NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 13

Mora menatap dengan kedua mata mereka yang dulu selalu ada dan bermain bersama. Tapi setelah aku di usir oleh Bram. Taizan yang awalnya masih berkirim pesan dan selalu mengkhawatirkan aku sudah berubah.”Taizan yang dulu sudah tidak ada lagi,”guman Mora dengan suara kecilnya. Mora tetap tersenyum hingga keduanya saling berciuman dan berpelukan di halaman belakang. Mora yang melihat itu sangat terkejut hati Mora ingin menangis.

Tapi apa ada daya untuk Mora bisa melepaskan dia yang selalu aku inginkan ditambah lagi pertunangan kita. Saat mengatakan pertunangan Mora sejenek berpiki,”Bukan ayah tidak mengumumkan siapa dari kita yang bertunangan.” Mora yang menatap ke arah mereka hingga hujan turun Taizan yang dengan kedua tangannya melindungi Bela dari air hujan masuk ke dalam rumah.

Sementara Mora yang melihat ke langit dengan wajah tersenyum menjadi meneteskan air mata saat hujan ikut menangis.”Kurasa alam juga mengasihani aku,”ucap Mora yang tidak ingin masuk ke dalam. Mora yang takut untuk masuk ke dalam rumah berjalan di bawah hutan yang sangat lebat. Tapi tanpa disadari oleh Mora dia sudah sampai di pemakaman. Mora melihat sekelilingnya tampak dia berjalan mencari makan ibunya.

Di depan makan yang tertulis nama ibunya Mora duduk dengan hujan yang masih mengguyur tubuhnya.”Ibu aku rindu ibu, kenapa ayah berubah dia sudah tidak sayang Mora lagi. Taizan juga sudah tidak sayang Mora. Apa yang harus aku lakukan Ibu,”ucap Mora yang menangis didepan makan ibunya.

Di rumah saat Mora pergi Bela dan Taizan yang kena hujan masuk ke dalam kamar. Taizan yang sedikit digoda oleh Bela membuat dia tanpa sadar melakukan hal itu dengan Bela. Hujan yang deras Bela bersama dengan Taizan tidur bersama dimana keduanya sangat menikmati. Taizan yang mencium kening Bela yang masih berbaring setelah berhubungan intim.”Taizan apa kamu akan tetap bertunangan dengan Mora,”ucap Bela yang posisi tubuh berbaring dengan selimut menutupi tubuhnya yang sudah telanjang dada.

Taizan mendengar perkataan itu dia menjawab,”Kamu tahukan aku bertunangan dengan Mora itu karena warisan ibunya itu. Jika aku tidak bisa mendapatkan warisan yang sudah menjadi milik Mora itu. kita tidak akan bisa bersama,”kata Taizan.

“Tapi jika warisan itu menjadi milikku apa kamu akan menikah denganku,”kata Bela. Taizan yang mendengarnya berbalik dan mencium Bela yang masih berbaring dia juga berbisik,”Tentu saja aku akan memilih kamu menjadi pasanganku.”

Di tempat lain Mora yang masih duduk terdiam dengan semua tubuh dan pakaian dia basah semua. Tapi melihat hari yang sudah gelap Mora hendak kembali ke rumah karena sudah lewat jam makan malam. Bram dan Sari yang menuggu Mora tidak kunjung datang.”Kemana anak itu pergi tidak tahu apa ini sudah malam,”ucap Bram yang merasa marah.

Mora yang sudah didepan pintu dengan wajah muruh dan basah tiba-tiba dia mendapatkan tamparan. Bram yang melihat tanpa ada perasaan menyesal saja berkata,”Anak yang tidka tahu terima kasih sudah di izinkan tinggal di rumah. Malah keluyuan saja apa kamu tidak tahu malu.”

Mora mendengar itu melihat ke arah Bram yang tanpa melihat suasana Mora dan kondisinya hanya bisa main tangan saja untuk melepaskan rasa marahnya.”Apa kamu bukan ayahku sampai kamu tidak tahu kondisi anak kamu sendiri,”ucap Mora yang langsung berjalan melewatinya.

Bram yang melihat sikap Mora yang begitu saja berjalan lewat tanpa ada penjelaskan. Dia menarik tagan Mora dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai.”Lihat ini karena kamu lantai jadi basah, sebaiknya kamu jangan pergi dari rumah selama  tiga hari. Cepat bersihkan semuanya jangan sampai lantai ini basah karena kotoran kamu ini,”ucap Bram yang masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan Sari dan Bela yang duduk hanya tersenyum.”Mora bagaimana bisa kamu membuat ayah kamu marah seperti ini sebaiknya kamu mati saja dan menyusul ibu kamu di surga,”ucap Sari tanpa merasa bersalah. Mora mendengar perkataan Sari melirik dengan tajam ke arah Sari dan Bela.”Nyonya anda tidak tahu posisi anda ini hanya istri kedua atau selingkuhan. Aku tidak sangka anak dan ibu sama saja,”kata Mora yang berdiri dari lantai.

Tanpa melihat ke arah mereka berdua Mora menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Kondiai tubuh yang dingin dengan Mora harus membersihkan semua lantai yang basah.  Malamnya mora merasakan pusing dan panas di tubuhnya. Tapi Mora tidak bisa pergi dari kamarnya karena saat itu kamarnya di kunci oleh Sari. Setelah Mora melawan dia dan berkata yang tidak pantas itu.

Mora mengambil kotak obatnya dimana dia selalu bawa. Untungnya Mora juga sudah mempersiapkan minuman dan makanan jika dia akan dihukum oleh keluarga yang dingin ini. Setelah makan dan minum obat Mora tidur. Tapi kondisi Mora yang belum terlalu membaik dia harus bangun untuk menyelesaikan urusan rumah.

Di dapur dia duduk menuggu mereka selesai makan. Tanpa berkata Taizan datang dan melihat Mora yang ada didapur.”Mora kenapa kamu ada didapur bukan makan bersama mereka,”kata Taizan yang mendekatinya.

“Taizan bukan kamu datang ke sini untuk Bela untuk apa kamu khawatir dengan diriku,”kata Mora yang bersikap dingin. Taizan sedikit gelisah dengan wajah pucatnya dia mendekat dan menggandeng tangan Mora. Taizan yang menyentuhnya merasa tubuh Mora panas sehingga dia mendapatkan ide untuk membawa Mora kerumah sakit.

Karena tidak ada yang melawan karena Taizan memang tunangan Mora. Di sisi lain Bela melihat Taizan menggendong Mora membuat dia cemburu. Awalnya Mora menolak tapi karena sudah dibawa keluar dan Bram yang sudah mengizinkannya hanya bisa menurut saja. Tapi dalam hatinya Mora berpikir,”Apa kamu mencari kesempatan untuk mendekatiku setelah kamu berciuman dengan Bela.”

Di dalam mobil Taizan yang melaju menuju rumah sakit Mora tanpa sadar tertidur dan tidak sadarkan diri. Taizan yang menyentuh dahi Mora sedikit kasihan,”Kenapa tubuhnya sangat panas, apa yang sudah terjadi dengan kamu Mora selama ini?.” Taizan yang sedikit memiliki perasaan merasa ingin memeluknya. Di rumah sakit dokter segera merawta Mora setelah diberitahu kalau Mora hanya demam biasa saja dan kurang istirahat.

Di dalam ruang pasien Mora yang belum sadarkan diri sedikit mendengar suara telepon. “Kenapa kamu menghubungiku Bela,”ucap Taizan lewat ponsel.

“Kamu ada dimana sekarang kenapa kamu lama sekali. Apa kamu akan absen hari ini?,”ucap Bela yang sudah ada di sekolahan.

“Kamu tahukan aku sekarang bersama dengan  Mora. Tapi Bela apa yang terjadi dengan Mora kenapa dia bisa demam,”kata Taizan yang mencari tahu dari Bela.

“Untuk apa kamu perduli dengan wanita jelek itu,”kata Bela dengan ketusnya. Dia mematikan ponselnya temannya yang melihat sikpa Bela yang tidak biasa bertanya apa yang sedang terjadi. Bela memberitahukan kepada teman baiknya itu kalau kakaknya yang baru saja balik dari desa. Ingin merebut Taizan dari dirinya teman baiknya dengan percaya kebohongan Bela. Bela juga memberitahukan sekolahnya Mora juga kepada teman baiknya. Jadi apa yang akan dilakukan oleh teman baik dari Bela?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!