Seorang tuan muda dari keluarga Bai terpaksa harus di asingkan oleh dunia, akibat kehilangan kekuatannya sejak kecil.
Tubuhnya yang lemah tanpa kultivasi membuatnya di cemooh, bahkan....janji pernikahan pun terpaksa harus di batalkan oleh keluarga Xue.
Dipandang sebelah mata, di cemooh, di caci dan hina. Bahkan sekte Yue yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu pun di obrak abrik oleh keluarga tinggi lainnya.
Bai Ye pun berusaha bangkit untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah sampah dan membalas dendam pada seluruh dunia yang telah berusaha menghapuskan keluarga Bai di benua energi spritual.
Akankah Bai Ye berhasil, atau malah ia mati sebelum mendapatkan kekuatannya kembali?
Simak novel pertama autor dengan protagonis pria...
CRAZY UP SABTU, MINGGU DAN TANGGAL MERAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HUTAN TERLARANG
***
Usai melawan Ratu Venuzza, Bai Ye dan Xiao Nian kembali melanjutkan perjalanan mereka "Kak. Bai Ye... Tadi itu kakak sungguh keren" komen Xiao Nian sungguh bangga pada Bai Ye.
Bai Ye tersipu oleh sanjungan Xiao Nian hingga hampir saja salah tingkah "Be-benarkah?..." gugup Bai Ye membalas sanjungan Xiao Nian sembari terus saja melanjutkan langkahnya.
"Tentu saja..."
"..." Bai Ye tak berkomentar.
Sepanjang jalan, tak ada obrolan di antara mereka hingga terkesan begitu hening. Akhirnya Xiao Nian pun berusaha memulai sebuah obrolan untuk memecah kesunyian "Oh ia. Kakak, tapi dari mana kak Bai Ye menemukan pil yang kakak makan tadi?" tanya Xiao Nian curiga. Ia menghampiri Bai Ye dan berjalan mendahului laki laki itu. Ia lantas menatap netra Bai Ye tajam.
Bai Ye terdiam saat Xiao Nian berdiri di hadapannya dengan tatapan tajam penuh rasa curiga "Kak Bai Ye. Kenapa kak Bai Ye tidak menjawabnya?" desak Xiao Nian mulai mengganggu Bai Ye.
"Emmm... Itu..." Bai Ye membuang wajahnya seakan tengah mencari alasan.
"Begitu ya... Apakah menurut kakak, aku ini adalah orang asing? Hingga kakak sama sekali tak mau menjawab pertanyaan ku?" Xiao Nian pun mulai beranggapan demikian dan menjauhi Bai Ye.
Bai Ye merasa bersalah karna telah menyembunyikan hal besar itu dari Xiao Nian, akhirnya Bai Ye pun mulai mendekati gadis manja itu dan mulai menjelaskan sesuatu "Xiao Nian... Sebenarnya aku ingin sekali membahas ini dengan mu. Tapi... Saat ini aku menunggu waktu yang tepat. Mmm bagai mana jika aku menjawabnya ketika kita sampai di Faviliun Liuxiu? Setuju?" tanya Bai Ye menatap Xiao Nian lembut seraya meyakinkannya.
Xiao Nian pun terdiam lalu ia pun mengagguk "Begitu ya... Baiklah, aku akan menunggu jawab kakak ketika kita sampai di faviliun Liuxiu..." balas Xiao Nian mulai paham.
Akhinya mereka pun kembali melanjutkan langkah mereka dengan tenang menuju ke faviliun tersebut.
Xiao Nian mulai memperhatikan sekelilingnya "Eeh... Kakak, mana pria yang tadi datang bersama mu? Kenapa dia tak ikut degan kita?"tanya Xiao Nian mencari.
"Oh. Long Huo... Dia sedang beristirahat" balas Bai Ye seraya terus melanjutkan langkahnya.
"Begitu ya... Kakak ketemu di mana dengannya? Laki laki itu, aku sedikit curiga padanya..." gumam Xiao Nian mengutarakan pendapatnya.
"Tenanglah Xiao Nian... Dia bukanlah orang jahat kok"
"Kenapa kakak yakin?" Xiao Nian tetap belum begitu percaya sepenuhnya pada Long Huo.
"Makanya... Percepat langkah kakimu, karna aku akan menceritakan semuanya padamu... Ketika kita sampai di faviliun Liuxiu" tegas Bai Ye meyakinkan Xiao Nian.
Xiao Nian pun mulai diam dan kembali melanjutkan langkahnya. Ia berjalan di belakang Bai Ye dengan tenang...
Lama melangkah akhirnya Bai Ye dan Xiao Nian pun mulai sampai di perbatasan antara hutan monster lembah Sunyi dan hutan terlarang "Hutan terlarang? Apakah kita salah jalan?" tanya Bai Ye bingung.
Xiao Nian turut menyernyitkan matanya "Bukankah kita harusnya masuk ke wilayah pegunungan? Dan setelah melewati pegunungan... Maka kita akan sampai di Faviliun Liuxiu?" tanya Xiao Nian sedikit cemas. Beberapa kali Xiao Nian menatap papan batu bertuliskan perbatasan tersebut. Namun nyatanya papan peringatan tersebut sama sekali tak berubah.
"...Tapi... Ku rasa kita melangkah ke arah yang benar" ujar Bai Ye.
"Sebaiknya... Kita harus melawatinya dulu kak. Baru kia tahu" balas Xiao Nian penuh percaya diri.
Bai Ye pun mengangguk lugas "Baiklah... Ayo, kita harus cepat agar kita bisa cepat sampai" Tegas Bai Ye mulai melangkah menuju hutan larangan tersebut.
Mereka sudah melangkah jauh dari tempat sebelumnya. Hingga Xiao Nian merasa lelah, sebab energinya terkuras habis ketika menempuh perjalanan yang tiada ujung itu "Apakah masih lama kakak? Aku sudah tak kuat... Lemas dan haus, juga lapar" cerocos Xiao Nian mulai duduk di rerumputan kering.
Bai Ye sadar jika adiknya ke lelahan, akhirnya ia pun membalikan tubuhnya lalu menghampiri Xiao Nian "Xiao Nian. Bertahanlah" ujar Bai Ye cemas.
"Kakak. Bisakah kita beristirahat sebentar? Aku sangat lelah" ujar Xiao Nian.
Bai Ye pun terduduk dan berfikir sesaat "Kalau kamu lelah, duduklah dulu. Aku akan mencarikan makanan untukmu" ujar Bai Ye lekas berdiri.
Namun Xiao Nian meraih sikutnya dan menghentikannya "Ikut..."Rengek Xiao Nian.
"Katanya lelah..."
"Tapi. Aku juga tak mau meninggalkan mu mencari makan sendirian. Serangan ratu Venuzza beberapa saat yang lalu sungguh membuat ku syok" rengek Xiao Nian.
"Lalu... Aku harus apa?"
"Diam lah dulu sampai energiku memulih. Nanti... Aku akan membantu mu kak, aku janji" tegas Xiao Nian. Akhirnya, Bai Ye pun menurut saja pada adik kesayangannya itu.
Xiao Nian menyender di batang pohon kering dengan tangan masih menggelendong di sikut Bai Ye. Ia malah terlelap "Xiao Nian? Xiao Nian? Dia tidur?" tanya Bai Ye sembari berusaha menggoyang goyangkan tubuh adiknya itu.
"Baiklah. Langit sebentar lagi akan gelap, jika aku belum menemukan makanan... Saat Xiao Nian bangun. Dia pasti akan merengek lagi... Sebaiknya aku bergegas" umpatnya. Bai Ye mulai melepaskan lilitan tangan Xiao Nian dengan lembut dan meninggalkannya di semak tersebut dengan beberapa barang bawaannya.
"Tunggulah. Aku tak akan lama..." bicara demikian seraya lekas berlalu dari tempat tersebut. Xiao Nian yng masih terlelap tak sadar jika Bai Ye telah pergi dari sisinya...
Bai Ye sudah jauh dari tempat Xiao Nian dan ia pun menemukan sungai yang jernih "Bagus..." Pekik Bai Ye senang.
Ia lekas mengisi wadah airnya sampai penuh. Lalu memancing ikan dengan tombak dari kayu kering "Hebat. Akhirnya malam ini aku akan makan besar" gumam Bai Ye.
WHUSSSHHH Kalungnya mulai bersinar, dan sosok naga mulai keluar dari kalungnya itu "Long Huo...!" pekik Bai Ye kaget.
"Tuan. Anda kenapa ada di hutan terlarang ini?" tanya Long Huo memperhatikan sekeliling.
"Aku... Tadi, aku tadi tersesat... Lalu apa salahnya berjalan terus mengitari hutan larangan ini kan?" balasnya begitu polos.
"Ini adalah salahku. Seharusnya, aku tak tertidur di kalungmu..." Long Huo lekas menekuk wajahnya.
"Kenapa kamu malah merasa bersalah. Memang apa sulitnya... Ini adalah hutan larangkan? Hutan yang terhubung dengan hutan para monster?" tanya Bai Ye terlihat santai.
"Hutan ini... Berbeda dengan hutan para monster. Hutan ini bisa di sebut lembah terlarang... Dan seharusnya, manusia tak boleh memasuki lembah ini" jelas Long Huo mengingatkan Bai Ye.
"Tapi kenapa?"
"Lembah ini akan hening saat siang hari, namun ketika malam menjelang. Akan begitu banyak mahluk haus darah yang berkeliaran mencari mangsa... Bahkan, saking banyaknya. Aku sendiri pun belum tentu bisa melawan mereka" tegas Long Huo.
Penjelasan tersebut sungguh membuat Bai Ye terkejut dan mulai ingat pada adiknya "Xiao Nian!" pekik Bai Ye lekas berlari menuju tempat di mana sang adik terlelap tadi.
antara mengencangkan - Menyenangkan 😂