Kembalinya Gadis Cupu

"Kia ngga tahu pastinya kaya apa, Dad. Mata Kia ditutup sama Tante Kiara, kuping Kia juga. Terus, setelah itu Kia nggak mendengar apa pun. Kia hanya merasa seperti ada sebuah guncangan, apa itu namanya gempa bumi, Dad?" tanya Kinara dengan polos.

Keanu langsung menghela napas berat mendengar pertanyaan dari putrinya, dia tidak tahu harus berbicara kepada putrinya seperti apa.

Karena jujur saja Keanu benar-benar merasa curiga kepada Kiara, bukan curiga karena Kiara adalah seorang wanita yang jahat. Namun, justru Keanu merasa bahwa Kiara merupakan wanita luar biasa dan mempunyai kekuatan ajaib.

Terbukti pada saat Kiara menepuk pundak Keanu, rasanya sangat sakit sekali. Sepertinya setelah pulang nanti, Keanu akan menyelidiki siapa Kiara sebenarnya.

"Sepertinya begitu, Sayang. Sekarang kita pulang, kamu sangat kotor. Tapi beneran kan, kamu ngga ada yang sakit?" tanya Keanu memastikan.

"Tidak ada, Dad. Kia sangat sehat, apa Dad tidak bisa melihatnya?" tanya Kiara.

"Hem! Dad bisa lihat, kamu sangat baik." Keanu langsung menggendong putrinya untuk segera keluar dari gudang tersebut, karena di sana benar-benar bau busuk dan kotor.

Kiara yang melihat akan hal itu langsung mengekori langkah Keanu, karena wanita itu tentunya tidak mau ditinggalkan begitu saja.

Tentunya sebelum Keanu keluar dari dalam gudang tersebut, dia pemerintahan semua pengawalnya untuk mengumpulkan para penjahat yang sudah babak belur itu.

Keanu meminta para anak buahnya untuk menyerahkan para penjahat itu kepada polisi, karena walaupun Kinara dan Kiara ditemukan dalam keadaan selamat, para penjahat itu tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Aku menunggu di luar, kamu masuklah dan ganti baju kamu dengan kemeja milik saya." Keanu membuka pintu mobil belakang, tetapi Kiara yang tidak paham malah mengernyitkan dahinya.

"Maksudnya?" tanya Kiara.

"Baju kamu itu robek, gantilah dengan kemeja punyaku yang ada di bagasi. Aku akan menunggu di luar," ulang Keanu.

"Oh," ujar Kiara yang langsung masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.

Keanu anteng menunggu seraya membelakangi mobil tersebut, dia juga tidak lupa memeriksa kondisi putrinya kembali. Walaupun memang Kinara tidak terluka, tetapi tetap saja dia merasa khawatir terhadap putrinya tersebut.

"Aku sudah ganti baju, Tuan. Ayo kita pulang, ini sudah malam," ajak Kiara.

Keanu sempat terdiam ketika melihat Kiara yang memakai baju kemeja miliknya, terlihat kebesaran tetapi membuat wanita itu lebih seksi. Bahkan belahan dadanya terlihat dengan jelas, Kiara memang merupakan wanita yang luar biasa, pikirnya.

"Hem! Kamu duduknya pindah aja di depan, pangku Kiara. Takutnya nanti dia tidur di jalan," jawab Keanu disertai perintah.

Setelah mengatakan hal itu, Keanu menyerahkan Kinara kepada Kiara. Lalu, dia masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi. Sedangkan Kiara langsung masuk dan duduk di samping kemudi sambil memangku putri dari atasannya itu.

Setelah melihat Kinara duduk dengan nyaman di atas pangkuan Kiara, Keanu langsung melajukan mobilnya. Benar apa yang dikatakan oleh Keanu, belum lama Keanu melajukan mobilnya, Kinara sudah tertidur pulas di dalam pangkuan Kiara.

"Terima kasih karena kamu sudah melindungi putriku," ujar Keanu tanpa menolehkan wajahnya ke arah Kiara.

"Eh? Tidak usah berterima kasih, Tuan. Karena aku tidak melakukan apa pun," ujar Kiara berbohong.

Keanu hanya bisa menghela napas berat mendengar apa yang dikatakan oleh Kiara, sungguh Keanu begitu yakin jika yang terjadi tentunya berhubungan dengan Kiara.

'Aku akan mencari tahu siapa kamu sebenarnya, Kiara,' tekad Keanu dalam hati.

Di lain tempat.

Kaesang sedang merasakan kemarahan yang luar biasa, karena dia mendapatkan kiriman foto di mana orang-orang yang dia bayar untuk menculik Kinara sudah babak belur dan tidak sadarkan diri.

Dia juga mendapatkan pesan yang membuat hatinya dongkol luar biasa, entah siapa pengirim pesan itu. Karena dia tidak mengenali nomor pengirim pesan tersebut.

"Maaf, karena semua orang kiriman anda sudah aku lumpuhkan. Lain kali bayar orang-orang yang pandai berduel, banci kok diminta buat nyulik. Anda waras? Oh aku lupa, anda juga seorang banci."

Kaesang juga mendapatkan banyak kiriman emot orang yang sedang menjulurkan lidah, kesal sekali rasanya. Karena Kaesang merasa terhina.

"Argh! Sial!" keluh Kaesang seraya melemparkan semua barang yang ada di dalam ruang kerjanya tersebut.

"Sayang! Ada apa ini?" tanya Kayesa yang baru saja datang dan membuka pintu ruangan kerja milik Kaesang.

Kayesa terlihat begitu kaget saat melihat semua barang kini sudah tergeletak di atas lantai dengan sangat mengenaskan, bahkan banyak barang-barang yang pecah di sana.

Kaesang yang melihat kedatangan dari Kayesa terlihat begitu kaget, dengan cepat dia menghampiri kekasihnya itu lalu menuntun Kayesa untuk duduk di ruang keluarga.

"Ada apa, hem? Apakah perusahaan kamu mengalami kebangkrutan?" tanya Kayesa dengan was-was.

"Tidak, Sayang. Bukan seperti itu, aku hanya sedang kesal saja." Kaesang langsung memeluk kekasih hatinya itu, dia bahkan terlihat menunduk untuk mencium bibir Kayesa.

Sayangnya, dengan cepat wanita itu mendorong wajah pria yang sudah lama menjadi kekasihnya itu. Kaesang sampai kaget dibuatnya, karena biasanya jika dirinya mengajak bercinta saja Kayesa tidak pernah menolak.

.

"Kenapa? Aku kangen loh, mau ini juga sama ini." Kaesang meremat kedua dada Kayesa, lalu tangan itu turun untuk mengusap milik kekasihnya.

"Aku sedang tidak ingin melakukan hal itu, aku mau menanyakan tentang hal ini." Kayesa memberikan majalah bisnis kepada Kaesang.

Di sana terlihat dengan jelas foto Kaesang menjadi sampul dari majalah tersebut, di sana juga terlihat dengan jelas jika dia kini sedang menjadi pembahasan trending.

'Perusahaan Atmaja terancam gulung tikar'

"Bisa jelaskan apa maksudnya ini?" tanya Kayesa.

"Ehm! Anu, itu, Yang. Itu hanya hoax," jawab Kaesang dengan begitu gugup.

Kayesa adalah pemain yang ulung, tentu saja dia tahu jika Kaesang kini sedang berbohong. Pria itu sedang mencoba untuk menutupi masalah yang terjadi, Kayesa bisa melihat hal itu dari sorot mata kekasihnya.

Kayesa mengenal Kaesang bukan hanya baru sehari dua hari, tetapi mereka sudah sangat lama bersama. Tentu saja Kayesa sudah sangat hapal kapan Kaesang berkata dengan jujur, dia juga sangat hapal kapan kekasihnya itu berkata dengan tidak jujur.

"Hoax kata kamu, hem? Tapi kenapa aku dengar dari orang kepercayaan kamu jika besok kamu akan mengurangi jumlah karyawan di perusahaan Atmaja?" tanya Kayesa.

"Oh, itu. Baru rencana," ujar Kaesang.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, jika perusahaan kamu benar-benar bangkrut. Aku tidak akan mau menikah dengan kamu, aku adalah seorang model papan atas. Aku tidak mau menghabiskan waktuku untuk hidup sengsara dengan kamu," ujar Kayesa.

Setelah mengatakan hal itu, Kayesa terlihat melangkahkan kakinya untuk keluar dari kediaman Atmaja. Kaesang sampai melongo dengan tidak percaya dibuatnya, dia benar-benar merasa tidak percaya jika kekasih yang selama ini dia banggakan ternyata berniat untuk meninggalkan dirinya di saat dia jatuh.

Kaesang yang merasa tidak terima langsung menyusul Kayesa dan memeluk wanita itu dengan erat, Kayesa sempat memberontak tetapi tidak berhasil untuk melepaskan diri dari pelukan Kaesang.

"Jangan tinggalkan aku, Sayang. Aku akan berusaha untuk mencari donatur agar perusahaan Atmaja kembali berjaya," ujar Kaesang.

"Terserah! Tapi, untuk saat ini biarkan aku pergi. Nanti setelah perusahaan Atmaja bangkit kembali, datanglah kepadaku."

"Baiklah, aku pasti akan menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Tunggu aku, Sayang." Kaesang langsung mencium bibir Kayesa dan memagutnya dengan penuh perasaan.

Kayesa hanya terdiam tanpa ada niat untuk membalas ciuman dari kekasih hatinya itu, rasanya sudah sangat hambar karena pria itu tidak memiliki harta lagi.

'Aku bukan wanita bodoh, Kaesang. Aku tidak akan mau bersama dengan pria yang sudah jatuh miskin seperti kamu, lebih baik aku pergi menjauh dari kamu.'