NovelToon NovelToon
Pelahap Dosa

Pelahap Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Berlatar era Dinasti Shang Tiongkok.

Bermunculan beberapa Aliran Perguruan terkemuka, Aliran Tao, Aliran Giok Putih, dan Aliran Pedang Iblis. Ketiga Aliran bersaing dalam hal bela diri termasuk mendapatkan pengakuan sebagai Pelahap Dosa terkuat.

Wang Yi, seorang pemuda buta dari Aliran Tao yang terbuang dari keluarga. Takdir membawa dirinya menjadi seorang Pelahap Dosa atau Pemakan Dosa. Wang Yi memiliki tugas memakan dosa orang lain. Kutukanlah yang membawanya menjadi pemuda buta dan memakan dosa manusia lain. Akibat karma buruk dari kehidupan sebelumnya.

Bagaimanakah petualangan Wang Yi melawan makhluk misterius yang terbentuk dari tumpukan dosa? dan memecahkan misteri pembunuhan dari setiap perjalanannya?

Mampukah Wang Yi mematahkan kutukan dirinya sebagai Pelahap Dosa?

Yuk ikuti ceritanya😆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kilasan Ingatan yang Terus Bermunculan

*Setelah beberapa hari*….

Racun yang masuk ke tubuh Rong Rui sudah pulih sepenuhnya. Akan tetapi Rong Rui belum juga membuka mata. Gadis berparas rupawan dengan hidung mancung sempurna masih berkutat dalam sebuah kilas balik mengenai suatu kejadian.

Di dalam kilasan itu, Rong Rui sedang memainkan *Guzheng* atau kecapi di sebuah Paviliun. Jemari tangannya yang lentik dengan lihai memainkan kecapinya. Sesekali jemari tangan Rong Rui memetik kecapi dengan alunan cepat. Hingga perlahan melambat dengan nada lembut. Permainannya sungguh luar biasa. Siapapun yang melihat Rong Rui bermain kecapi akan terkagum-kagum.

Sampai suara seorang pelayan wanita yang masih muda menghentikan lantunan kecapinya.

“Nona, Tuan Muda Yin Xue sudah datang.”

Mendengar kedatangan Yin Xue, membuat jantung Rong Rui seketika berdetak lebih kencang. Bunga Peony seakan-akan bermekaran dalam hatinya. Alunan kecapinya berhenti sejenak. Gadis berparas rupawan dengan rambut panjang lurus, menyunggingkan seulas senyum menawan. Rambutnya yang hitam panjang berkilauan tertimpa cahaya matahari.

Buru-buru Rong Rui beranjak. Lantas dengan langkah tergesa-gesa dia menuju ke tempat Tuan Muda Yin Xue. Tak jauh dari Paviliun, seorang pemuda bertubuh tinggi dengan badan tegap tengah membelakangi Rong Rui. Tangannya terlipat ke belakang.

Senyum Rong Rui merekah saat melihat Yin Xue tengah menunggunya. Gadis muda itu melangkah dengan cepat. Tanpa banyak berkata Rong Rui langsung memeluk Yin Xue dari belakang. Rasanya tubuh Yin Xue begitu hangat. Ingin rasanya Rong Rui berlama-lama memeluk pria muda yang ada dihadapannya.

Namun, tiba-tiba perasaan hangat yang dirasakannya menghilang tertelan awan hitam. Kilasan peristiwa yang dilihat Rong Rui berubah seketika. Menjadi pemandangan penuh darah.

Semua orang saling membunuh. Bau anyir dan genangan darah terlihat jelas dipelupuk matanya.

Rong Rui tiba-tiba diseret paksa beberapa orang. Gadis itu berusaha meronta-ronta supaya dilepaskan. Namun sebuah pukulan tepat mengenai punggungnya. Membuat gadis itu roboh ke tanah. Sayup-sayup matanya melihat sosok Yin Xue berdiri di depannya. Menatap dengan tatapan dingin.

Tangan Rong Rui telulur ke arah Yin Xue. Namun pria itu sama sekali tak bergeming. Hingga Rong Rui diseret paksa. Hatinya hancur ketika pria yang sangat diharapkannya hanya menyaksikan kebrutalan orang lain menyiksa tubuhnya.

*Kenapa? Kenapa kau sekejam ini*?! ucap Rong Rui dalam hati. Tatapan mata Rong Rui yang tadinya penuh binar cinta seketika berubah menjadi dendam membara.

Tepat saat itu, Rong Rui tersadar. Nafasnya naik turun, dadanya berdegup kencang. Matanya perlahan terbuka. Disaat bersamaan Wang Yi masuk ke dalam pondok. Tak ayal Rong Rui menatap ke arah Wang Yi. Perasaan penuh amarah tiba-tiba menggelora di dada gadis muda itu. Tanpa banyak berkata, Rong Rui beranjak dari tidurnya. Mengarahkan sebuah pukulan ke arah Wang Yi.

“Aku akan membunuhmu! Yin Xue!” teriak Rong Rui dengan nada penuh amarah.

Pendengaran Wang Yi yang tajam, segera mundur selangkah. Menghindari pukulan Rong Rui. Keduanya lantas terlibat pertarungan di dalam pondok. Rong Rui mengarahkan tendangan pada Wang Yi. Wang Yi menangkis serangan dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

Lantas memberikan serangan balasan dengan mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi. Rong Rui menangkis dengan telapak tangannya. Tendangan Wang Yi yang cukup kuat menbuat Rong Rui mundur selangkah.

Dia lantas memusatkan pikirannya. Mengeluarkan energi Qi dalam tubuhnya. Saat energi Qi keluar dari tubuh Rong Rui, Huadian atau simbol berwarna merah muncul di dahi Rong Rui. Pedang Putih bercorak kebiruan miliknya yang tergeletak di meja bergetar hebat.

“Jurus Tarian Pedang Jianshu,” ucap Rong Rui.

Di penghujung kalimatnya, Pedang Putih bercorak kebiruan milik Rong Rui terlepas dari sarungnya. Pedang itu melayang tepat ke arah Wang Yi. Wang Yi berusaha berkonsentrasi menebak dari mana serangan Rong Rui.

Pedang Rong Rui melesat dengan cepat, tepat ke arah Wang Yi. Namun sebelum pedang itu sempat melukai Wang Yi, kemucing Pendeta Shaosheng menangkis pedang Rong Rui. Pedang itupun kembali ke tangan pemiliknya.

“Dasar gadis gila!” teriak Pendeta Shaosheng.

Mendengar teriakan Sang Pendeta, Rong Rui sadar sepenuhnya. Dia menatap sekeliling. Di depannya, berdiri Pendeta Shaosheng dan Wang Yi. Dua pendeta busuk yang pernah berseteru dengannya.

“Di mana ini? Kenapa aku ada di sini?” tanya Rong Rui penasaran.

“Haiyaa… beberapa hari yang lalu kami menemukanmu tergeletak di pinggir hutan. Kau terkena sabetan pedang beracun Aliran Pedang Iblis. Kami yang menyelamatkanmu,” terang Pendeta Shaosheng.

Seketika Rong Rui teringat kejadian saat pertarungannya dengan Pesilat dari Aliran Pedang Iblis. Dia melihat luka dibahunya, sudah mulai mengering. Namun, Rong Rui terhenyak saat dia hanya mengenakan pakaian tipis hingga nampak sebagian tubuh atasnya. Wajahnya seketika memerah karena di depannya ada dua orang pria. Rong Rui bergegas memakai pakaian *hanfu* miliknya. Mengenakan dengan tergesa-gesa.

“Khukhu…. Tak perlu tergesa-gesa. Hanya aku yang melihatnya. Pria satu ini buta. Jadi biarkan aku sendiri yang melihat kecantikan tubuhmu,” ucap Pendeta Shaosheng dengan wajah mesum.

“Dasar Pendeta Mesum!” teriak Rong Rui, tangannya melayang dan…

Plak!

Sebuah tamparan keras tepat mengenai pipi Pendeta Shaosheng.

“Dasar sial!” timpal Pendeta Shaosheng sembari mengelus pipinya yang terasa sakit.

“Sudah aku katakan. Tidak perlu membantu gadis ini. Membantu seseorang seperti dia. Akan membuatmu celaka sendiri,” ucap Wang Yi sinis.

“Aku tidak butuh bantuan Pendeta busuk yang diusir dari Kuil Naga Timur,” balas Rong Rui tak kalah sinis.

“Kau!” ucap Wang Yi hendak mengarahkan serangan pada Rong Rui.

Disaat itu Shirong masuk ke dalam pondok dan terhenyak.

“Ka…ka…kau…tanda di dahi itu? Ja…jangan-jangan kau wanita misterius pengering mayat?!” pekik Shirong yang terkejut.

“Wanita Pengering Mayat?!” sahut Wang Yi, Pendeta Shaosheng dan Rong Rui bersamaan.

Shirong mengangguk dan menceritakan semua berita yang dia dapatkan. Maupun kejadian beberapa hari yang lalu. Pendeta Shaosheng menatap Wang Yi.

“Jadi ada Pelahap Dosa selain dirimu?” tanya Pendeta Shaosheng.

Wang Yi menggelengkan kepala. Dia hanya mengetahui bahwa Pelahap Dosa sudah jarang ada. Melainkan Pemurni Dosa yang ada sekarang ini, seperti Aliran Giok Putih.

“Jadi, ada seorang wanita yang memiliki tanda berwarna merah di dahi sepertiku?” tanya Rong Rui pada Shirong.

Shirong mengangguk, “tanda merah di dahi akan keluar jika wanita misterius itu menggunakan energi Qi nya, sama sepertimu.”

Rong Rui berpikir sejenak.

*Tanda berwarna merah di dahi seperti ini, hanya dimiliki murid Aliran Giok Putih. Tetapi tanda seperti ini hanya akan muncul ketika tingkatan jurusnya mencapai tingkat tinggi. Bahkan tanda merah di masing-masing orang berbeda, sesuai dengan energi Qi miliknya. Sedangkan saat ini, hanya aku murid dengan tingkatan tertinggi. Jadi mana mungkin ada orang lain yang memiliki tanda yang sama*. batin Rong Rui dalam hati.

“Argtttthhh!” pekik Wang Yi tiba-tiba merasakan sakit pada mata dan seluruh tubuhnya.

Pendeta Shaosheng mendekati Wang Yi.

“Sudah waktunya kau melakukan ritual Pelahapan Dosa.”

Hingga sebuah ledakan keras terdengar memekakkan telinga.

Duar!

Di susul suara gemerincing pedang bersahut-sahutan. Suara itu terdengar tak jauh dari pondok Shirong.

Mendengar hal itu, Rong Rui melesat keluar pondok. Disusul Pendeta Shaosheng yang memapah Wang Yi. Di belakangnya Shirong bergegas menyusul. Mereka menggunakan jurus meringankan tubuh. Melompat dari satu tempat ke tempat yang lain. Sampai tak jauh dari sana. Terlihat makhluk mengerikan berwujud Iblis Es tengah mengamuk.

Iblis Es yang berasal dari tumpukan dosa seseorang sedang memporak-porandakan prajurit dari Biro Kehakiman yang dipimpin Petugas Yuen dan Petugas Chao. Pertarungan sengit pun terjadi.

1
herry bjb
kebanyakan halu ceritanya juga cerita tokohnya naif....cukup sekian saja baca novel ini....
Kara: lhoh klo cerita gak halu itu gmn? kecuali ceritanya tentang kehidupan sehari-hari. kirain udah lama berhenti baca novel ini bang? gpp, klo nggak mau baca yg penting aku ucapkan terimakasih sudah mampir. aku tunggu ceritamu fantasi timur yg gak halu ya bang😆
total 2 replies
herry bjb
bunyi teriakan kok gyaaaart gitu..sesuaikan bunyi teriakan dg kata yg sesuai..
Kara: baik, terimakasih sarannya 😁
total 1 replies
herry bjb
kebanyakan ingatan dan halusinasi yg gak penting..setiap tokohnya pinsan selalu ada ingatan...klo begini terus ceritanya pada malas baca novel ini
Kara: terimakasih udah memberikan kritik tanpa saran. klo abang malas baca jngn lanjut lagi, tp aku ttp lanjutin kok ceritanya😆
total 1 replies
ALTAIRAEL
Aku curiga ini penulisnya penggemar Wei Wuxian/Wei Ying /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ALTAIRAEL: /Chuckle//Chuckle/
Kara: 😆 aah bukan, cuma kebetulan aja ini mah
total 2 replies
ALTAIRAEL
Aduh tolong kenapa mesti TaiJiGong sih/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ ini namanya tarian bau banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
ALTAIRAEL: Aku ngakak tauk pas baca nama/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kara: 😁😁😁 itu di real namanya memang begitu
total 2 replies
ALTAIRAEL
nama jurusnya /Grin//Grin//Grin/
ALTAIRAEL
Prinsip yang bagus
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜
adegan terseru
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜
sadiiisss/Casual/
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜
perubahsn yg keren. mirip prubahan senjaya../Good/
Kara: blm sampai sana bacanya, jadi nggak tau😁
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜: ada di bab penempaan diri bag 39. cuma bedanya tubuh senjaya diliputi duri hijau
total 3 replies
ALTAIRAEL
Tulang memang bersumsum, tapi tidak ada yang namanya tulang sunsum. Sumsum meman bagian dari tulang, tapi bukan nama tulang ☺️☺️☺️☺️☺️☺️
ALTAIRAEL: Bener banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Kara: haha hooh bener tuh🤣🤣 tp gpp kan klo gak gini pikiran jd gak terbuka
total 10 replies
ALTAIRAEL
Ini tatapan si gadis hanya ada dalam khayalan Wang Yi kan? Jadi macam penglihatan gitu
Kara: ini semacam penglihatan
total 1 replies
ALTAIRAEL
Cukup pake "bergeming" aja Thor. Soalnya "tak bergeming" itu artinya bergerak atau tidak diam.
Kara: siap, nanti diperbaiki. terimakasih perbaikannya 😁
total 1 replies
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜
nice thor. bunga mlincur/Rose//Rose/
Kara: terimakasih banyak🙏😁 bunganya
total 1 replies
𓆞≛⃝DARIEN ⃝❦竜
mengenaskan/Panic//Panic/
ALTAIRAEL
Dah biasa kek gini emang ya. Koruptor merajalela 🥲🥲🥲
Kara: iya, 😆😆 dah jd kebiasaan
total 1 replies
herry bjb
krn alur ceritanya bolak balik dan juga gak detail akar permasalahannya jadinya novel ini kurang di minati
Kara: siap, terimakasih 😆
ALTAIRAEL: Dukung ceritaku juga donk, Kak. Yang judulnya Altair. Terima kasih sebelumnya🙏
total 4 replies
herry bjb
susun ceritanya dengan baik terlalu kebanyakan flashback jadi males ngebacanya
Kara: siap, terimakasih atas masukannya. ini mau di susun ulang
total 1 replies
Nobby
😍🌹
Kaia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!