satya " . Mendengar hal itu Nathan pun merasa penasaran.

" bapak nya Satya, suami kamu "

" udah gak lagi " , terdiam sejenak mendengar apa yang di katakan Riani, merasa tidak percaya apa yang dia dengar, Nathan pun memastikan kembali.

" hh, udah gak gimana maksudnya nih, cerai gitu "

" iya, kami sudah pisah "

" yang bener, berarti kamu.... "

" makanya saya kerja "

" oh " masih tidak percaya.

Nathan tidak tahu jika selama ini Riani seorang ibu tunggal, dia mengira Riani bekerja untuk membantu suaminya, namun Nathan salah.

Sedikit merasa lega sudah tahu status yang di sandang Riani, karena mungkin suatu saat nanti Riani akan menerima cintanya. Namun Nathan masih harus mengenal anak dan orangtuanya.

Perlahan tapi pasti, sedikit mengorek informasi dari Kevin saat sang anak berada di kampung Riani dan berharap suatu saat bisa menemui anak dan orangtua dari Riani.

Setiba di rumah Nathan membersihkan diri sedangkan Riani membuatkan Nathan minum.

Kevin yang berada di rumah pun terlihat biasa saja dengan kepulangan sang ayah.

Di saat waktu senggang Nathan membuka kopernya dan memberikan Kevin barang yang dia mau dari Jerman, dan memberikan sesuatu pulang kepada Riani.

Mendapatkan sesuatu yang bagus dan mahal membuat Riani merasa senang namun di sisi lain merasa tidak enak hati karena barang yang dia terima serasa tidak cocok untuk nya, namun Nathan tetap memaksa untuk menerimanya dan akhirnya Riani pun menerimanya dan berterimakasih.

Meski sudah pulang namun Nathan masih saja sibuk dengan bisnisnya sehingga dia jarang sekali di rumah, bisnisnya yang di Jakarta begitu lancar sehingga mengharuskan nya untuk tinggal beberapa hari di sana, seolah tak ada waktu untuk Kevin, meski tiap hari menanyakan keadaanya lewat telepon namun Kevin merasa bahwa sang ayah seolah tidak perduli dan hanya memikirkan pekerjaannya.

Merasa sedih dan kecewa terhadap sang ayah, Kevin hanya bisa cerita kepada Riani dan hanya Riani yang mengerti daripada sang ayah.

Riani yang sering menghibur dan menenangkan Kevin di saat dia merindukan masa-masa bersama sang ayah.

Kevin yang merasa nyaman dengan adanya Riani dan dia pun menganggap Riani sebagai seorang ibu yang baik, kasih sayang seorang ibu Kevin rasakan dari Riani, dan itu membuat Kevin merasa sedikit tenang meski sang ayah selalu sibuk.

Nathan pun mempercayakan semuanya terhadap Riani. Merasa senang mendapat kepercayaan dari sang majikan namun ada pula rasa tanggungjawab yang besar dalam menjalankan nya, dan Riani takut jika dia tidak bisa melakukan tanggungjawab nya, namun seiring berjalannya waktu Riani dapat melakukannya.

Sudah sangat dekat dengan Nathan dan Kevin. Semakin dalam pula rasa cintanya kepada Nathan meski jarang untuk bertemu dan menganggap Kevin seperti anaknya sendiri.

Suatu hari Nathan pulang dengan membawa seorang wanita kerumahnya, wanita cantik, putih dan tinggi itu tinggal beberapa hari di rumah Nathan, terlihat mereka begitu dekat seolah ada sesuatu diantara keduanya, melihat hal itu hati Riani seolah terbakar dan sakit melihat kedekatan mereka namun Riani menyembunyikan semua perasaan itu dan bersikap biasa, melayani tamu dengan baik.

Kevin pun yang melihat hal itu menjadi kesal dalam diam, meski tahu bawah di antara mereka tidak ada hubungan yang lebih namun tetap kedatangan orang asing dirumahnya membuat Kevin tidak nyaman, dan jarang untuk bertegur sapa baik dengan sang ayah maupun wanita asing itu.

Melihat Riani yang bersikap berbeda Nathan merasa kalau Riani sedang berusaha menutupi rasa cemburu terhadap temuannya, merasa senang dalam hati jika Riani cemburu menandakan bahwa Riani juga ada perasaan terhadap nya, meski itu dugaan Nathan namun entah kenapa Nathan merasa yakin jika Riani juga memiliki perasaan yang sama namun tak mampu untuk mengungkapkan nya. Nathan hanya bisa tersenyum melihat Riani yang cemburu.

Dimalam hari Riani terbangun dari tidur nya dan menuju dapur untuk minum, saat itu Nathan yang sedang berada jadi dapur sedikit kaget dengan kemunculan Riani yang tiba-tiba. Dengan diam Riani mengambil gelas dan menuangkan air lalu meminumnya tanpa berbicara sepatah katapun meski tahu jika di hadapannya ada Nathan.

Melihat hal itu Nathan hanya bisa tersenyum, memaklumi sikap Riani terhadap nya.

Saat akan kembali Nathan pun mengajak bicara Riani.

" mbak bisa bicara sebentar " Riani pun menghentikan langkah nya.

" bicara soal apa koh "

" sini duduk dulu bentar " memegang tangan Riani dan menuntunnya untuk duduk. Riani dan Nathan pun duduk berhadapan.

" ada apa koh " . Nathan hanya menatap Riani dengan senyuman, memperhatikan Riani. Merasa di perhatikan seperti itu membuat Riani salah tingkah, sesekali memalingkan wajahnya dan dengan muka yang memerah. Melihat Riani seperti itu membuat Nathan semakin menyukai nya dan tersenyum.

" Koko mau bicara apa "

" pipi kamu kok merah mbak "

" ah masa sih, mungkin karena kepanasan kali " sembari memegangi pipi

" di sini gak panas kok "

" maaf koh bicaranya bisa besok aja gak, saya sudah ngantuk maaf ya koh " beranjak dari duduk dan berjalan cepat menuju kamar.

Melihat hal itu Nathan hanya bisa tersenyum, " ketahuan sekarang "

Menutup pintu dan menguncinya, Riani tak menyangka jika dia akan bersikap konyol di hadapan Nathan hanya karena menatap terlalu dekat padanya. Merasa malu Riani bergegas menuju tempat tidur dan menutup dirinya dengan selimut.

Berharap jika besok dia bisa menghadapi Nathan dengan sikap yang biasa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!