"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
"Tadi itu siapa sepertinya kalian begitu saling mengenal?." tanya Keyla memang sedari tadi melihat gerak gerik Angkasa dengan gadis tak di kenalinya itu seperti sedang bertengkar.
"Biasalah hanya wanita kampungan." Jawab Angkasa dengan nada malas.
"Kamu tidak sedang untuk selingkuh di belakang ku?" pertanyaan itu tiba tiba saja keluar dari mulut Keyla membuat Angkasa berdecak dengan kesal.
"Hey sayang, mana mungkin aku akan selingkuh dengan wanita yang tidak ada apa - apanya . Aku sudah memiliki kekasih yang lebih cantik." Ujar Angkasa membuat Keyla tersipu malu. Wanita itu menggelayut lengan Angkasa yang fokus menyetir.
"Maafkan aku Angkasa, Aku benar - benar menyesal telah meduakanmu tapi aku sedang mencari pria yang terkaya nomor satu di dunia ini. Walau aku sudah mendapatkan yang kedua, maaf angkasa.." gumam Keyla dalam hati. Rasanya ia tak tega untuk menyakiti hati angkasa yang mencintainya begitu sangat tulus. akankah angkasa mau memaafkan nya jika mengetahui yang sebenarnya.
Ahh, tidak!
Keyla takkan pernah memberitahukan angkasa setelah ia mendapatkan apa yang ia mau.
...•...
...•...
"Ini makanannya tuan angkasa." ujar Arrabella dengan sedikit penekanan.
"Hey tunggu." Angkasa menahan pergerakan Arrabella berinisiatif pergi.
Ia membalikkan badannya begitu sangat lesu, wajah begitu pucat pasi terlihat jelas di bibirnya yang mungil.
"Kamu sakit?" angkasa menempelkan punggung tangannya ke kening Arrabella.
"Jangan sentuh saya tuan." Arrabella menepis lengan angkasa, memilih pergi tapi angkasa masih tetap menahan lengannya.
"Kamu untuk hari ini menginaplah di sini.. saya akan memanggilkan dokter." ujar Angkasa membawa Arrabella ke sofa di ruang tamu nya. Ia menidurkan wanita itu disana dan menyelimuti tubuh nya.
"Tuan saya tidak sakit, biarkan saya mengerjakan tugas saya yang belum selesai. Tuan akan marah sama saya kalau tidak menyelesaikan nya." ujar Arrabella dengan kekeh.
"Saya yang menyuruh mu jadi jangan menolak atau saya akan memecatmu." angkasa penuh ancaman dan itu membuat Arrabella tak berkutik.
Angkasa pun menelpon Dokter keluarga nya setelah itu ia pergi ke dapur mengambil air hangat juga kain .
Dengan rasa kemanusiaan Angkasa merawat Arrabella mengompreskan keningnya dengan handuk hangat. Sampai ia lupa untuk memakan makan malamnya.
Dalam hitungan menit pun seseorang yang ia tunggu pun datang .
"Kau sakit? perasaan kau tidak sakit, ku lihat baik baik saja." Alan menyentuh kening keponakannya itu tidak panas.
"Bukan aku. dia yang sakit" Angkasa menunjuk pada wanita yang terbaring di atas sofa dengan memejamkan matanya.
Seperti nya Arrabella sedang tertidur nyenyak.
"Astagaa.. kau punya kekasih baru lagi.. daun muda lagi, jangan - jangan kau menghamili anak orang " tuduh Alan dengan mata membola sempurna.
"Enak saja, aku tidak akan setega itu kau pikir aku akan seperti Bisma sang Casanova suka celap celup wanita." Angkasa memutar bola matanya malas.
"Bisa aja kan?"
"Sudahlah, cepat periksakan keadaan nya nanti dia mati bagaimana? aku mana Sudi akan menanam mayatnya." ujar Angkasa tanpa menggunakan hatinya.
Bagaimana jika Arrabella mendengar nya wanita itu mungkin akan mengomelinya
habis - habisan.
"Perlukan dia minum air hangat yang banyak, lebih baik kau biarkan dia beristirahat seharian ini.. aku akan memberikan resep obat penurun demam" Ujar Alan setelah mengecek keadaan Arrabella.
"Jika semuanya sudah selesai aku akan segera ke rumah sakit. " ujar Alan dengan menepuk bahu keponakannya yang hanya terdiam begitu datar.
Begitulah Angkasa selalu bersikap datar dan dingin ke semua orang terkecuali orang - orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Tapi jika sudah dijatuhkan, dia akan tergolong lebih sadis pada seseorang itu.
Semoga saja angkasa bisa semakin berbuat baik pada seorang Arrabella.
Bersambung.
Permintaan update ❤️