Hasrat Liar Sang Pembantu

Hari ini adalah hari yang paling menguntungkan, bagaimana bisa tuhan berpihak dengannya sekarang. Arkan mengatakan ingin menemui klien di singapura, ayahnya itu akan menetap di sana selama satu bulan.

Rev berharap ayahnya menetap di singapura lebih dari satu bulan, dengan begitu ia bisa mengajak temannya untuk bersenang-senang.

Ahmed, Noer, Lion lagi dalam perjalanan menuju rumah Rev, malam ini Rev akan mengadakan pesta yang luar biasa. Dia juga meminta Lilian untuk dandan cantik, sedangkan Lea sengaja ikut gabung dengannya.

Kini Lea menatap tubuhnya di depan kaca yang ada di kamar, tubuhnya sudah nyaris sempurna sedangkan dia dibuat bingung dengan Rev. Seharusnya pria itu membencinya tapi kenapa sekarang tiba-tiba menjadi aneh, yang lebih anehnya pria itu memintanya untuk ikut bergabung dalam pesta minuman.

Ketiga temannya tiba, Ahmed mengambil handphone untuk menghubungi Rev. Mereka bertiga datang saat melihat Lilian keluar dari rumah.

"Kalian sudah datang. Kakak sudah nunggu kalian di taman dekat kolam renang." ucap Lilian membuat Noer tersenyum, sore ini Lilian sangatlah cantik.

Banyak wanita cantik yang dia temui, entah kenapa dia begitu menyukai adik sahabatnya. Tapi dia sangat tidak percaya diri untuk mengungkapkan perasaannya, walau sebenarnya kedua sahabatnya sudah mengetahui kalau dirinya menyukai Lilian.

"Baiklah cantik kalau gitu kita duluan ya." tutur Lion menatap Lilian dengan senyum ramah, Lilian masuk mengikuti langkah ketiga laki-laki tersebut.

Lilian mengangguk saat mendengar bisikan dari sang kakak, wanita cantik itu pergi untuk memanggil Lea. Sasaran utamanya adalah Lea, jadi Rev meminta wanita itu untuk membawakan minuman dan menyiapkan keperluan pesta.

Kulit mulus dan juga dress indah yang diberikan Rev mampu membuat wanita itu nampak sempurna. Lilian yang hanya memakai dress berwarna merah muda tidak kalah cantik.

"Permisi den apa aden butuh bantuan saya." ucap seorang wanita yang membawakan minuman untuk mereka berempat, bukan Lea yang datang melainkan kepala art.

"Dimana Lea madam?" tanya Rev menatap bingung, karena bukan Lea yang datang melainkan madam Rini.

"Dia lagi menyiapkan keperluan aden dan teman-teman aden." Rev mengangguk mendengar ucapan madam Rini.

"Baiklah, bilang dengannya cepat datang kemari nanti teman-temanku lama menunggu."

"Baik den." setelah kepergian madam Rini tiba-tiba saja Lilian datang bersama dengan Lea. Ahmed, lion dan juga Noer menatap kearah dua wanita yang baru saja tiba.

"Apa itu wanita yang lu maksud?" bisik Ahmed kepada Rev, lelaki itu mengangguk membuat Ahmed tersenyum saat melihat bodynya sangat sempurna.

"WOW!! Parfect!!" gumam Ahmed melihat body yang dimiliki Lea begitu sempurna, sedangkan Noer menggelengkan kepala saat melihat tingkah laku kedua sahabatnya.

Lilian memutuskan duduk di bangku dekat kolam renang, sedangkan Noer terus memperhatikan Lilian yang sibuk memainkan handphone dan menikmati hidangan yang ia bawa.

"Samperin sana kalau lu suka. Jangan sampai lu kalah sama pria lain, nanti Lilian di rebut cowok lain." ucap Lion yang melihat Noer terus memperhatikan Lilian dari jauh.

"Gua..." Lion membawa Noer ke tempat Lilian, Lilian yang melihat kedatangan Lion menyambut dan menatap sahabat kakaknya.

"Boleh gua gabung sama lu Lian?" tanya Lion membuat Lilian mengangguk, mereka bertiga tertawa sambil bercerita.

Sedangkan Rev dan juga Ahmed terus memandangi Lea, tepatnya bukan Rev melainkan Ahmed. Bukan pertama kalinya Ahmed melihat wanita seksi seperti Lea, tapi baginya ini sangatlah luar biasa. Bagaimana bisa ada seorang bidadari di rumah sahabatnya.

***

"Terima kasih cantik." ucap Ahmed saat Lea memberikan minuman dan juga cemilan, tidak lupa wanita itu menawarkan minuman ke anak majikannya.

Saat Lea ingin pergi tiba-tiba saja Ahmed meraba paha mulus Lea, membuat wanita itu terkejut saat ada tangan yang sengaja merabanya.

"Kamu." ucap Lea geram dengan lelaki ini, sedangkan Rev tidak peduli dengan apa yang ia lihat.

"Kenapa cantik? Kamu marah? Apa saya tidak boleh menyentuh tubuh indah mu ini." kata Ahmed membuat wanita itu kesal, Lea yang ingin pergi membuat Ahmed bergegas mengikuti langkah Lea.

Tangan wanita itu ditarik paksa untuk duduk bersama, awalnya wanita itu menolak tapi lama kelamaan mulai terasa nyaman. Rev yang melihatnya sungguh membuatnya jijik, sangat murahan bukan wanita seperti Lea ini.

Ahmed meminta Lea untuk menyuapi cemilan dan juga buah, tidak hanya itu saja tangan nakal Ahmed terus meraba paha mulus Lea. Membuat wanita itu ingin mendes@h tapi ditahan karena dia tahu di sini banyak orang.

Pesta yang dilakukan Rev belum berakhir, pesta akan dimulai setelah jam pukul sembilan malam. Dan akhirnya malam pun tiba, Lea diminta untuk mengganti pakaian yang lebih menarik lagi.

Mau tidak mau Lea mengikuti kemauan lelaki bernama Ahmed, wanita cantik itu keluar dari kamar mandi dan keluar dalam keadaan tubuh yang sangat indah. Ahmed semakin menggila saat melihat tubuh wanita ini sangat sempurna begitupun dengan Lion.

Tidak dengan Noer, lelaki itu tidak peduli yang ia pedulikan hanyalah Lilian yang berada di sebelahnya.

"Apa semua lelaki seperti itu semua." ucap Lilian pelan, tetapi ucapannya terdengar oleh Noer.

"Tidak. Gak semua laki-laki seperti itu Lian." Lilian menoleh kearah Noer, lelaki itu malah tersenyum tanpa melirik apapun.

"Bagaimana bisa kamu tahu. Lagian kamu ini laki-laki pasti membela kaum laki-laki bukan kaum perempuan." balas Lilian dengan tegas, Noer menghela nafas mendengar ucapan Lilian.

Baju renang yang dikenakan Lea sangatlah sempurna, Ahmed menarik tangan Lea untuk duduk di sampingnya yang kini berada dipinggir kolam renang.

"Malam ini kamu cantik sekali nona. Ini pertama kalinya saya melihat wanita secantik kamu." ucap Ahmed dengan rayuan gombal, sedangkan Rev menggeleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

Ahmed terus menciumi dan mengendus tubuh Lea, tidak hanya itu saja ia meraba paha mulus Lea membuat wanita itu ingin sekali menikmati sentuhan ini. Ahmed memutuskan turun, ia menyelam ke air kolam renang sedangkan Lea memperhatikan.

Saat Ahmed berada di bawah air Lea sempat mencari keberadaan lelaki itu, dan tiba-tiba saja muncul dari bawah menarik kakinya. Tubuh Lea akhirnya masuk ke dalam air bersamaan dengan Ahmed, sedangkan wanita itu terlihat seksi saat berada di dalam air.

"Mau ikut nyemplung juga gak?" tanya Noer melirik Lilian, Lilian menggeleng dan memutuskan untuk pergi dari sana.

Ahmed meminta Lilian untuk menutup pintu kaca yang terdapat di kolam renang, sedangkan keempat lelaki itu memutuskan untuk ikut ke dalam air. Sedangkan Rev hanya menikmati air saat menyentuh kedua kaki.

Ahmed terus memandangi tubuh dan wajah Lea sampai akhirnya lelaki itu sudah tidak tahan lagi. Lelaki itu langsung mencium bibir ranum Lea yang sangat seksi, sedangkan tangan nakalnya mulai meraba tubuh wanita ini.

Kayanya aku harus menikmatinya juga.

Ahmed terus menyerang tubuh Lea dengan ganas begitupun dengan dua laki-laki yang memperhatikan Ahmed. Keduanya ikut masuk ke dalam air tidak dengan Noer, lelaki itu hanya melihat saja tanpa menikmati apa yang mereka lakukan.

Seluruh tubuh Lea terus disentuh oleh ketiga laki-laki termasuk Rev, rasanya ia sangat puas dengan sikap Lea yang membuatnya sangat ketagihan. Begitupun dengan Ahmed, lelaki itu terus menyerang tubuh Lea terus menerus tanpa membiarkan Lea beristirahat.

Suara des@han yang diberikan Lea sangat menggema, Noer yang melihatnya saja sangat jijik. Bagaimana bisa mereka menyerang tubuh wanita secara bersamaan, yang lebih parahnya lagi wanita itu sangat menikmatinya.

"Dasar wanita murahan. Awalnya nolak tapi lama kelamaan ketagihan, entahlah apa yang terjadi pada wanita itu." batin Noer, lelaki itu memutuskan untuk pergi dari sana.

Dia membiarkan apa yang mereka lakukan untuk bersenang-senang, sampai akhirnya Noer tidak sengaja bertemu dengan Lilian yang sibuk makan buah dan juga es krim.

"Sendiri aja boleh gabung." ucap Noer yang sudah berada di sebelah Lilian, Lilian tidak peduli ia masih menikmati cemilan sambil menonton film.

"Lu sendiri aja dimana yang lain?" tanya Lilian melirik kearah Noer, lelaki itu tersenyum dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Kalau bilang dengan jujur yang ada wanita ini akan jijik apalagi Noer mengetahui kalau Lilian menyukai Lion.

"Biasalah urusan laki-laki." Lilian mengangguk dan melanjutkan makan buah.