NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:101.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Donor Darah

Mobil ambulance sudah tiba di Rumah sakit, dengan cepat Raja di pindahkan ke brangkar dan di bawa masuk menuju UGD, Ayu ikut mendorong brangkar tersebut sampai di depan pintu saja, perawat langsung menutup pintu dan tidak memperbolehkan Ayu masuk sesuai aturan Rumah sakit.

Tubuh Ayu merosot ke bawah, sebagian darah di telapak kakinya sudah mengering dan ada juga yang kembali terbuka, sehingga darahnya menetes ke permukaan lantai. Hancur sudah hatinya kala Putra kesayangannya harus masuk ke Rumah sakit untuk pertama kalinya, sedari bayi Raja tidak pernah menyusahkannya, jika sakit pun di tidak rewel.

"Ya Allah, angkatlah semua rasa sakit yang ada di tubuh anakku. Jangan kau ambil dia, selamatkanlah Rajaku, aku mohon...." Lirih Ayu sambil terisak.

Ayu menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya, punggungnya bergetar hebat dan tiada pula yang menemaninya.

"Ayu!" Penggil Rianti dari kejauhan.

 Ayu mengangkat kepalanya, wajahnya basah oleh air mata menatap kearah Rianti yang terlihat begitu cemas dengan langkah tergesa mendekat kearahnya. Rianti mendekap tubuh rapuh Ayu, dia biarkan Ayu menangis sejadinya di dalam pelukannya, dengan sekuat tenaga Rianti pun meredam suara tangisnya karena hadirnya ingin menjadi penguat untuk Ayu.

"Semua akan baik-baik saja, percaya sama Ibu." Rianti menangkup wajah basah Ayu, dia mengusap air mata Ayu dan mengajaknya untuk duduk.

Saat Rianti membantu Ayu berdiri, perempuan itu meringis kala kakinya terasa sakit dan perih. Sontak Rianti memeriksa kaki Ayu, betapa terkejutnya ia saat melihat telapak kakinya Ayu penuh dengan darah.

"Astagfirullah, Ayu! Kaki kamu berdarah, Ayo, Nak. Kita obati, jangan di biarkan seperti ini takutnya infeksi." Dengan Raut wajah khawatir, Rianti membantu Ayu berjalan.

Ayu menghentikan langkahnya, dia menggelengkan kepalanya kearah Rianti.

"Tidak, Bu. Aku akan tetap menunggu Raja disini, nanti sakitnya juga hilang, sekarang yang terpenting adalah Rajaku." Lirih Ayu.

Cekleekkk..

"Dengan keluarga pasien."Panggil Dokter.

Ayu langsung berjalan menghampiri seorang Dokter, meskipun jalannya terseok-seok. Sang Dokter melepaskan masker yang menutupi wajahnya, wajahnya terlihat cemas membuat Ayu semakin khawatir pada Raja.

"Pasien kehabisan banyak darah, dia harus segera mendapatkan donor darah secepatnya! Stok darah di Bank Darah hanya ada satu kantung, dan kita masih memerlukan sekitar dua kantung lagi." Jelas Dokter.

"Ambil darah saya, Dok! Sebanyak apapun darah yang di butuhkan, saya rela." Ucap Ayu memegang lengan sang Dokter.

Dokter Rifan memanggil salah satu Suster, dia memerintahkan Suster tersebut untuk membawa Ayu pergi, sebelum pengambilan darah tentunya Ayu harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.

Ayu mengikuti kemana perawat membawanya pergi, serangkaian pemeriksaan sudah di lakukan tetapi darah Ayu tidak sama dengan Raja.

"Mohon maaf, Bu. Golongan darah Ibu dengan pasien itu tidak sama, pasien membutuhkan golongan darah O, dan itu langka, Bu. sementara Ibu golongan darahnya A." Jelas Suster.

"Kenapa? Kan saya ibunya, Sus. Pastinya golongan darah kami itu sama, dia lahir dari rahim saya." Tanya Ayu.

"Belum tentu sama, Bu. Golongan darah anak tak selalu sama dengan Ayah maupun Ibunya, jadi sekarang lebih baik Ibu hubungi suami Ibu, siapa tahu golongan darahnya sama." Ucap Suster.

Suami? Dimana dia mencari Ayah Raja. Nama ataupun rupanya pun dia tak tahu, apa yang harus Ayu lakukan demi menyelamatkan anaknya, satu-satunya cara adalah mencari golongan darah yang sama dengan Raja, ataupun ayah kandungnya.

Ayu keluar dari ruangannya, dia berjalan gontai kearah UGD karena ia tak bisa mendonorkan darahanya. Karena sibuk berperang dengan pikirannya, Ayu sampai tak sadar akan kehadiran pria culun yang tengah berdiri di hadapan Rianti.

"Apa Raja di dalam, Bu?" Tanya Gibran.

"Iya, dengan siapa ya?" Tanya Rianti.

"Tidak perlu tahu saya siapa, yang pasti saya ingin bertanya bagaimana keadaannya sekarang!" Jawab Gibran.

"Dia sedang di tangani oleh dokter, tapi dia membutuhkan banyak darah, sementara di Bank Darah hanya ada satu kantung saja. Masih butuh kurang lebih 2 kantung darah lagi."Jelas Rianti.

Pandangan Rianti teralihkan kala melihat kedatangan Ayu, wanita itu datang dengan wajah yang lesu.

"Ayu, bagaimana hasilnya, Nak?" Tanya Rianti memegang bahu Ayu.

Ayu menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah luruh sampai berjatuhan ke lantai, melihat itu Gibran merasa tak tega.

"Darah Ayu gak sama, Bu." Jawab Ayu terisak.

"Ya Allah." Rianti pun merasakan kesedihan yang sama dengan Ayu, jika Ayu tidak bisa mendonorkan apalagi dirinya.

"Aku akan mendonorkan darahku untuk Raja." Ucap Gibran dengan lantang.

Ayu mendongak menatap kearah Gibran, tak sempat ia bersuara Gibran langsung melenggang pergi begitu saja meninggalkan Ayu dengan beribu pertanyaan.

Gibran menemui Suster untuk melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku, Golongan Darah Gibran cocok dengan Raja, akhirnya Gibran pun diambil darahnya sesuai yang di butuhkan oleh Raja.

Keluarga Wiratma sudah sampai di rumah sakit, mereka berjalan menuju UGD setelah mendapatkan informasi keberadaan Raja dari resepsionis.

Disana mereka bisa melihat jelas wajah Ayu yang lesu serta tangisnya yang tak berhenti, tak henti-hentinya ia melafalkan doa-doa untuk Raja.

"Nak, Ayu." Panggil Widya.

Rianti dan juga Ayu menatap kearah sumber suara, mereka melihat keberadaan satu orang wanita paruh baya dan juga tiga pria beda usia berdiri tak jauh darinya.

Tunggu! Bukankah mereka tamu yang kemarin?. Batin Ayu.

"Kenapa kalian bisa ada disini? Aku tidak mengenal kalian." Tanya Ayu beruntun.

"Nanti kami bisa menjelaskannya, lebih baik kita tunggu hasil pemeriksaan Raja ya, Nak." Ucap Widya membelai suari hitam Ayu.

Memerlukan waktu untuk pengambilan darah, setelah satu kantung darah berhasil di dapatkan dengan segera darah itu di berikan pada Dokter yang bertugas menangani Raja. Tinggal satu kantung lagi, Ghani menemui Gibran yang tengah terbaring dengan selang yang berisi darah mengalir kedalam kantung yang di sediakan untuk menampung pengambilannya.

"Good Job, Brother." Ghani mengacungkan jempolnya kearah Gibran, rasa tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dari Raja di apresiasi karena telah mengambil keputusan yang tepat.

Gibran membalasnya dengan senyuman. Tak terasa kantung kedua sudah berhasil di dapatkan, Suster melepaskan jarum yang menancap di lengan Gibran. Suster yang bertugas langsung pergi memberikan kantung darah terakhir pada Dokter Rifan, sementara salah satu suster lainnya memberikan air jus dan juga makanan kepada Gibran.

1
sholeha
hajar ya pelkor tu
kaylla salsabella
semoga author cepat sehat
dan bisa update lagi
Heri Wibowo
adiknya belum di over keibu.
@haerani-d
ulat bulunya dibakar aja yu 😬

semoga kak othor kembali dalam keadaan yang terbaik, tetap semangat 🤗
Ade Syafira
ulat keket nggak tau malu
L B
dasar belatung nangka 😏😤😤
putus urat malu.
Nur Faris
haduuuuh ulat bulu satu nich sll aja nemplok suami orang🙄🙄🙄
ikka
sudah and certianya .dan tamat .sekian terima kasih
Reni Mardiana: maksudnya?
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Waduh Gib...... jangan asal jawab dong.... ntar masalah bertambah 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jawaban Ayu bikin ketawa 😂😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 sekalinya buka puasa gini amat ya Gib... 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Buka hatimu Ayu.... kasian juga Gibran klu terlalu lama puasa 😁😁😁
💥💚 Sany ❤💕
Berharap banget Ayu n Gibran jadi suami istri pada umumnya, biar Raja cepat dapat adx baru 😂😂😂😂
Heri Wibowo
nggak dipanggil genteng saja daripada seng
Nur Faris
ternyata nek lampir cm dijadikan alat balas dendamnya grandong😱😱😱
L B
seng 😄 kenapa nggak sepaket rumah komplit aja kan yu, " my house " 🤭🤭🤭 .
gibran, belum tau aja kamu kalau anak-anak itu suka niru panggilan orang tuanya 😄 ada yang manggil ayahnya dengan sebutan mas, abang, sayang 😁😁🤭
Asyatun 1
lanjut
kaylla salsabella
Gibran ada " saja kami
kaylla salsabella
seperti gebetan ghina musuh bebuyutan nya wiratma
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!