Kisah seorang gadis cantik, arogan, dan tentunya kaya raya.
Kesombongannya membuat orang-orang takut mendekatinya.
Seketika semuanya hancur tepat di hari pertunangannya, Kania nama gadis itu menemukan adik tiri dan calon suaminya bercumbu di sebuah apartemen.
Sedih, emosi bercampur jadi satu. Kania pulang mengemudi dengan kecepatan tinggi hingga terjadi kecelakaan naas itu.
Kania terlempar dari dalam mobil hingga wajahnya rusak parah dan tidak di kenali.
Wajahnya yang buruk membuat Ari Laksono, ayah kandungnya yang dulu selalu menyanjungnya membuangnya begitu saja karena gengsi.
Bukan cuma itu saja, bahkan dua teman baiknya menjauh karena Kania sudah tidak seperti dulu lagi.
Penderitaan Kania tidak sampai disitu saja, ibunya yang selama ini mengalami depresi tiba-tiba di vonis gagal jantung.
Di tengah kebingungannya mencari uang untuk pengobatan ibunya akhirnya Kania memilih jalan pintas dengan menjual kesuciannya di pelelangan dunia malam.
Hanya ada di @noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13. PEMBALASAN KANIA.
Hari kembali berganti....
Kania sudah bersiap-siap untuk pergi. Setelah dianggap cukup, gadis yang sekarang menutup wajah dengan kain tipis setinggi hidung itu keluar dari dalam ruangan dan tidak lupa menutup pintu.
Life bergerak turun kelantai dasar. Setelah pintu life terbuka Kania keluar dan melangkah keluar bangunan apartemen.
"Maaf anda ini siapa? Seorang satpam datang mendekati Kania.
"Masa pak Anton tidak mengenaliku?"
"Nona Kania?"
Kania mengangguk pelan.
"Kalau begitu Kania pergi dulu."
Kania bergegas meninggalkan pak satpam.
"Kalau memang dia nona Kania terus kenapa perkataanya tidak sejudes dulu? dan kenapa juga dia memakai cadar, apa dia menyembunyikan kecantikannya dari pria sepertiku. Ah sudahlah, tugasku hanya menjaga tamu dan apartemen ini bukan mengurus pribadi penghuni."
Pak satpam itu kembali ke pos jaga setelah memeriksa keadaan apartemen yang sudah kondusif.
Kania memesan mobil on line melalui aplikasi. Untung saja hp jadulnya masih di simpan dengan baik hingga dalam keadaan darurat seperti ini dia bisa menggunakannya kembali.
"Jalan Nusantara pak."
"Baik nona"
Mobil melaju kearah timur, tujuan Kania saat itu ke rumah Ayahnya untuk menemui ibunya sekaligus membawanya keluar dari rumah neraka itu.
Nasehat suster Susi sungguh membuat perubahan besar pada gadis yang dulunya judes dan arogan itu kini menjadi pribadi yang sedikit santun.
Sementara itu di rumah Ari. kembali terdengar jeritan seorang perempuan di sebuah kamar.
Seorang perempuan paru baya terduduk dengan kursi roda menindih tubuhnya.
"Rasakan itu, makanya kamu jangan berani melawanku."
"Suatu saat nanti aku akan membalas mu Rita, camkan itu baik-baik."
"Membalas? Berdiri saja kamu tidak mampu mana mungkin bisa membalas ku. Jangan mimpi kamu perempuan gila."
"Aku tahu kamu yang menyebabkan aku seperti ini. Kamu sengaja mencampurkan obat kedalam makanan dalam minuman ku agar aku tidak sembuh. Tapi ingat Rita,Tuhan itu tidak tidur apa yang kau tanam itu pula yang akan kamu tuai nantinya."
"Jadi kamu menyumpahi ku? Dasar perempuan gila. Cepat berdiri."
Rita mengangkat paksa tubuh Tina. Tina tidak tinggal diam dengan sisa tenaga yang ada perempuan paru baya itu mencengkram tangan Tina sekuat mungkin hingga kuku-kukunya menembus kulit.
Rita mengaung bak serigala malam.
"Sakit......"
"Tahu sakit juga rupanya kamu Mak lampir."
Tina memperkuat cengkeramannya tangannya.
"Lepaskan kataku atau kamu akan menyesal."
"Aku tidak akan menyesal menyiksamu seperti selama ini kamu menyiksaku. Ha...ha...ha."
Baru kali ini Tina tertawa lepas
"Hai pelayanan, cepat bantu aku lepaskan cengkraman perempuan gila ini."
Pelayan yang sedari tadi berdiri membantu Rita dengan menarik tangan Tina.
Dengan susah paya akhirnya tangan Tina terlepas juga.
Darah segar keluar dari pergelangan tangan Rita.
"Peri, sekarang giliranku."
Kedua mata Rita melotot menahan amarah. Perempuan itu mendekati Tania dan....
pluk...plak...pluk.....
Tendangan dan pukulan Rita mendarat di tubuh Tina, tapi kali ini perempuan itu sudah tidak menjerit seperti biasa.
Dia malah tersenyum, melukai tangan Rita sudah membuatnya puas.
Dengan nafas tersengal Rita menghentikan penyiksaannya.
"Kenapa berhenti, Lakukan sampai kamu benar-benar puas."
"Benar-benar perempuan gila. Kali ini aku tidak akan berbelas kasihan lagi padamu. Pelayan angkat dia dan dudukkan diatas kursi roda."
Pelayan bergegas membantu Tina duduk di kursi roda dan mendorongnya keluar dari dalam rumah sesuai perintah Rita.
Tina dibawa menjauh dari rumah. Entah rencanakan apalagi yang akan di lakukan Rita pada Tina tapi sepertinya ini tidak main-main.
"Apalagi yang mau kamu lakukan padaku, hai perempuan tidak tahu malu?"
"Sebentar lagi kamu juga akan tahu. Berdoalah semoga kali ini kamu bisa selamat. Pelayan setelah hitungan ke tiga lakukan seperti apa yang sudah aku perintahkan."
"Baik nyonya."
Kondisi jalan saat itu sepi hanya beberapa sepeda motor yang berlalu-lalang hingga sebuah mobil berwarna hitam muncul dari kejauhan melaju dengan kencang mendekati mereka.
"Sekarang saatnya.."
Pelayan mendorong kursi roda Tina masuk ke tengah jalan.
Gesekan ban mobil dan aspal terdengar nyaring di telinga.
Tania yang berada kursi roda spontan menutup wajahnya dengan kedua pergelangan tangannya.
Dia yakin kali ini dia tidak akan selamat.
Sebelum menyentuh kursi roda tina, mobil itu berbelok haluan, berhenti dengan ban depan naik ke trotoar.
"Akhirnya....." dengus lengah Kania diatas mobil yang berada di belakang pak supir memegangi kendali setir. Sedangkan pak supir menunduk dengan menginjak rem sekuat mungkin.
"Sial...., kenapa perempuan itu tak kunjung mati." Omel Rita lalu menarik kembali kursi roda Rita menepi.
"Entah berapa nyawa yang kamu miliki sehingga kamu tidak mati-mati juga."
"Kirain penghuni neraka sudah menjemput ku ternyata kamu rupanya." Kembali Tina menyulut emosi Rita.
"Kamu benar-benar menguji kesabaran ku." Rita kembali mendorong kursi roda Tania agar terjatuh.
Belum juga kursi roda itu menyentuh aspal sebuah tahan dengan sigap menangkapnya.
"Ibu baik-baik saja?
"Ibu baik-baik saja, terima kasih karena kamu sudah menolongku."
"Sama-sama Bu."
"Siapa kamu? berani-beraninya turut campur urusanku."
"Jadi seperti ini perlakuan kalian pada ibuku. Kamu dan bandot tua itu sudah membohongiku. Kalian menyiksa ibu diam-diam dan bilang padaku kalau beliau baik-baik saja"
"Apa kamu Kania, lalu kenapa kamu menutup mukamu."
"Kamu tidak perlu tahu kenapa aku melakukanya. Cepat jawab, jadi selama ini kalian menyiksa ibuku?
"Karena kamu sudah melihatnya sendiri maka aku tidak usah bersandiwara lagi. Benar, kami memang sengaja menyembunyikan ini darimu agar kamu tidak datang menemuinya. Setiap kamu berencana datang kami terus saja beralasan kalau ibumu gila dan mengamuk saat ada yang mendekatinya. Sekarang kamu sudah puas dengan jawabanku?"
"Kalian benar-benar manusia berhati iblis, aku tidak akan membiarkan kalian hidup tenang. Semua penderitaan ibuku selama ini akan kalian tanggung."
"Bisa apa bocah sepertimu, berani-beraninya mengancam kami."
"Aku bisa seperti ini."
Plak....dua tamparan Kania mendarat di pipi kiri dan kanan Rita.
Wajah putih Rita seketika memerah.
"Dasar anak durhaka, beraninya kamu menamparku."
Rita membalas tamparan Kania tapi sayang, telapak tangannya hampa. Dengan cepat Kania menghindar dan menangkap tangan Rita lalu memutarnya.
"Sakit Kania......" Jerit Rita hingga beberapa pengandara dan pejalan kaki melihat kearahnya.
"Sakit ya? Terus bagaimana dengan ibuku yang selama ini kalian siksa. Ini belum seberapa Aku akan mematahkan tanganmu agar semuanya impas."
Semakin Rita bergerak semakin kuat pula Kania memutar pergelangan tangan Rita.
"Dasar pelayan sial, kenapa kamu hanya diam, apa kamu mau melihat aku mati dulu baru kamu menolongku? Cepat pukul anak sialan ini ."
Rita membentak pelayan yang sedari tadi mematung melihat penyiksaannya.
👉 JANGAN LUPA KOMEN, SARANYA AGAR PENULIS LEBIH BERSEMANGAT LAGI NULISNYA . TERIMA KASIH.
Lnjut thor..
ada ada saatnya kamu akan merasakan kebahagiaan..
anggap saja ini penebus dosamu di masa² kamu masih sombong ..
fighting
Kmu harus jdi perempuan kuat & tangguh..
Sprtiny medi jodohnya linda..
tetap update
justru si cupu itu kyaknya yg nanti bkal nolongin kania...🤭🤭🤭